You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

I
PADA Tn.I DENGAN TBC
Diposkan oleh Berti Pradana di 02.53

I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. BIODATA
Nama Kepala Keluarga
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Alamat

: Tn.I
: Laki-laki
: 68 Tahun
: Islam
: SMA
: Wiraswasta
: Sumberporong, Lawang

2. KOMPOSISI KELUARGA
No

Nama

Umur

Sex

1
2
3
4
5
6
7
8

Tn. I
Ny. S
Tn. Awan
Ny. Budi
An.Tn. A
Ny.Norma
Tn.Rosidin
An. Taflan

68 Th
60 Th
35 Th
29 Th
7,5 Th
28 Th
41 Th
2,5 Th

L
P
L
P
L
P
L
L

GENOGRAM

Hubungan dengan
KK
KK
Istri Tn.I
Anak Tn.I
Menantu Tn. I
Cucu
Anak Tn. I
Menantu Tn. I
Cucu

Pendidikan

Pekerjaan

SMP
SMP
SMP
SD
SD
SMP
SMP
-

Wiraswasta
IRT
Buruh
IRT
Pelajar
IRT
Wiraswasta
-

3. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga yaitu commune family (beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah,
sumber sama pengalaman sama ) yang terdiri dari Tn.I yang berperan sebagai kepala keluarga
yang berusia 68 tahun dan 2 orang anak kandung yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak
perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.
4. SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari Suku Jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan
adalah Bahasa Jawa.
5. AGAMA
Seluruh anggota keluarga Tn. I menganut agama Islam.
6. STATUS EKONOMI KELUARGA
Penghasilan keluarga didapat dari hasil Tn.I dengan pendapatan kurang lebih
Rp 1.000.000,- / bulan. Uang ini digunakan setiap bulannya untuk kebutuhan harian,
kebutuhan bulanan, kebutuhan makan, bayar pajak, bayar rekening listrik, dan biaya
transportasi. Penghasilan keluarga sudah cukup memenuhi kebutuhan.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI
Tahap perkembangan keluarga saat ini pada tahap VI yaitu keluarga mulai melepas anak usia
dewasa. Tugas perkembangan keluarga yaitu :
Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar
Mempertahankan keintiman pasangan
Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
Penataan kembali peran ortu dan kegiatan rumah
2. TAHAP PERKEMBANGAN SAAT INI
Tidak ada tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembangan.
3. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA

Kejadian Kesakitan Saat Ini


Tn. I menderita penyakit TB Paru 2 tahun yang lalu, kemudian sudah minum obat OAT
selama 6 bulan, namun Tn. I tidak pernah cek kesehatan lagi apakah kuman TB sudah benarbenar hilang atau tidak.

Kejadian Kecacatan

Tidak ada anggota keluarga yang menderita cacat fisik.

Kejadian Kematian Satu Tahun Terakhir


Terdapat anggota keluarga yang meninggal dunia pada satu tahun terakhir yaitu adik dari
bapak mertua Tn. I yang berusia 60 tahun meninggal dunia karena sakit stroke.

Kejadian Penyakit Kronis


Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit kronis.

Kejadian Sakit Satu Tahun Terakhir


Tn.I menderita penyakit TB Paru sejak 2 tahun yang lalu.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. KARAKTERISTIK RUMAH
Perumahan
Jenis rumah permanen dengan luas bangunan 40 m2. Status rumah milik pribadi
dengan atap rumah menggunakan asbes. Ventilasi rumah dengan luas < 10% luas lantai dengan
pencahayaan kurang, yaitu cahaya tidak dapat masuk ke rumah pada
siang hari sehingga tampak gelap dan lembab. Penerangan di rumah menggunakan listrik. Lantai
di rumah menggunakan ubin. Kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan kotor. Bagianbagian rumahterdapat ruang tamu, ruang tidur, dapur, dan kamar mandi yang bergabung
dengan WC.
Pengelolaan Sampah
Keluarga mempunyai pembuangan sampah terbuka. Biasanya sampah-sampah
rumah tangga tersebut diikat dengan kantong plastik hitam dan setiap pagi dibuang
di tempat pembuangan sampah yang ada di dekat rumahnya.
Sumber Air
Keluarga mempunyai sumber air pompa tangan untuk keperluan MCK. Untuk keperluan air
minum keluarga Tn.I membeli air minum yang sudah matang di warung (air mineral). Keadaan
air tidak berwarna, tidak berasa, tidak ada endapan, dan tidak berbau.
Jamban Keluarga
Keluarga mempunyai WC sendiri dengan jenis leher angsa dan pembuangan tinja
dengan sumber air yaitu 10 meter.
Pembuangan Air Limbah
Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah dengan kondisi mengalir melalui
selokan dan berakhir ke sungai/kali.
Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
Terdapat fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu puskesmas,posyandu, balai
pengobatan mandiri, dokter praktek, dan bidan/mantri praktek. Fasilitas kesehatan tersebut dapat
terjangkau keluarga dengan berjalan kaki atau naik kendaraan bermotor.
2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS
Hubungan antar tetangga Tn. I baik, saling menghomati, kerukunan terjaga, bila ada yang
memiliki kesulitan maka saling membantu dengan gotong royong.
3. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA

Keluarga Tn. I selama ini sebagai penduduk asli Ds. Sumberporong dan tidak pernah pindah
rumah.
4. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT
Interaksi dengan keluarga paling sering terjadi yaitu saat pagi hari dan malam hari, biasanya
interaksi terjadi saat menonton TV.
Tn.I mengikuti kegiatan sosial di kampung serperti: pengajian setiap malam Jumat.
5. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA
Jumlah anggota keluarga yaitu 8 orang yang terdiri dari KK, istri, 2 orang anak kandung yang
terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 lakilaki dan 1 perempuan.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. POLA KOMUNIKASI
Pola komunikasi kurang efektif. Cara berkomunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga
yaitu secara langsung Dalam komunikasi, yang paling dominan adalah Tn. I dengan
menggunakan bahasa Indonesia.Interaksi yang berlangsung biasanya hanya sekedar. Tidak ada
konflik dalam keluarga tentang pola interaksi.
2. STRUKTUR KESEHATAN KELUARGA
Menurut Tn I, hanya Tn. I yang sakit dan anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.
3. STRUKTUR PERAN
Pembagian peran dalam anggota keluarga yaitu Tn. I sebagai kepala keluarga, sebagai bapak
untuk anak-anaknya, sebagai kakek dari cucu-cucunya, dan sebagai pencari nafkah. Sedangkan
anak sebagai anggota keluarga dan sebagai istri/suami bagi pasangannya, serta menjadi orangtua
dari anak-anaknya. Ny.S berperan sebagai ibu dan nenek. Tidak ada perubahan peran ataupun
konflik ketidaksesuaian peran dalam keluarga.
4. NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA
Tn.I bersuku Jawa. Dalam keluarga tidak ada nilai-nilai tertentu dan nilai agama yang
bertentangan dengan kesehatan karena menurut keluarga kesehatan merupakan hal yang penting.

E. FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI AFEKTIF
Semua anggota keluarga saling menyayangi dan keluarga merasa bangga apabila salah
satu anggota keluarga berhasil. Respon keluarga terhadap kehilangan yaitu berduka, namun
selama ini keluarga saling menguatkan dan menjaga satu sama lain.

2. FUNGSI SOSIALISASI
Anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat dan tidak
ada yang mempunyai kedudukanberpengaruh di masyarakat dalam keluarga Tn.I.
3. FUNGSI EKONOMI
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya
untuk berobat.
4. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Cara atau metode pengambilan keputusan di keluarga yaitu secara musyawarah. Di dalam
keluarga ini yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn. I. Di dalam masalah
kesehatan dalam keluarga, diperlukan tenaga kesehatan seperti dokter/perawat untuk
memecahkan masalah kesehatan keluarga. Anggota keluarga yang paling dipercaya kepada
keluarga adalah ibu.

Kemampuan mengenal masalah kesehatan


Tn. I sudah mengerti tentang tanda dan gejala penyakit TB yang pernah dideritanya.
Merawat anggota keluarga yang sakit
Anggota keluarga kurang mengerti tentang perawatan pada Tn. I yang sedang sakit, dimana
Tn. I masih mempunyai kebiasaan merokok dan tidak ada yang melarangnya walaupun sudah
mengerti Tn I memiliki penyakit TB.

Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat


Keluarga kurang mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimana rumah terlihat
kotor dan kurang terawat kebersihannya.

Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di


masyarakat
Jika terdapat anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga membawa ke
fasilitas kesehatan seperti puskesmas, dokter praktek, bidan/mantri praktek.
Pola Pemenuhan Aktivitas Sehari - Hari
a. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Menurut Tn.I pengadaan makanan sehari-hari dalam keluarga dengan memasak. Komposisi
jenis makanannya adalah nasi, lauk pauk, protein hewani, dan protein nabati, sayuran, dan air
minum. Cara penyajian makanan yaitu tertutup. Dalam keluarga Tn.I tidak terdapat pantangan
terhadap makanan. Pengelolaan air minum dalam keluarga dengan cara membeli air aqua,
kebiasaan keluarga dalam mengelola makanan yaitu dipotong dahulu kemudian dicuci.
Kebiasaan makan dalam keluarga yaitu sendiri-sendiri.

b. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur


Dalam keluarga Tn.I, anggota keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada siang hari. Selama
ini tidak ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan tidur.

c. Pemenuhan Kebutuhan Rekreasi dan Exercise


Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur karena tidak memiliki dana.
Dalam keluarga Tn.I memanfaatkan waktu luangnya dengan menonton tv saja
di rumah. Keluarga Tn.I tidak memiliki waktu khusus untuk berolahraga biasanya olahraga yang
dilakukan dengan jalan-jalan kecil dekat rumah.
d. Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri
Pemeliharaan kebersihan diri dalam anggota keluarga yaitu mandi 2x/hari, sikat
gigi 3x/hari, cuci rambut1x/hari. Keluarga mandi dengan menggunakan sabun,
sikat gigi menggunakan pasta gigi, dan cuci rambut menggunakan shampo.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
STRESS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
(1) Stressor jangka pendek
Klien mengeluh batuknya kambuh lagi.
(2) Stressor jangka panjang
Klien menderita pernyakit TB yang sudah lama dan berpotensi kambuh lagi jika pengobatannya
kurang teratur.

KEMAMPUAN KELUARGA BERRESPON TERHADAP STRESSOR


Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau petugas
kesehatan

STRATEGI KOPING YANG DIGUNAKAN


Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.

STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL


Jika sakit, Tn. I beristirarhat dan tidur.

G. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: cukup
Kesadaran
: composmentis
BB/TB
`
: 45 kg/ 175cm
: TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR: 25 X/mnt, suhu:36C
Kepala : Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat.
Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : Pernafasan cuping hidung
Mulut : mukosa bibir kering, gigi norrmal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena jugularis
Dada : ada tarikan intercostae, suara paru ronchi, tedrapat retraksi dinding dada, suara nafas irregular
Perut : bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba., suara perut timpani.
Ekstrimitas : tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas bagian atas maupun ekstrimitas
bagian bawah.
H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dari petugas kesehatan dan
pengobatan secara maksimal untuk mengobati penyakitnya.

ANALISA DATA
No

Data Fokus

Data Subjektif :
- Tn. I mengatakan sakit TB Paru
sejak 2 tahun yang lalu.
- Tn. I mengatakan obatnya diminum
secara teratur selama 6 bulan pada
2 tahun yang lalu, namun masih
menjadi perokok aktif.
- Klien mengatakan dalam 1 hari
menghabiskan rokok 12 batang/hari.
- Tn. I mengatakan tidak
pernah periksa ke Puskesmas lagi
sejak obatnya habis 6 bulan.
- Tn. I mengatakan saat ini sedang

Masalah
Keperawatan
Resiko
terjadinya
penularan TB Paru
pada
anggota
keluarga yang lain

Kemungkinan
Etiologi
Ketidakmampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga
yang sakit

masuk angin, flu, dan batuk-batuk.

2.

Data Objektif :
- Kesadaran compos mentis
- Tanda-tanda vital: TD 110/70
mmHg, Nadi 80 x/menit, Pernafasan
25x/menit, irreguler, bunyi nafas
sedikit ronchi, Suhu 360C
- Berat Badan 45 kg, TB 175 cm
- Tn. I tampak kurus, kondisi
rumah sempit, pencahayaan
redup, udara lembab, gelap,
dan kotor.
Data Subjektif:
- Tn. I mengatakan sudah lama Tidak efektifnya
batuk-batuk
sekitar
2 minggu bersihan jalan nafas
karena masuk angin.
pada Tn.I
- Tn. I mengatakan batuknya sudah
sembuh dan sekarang kambuh lagi
akibat masuk angin.
- Tn. I mengatakan barumembeli
obat di warung kalau batuknya dirasa
agak parah.
- Tn. I mengatakan mengetahui
tentang penyakit TB Paru .
- Tn. I mengatakan tidak pernah
membuka jendela karena sudah ada
kipas angin.

Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang sakit

Data Objektif:
- Tekanan Darah 110/70 mmHg,
Nadi 86 x/menit,
Pernafasan 25x/menit, bunyi paru
terdengar sedikit bunyi ronki, Suhu
360C
- Berat Badan: 45 kg
- Tinggi Badan: 175 cm

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1. Masalah keperawatan Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain b.d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
No
1

Kriteria
Perhitungan
Sifat Masalah
2/31
: Resiko

Skor
2/3

Pembenaran
Ditangani segera karena resiko penularan TB
Paru pada anggota keluarga yang lain, Tn. I
riwayat TB Paru 2 tahun yang lalu minum
obat OAT selama 6 bulan, dan tidak pernah
berobat lagi.

Kemungkina
n
masalah
untuk
dirubah:
Mudah

2/22

Dapat dirubah dengan penyuluhan penularan TB


Paru dengan menganjurkan Tn. I tidak
membuang dahak sembarangan dan rajin
membuka jendela pada pagi hari dan siang hari.

Potensi
pencegahan
masalah:
Sedang

2/3 x 1

2/3

Resiko penularan sulit dicegah karena kondisi


rumah yang sempit dan interaksi antara anggota
keluarga yang lain kurang dari 1 meter dan
Tn. I lupa untuk menutup mulut jika batuk

Menonjolnya
masalah:
Masalah
dirasakan
dengan ada
upaya/segera
ditangani
Total Skor

2/2 x 1

Masalah perlu ditangani segera karena resiko


penularan pada anggota keluarga yang lain
dengan melakukan pemeriksaan pada anggota
keluarga yang lain (screening kesehatan) dan
anjurkankeluarga untuk memanfaatkan fasilitas
(puskesmas) yang terdekatdan sesuai kemampuan.

1/3

2. Masalah keperawatan Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn. I b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
No
1

Kriteria
Perhitungan
Sifat Masalah :
3/3 x1
Aktual

Kemungkinan
masalah untuk
dirubah: Mudah

2/22

Skor
Pembenaran
1
Masalah ini bersifat aktual karena Tn. I
mengeluh batuk-batuk selama 2 minggu, sesak
nafas dan mudah lelah. Jika tidak ditangani
segera dapat mengakibatkan penyakit menjadi
semakin parah.
1
Pelayanan kesehatan dekat dari rumah dan
terjangkau, dana untuk berobat tersedia
karena murah. Dengan informasi yang
diberikan keluarga dapat mngerti tentang TB
Paru dan mencegah penularan.

Potensi
pencegahan
masalah: Sedang

2/3 x 1

Menonjolnya
masalah:
Masalah
Dirasakan
berat,harus
segera ditangani
Total Skor

2/2 x 1

Tn. I adalah penderita TB Paru dengan


minum obat OAT selam 6 bulan pada 2 tahun
yang lalu dan sudah minum obat OAT selama 6
bulan. Saat ini Tn.I belum pernah kontrol
kesehatan lagi di Puskesmas. Keluarga
belum
ada upaya
untuk
mengatasi
masalah/kondisi Tn. I karena belum ada waktu
sehingga kemungkinan penularan cukup tinggi.
Keluarga merasa ada masalah dan perlu segera
ditangani karena sudah merasakan gejalagejalapenyakit.

4 2/3

INTERVENSI KEPERAWATAN
No
1

Diagnosa
Keperawatan
Resiko terjadinya
penularan
TB
Paru pada
anggota keluarga
yang lain b.d
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang
sakit.

Tidak efektifnya
bersihan
jalan
nafas pada Tn.I
b.d
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan

Tujuan

Intervensi

Evaluasi

-Tujuan Umum :
Setelah dilakukan
Tindakan
keperawatan
selama 2 minggu
Diharapkan
pengetahuan
keluarga Tn.I
bertambah.

1. Menjelaskan
pengertian dan gejala serta
penyebab dari
penyakit TB Paru.
2. Tanyakan
kembali tentang pengertian,
tanda dan gejala serta
penyebab dan akibat dari
penyakit TB Paru
3. Berikan pujian
yang positif/jawaban
yang tepat

Respon
verbal
dari
keluarga
dengan
menyebutkan
tentang
pengertian
penyakit TB
Paru, tanda
dan
gejala
serta
penyebabnya

Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2
minggu
diharapkan
jalan nafas Tn. I
efektif.

1.Jelaskan pengertian,
tanda
dan
gejala,
serta
penyebab dari penyakit TB
Paru
2.Tanyakan
kembali tentang
pengertian, tanda dan gejala,
serta

Respon
verbal
dari keluarga
terkait
pengertian,
penyebab,
tanda
dan
gejala
TB

masalah penyakit
TB Paru.

penyebab dari
penyakit TB Paru
3.Berikan reinforcement
positif atas
kemampuan keluarga

Paru.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

10.

11.

12.

14.

1. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang TB paru


Respon: Tn.I mengatakan TB paru adalah penyakit batuk
2. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang TB paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
3. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang penyebab TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan penyebabnya karena merokok.
4. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang penyebab TB paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
5. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan tanda dan gejala TB paru adalah sesak nafas dan batuk-batuk.
6. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang tanda dan gejala TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
7. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara penularan TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara penularan TB paru yaitu jika kita minum pada gelas yang sama.
8. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara penularan TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
9. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mengetahui seseorang terkena TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara mengetahui seseorang terkena TB paru yaitu dengan cara berobat
ke Puskesmas.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mengetahui seseorang terkena
TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan agar tidak menular kepada
orang lain
Respon: Tn.I mengatakan cara mencegah agar tidak menular kepada orang lain yaitu jangan
minum pada gelas yang sama, nanti bisa menular penyakit TB paru.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara pencegahan agar tidak menular
kepada orang lain
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
13. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mencegah dan mengobati TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara mencegahnya dengan cara minum jangan pada gelas yang sama
dan cara mengobatinya dengan berobat ke Puskesmas.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mencegah dan mengobati TB
Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
15. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang obat-obatan TB Paru dan efek sampingnya

Respon:Tn.I mengatakan tidak nafsu makan dan air kencingnya berwarna kuning saat minum
obat OAT.
16. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang obat-obatan TB Paru dan efek
sampingnya
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
17. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang akibat bila minum obat tidak teratur atau terputus
Respon: Tn.I mengatakan akibat bila tidak minum obat tidak teratur atau terputus yaitu nanti bisa
kambuh lagi dan makin parah penyakitnya.
18. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang akibat bila minum obat tidak teratur
atau terputus
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

EVALUASI KEPERAWATAN
S
O
Tn.I
mengatakan Tn. I dapat menyimak penjelasan
sudah
mengetahui yang diberikan dengan penuh
masalah TB paru, dan perhatian.
akan periksa dahak ke Tn. I dapat menjelaskan kembali
Puskesmas
tentang TB paru baik mengenai
tanda dan gejala, penyebab, maupun
akibat penyakit TB paru, serta Tn. I
akan memeriksakan dahak kembali
untuk mengetahi apakah Tn. I
terkena TB paru lagi atau tidak.
Tn. I mengatakan akan membuka
jendela kamar setiap pagi dan akan
meningkatan
penerangan
di

A
Masalah
teratasi
sebagian

P
Lanjutkan
intervensi

kamarnya agar matahari dapat masuk


ke dalam kamar.

http://diaryforberti.blogspot.co.id/2014/12/asuhan-keperawatan-keluarga-tnipada.html

You might also like