Professional Documents
Culture Documents
No Hp : 082251720430
NPM : 12301020036
Artikel kali ini akan menjelaskan mengenai gejala-gejala pada sistem tegangan tinggi, diantaranya
teori yang akan dibahas adalah gejala korona, pengaruh udara pada korona, dan tegangan kritis
korona.
Gejala Umum
Dengan semakin besarnya energi listrik yang disalurkan melalui kawat transmisi, maka makin tinggi
pula kerugiannya, Namun hal ini dapat diminimalkan dengan menaikkan tegangan dari kawat
tersebut, seperti telah dijelaskan pada artikel tegangan transmisi dan rugi-rugi daya. Akan tetapi
dengan menaikkan tegangan kerja transmisi, akan timbul pula faktor-faktor lain yang dahulunya
belum kelihatan dan masih diabaikan.
Adapun faktor-faktor itu diantaranya:
Adanya gejala korona yang semakin menonjol, yang berakibat adanya kerugian energi dan gangguan
RI (radio interference) yang sifatnya merugikan.
Dengan semakin tingginya tegangan maka timbul persoalan mengenai isolasi kawat, bentuk tower
dan mungkin prosedur pengoperasiannya yang berbeda.
Timbulnya masalah isolasi pada alat-alat yang menyebabkan perubahan konstruksi sehingga perlu
menyelidiki lebih lanjut mengenai bahan-bahan isolasi.
Semua hal tersebut diatas, mengakibatkan kenaikan investasi yang lebih tinggi sehingga diperlukan
penyelidikan, penyesuaian konstruksi, operasi dan lain-lain. Sedangkan persoalan yang akan dibahas
disini hanyalah masalah yang pertama, yaitu timbulnya gejala korona.
Gejala Korona
Elektron yang bebas bergerak diudara umumnya berasal dari radiasi radio-aktif yang terdapat di alam
bebas dan juga dengan adanya sinar kosmik. Elektron-elektron yang posisinya dekat dengan kawat
trasnmisi dipengaruhi oleh adanya medan listrik yang menuju ke atau menjauhi kawat tersebut.
Selama gerakannya ini, elektron yang melewati gradient medan listrik akan bertubrukkan dengan
molekul dari udara, yang kemudian terjadi ionisasi pada molekul tersebut. Karena adanya ionisasi
tersebut, maka akan terdapat ion positif dan elektron yang bebas, yang akan akan mendorong
terjadinya ionisasi lanjutan. Proses ini berkelanjutan yang kemudian membentuk banjiran elektron
(avalance).
Bilamana banjiran elektron ini melintasi dua kawat yang sejajar, maka ia akan menyebabkan
terjadinya perubahan pembagian gradient tegangan-tegangan dari udara diantara kedua kawat tersebut
dan penataan kembali dari gradient ini dapat menyebabkan harga tegangannya melampaui kekuatan
(tegangan breakdown) dari udara. Ini akan menyebabkan terjadinya kegagalan dari sifat isolasi yang
dimiliki oleh udara yang terletak disekitarnya.
Bilamana penataan kembali ini hanya menyebabkan sebagian perubahan potensial gradient dari udara,
misalnya hanya daerah sekitar kawat saja yang mengalami perubahan, maka perubahannya terbatas
hanya pada satu kawat saja.
NPM : 12301020036
NPM : 12301020036
NPM : 12301020036
3. Metode yang paling sering digunakan adalah menampilkan sinyal, yang berkaitan dengan
pulsa-pulsa arus dan pulsa tegangan dalam rangkaian eksternal yang terhubung dengan
elektroda pada sistem isolasi dimana korona terjadi.
NPM : 12301020036
Didalam prakteknya, masih ada koreksi yang disebabkan oleh keadaan permukaan kawat yang tidak
rata, karena itu harga diatas masih harus dikalikan dengan factor mo yang besarnya seperti dibawah
ini:
mo = 1,0 untuk kawat yang licin.
mo = 0,98 s/d 0,93 untuk kawat kasar yang sudah lama dipasang.
mo = 0,87 s/d 0,83 untuk kawat stranded terdiri dari 7 kawat halus.
mo = 0,85 s/d 0,80 untuk kawat stranded yang terdiri dari 19, 37, 61, kawat halus.
Sehingga persamaan tegangan kritis menjadi:
Nilai ini berlaku pada cuaca cerah, sedangkan pada cuaca buruk (seperti mendung, hujan) naka harga
tegangan harus dikalikan dengan factor koreksi untuk menyesuaikan dengan kenyataan. Adapun
factor koreksinya adalah 0,8.
Jadi dalam hal ini, pada keadaan cuaca buruk:
Ed (RMS) = 0,8.Ed(RMS)t
Ed (RMS)t = Ed pada cuaca cerah.
Tegangan Kritis Bilamana Korona Mulai Kelihatan
Bilamana tegangan mencapai tegangan kritis maka korona ini belum kelihatan, sebab untuk menjadi
kelihatan, maka muatan yang terdapat diudara haruslah menerima suatu energi tertentu, sebelum
udara ini meneruskan ionisasinya yang disebabkan oleh adanya tubrukan elektron dengan atom yang
lain.
Menurut PEEK, tegangan kritis ini haruslah mempunyai nilai sehingga melebihi harga tegangan
breakdown dari udara sekelilingnya hingga jarak sebesar 0,03.d.r (meter) dari konduktor. Bilamana
hal ini terjadi, maka korona akan mulai kelihatan. Oleh karena itu korona mulai kelihatan bilamana
breakdown ini terjadi sampai pada suatu jarak (r + 0,03.d.r) dari titik tengah konduktor (bukan lagi
berjarak = r), hingga tegangan kritis ini akan naik, sebab potensial gradient bertambah dari Ed
menjadi Ev. Tetapi harga Ev tidak tetap karena ia bergantung dari besar jari-jari konduktor, sehingga:
NPM : 12301020036
NPM : 12301020036
gv = 3000 kV/m
jadi tegangan kritis korona kelihatan adalah:
terhadap netral/m
Bilamana diambil h = 0,05 D; 2h = jarak antara konduktor dengan bayangannya.
NPM : 12301020036
kV peak / m
Pengertian Korona
Korona merupakan salah satu jenis peluahan parsial yang terjadi pada bahan dielektrik peralatan
listrik, dimana peluahan yang terjadi tidak menjembatani ruang antara elektroda-elektroda yang
didiami dielektrik tersebut (peluahan yang tidak mengakibatkan terjadinya tembus listrik). Dalam
NPM : 12301020036
pengoperasian peralatan listrik, fakta dilapangan menunjukkan bahwa korona dapat memperpendek
usia sistem isolasi peralatan dan dapat mengganggu hubungan, kendali, dan pengukuran kelistrikan.
Oleh karena itu, korona dapat menjadi sumber rugi-rugi ekonomis, antara lain: perbaikan dan
penggantian peralatan listrik, keamanan yang berkurang, efisiensi pengoperasian sistem komunikasi,
dan gangguan pelayanan kepada konsumen. Rugi-rugi ekonomis ini dapat dicegah dengan menguji
peralatan dan sistem yang bertujuan untuk membuktikan korona tidak akan menghasilkan pengaruh
yang dapat mengganggu operasional peralatan, dimana pengujian ini dilakukan sesuai dengan
spesifikasi peralatan.
Tekanan udara
Tekanan udara rendah -> Nilai Ekritis menjadi rendah -> Lebih banyak korona
Kelembaban
Kelembaban yang tinggi mengakibatkan lebih banyak korona
Suhu
Suhu yang tinggi -> Tekanan udara rendah -> Nilai Ekritis menjadi rendah -> Lebih
banyak korona
Membangkitkan material korosif seperti ozone dan nitrogen oxides yang menjadi
nitric acid pada kondisi kelembaban tinggi.
Audio noise
NPM : 12301020036
Kontaminasi
Korona ring yang rusak, hilang atau pemasangannya yang tidak sesuai
NPM : 12301020036
Kontaminasi
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/04/gejala-korona-pada-sistem-tegangan.html
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/04/pengaruh-udara-pada-korona.html
http://duniaku-ini.blogspot.co.id/2015/02/korona.html