You are on page 1of 26

I.

Judul Percobaan

Pembuatan Iodoform
II.

Hari/Tanggal Percobaan

Rabu, 25 Maret 2015


III.

Hari/Tanggal Selesai Percobaan

Jumat, 27 Maret 2015


IV.

Tujuan Percobaan

Pada akhir percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat memahami:


1. Mensintesis senyawa Iodoform
2. Memurnikan Iodoform dengan cara rekristalisasi
V.

Dasar Teori

Iodoform pertama kali disiapkan oleh Georges Serrulas tahun 1822 dan rumus
molekuldiidentifikasi oleh Jean-Baptiste Dumas pada 1834. Hal ini disintesis dalam
reaksi olehhaloform reaksi yodium dan sodium hidroksida dengan salah satu dari
empat jenis senyawaorganik: (i) metil keton: CH3COR, asetaldehida (CH3CHO),
etanol (CH3CH2OH), dan alkoholsekunder tertentu ( CH 3CHROH, di mana R adalah
alkil atau aril grup).
Iodoform adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara iodin dengan etanol
atau aseton dan asetaldehid dalam suasana basa. Reaksi iodoform adalah reaksi
haloform dimana dalam reaksi tersebut digunakan iodida dari larutan alkali hidroksida
(NaOH dan KOH) sehingga menghasilkan Iodoform.
Persamaan reaksinya sebagai berikut:

O
C

O
CH3 + 3NaOI

CI3 + 3 NaOH

O
O
R
C
CI3 + 3NaOH
Garam Iodoform
Natrium Alkanoat

ONa + 3 CHI3

Alkohol sekunder seperti ertanol dapat teroksidasi menghasilkan asetaldehid,


sehingga membentuk iodoform jika direaksikan dengan natrium hipoiodit.
Persamaan reaksinya sebagai berikut:

OH
O
C
CH3 + NaOI
H

O
O
C
CH3 + 3NaOI
Garam Iodoform
Natrium Alkanoat

CH3 + NaI + H2O

ONa + CHI3 + 2NaOH

Iodoform yang diperoleh berupa kristal berwarna kuning, dengantitik leleh


1200C dan mempunyai bau yang khas. Iodoform dapat digunakan sebagai desinfektan
dan antiseptik luar. Iodoform juga berfungi sebagai pemusnah bakteri iodoform
digunakan sebagai antiseptik terhadap luka-luka lecet, karena membebaskan I2 juga
sebagaipencegah keluarnya nanah dan pencegah pertumbuhan bakteri.
Alkohol merupakan suatau senyawa organic yang tersusun dari atom C,H dan
O dengan rumus umum CnH2n+1OH. Ciri khusus alcohol yaitu terdapatnaya gugus
OH pada rantai karbon .Rantai karbon dapat berupa gugus alkil jenuh maupun tidak
jenuh .Gugus alkil tersubtitusi dan dapat pula terikat pada rantai siklik selain alcohol
dengan satu gugus OH dikenal pula alcohol yang memiliki gugus OH lebih dari
satu. Alkohol

yang

memilki

satu

gugus

OH

disebut

alkohol

monohidroksi. Alkohol dengan dua gugus OH disebut alkohol dihidroksi dan


seterusnya.
Menurut Emel, Berdasarkan atom karbon yang mengikat gugus gugus OH
alkohol dapat dikelompokkan menjadi:
a. Alkohol primer,yaitu alcohol yang gugus OH terikat pada atom C primer
b. Alkohol sekunder,yaitu alcohol yang gugus OH terikat pada atom C sekunder
c. Alkohol tersier yaitu alcohol yang gugus OH terikat pada atom C tersier
Rekristalisasi melibatkan pemurnian zat padat dengan jalan melarutkan zat
padat tersebut, mengurangi volume larutannya dengan pemansan kemudian
mendinginkan larutan. Dengan pemanasan larutan, pelarut akan menguap hingga
larutan mencapai titik lewat jenuh, saat larutan mendingin, kelarutan akan berkurang
secaracepat dan senyawa mulai mengendap. Agar rekristalisasi berjalan baik, kotoran
setidak tidaknya harus dapat larut dalam pelarut rekristalisasi atau mempunyai
kelarutan lebih besar daripada senyawa yang diinginkan. Jika hal ini tidak terpenuhi,
kotoran akan ikut mengkristal bersama senyawa yang diinginkan.
Gugus metal dari suatu metal keton (menghasilkan metode pengubahan metal
keton ini menjadi asam karboksilat) diiodinasi bertahap sampai terbentuk iodoform
(CHI3) padat berwarna kuning. Brom dan Klor juga bereaksi dengan metal keton
menghasilkan bromoform dan kloroform (pembentukan tak berguna untuk reaksi uji
karena bromoform dan kloroform merupakan cairan yang tidak mencolok. Istilah
umum untuk menyebut CHX3 ialah haloform (reaksi holoform).
Sifat-sifat iodoform :
1. Sifat kimia iodoform:
-

Kondensasi lipidine ethiodide dari alkil menghasilkan cis-( 1-ethylguinoline


4-trimetinaiomine).

Iodoform dan kalium poidat membentuk CL4 (tetraidometane)

Iodoform dapat di hidrogenasi di itomenasi (metilan iodida)

Iodoform bila dipanaskan dengan campuran anilin dan larutan NOH


alkoholatkarbilamine membentuk isosianida.

Iodoform dapat di hidrolisis dengan kuat.

Iodoform bila direduksi dengan Na2As2O4 akan membentuk metilen iodida.

Iodoform bila direaksikan dengan dan NaOH akan menghasilkan warna


merahungu pada lapisan piridin, setelah di panaskan sebentar.

Jika iodoform di panaskan dalam satu tabung kering, akan timbul uap
yangberwarna violet dari iodium.

Test larutan AgHO3 reaksi dengan larutan AgNO3 (argentum nitrat) tidak
memberikan endapan kuning perak iodida (Agl).

Tidak bereaksi dengan kolomel, HgO2.

2. Sifat fisika iodoform


-

Bentuk berupa kristal kuning berkilauan

Bentuk bangun merupakan heksagonal dengan I sebagai pusatnya

Titik lebur 119-1230C.

Berat jenis 4,00 gr/mil

Berat molekul 393,73

Komposisi C=3,05g; H=6,266; I=96,496

Mudah menguap (meyublim) pada suhu kamar

Terurai oleh pengaruh panas cahaya dan udara membentuk CO2, CO, I2, H2O.

Secara umum kegunaan Iod antara lain :


a. Obat obatan
b. Pembuatan zat warna
c. Quartz-Yod untuk bola lampu; NH4I untuk lensa
d. Polaroid; AgI untuk fotografi.
Beberapa kegunaan spesifik iodine :
a.

Natrium iodide (NaI) yang digunakan dalam garam dapur berfungsi untuk
mencegah penyakit gondok.
b. Iodoform (CHI3) digunakan sebagai desinfektan (untuk mengobati penyakit
borok).
c. Digunakan dalam industri tapioca.
d. Larutan iodine dalam alcohol digunakan sebagai obat luka.
e. Radioisotope iodine digunakan dalam bidang kedokteran dan penelitian.
f. Beberapa jenis senyawa iodine digunakan sebagai oksidator.

VI.

Alat Dan Bahan


1. Alat :
Erlenmeyer 200 mL

1 buah

Gelas ukur 25 mL

1 buah

Gelas kimia 1000 mL, 600,mL, dan 400 mL


Corong Buchner

1 buah

Corong kaca

1 buah

Kompor listrik

1 buah

Kertas saring Whatman

3 lembar

Cawan
Spatula

1 buah

Pipet tetes

secukupnya

2. Bahan:
Iodium 5 gram
Aseton 5 mL
NaOH 2N 18,5 mL
Aquadest 97,5 mL
Etanol 20 mL

VII.

Alur Kerja
5 gram Iodium
Dimasukkan dalam erlenmeyer 200 mL
Ditambah 5 mL Aseton
Ditambah 5 mL air suling
Dikocok
Ditambah larutan NaOH 2 N sedikit sampai terbentuk endapan (disaat volumenya)
Dikocok

Endapan Kuning
Ditambah 125 mL air
Disaring dengan corong penyaring

Filtrat

Residu
(endapan kuning)
Dicuci dengan air sampai bebas NaOH (di uji dg PP)

Endapan kuning
Dimasukkan dalam labu Erlenmeyer
Ditutup dengan corong kaca
Ditambah beberapa mL etanol melelui corong
Dihangatkan sambil dikocok diatas penangas api
Dicatat suhunya
disaring

Filtrat

Residu

Filtrat
Ditutup
Dibiarkan sampai dingin (dicatat suhunya)
Setelah dingin ditamabahkan
Diaduk
Disaring dengan corong Bucher

Residu
(endapan kuning)

Filtrat

Dicuci dengan beberapa tetes etanol dingin (dicatat suhunya)


Dikeringkan dalam eksikator

Kristal Iodoform

- Di uji
Titik Leleh

Ditimbang
Massa

Dihitung
Rendemen (%)

- Diamati
Bentuk Kristal

VIII.

Tabel Pengamatan

Hasil Pengamatan
Dugaan/Reaksi
Kesimpulan
Sebelum
Sesudah
Pembuatan Iodoform
1. Iodin = Padatan
1. 5,005 gram Iodin + 5 - CH3COCH3 (aq) + 3I2 1. Iodoform dibuat
dengan
mL Aseton =
berwarna abu-abu
5 gram Iodium
(s) + 3 H2O (l)
mereaksikan
Larutan berwarna
kehitaman.
CH3COCI3 (aq) +
Iodin dengan
2. Aseton = Larutan
coklat kehitaman
Dimasukkan dalam erlenmeyer 200 mL
gugul dimetil
3HI (aq)
Ditambah 5 mL Aseton
jernih,
tak
berwarna.
dan
terdaat
endapan
- CH3COCI3 (aq) +
keton dalam
Ditambah 5 mL air suling
3. Aquades = Larutan
Dikocok
suasana basa.
hitam.
NaOH (aq)
Ditambah larutan NaOH 2 N sedikit sampai terbentuk endapan (disaat volumenya)
2.
Titik leleh
jernih, tak berwarna. 2. Larutan berwarna
Dikocok
CH3COONa (aq) +
4. NaOH = Larutan
iodoform
coklat kehitaman
berdasarkan
CHI3 (s)
jernih, tak berwarna.
dan terdaat endapan
teori yaitu
hitam + 5 mL
1200C sesuai
aquades dan dikocok
dengan hasil
percobaan yaitu
Endapan Kuning
= Larutan berwarna
1190C.
coklat kehitaman.
3. Kristal
3. Larutan berwarna
iodoform yang
coklat kehitaman +
dihasilkan yaitu
18,5 mL NaOH 2N =
serbuk berwarna
kuning, sesuai
Larutan berwarna
dengan teori
kuning keruh (+) dan
bahwa kristal
terdapat endapan
iodoform
kuning (++)
berwarna
kuning.
No.
Perc
1.

Prosedur Percobaan

Filtrat

Residu

No.
Perc

Prosedur Percobaan
Endapan Kuning

Hasil Pengamatan
Sebelum
Sebelum
5. Indikator PP =
4. Larutan berwarna
Larutan jernih, tak

Ditambah 125 mL air


Disaring dengan corong penyaring

berwarna.
6. Etanol = Larutan
jernih, tak berwarna.

Filtrat

Dugaan/Reaksi

Kesimpulan

Dugaan/Reaksi

Kesimpulan

kuning keruh (+) dan


endapan berwarna
kuning (++) + 125
mL aquades =
Larutan berwarna

Residu (endapan kuning)

Dicuci dengan air sampai bebas NaOH (di uji dg PP)

kuning dan terdapat


endapan kuning (+).
5. Disaring =
Filtrat : Larutan
jernih, tak berwarna.
Residu = Endapan

Endapan kuning
Dimasukkan dalam labu Erlenmeyer
Ditutup dengan corong kaca
Ditambah beberapa mL etanol melelui corong
Dihangatkan sambil dikocok diatas penangas api
Dicatat suhunya
Disaring

kuning (+).
6. Air cucian endapan
(filtrat terakhir) diuji
dengan kertas
lakmus = Lakmus
merah tetap merah,
lakmus biru tetap
biru.

Filtrat

No.
Perc

Residu

Prosedur Percobaan

Hasil Pengamatan
Sebelum
Sebelum

Filtrat
Ditutup
Dibiarkan sampai dingin (dicatat suhunya)
Setelah dingin ditamabahkan
Diaduk
Disaring dengan corong Bucher

Filtrat

Residu
(endapan kuning)

Dicuci dengan beberapa tetes etanol dingin (dicatat suhunya)


Dikeringkan dalam eksikator

Kristal Iodoform
- Di uji
Titik Leleh

Ditimbang
Massa

Bentuk Kristal

Dihitung

No.
Perc

Rendemen (%)

- Diamati

Prosedur Percobaan

7. Diuji dengan PP = - CHI3 (s) +


Larutan berwarna
CH3CH2OH (aq)
putih.
CHI3 (aq) +
8. Endapan kuning (+)
CH3CH2OH (aq)
dicuci dengan 1 mL
aquades = Endapan
kuning (+) bebas
NaOH.
9. Endapan kuning + (5
mL x 9 kali
penambahan etanol)
= Larutan berwarna
kuning dan endapan
kuning (+).
10. Larutan berwarna
kuning dikocok
dalam penangas =
Larutan berwarna
jingga dan endapan
kuning (Untuk
pemanasan 1-8).

Hasil Pengamatan
Sebelum
Sebelum
11. Pemanasan ke-9 =
Larutan berwarna

Dugaan/Reaksi

Kesimpulan

jingga dan endapan


larut (T = 510).
12. Disaring =
Filtrat : Larutan
berwarna kuning (+)
Residu : Berwarna
kuning.
13. Filtrat dibiarkan
dingin (T = 280C).
14. Filtrat + 12,5 mL
aquades = Larutan
berwarna kuning (+).
15. Filtrat + 12,5 mL
aquades dan disaring
=
Filtrat : Larutan
berwarna kuning
No.
Perc

Prosedur Percobaan

jernih.
Hasil Pengamatan
Sebelum
Sebelum
Residu : Endapan
berwarna kuning.
16. Endapan kuning
dicuci dengan etanol
dingin 1 mL (T =
310C) = Endapan

Dugaan/Reaksi

Kesimpulan

berwarna kuning .
17. Dikeringkan dalam
eksikator = Kristal
Iodoform serbuk
berwarna kuning.
18. Diuji titik leleh =
1190C.
19. Kristal Iodoform
ditimbang = 0,223
gram.
20. Rendemen (%) =
8,08%.

IX.

Analisis dan Pembahasan


Pada praktikum pembuatan iodoform ini bertujuan untuk mensintesis senyawa
iodoform dan memurnikan iodoform dengan cara rekristalisasi. Langkah pertama
yang dilakukan yaitu menimbang 5 gram padatan iodin berwarna abu-abu kehitaman,
hasil penimbangan yang dilakukan didapatkan hasil berat iodin sebesar 5,005 gram.
Kemudian padatan iodin dimasukkan ke dalam erlenmeyer, lalu ditambahkan 2,5 mL
larutan aseton jernih, tak berwarna dan 5 mL aquades jernih, tak berwarna. Fungsi
penambahan aquades yaitu sebagai pengencer untuk aseton. Hal itu disebabkan aseton
mudah menguap. Setelah itu campuran dikocok hingga homogen dan warna
larutannya menjadi coklat kehitaman. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
CH3COCH3(aq) +3I2(s) CH3COCI3 (aq) +3HI(aq)
Selanjutnya ditambahkan 18,5 mL larutan NaOH jernih, tak berwarna sedikit
demi sedikit sambil dikocok sampai larutan menjadi berwarna kuning keruh dan
terbentuk endapan kuning. Fungsi penambahan NaOH ini yaitu untuk mendapatkan
endapan kuning iodoform serta larutan NaOH ini juga berfungsi untuk memberikan
suasana basa. Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
CH3COCI3 (aq) + NaOH (aq) CH3COONa(aq) + CHI3(s)
Setelah larutan menjadi berwarna kuning keruh dan terdapat endapan kuning,
setelah itu ditambahkan 125 mL aquades jernih, tak berwarna. Fungsi penambahan
aquades ini yaitu untuk mengencerkan NaOH yang mungkin berlebih dan melakukan
pencucian terhadap endapan kuning iodoform yang terbentuk. Selanjutnya dilakukan
penyaringan untuk memisahkan larutan dengan endapan kuning yang sudah terbentuk.
Penyaringan ini dilakukan dengan menggunakan corong buchner dan menggunakan
pompa vakum agar penyaringan dapat berlangsung dengan cepat. Setelah dilakukan
penyaringan maka residu terpisah dari filtratnya. Filtrat berupa larutan jernih, tak
berwarna sedangkan residunya berupa endapan kuning. Endapan kuning ini kemudian
dicuci dengan aquades sampai bebas NaOH. Setelah itu dilakukan uji terhadap filtrat
terakhir yang menetes dengan menggunakan kertas lakmus. Kertas lakmus biru tetap
berwarna biru sedangkan kertas lakmus merah tetap berwarna merah. Setelah itu
dilakukan dengan uji menggunakan indikator PP berupa larutan jernih, tak berwarna.
Setelah filtrat yang terakhir ditetesi dengan indikator PP, larutannya menjadi berwarna
putih. hal ini menunjukkan bahwa filtrat yang dihasilkan sudah tidak mengandung
NaOH. Pencucian dengan aquades bertujuan agar residu yang terbentuk tidak lagi
mengandung NaOH.

Langkah berikutnya endapan kuning tersebut dimasukkan dalam erlenmeyer


dan kemudian ditambahkan 5 mL larutan etanol jernih, tak berwarna, dan ditutup
dengan corong kaca agar tidak terjadi penguapan karena sifat etanol yang mudah
menguap. Fungsi penambahan etanol yaitu untuk melarutkan pengotor yang mungkin
terbawa dalam endapan kuning iodoform yang terbentuk. Suhu awal etanol ini sebesar
310C. Setelah ditambahkan etanol kemudian dikocok didalam penangas air, hingga
larutannya menjadi berwarna jingga. Fungsi larutan dikocok dalam penangas air
adalah agar reaksi dapat berlangsung lebih cepat. Ketika larutannya menjadi jingga
kemudian larutan tersebut disaring menggunakan corong buchner dan menggunakan
pompa vakum unuk memisahkan filtrat dengan endapan yang masih terbentuk. Filtrat
berupa larutan berwarna kuning dan residunya berupa endapan berwarna kuning.
Setelah itu dilakukan penambahan 5 mL etanol dan dilakukan langkah seperti
penambahan etanol yang pertama tadi. Penambahan etanol dilakukan sampai 9 kali
hingga endapan kuning yang ada larut dan larutannya menjadi berwarna jingga.
Penambahan etanol secara keseluruhan yaitu 45 mL. Setelah dilakukan penyaringan
yang terakhir filtrat terpisah dari residunya, yaitu filtrat berupa larutan berwarna
kuning dan residunya endapan berwarna kuning. Filtrat yang ada segera ditutup dan
dibiarkan dingin sampai suhunya 28C. Kemudian filtrat berwarna kuning ini
ditambahkan 12,5 mL aquades jernih, tak berwarna, setelah itu larutan disaring lagi
dengan menggunakan corong buchner serta menggunakan pompa vakum. Dari proses
penyaringan ini diperoleh residu berupa endapan kuning Iodoform dan filtrat berupa
larutan berwarna kuning jernih. Endapan kuning tersebut kemudian dicuci dengan 1
mL etanol dingin, suhu etanolnya yaitu 310C. Fungsi pencucian dengan etanol ini
yaitu agar endapan iodoform yang terbentuk murni tanpa ada pengotor zat lain.
Endapan kuning tersebut kemudian dikeringkan dalam eksikator selama 2 hari untuk
mendapatkan kristal Iodoform kering berupa serbuk berwarna kuning. Berikut
endapan kuning iodoform yang sudah kering.

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, diperoleh massa kristal iodoform


sebesar 0,223 gram serta dalam perhitungan, massa iodoform secara teoritis sebesar
2,76 gram, sehingga melalui perhitungan didapatkan rendemen iodoform sebesar
8,08%. Setelah dikeringkan selama 2 hari serbuk iodoform berwarna kuning
ditentukan titik lelehnya dan didapatkan hasil sebesar 1190C, sementara titik leleh
secara teoritis adalah 1200C.
X.

Kesimpulan
1. Iodoform dapat dibuat dengan mereaksikan iodin dengan gugus dimetil keton
dalam susasana basa.
2. Titik leleh iodoform berdasarkan teori yaitu sebesar 120 0C sesuai dengan hasil
percobaan yaitu 1190C.
3. Kristal iodoform yang dihasilkan yaitu serbuk berwarna kuning, sesuai dengan
teori bahwa kristal iodoform adalah kristal berwarna kuning.

XI.

Jawaban Pertanyaan
1. Tulislah persamaan reaksi dalam percobaan di atas !

2. Terangkan cara halogenasi untuk pembuatan iodoform ini selain dengan iodium
misalnya dengan klor (Cl)!

3. Selain dengan aseton, iodoform juga dapat dibuat dari etanol. Jelaskan alasannya!
Karena etanol merupakan alkohol sekunder yang dapat teroksidasi menghasilkan
asetaldehid sehingga dapat membentuk iodoform jika direaksikan dengan natrium
hipoiodit

4. Terangkan cara mempercepat larutnya iodium dalam aseton!


Aseton direaksikan dengan iodium padat dan ditambahkan air suling. Kemudian
dikocok kemudian ditambahkan NaOH agar iodium cepat larut.
5. Ujilah kelarutan iodoform dalam air! Apakah air dapat digunakan sebagai pelarut
untuk rekristalisasi iodoform? Jelaskan!
Iodoform tidak larut dalam air dingin maupun panas sehingga tidak dapat digunakan
sebagai pelarut untuk rekristalisasi iodoform. Karena untuk rekristalisasi dibutuhkan
pelarut yang dalam keadaan panas larut, tetapi dalam keadaan dingin atau pada suhu
kamar, zat atau kristalnya akan terjadi.
6. Hitung presentase hasil iodoform yang anda hasilkan!

Diketahui

: Massa iodin = 5,005 gram


V aseton = 5 mL
Mr Iodin = 254 gram / mol
Mr aseton = 58gram / mol
aseton = 0,79 g/cm3

Ditanya

: % rendemen = ?

Jawab

: Mol iodin =

massaiodin
Mr iodin

5,005
254

= 0,02 mol

Massa aseton = = 0,79 x 5 = 3,95 gram


Mol aseton =

massa aseton
Mr aseton

3,95
58

= 0,07 mol

NNaOH = 2N
MNaOH = N/n = 2/1 = 2M
Mol NaOH = M x V = 2 x 18,5 = 37 mmol = 0,037 mol
Persamaan reaksi 1:
3I2 (s) + CH3COOH (aq) CI3COCH3 (aq) + 3HI (aq)
Mula

0,02

0,07

Reaksi

0,02

0,007

0,007

0,007

0,063

0,007

0,007

Sisa

Persamaan reaksi 2:
CI3COCH3 (aq) + NaOH (aq) CH3COONa (aq) + CHI3 (s)
Mula

0,007

0,037

Reaksi

0,007

0,007

0,007

0,007

0,03

0,007

0,007

Sisa

Massa iodoform (CHI3) = Mol x Mr


= 0,007 x 394
= 2,76 gram
% rendemen = / 100%
= 0,223 / 2,76 100%
= 8,08 %
7. Tuliskan rumus bangun etil asetat, propanol, methanol, n-butil alkohol, sek-butil
alkohol, 4-metil-2-pentanol, dan 2-pentanon. Apakah senyawa-senyawa tersebut
positif terhadap pengujian iodoform?

8. Dimanakah letak kemungkinan kegagalan pembuatan iodoform ini?


a. Kegagalan dapat terjadi jika suasana terlalu basa
b. Reaksi antara aseton dan iodium kurang sempurna, dimana tidak semuanya
membentuk iodoform.
c. Penimbangan yang tidak tepat.

XII.
Aziz,

Daftar Pustaka
Abdul.

2013.

Sintesis

Iodoform.

(online)

(http://kimia-

analisi.blogspot.com/2013/05/sintesis-iodoform.html, diakses pada 29


Maret 2015).
Clark, Jim. 2007. Reaksi Triiodometana (Iodoform) dengan Aldehid dan
Keton.

(online)

(http://www.chem-is-

try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/reaksi_
triiodometana_iodoform_dengan_aldehid_dan_keton/,

diakses

pada

29 Maret 2015).
Clark, Jim. 2007. Reaksi Triiodometana (Iodoform) dengan Alkohol. (online)
(http://www.chem-istry.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/alkohol1/reaksi_triiodome
tana_iodoform_dengan_alkohol/, diakses pada 29 Maret 2015).
Fessenden, Ralp J dan Joan S. Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Lakhiafa,

Yunietha.

2012.

Pembuatan

Iodoform.

(http://yuniethafafa.blogspot.com/2012/03/esterifikasii.html,

(online)
diakses

pada 29 Maret 2015).


Tim Dosen Kimia Organik . 2015. Penuntun Praktikum Kimia Organik I.
Surabaya : Jurusan Kimia FMIPA UNESA.

Lampiran Perhitungan
Diketahui

: Massa iodin = 5,005 gram


V aseton = 5 mL
Mr Iodin = 254 gram / mol
Mr aseton = 58gram / mol
aseton = 0,79 g/cm3
Ditanya
: % rendemen = ?
massaiodin
5,005
Jawab
: Mol iodin =
=
= 0,02 mol
Mr iodin
254
Massa aseton =
= 0,79 x 5 = 3,95 gram
massa aseton
3,95
Mol aseton =
=
= 0,07 mol
Mr aseton
58
NNaOH = 2N
MNaOH = N/n = 2/1 = 2M
Mol NaOH = M x V = 2 x 18,5 = 37 mmol = 0,037 mol
Persamaan reaksi 1:
3I2 (s) + CH3COOH (aq) CI3COCH3 (aq) + 3HI (aq)
Mula
0,02
0,07
Reaksi 0,02
0,007
0,007
0,007
Sisa
0,063
0,007
0,007
Persamaan reaksi 2:
CI3COCH3 (aq) + NaOH (aq) CH3COONa (aq) + CHI3 (s)
M
0,007
0,037
R
0,007
0,007
0,007
0,007
S
0,03
0,007
0,007

Massa iodoform (CHI3) = Mol x Mr


= 0,007 x 394
= 2,76 gram
% rendemen = / 100%
= 0,223 / 2,76 100%
= 8,08 %

LAMPIRAN FOTO
NO
1.

ALUR KERJA
Pembuatan Iodoform
Alat-alat
Bahan-bahan
Iodin: Padatan berwarna abu-abu
kehitaman.

Aseton dalam botol coklat: Larutan


jernih, tak berwarna.

Aquades

NaOH dalam botol putih = Larutan


jernih, tak berwarna.

Indikator PP dalam botol coklat =


Larutan jernih, tak berwarna.

Etanol = Larutan jernih, tak berwarna.

5,005 gram Iodin = Padatan berwarna


hitam.

5,005 gram Iodin dimasukkan dalam

FOTO

erlenmeyer.

5,005 gram Iodin + 5 mL Aseton =


Larutan berwarna coklat kehitaman.

5,005 gram Iodin + 5 mL Aseton + 5


mL Aquades dan dikocok = Larutan
berwarna coklat kehitaman.

5,005 gram Iodin + 5 mL Aseton + 5


mL Aquades + 18,5 mL NaOH 2N =
Larutan berwarna kuning keruh (+)
terdapat endapan berwarna kuning (+
+).
Larutan berwarna kuning keruh (+)
terdapat endapan berwarna kuning (+
+) + 125 mL air = Larutan berwarna
kuning terdapat endapan berwarna
kuning (++).
Disaring = Filtrat terpisah dari
endapan.

Residu : Endapan kuning (+).

Filtrat : Larutan jernih, tak berwarna.

Filtrat terakhir diuji dengan kertas


lakmus. Lakmus merah tetap merah,
lakmus biru tetap biru.
Diuji dengan indikator PP: Larutan
berwarna putih.

Endapan kuning dicuci dengan 1 mL


air = Endapan kuning bebas NaOH.

Endapan kuning + 5 mL etanol =


Larutan berwarna kuning dan terdapat
endapan berwarna kuning.

Dikocok dalam penangas.

Disaring = Filtrat terpisah dari


endapan.

Dilakukan penambahan etanol 5 mL


sampai 9 kali penambahan. Pada
penambahan Etanol yang terakhir
endapan kuning larut dan larutan
berwarna jingga.
Disaring = Filtrat terpisah dari
endapannya.

Residu: Berwarna kuning.

Filtrat: Larutan berwarna kuning.

Filtrat + 12,5 mL aquades = Larutan


berwarna kuning.

Filtrat + 12,5 mL aquades disaring =


Filtrat terpisah dari endapannya.

Residu: Berwarna kuning.

Filtrat: Larutan berwarna kuning


jernih.

Residu dicuci dengan 1 mL etanol


dingin: Endapan berwarna kuning.

Endapan kuning dikeringkan dalam


eksikator.

Kristal Iodoform setelah dikeringkan.

Ditentukan titik lelehnya.

Kristal Iodoform dalam pipa kapiler


sebelum ditentukan titik lelehnya:
Berwarna kuning.

Didapatkan titik leleh Iodoform =


1190C.

Kristal Iodoform setelah ditentukan


titik lelehnya: Berwarna coklat.

You might also like