You are on page 1of 1

Asuhan Keperawatan Pada Pasien

Keracunan
Keracunan makanan berasal dari makan atau minum yang terkontaminasi dengan virus, bakteri, parasit,

atau bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan terhambatnya respons pada sistem biologis
dan kemudian menyebabkan gangguan kesehatan (penyakit). Hal ini juga disebut gastroenteritis.
Gejala keracunan makanan
Keracunan makanan memiliki ciri khas yang bervariasi tergantung dengan sumber kontaminasi, tetapi pada
umumnya bahkan sebagian besar keracunan makanan mempunyai tanda dan gejala sebagai berikut :
- Demam

Nyeri

Diare
perut

dan

Mual
Muntah
berair
kram

Diagnosa Keperawatan
- Nutrisi Seimbang: Kurang dari Kebutuhan Tubuh karena tidak cukup asupan dan pengeluaran yang berlebihan.
- Risiko Kekurangan Volume Cairan (jika Diare tidak terjadi atau asupan cairan tidak cukup tetapi tidak memiliki
tanda-tanda dehidrasi)
- Hipertermia RT proses inflamasi.
- Manifestasi dengan nyeri perut
Rencara keperawatan
Memonitor
status
cairan
pasien
dengan
hati-hati.
- Rencanakan perawatan untuk memungkinkan periode istirahat tanpa gangguan bagi pasien.
- Jika pasien mual, menyarankan dia untuk menghindari gerakan cepat, yang dapat meningkatkan keparahan mual.
- Jika pasien dapat mentolerir cairan mulut, menggantikan kehilangan cairan dan elektrolit dengan kaldu, jahe, dan
limun,
sebagai
toleransi.
Menilai
tanda-tanda
vital
setidaknya
setiap
4
jam.
- Ajarkan pasien tentang masalah keracunan makanan, menggambarkan gejala dan penyebab yang bervariasi.
Ajarkan
pasien
dengan
tindakan
pencegahan
yang
tepat.
Jika
dehidrasi
terjadi,
mengelola
lisan
dan
I.V.
cairan
seperti
yang
diperintahkan.
- Untuk memudahkan iritasi dubur yang disebabkan oleh diare, bersihkan daerah tersebut secara hati-hati dan
menerapkan
pemberian
krim,
seperti
petroleum
jelly.
- Cuci tangan secara menyeluruh setelah memberikan perawatan untuk menghindari penyebaran infeksi, dan
menggunakan tindakan pencegahan standar setiap kali menangani muntahan atau tinja.

You might also like