You are on page 1of 2

ANTIOXIDANTS AND OSTEOARTHRITIS

Mobasheri A, Biesalki HK, Shakibaei M, Henrotin Y, 2014. Antioxidants and


Osteoarthtritis. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed [cited
2014 Aug 24]
Stres oksidatif yang menghasilkan Reactive Oxygen Species (ROS)
berperan penting pada proses OA. Metabolisme dalam kondrosit dan
sinoviosit menghasilkan radikal bebas, ROS, dan turunannya. Bahan kimia
berbahaya tersebut dapat terakumulasi dalam sendi sinovial,
menyebabkan kerusakan yang luas, peradangan, serta kematian sel.
Antioksidan alami dapat mengurangi agen-agen yang mampu
menghambat ROS, radikal bebas, serta derivat nya. vitamin A, C, dan E
merupakan antioksidan yang telah teridentifikasi memiliki efek
antioksidan berkaitan dengan Osteoartritis.
ROS terlibat dalam respon peradangan dalam tubuh. Sebagai contoh,
salah satu cara kerja ROS dapat menstimulasi transkripsi faktor NF-kB
yang sangat berpengaruh dalam proses inflamasi, imunitas, proliferasi sel,
dan apoptosis.
Antioksidan diduga mengganggu proses inflamasi dengan menghambat
ROS, radikal bebas, serta derivatnya. Antioksidan bekerja dengan cara
mengoksidasi diri mereka sendiri. Sel juga menggunakan berbagai enzim
antioksidan seperti katalase, superoksida dismutae, dan berbagai
peroksidase untuk mengontrol kadar seluler ROS. Kekurangan antioksidan
atau penghambatan sistem enzim antioksidan dapat menyebabkan stres
oksidatif dan dapat merusak ataupun membunuh sel. Stres oksidatif
merupakan komponen penting dalam proses terjadinya berbagai penyakit.
Stres oksidatif terjadi karena ketidakseimbangan antara proses oksidatif
dan kadar antioksidan, yang diduga berkaitan dengan proses degeneratif.
Penyakit muskuloskeletal identik ditandai dengan adanya stres oksidatif.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres oksidatif memainkan peran
penting dalam berkembangnya penyakit osteoartritis dan reumatoid
artritis. Adanya hubungan yang jelas antara stres oksidatif, ROS, serta,
patogenesis OA dan RA, pasien dengan penyakit tersebut disarankan
untuk mempertahankan diet yang sehat yang terdiri dari antioksidan
alami seperti vitamin C.
Vitamin C merupakan antioksidan yang kuat. Vitamin C bereaksi dengan
radikal bebas dan bertindak sebagai kofaktor untuk enzim hyroxylase
dalam sintesis kolagen dalam tulang rawan. Vitamin C diperlukan untuk
pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Vitamin C juga berperan sebagai
donor elektron. Sebagai donor elektron, vitamin C merupakan antioksidan

larut air yang sangat potensial dalam tubuh manusia. Dalam kondrosit,
vitamin C memiliki efek anabolik yang merangsang dan meningkatkan
pembentukkan dan penyusunan matriks tulang. Vitamin C juga bekerja
bersamaan dengan vitamin D dalam proses mineralisasi sel pada tulang.
Dengan demikian, vitamin C merupakan antioksidan yang penting untuk
kondrosit, yang memiliki beberapa jalur untuk penyerapan. Sehingga
asupan atau suplementasi vitamin C dapat membantu pasien OA dengan
komorbiditasnya.

You might also like