Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
NI MADE SILVI YANTHI
P07120213031
Tk.2 DIV REGULER
C. PATOFISIOLOGI
D. GEJALA KLINIS
Gejala-gejala kanker paru yaitu:
1. Gejala awal.
Stridor lokal dan dispnea ringan yang mungkindisebabkan oleh
obstruksi pada bronkus.
2. Gejala umum.
a. Batuk : Kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh massa
tumor. Batuk
yang
rendah.Pemeriksaan
dilakukan
dengan
yang
sputum
adalah
dipakai
untuk
salah
satu
teknik
mendapatkan
bahan
sebahagian
jaringan
paru
yang
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
a)
Kuratif
Memperpanjang masa bebas penyakit dan meningkatkan angka
harapan hidup klien.
b)
Paliatif.
Mengurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup.
c)
d)
Supotif.
Menunjang pengobatan kuratif, paliatif dan terminal sepertia
pemberian nutrisi, tranfusi darah dan komponen darah, obat anti nyeri
dan anti infeksi. (Ilmu Penyakit Dalam, 2001 dan Doenges, rencana
Asuhan Keperawatan, 2000)
e)
Pembedahan.
Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain,
untuk
mengankat
semua
jaringan
yang
sakit
sementara
Toraktomi eksplorasi.
Untuk mengkomfirmasi diagnosa tersangka penyakit paru atau toraks
khususnya karsinoma, untuk melakukan biopsy.
Resesi segmental.
Merupakan pengankatan satau atau lebih segmen paru.
j)
Resesi baji.
Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau penyakit
peradangan yang terlokalisir. Merupakan pengangkatan dari permukaan
paru paru berbentuk baji (potongan es).
k) Dekortikasi.
Merupakan pengangkatan bahan bahan fibrin dari pleura viscelaris)
l)
Radiasi
Pada beberapa kasus, radioterapi dilakukan sebagai pengobatan kuratif
dan bisa juga sebagai terapi adjuvant/ paliatif pada tumor dengan
komplikasi, seperti mengurangi efek obstruksi/ penekanan terhadap
pembuluh darah/ bronkus.
m) Kemoterafi.
Kemoterapi digunakan untuk mengganggu pola pertumbuhan tumor,
untuk menangani pasien dengan tumor paru sel kecil atau dengan
metastasi luas serta untuk melengkapi bedah atau terapi radiasi.
G. PENGKAJIAN
I.
Data Subjektif:
Anamnesis
Anamnesis yang lengkap serta pemeriksaan fisik merupakan kunci
untuk diagnosis tepat.Keluhan dan gejala klinis permulaan
merupakan tanda awal penyakit kanker paru.Batuk disertai dahak
b/d
dengan
:keterbatasan
I. PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO
1.
DX.
TUJUAN & KRITERIA
KEPERAWATAN
HASIL (NOC)
Bersihan
jalan Setelah dilakukan
nafas tidak efektif tindakan keperawatan
b/d adanya eksudat 3x24 jam diharapkan
di alveolus
mampu mempertahankan
kebersihan jalan nafas
dengan kriteria :
a.Mendemonstrasikan
INTERVENSI (NIC)
Airway suction
1. Auskultasi suara nafas
sebulum dan sesudah
suctioning
2. Informasikan pada klien
dan keluarga tentang
suctioning
3. Minta klien nafas dalam
sebelum suction
dilakukan
4. Berikan O2 dengan
menggunakan nasal
untuk memfasilitasi
suktionnasotrakeal
5. Anjurkan pasien untuk
istirahat dan napas dalam
setelah kateter
dikeluarkan dari
nasatrakeal
6. Ajarkan keluarga
bagaimana cara
melakukan suksion
7. Hentikan suksion dan
berikan oksigen apabila
pasien menunjukan
bradikardi, peningkatan
saturasi O2,dll.
Airway management
1. Posisikan pasien u/
memaksimalkan ventilsi
2. Identifikasi pasien
perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
3. Lakukan fisioterpi dada
jika perlu
4. Keluarkan sekret
5. Dengan batuk atau
suction
6. Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
tambahan
2.
Pola
nafas
Terapi oksigen
hipoventilasi
yang paten
3. Monitor aliran oksigen
4. Pertahankan posisi klien
5. Monitor TD, nadi, dan
RR
Gangguan
pertukaran gas b/d
hipoventilasi
sekret
batuk
atausuction
5. Auskultasi suara nafas,
keperawatan selama .
catat
Gangguan pertukaran
tambahan
adanyasuara
6. Berikan bronkodilator
7.
Barikan pelembab
kriteria hasil:
a. Mendemonstrasikan
peningkatanventilasi
dan
oksigenasiyang
adekuat
b. Memelihara
paru
parudan
dari
bebas
tandatanda
untuk
cairan
mengoptimalkankeseim
status O2
10. Catat
pergerakan
dada,amatikesimetrisan
distresspernafasan
c. Mendemonstrasikan
batuk efektif dan
suaranafas
sianosis
intake
bangan.
9. Monitor respirasi dan
kebersihan
bersih,
udara
8. Atur
yang
tidakada
dandyspneu
(mampumengeluarkan
penggunaan
otot
tambahan,retraksi otot
supraclavicular
danntercostal
11. Monitor suara nafas,
seperti dengkur
12. Monitor pola nafas :
sputum,mampu
bradipena,
bernafas
takipenia,kussmaul,
denganmudah,
tidak
ada pursedlips)
d. Tanda
tanda
vitaldalam
rentang
normal
e. AGD dalam batas
f. normal
g. Status
neurologisdalam batas
normal
hiperventilasi,
cheyne
stokes,biot
13. Auskultasi suara nafas,
catat areapenurunan /
tidak adanya ventilasi
dansuara tambahan
14. Monitor TTV, AGD,
elektrolit
ststusmental
15. Observasi
dan
sianosis
khususnya
membranemukosa
16. Jelaskan pada pasien
dan
keluargatentang
tambahan
(O2,
Suction,Inhalasi)
17. Auskultasi
bunyi
jantung, jumlah, irama
4.
Ketidakseimbanga
Setelah dilakukan
n nutrisi: kurang
tindakan keperawatan
dari kebutuhan
tubuh b/d
ketidakmampuan
kriteria :
pemasukan/
mencerna/
mengabsorbsi zatzat gizi karena
factor biologis dan
psikologi
b.
c.
d.
e.
f.
minuman
intake nutrisi
control BB
masa tubuh
biochemical measures
energy
alergi makanan
2. Kerjasama dengan ahli gizi
dalam menentukan jumlah
kalori, protein dan lemak
secara tepat sesuai dengan
kebutuhan pasien
3. Anjurkan masukan kalori
sesuai kebutuhan
4. Ajari pasien tentang diet
yang benar sesuai
kebutuhan tubuh
5. Monitor catatan makanan
yang masuk atas
kandungan gizi dan jumlah
kalori
6. Timbang berat badan
secara teratur
7. Anjurkan penambahan
intake protein, zat besi dan
vit C yang sesuai
8. Pastikan bahwa diet
mengandung makanan
yang berserat tinggi untuk
mencegah sembelit
9. Beri makanan protein
tinggi , kalori tinggi dan
makanan bergizi yang
sesuai
10. Pastikan kemampuan
pasien untuk memenuhi
kebutuhan gizinya.
c. Manajemen hiperglikemia
1. Monitor Gula darah sesuai
indikasi
2. Monitor tanda dan gejala
poliuri,polydipsi,poliphagia
,keletihan,pandangan
kabur atau sakit kepala.
3. Monitor tanda vital sesuai
indikasi
4. Kolaborasi dokter untuk
pemberian insulin
5. Pertahankan terapi IV line
6. Berikan IV fluids sesuai
kebutuhan
7. Konsultasi dokter jika ada
tanda hiperglikemi
menetap atau memburuk
8. Bantu ambulasi jika terjadi
hipotensi
9. Batasi latihan ketika gula
darah >250 mg/dl
khususnya adanya keton
5
Kurang
pada urine
a. Kaji
a. Kowlwdge : disease
Pengetahuan
process
Berhubungan
pengetahuan
b. Kowledge : health
dengan :
pasien
dankeluarga
b. Jelaskan patofisiologi
Behavior
dari
keterbatasan
kognitif,
Setelah
interpretasi
tindakankeperawatansela
terhadap
ma
informasi
tingkat
dilakukan
penyakit
yang .Pasienmenunjukkanpe
salah,
ngetahuan
tentangproses
kurangnya
penyakit
dengankriteria
keinginan untuk
hasil:
dan
dan
yang
biasamuncul
pada
penyakit,
tidak
keluargamenyatakanp
mengetahui
emahaman
sumber-sumber
tentangpenyakit,
penyakit,
informasi.
kondisi,prognosis dan
yang tepat
dengan
carayang tepat
d. Gambarkan
proses
dengancara
programpengobatan
b. Pasien
dan
keluargamampu
yangdijelaskan
secara benar
c. Pasien
menjelaskankembali
yangdijelaskan
perawat/timkesehatan
lainnya
yang tepat
f. Sediakan
informasi
pada
dan
keluargamampu
apa
kemungkinan
penyebab,dengan cara
melaksanakanprosedu
r
e. Identifikasi
pasien
tentangkondisi, dengan
cara yang tepat
g. Sediakan bagi keluarga
informasitentang
kemajuan
pasien
second
opiniondengan
cara
yang
tepat
ataudiindikasikan
j. Eksplorasikemungkina
n
sumber
ataudukungan, dengan
cara yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC.
Jakarta.
Doenges, M. G. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3 EGC. Jakarta.
NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi
2012-2014. Jakarta: EGC.
Herman.2013.Daftar Diagnosa Keperawatan
NandaNOC.http://hermankampus.blogspot.com/2013/04/daftar-diagnosakeperawatan-nanda-noc.html. diakses tanggal 5 September 2014.
Ikhsanuddin. 2013. Keperawatan. http://repository.usu .ac.id/bitstream /12345
6789/3583/1/keperawatan-ikhsanuddin2.pdf