You are on page 1of 7

LAPORAN PENDAHULUAN MASA NIFAS

DI SUSUN OLEH
NAMA : HANA TATIRATU
NIM: 1240212014052

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN
RUMKIT TK III Dr. J. A. LATUMETEN
AMBON 2016

LAPORAN PENDAHULUAN MASA NIFAS

DI SUSUN OLEH
NAMA : IRFAN AMDY
NIM: 1240212014064

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN
RUMKIT TK III Dr. J. A. LATUMETEN
AMBON 2016

LAPORAN PENDAHULUAN MASA NIFAS

DI SUSUN OLEH
NAMA : JHON SALMANU
NIM: 1240212014067

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN
RUMKIT TK III Dr. J. A. LATUMETEN
AMBON 2016

BAB I
PENDAHULUAN

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung mulai dari 6 jam
postpartum, 6 hari dan 6 minggu atau berlangsung selama 42 hari, namun secara keseluruhan
akan pulih dalam waktu 3 bulan.
Pada masa 6 jam postpartum ibu sudah mulai dianjurkan untuk melakukan hal meliputi
ambulasi berupa miring ke kiri dan ke kanan, eliminasi yaitu miksi dan, melakukan kebersihan
diri seperti menjaga kebersihan daerah organ vital, pakaian, rambut serta melakukan istirahat
secukupnya. Hal-hal tersebut merupakan bagian dari kebutuhan dasar ibu pada masa postpartum
yang sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan atau komplikasi pada masa
nifas .
Manfaat

penatalaksanaan

jam postpartum adalah

mencegah

terjadinya

perdarahan postpartum karena atona uterri, retensio plasenta dan robekan jalan lahir, memantau
kontraksi uterus, mendeteksi tanda-tanda bahaya pada masa nifas. Untuk itu, setiap ibu hamil
harus

mengetahui

tentang

penatalaksanaan postpartum.

Dampak

tidak

dilakukan

penatalaksanaan 6 jam postpartum adalah meningkatkan perdarahan yang terjadi setelah masa
persalinan sehingga meningkatkan angka kematian ibu.
Pada masa 6 jam postpartum merupakan masa-masa yang sangat penting karena pada
masa ini merupakan pemantauan perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas untuk
mengantisipasi komplikasi pada masa nifas. Komplikasi yang sering terjadi pada masa nifas 6
jam postpartum meliputi perdarahan postpartum meliputi atonia uteri, robekan jalan lahir,
retensio

plasenta.

Selain

itu,

komplikasi

nifas, trombosis, tromboembolisme, sepsis

pada

masa

puerperalis, vulvitis,

nifas

antara

vaginitis,

lain

servisitis,

infeksi
dan

endometritis, sakit kepala, nyeri epigastrik, penglihatan kabur, demam dan rasa sakit waktu
berkemih.
Masa nifas atau puerpurium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai
dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu.
Pelayanan pascapersalinan harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan
ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan
penyakit yang mungkin terjadi , serta penyediaan pelayanan pemberian ASI, cara menjarangkan

kehamilan, imunisasi, dan nutrisi bagi ibu. Periode pascapersalinan meliputi masa transisi kritis
bagi ibu, bayi dan keluarganya secara fisiologis, emosional dan sosial.
Perdarahan pascapersalinan merupakan penyebab utama dari 150.000 kematian ibu setiap
tahun di dunia dan hampir 4 dari 5 kematian karena perdarahan pascapersalinan terjadi dalam
waktu 4 jam setelah persalinan dalam waktu satu jam setelah persalinan, penolong persalinan
harus memastikan bahwa uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan dalam
jumlah besar. Bila

perdarahan berat, tranfusi darah adalah satu-satunya jalan untuk

menyelamatkan ibu.
Ini adalah salah satu penyebab terpenting terjadinya kematian ibu di dunia melibatkan
150.000 kematian dalam satu tahun, terutama terjadi di negara berkembang. Sebagian besar
kematian ibu (88%) terjadi dalam waktu 4 jam persalinan, menandakan bahwa ini adalah
kejadian yang berkaitan erat dengan persalinan kala III.
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa hampir 50% kematian ibu
disebabkan karena komplikasi pada masa nifas. Di Amerika angka kematian ibu yang disebabkan
pada masa 6 jam postpartum mengalami peningkatan yaitu 10% menjadi 13%.
Di Indonesia angka kematian maternal pada tahun 2010 yaitu 220 per 100.000 kelahiran
hidup, dimana 46% kematian maternal disebabkan oleh komplikasi yang sering terjadi pada
masa nifas.
Secara garis besar terdapat tiga proses penting dimasa nifas,yaitu sebagai berikut:

1. Pengecilan Rahim atau Involusi


Rahim Adalah Organ tubuh yang spesifik dan unik karena dapat mengecil serta
membesar dengan menambah atau mengurangi jumlah selnya. Pada wanita tidak
hamil,berat rahim sekitar 30 gram dengan ukuran kurang lebih telur ayam.Selama
kehamilan,rahim makin lama akan makin membesar.
Bentuk otot rahim mirip jala berlapis tiga dengan serat-seratnya yang melintang kanan
kiri dan tranversal diantara otot-otot itu ada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke
plasenta.Setelah plasenta lepas, otot rahim akan berkontraksi atau mengerut,sehingga
pembuluh darah terjepit dan perdarahan berhenti .Setelah lahir,umumnya berat rahim
menjadi sekitar 1.000 gram dan dapat diraba kira-kira setinggi 2 jari dibawah
umbilicus.Setelah 1 minggu kemudian beratnya berkurang jadi sekitar 500 gram.Sekitar 2
minggu beratnya sekitar 300gram dan tidak dapat diraba lagi.
Jadi secara alamiah rahim akan kembali mengecil perlahan-lahan kebentuknya
semula.Setelah 6 minggu beratnya sudah sekitar 40-60 gram. Pada saat ini dianggap
bahwa bahwa masa nifas sudah selesai,namun sebenarnya rahim akan kembali
keposisinya yang normal dengan berat 30 gram dalam waktu 3 bulan setelah masa
nifas.Selama masa pemulihan 3 bulan ini, bukan hanya rahim saja yang kembali
normal,tapi juga kondisi tubuh ibu secara keseluruhan.
2. Kekentalan Darah ( Hemokonsentrasi ) Kembali Normal
Selama hamil,darah ibu relative lebih encer,karena cairan darah ibu banyak,
sementara sel darahnya berkurang.Bila dilakukan pemeriksaan kadar Hemoglobinnya
(HB) akan tampak sedikit menurun dari angka normalnya sekitar 11-12 gr%.Jika
hemoglobinnya terlalu rendah,Maka bisa terjadi anemia atau kekurangan darah
Oleh karena itu,selama hamil ibu perlu diberikan obat-obatan penambah darah,sehingga
sel-sel darhnya bertambah dan konsentrasi darah atau hemoglobinnya normal atau tidak
terlalu rendah.Setelah melahirkan,system sirkulasi darah ibu akan kembali seperti
semula.Darah kembali mengental,dimana kadar perbandingan sel darah dan cairan darah
kembali normal.Umumnya hal ini terjadi pada hari Ke 3 sampai ke 15 pasca persalinan
3. Proses Laktasi atau Menyusui

Proses ini timbul setelah plasenta atau ari-ari lepas.Plasenta mengandung


hormone penghambat prolaktin ( hormone plasenta )yang menghambat pembentukan
ASI.Setelah plasenta lepas,Hormon plasenta itu tidak dihasilkan lagi,sehingga terjadi
produksi ASI.ASI keluar 2-3 hari setelah melahirkan.Namun,hal yang luar biasa adalah
sebelumnya payudara sudah terbentuk kolostrum yang sangat baik untuk bayi, karena
mengandung zat kaya gizi dan antibody pembunuh kuman.

You might also like