Professional Documents
Culture Documents
I
PADA Tn.I DENGAN TBC
Diposkan oleh Berti Pradana di 02.53
I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. BIODATA
Nama Kepala Keluarga
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Alamat
: Tn.I
: Laki-laki
: 68 Tahun
: Islam
: SMA
: Wiraswasta
: Sumberporong, Lawang
2. KOMPOSISI KELUARGA
No
Nama
Umur
Sex
1
2
3
4
5
6
7
8
Tn. I
Ny. S
Tn. Awan
Ny. Budi
An.Tn. A
Ny.Norma
Tn.Rosidin
An. Taflan
68 Th
60 Th
35 Th
29 Th
7,5 Th
28 Th
41 Th
2,5 Th
L
P
L
P
L
P
L
L
GENOGRAM
Hubungan dengan
KK
KK
Istri Tn.I
Anak Tn.I
Menantu Tn. I
Cucu
Anak Tn. I
Menantu Tn. I
Cucu
Pendidikan
Pekerjaan
SMP
SMP
SMP
SD
SD
SMP
SMP
-
Wiraswasta
IRT
Buruh
IRT
Pelajar
IRT
Wiraswasta
-
3. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga yaitu commune family (beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah,
sumber sama pengalaman sama ) yang terdiri dari Tn.I yang berperan sebagai kepala keluarga
yang berusia 68 tahun dan 2 orang anak kandung yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak
perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.
4. SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari Suku Jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan
adalah Bahasa Jawa.
5. AGAMA
Seluruh anggota keluarga Tn. I menganut agama Islam.
6. STATUS EKONOMI KELUARGA
Penghasilan keluarga didapat dari hasil Tn.I dengan pendapatan kurang lebih
Rp 1.000.000,- / bulan. Uang ini digunakan setiap bulannya untuk kebutuhan harian,
kebutuhan bulanan, kebutuhan makan, bayar pajak, bayar rekening listrik, dan biaya
transportasi. Penghasilan keluarga sudah cukup memenuhi kebutuhan.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI
Tahap perkembangan keluarga saat ini pada tahap VI yaitu keluarga mulai melepas anak usia
dewasa. Tugas perkembangan keluarga yaitu :
Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar
Mempertahankan keintiman pasangan
Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
Penataan kembali peran ortu dan kegiatan rumah
2. TAHAP PERKEMBANGAN SAAT INI
Tidak ada tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembangan.
3. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA
Kejadian Kecacatan
Keluarga Tn. I selama ini sebagai penduduk asli Ds. Sumberporong dan tidak pernah pindah
rumah.
4. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT
Interaksi dengan keluarga paling sering terjadi yaitu saat pagi hari dan malam hari, biasanya
interaksi terjadi saat menonton TV.
Tn.I mengikuti kegiatan sosial di kampung serperti: pengajian setiap malam Jumat.
5. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA
Jumlah anggota keluarga yaitu 8 orang yang terdiri dari KK, istri, 2 orang anak kandung yang
terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 lakilaki dan 1 perempuan.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. POLA KOMUNIKASI
Pola komunikasi kurang efektif. Cara berkomunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga
yaitu secara langsung Dalam komunikasi, yang paling dominan adalah Tn. I dengan
menggunakan bahasa Indonesia.Interaksi yang berlangsung biasanya hanya sekedar. Tidak ada
konflik dalam keluarga tentang pola interaksi.
2. STRUKTUR KESEHATAN KELUARGA
Menurut Tn I, hanya Tn. I yang sakit dan anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.
3. STRUKTUR PERAN
Pembagian peran dalam anggota keluarga yaitu Tn. I sebagai kepala keluarga, sebagai bapak
untuk anak-anaknya, sebagai kakek dari cucu-cucunya, dan sebagai pencari nafkah. Sedangkan
anak sebagai anggota keluarga dan sebagai istri/suami bagi pasangannya, serta menjadi orangtua
dari anak-anaknya. Ny.S berperan sebagai ibu dan nenek. Tidak ada perubahan peran ataupun
konflik ketidaksesuaian peran dalam keluarga.
4. NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA
Tn.I bersuku Jawa. Dalam keluarga tidak ada nilai-nilai tertentu dan nilai agama yang
bertentangan dengan kesehatan karena menurut keluarga kesehatan merupakan hal yang penting.
E. FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI AFEKTIF
Semua anggota keluarga saling menyayangi dan keluarga merasa bangga apabila salah
satu anggota keluarga berhasil. Respon keluarga terhadap kehilangan yaitu berduka, namun
selama ini keluarga saling menguatkan dan menjaga satu sama lain.
2. FUNGSI SOSIALISASI
Anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat dan tidak
ada yang mempunyai kedudukanberpengaruh di masyarakat dalam keluarga Tn.I.
3. FUNGSI EKONOMI
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya
untuk berobat.
4. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Cara atau metode pengambilan keputusan di keluarga yaitu secara musyawarah. Di dalam
keluarga ini yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn. I. Di dalam masalah
kesehatan dalam keluarga, diperlukan tenaga kesehatan seperti dokter/perawat untuk
memecahkan masalah kesehatan keluarga. Anggota keluarga yang paling dipercaya kepada
keluarga adalah ibu.
G. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: cukup
Kesadaran
: composmentis
BB/TB
`
: 45 kg/ 175cm
: TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR: 25 X/mnt, suhu:36C
Kepala : Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat.
Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : Pernafasan cuping hidung
Mulut : mukosa bibir kering, gigi norrmal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena jugularis
Dada : ada tarikan intercostae, suara paru ronchi, tedrapat retraksi dinding dada, suara nafas irregular
Perut : bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba., suara perut timpani.
Ekstrimitas : tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas bagian atas maupun ekstrimitas
bagian bawah.
H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dari petugas kesehatan dan
pengobatan secara maksimal untuk mengobati penyakitnya.
ANALISA DATA
No
Data Fokus
Data Subjektif :
- Tn. I mengatakan sakit TB Paru
sejak 2 tahun yang lalu.
- Tn. I mengatakan obatnya diminum
secara teratur selama 6 bulan pada
2 tahun yang lalu, namun masih
menjadi perokok aktif.
- Klien mengatakan dalam 1 hari
menghabiskan rokok 12 batang/hari.
- Tn. I mengatakan tidak
pernah periksa ke Puskesmas lagi
sejak obatnya habis 6 bulan.
- Tn. I mengatakan saat ini sedang
Masalah
Keperawatan
Resiko
terjadinya
penularan TB Paru
pada
anggota
keluarga yang lain
Kemungkinan
Etiologi
Ketidakmampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga
yang sakit
2.
Data Objektif :
- Kesadaran compos mentis
- Tanda-tanda vital: TD 110/70
mmHg, Nadi 80 x/menit, Pernafasan
25x/menit, irreguler, bunyi nafas
sedikit ronchi, Suhu 360C
- Berat Badan 45 kg, TB 175 cm
- Tn. I tampak kurus, kondisi
rumah sempit, pencahayaan
redup, udara lembab, gelap,
dan kotor.
Data Subjektif:
- Tn. I mengatakan sudah lama Tidak efektifnya
batuk-batuk
sekitar
2 minggu bersihan jalan nafas
karena masuk angin.
pada Tn.I
- Tn. I mengatakan batuknya sudah
sembuh dan sekarang kambuh lagi
akibat masuk angin.
- Tn. I mengatakan barumembeli
obat di warung kalau batuknya dirasa
agak parah.
- Tn. I mengatakan mengetahui
tentang penyakit TB Paru .
- Tn. I mengatakan tidak pernah
membuka jendela karena sudah ada
kipas angin.
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang sakit
Data Objektif:
- Tekanan Darah 110/70 mmHg,
Nadi 86 x/menit,
Pernafasan 25x/menit, bunyi paru
terdengar sedikit bunyi ronki, Suhu
360C
- Berat Badan: 45 kg
- Tinggi Badan: 175 cm
1. Masalah keperawatan Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain b.d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
No
1
Kriteria
Perhitungan
Sifat Masalah
2/31
: Resiko
Skor
2/3
Pembenaran
Ditangani segera karena resiko penularan TB
Paru pada anggota keluarga yang lain, Tn. I
riwayat TB Paru 2 tahun yang lalu minum
obat OAT selama 6 bulan, dan tidak pernah
berobat lagi.
Kemungkina
n
masalah
untuk
dirubah:
Mudah
2/22
Potensi
pencegahan
masalah:
Sedang
2/3 x 1
2/3
Menonjolnya
masalah:
Masalah
dirasakan
dengan ada
upaya/segera
ditangani
Total Skor
2/2 x 1
1/3
2. Masalah keperawatan Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn. I b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
No
1
Kriteria
Perhitungan
Sifat Masalah :
3/3 x1
Aktual
Kemungkinan
masalah untuk
dirubah: Mudah
2/22
Skor
Pembenaran
1
Masalah ini bersifat aktual karena Tn. I
mengeluh batuk-batuk selama 2 minggu, sesak
nafas dan mudah lelah. Jika tidak ditangani
segera dapat mengakibatkan penyakit menjadi
semakin parah.
1
Pelayanan kesehatan dekat dari rumah dan
terjangkau, dana untuk berobat tersedia
karena murah. Dengan informasi yang
diberikan keluarga dapat mngerti tentang TB
Paru dan mencegah penularan.
Potensi
pencegahan
masalah: Sedang
2/3 x 1
Menonjolnya
masalah:
Masalah
Dirasakan
berat,harus
segera ditangani
Total Skor
2/2 x 1
4 2/3
INTERVENSI KEPERAWATAN
No
1
Diagnosa
Keperawatan
Resiko terjadinya
penularan
TB
Paru pada
anggota keluarga
yang lain b.d
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang
sakit.
Tidak efektifnya
bersihan
jalan
nafas pada Tn.I
b.d
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan
Tujuan
Intervensi
Evaluasi
-Tujuan Umum :
Setelah dilakukan
Tindakan
keperawatan
selama 2 minggu
Diharapkan
pengetahuan
keluarga Tn.I
bertambah.
1. Menjelaskan
pengertian dan gejala serta
penyebab dari
penyakit TB Paru.
2. Tanyakan
kembali tentang pengertian,
tanda dan gejala serta
penyebab dan akibat dari
penyakit TB Paru
3. Berikan pujian
yang positif/jawaban
yang tepat
Respon
verbal
dari
keluarga
dengan
menyebutkan
tentang
pengertian
penyakit TB
Paru, tanda
dan
gejala
serta
penyebabnya
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2
minggu
diharapkan
jalan nafas Tn. I
efektif.
1.Jelaskan pengertian,
tanda
dan
gejala,
serta
penyebab dari penyakit TB
Paru
2.Tanyakan
kembali tentang
pengertian, tanda dan gejala,
serta
Respon
verbal
dari keluarga
terkait
pengertian,
penyebab,
tanda
dan
gejala
TB
masalah penyakit
TB Paru.
penyebab dari
penyakit TB Paru
3.Berikan reinforcement
positif atas
kemampuan keluarga
Paru.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
10.
11.
12.
14.
Respon:Tn.I mengatakan tidak nafsu makan dan air kencingnya berwarna kuning saat minum
obat OAT.
16. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang obat-obatan TB Paru dan efek
sampingnya
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
17. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang akibat bila minum obat tidak teratur atau terputus
Respon: Tn.I mengatakan akibat bila tidak minum obat tidak teratur atau terputus yaitu nanti bisa
kambuh lagi dan makin parah penyakitnya.
18. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang akibat bila minum obat tidak teratur
atau terputus
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
EVALUASI KEPERAWATAN
S
O
Tn.I
mengatakan Tn. I dapat menyimak penjelasan
sudah
mengetahui yang diberikan dengan penuh
masalah TB paru, dan perhatian.
akan periksa dahak ke Tn. I dapat menjelaskan kembali
Puskesmas
tentang TB paru baik mengenai
tanda dan gejala, penyebab, maupun
akibat penyakit TB paru, serta Tn. I
akan memeriksakan dahak kembali
untuk mengetahi apakah Tn. I
terkena TB paru lagi atau tidak.
Tn. I mengatakan akan membuka
jendela kamar setiap pagi dan akan
meningkatan
penerangan
di
A
Masalah
teratasi
sebagian
P
Lanjutkan
intervensi
http://diaryforberti.blogspot.co.id/2014/12/asuhan-keperawatan-keluarga-tnipada.html