Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tindakan operasi adalah sebuah tindakan yang bagi sebagian besar klien
adalah sesuatu yang menakutkan dan mengancam jiwa klien. Hal ini
dimungkinkan karena belum adanya pengalaman dan dikarenakan juga adanya
tindakan anestesi yang membuat klien tidak sadar dan membuat klien merasa
terancam takut apabila tidak bisa bangun lagi dari efek anestesi. Tindakan operasi
membutuhkan persiapan yang matang dan benar-benar teliti karena hal ini
menyangkut berbagai organ, terutama jantung, paru, pernafasan. Untuk itu
diperlukan perawatan yang komprehensif dan menyeluruh guna mempersiapkan
tindakan operasi sampai dengan benar-benar aman dan tidak merugikan klien
maupun petugas.
Ruang pulih sadar (recovery room) atau unit perawatan pasca anastesi
(PACU)
merupakan
suatu
ruangan
untuk
pemulihan
psiologis
pasien
merupakan
suatu
ruangan
untuk
pemulihan
psiologis
pasien
Inspeksi, Palpasi, Perkusi kaji warna, jumlah urine, out put urine
Dower catheter < komplikasi ginjal 30 ml / jam
Sistem Gastrointestinal
-
Sistem Integumen
-
Luka bedah sembuh sekitar 2 minggu. Jika tidak ada infeksi, trauma,
malnutrisi, obat-obat steroid.
Penyembuhan sempurna sekitar 6 bulan satu tahun.
Ketidak efektifan penyembuhan luka dapat disebabkan:
Infeksi luka.
Diostensi dari udema / palitik ileus.
Tekanan pada daerah luka
Dehiscence.
Eviscerasi.
6.
2.5 PERENCANAAN
1. Gangguan pertukaran gas b/d spasme bronkus
Definisi : Kelebihan atau kekurangan dalam oksigenasi dan atau pengeluaran
karbondioksida di dalam membran kapiler alveoli
Batasan karakteristik :
Gangguan penglihatan
Penurunan CO2
Takikardi
Hiperkapnia
Keletihan
Somnolen
Iritabilitas
Hypoxia
Kebingungan
Dyspnoe
Nasal faring
AGD Normal
Sianosis
Warna kulit abnormal (pucat, kehitaman)
Hipoksemia
Hiperkarbia
sakit kepala ketika bangun frekuensi dan kedalaman nafas abnormal
Faktor faktor yang berhubungan: ketidakseimbangan perfusi ventilasi
perubahan membran kapiler-alveolar
NOC :
Respiratory Status : Gas exchange
Respiratory Status : ventilation
Vital Sign Status
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan pembedahan selama 1x60 menit diharapkan
tidak terjadi gangguan pertukaran gas.
Kriteria Hasil :
-
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan
NIC :
I. AIRWAY MANAGEMENT
Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berika bronkodilator bial perlu
Berikan pelembab udara
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2
stokes, biot
Catat lokasi trakea
Monitor kelelahan otot diagfragma ( gerakan paradoksis )
Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilas dan
suara tambahan
Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi
NOC :
Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan pembedahan selama 1x60 menit gangguan integritas
kulit tidak tetjadi seperti Pus dan lesi
Kriteria Hasil :
-
3.
menyeringai)
Terfokus pada diri sendiri
Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses
lemah ke kaku)
Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada,
nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Tanda vital dalam rentang normal
nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan
inter personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
4. Risiko injury b/d kejang tonik klonik, disorientasi
Definsi :
Dalam risiko cedera sebagai hasil dari interaksi kondisi lingkungan dengan
respon adaptif indifidu dan sumber pertahanan
Faktor resiko :
a. Eksternal
Mode transpor atau cara perpindahan
Manusia atau penyedia pelayanan kesehatan (contoh : agen
b.
nosokomial)
Pola kepegawaian : kognitif, afektif, dan faktor psikomotor
Fisik (contoh : rancangan struktur dan arahan masyarakat,
mikroorganisme)
Kimia (polutan, racun, obat, agen farmasi, alkohol, kafein
Kriteria Hasil :
personal
Mampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injury
Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada Mampu mengenali
perubahan status kesehatan
memindahkan perabotan)
Memasang side rail tempat tidur
Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien
Membatasi pengunjung Memberikan penerangan yang cukup
Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.
Mengontrol lingkungan dari kebisingan
Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung
(misalnya
volume/tekanan nadi
Pengisian vena menurun
Perubahan status mental
NOC: Fluid balance Hydration Nutritional Status : Food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
NOC :
Respiratory status : Airway patency
Tujuan: setelah dilakukan tindakan pembedahan selama 1x 60 menit diharapakan
bersihan jalan napas kembali efektif.
Kriteria Hasil :
-
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan
frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat
jalan nafas
NIC :
Airway suction
-
Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning Minta klien nafas
nasotrakeal
Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan
Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan
Airway Management
Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2