Professional Documents
Culture Documents
Nim
143210035
Kelas
II A
SI Keperawatan
A.
DEFINISI AMBULASI
Ambulasi dini adalah tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca operasi
dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan
dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien (Roper, 2002)
Ambulasi merupakan latihan yang dilakukan dengan hati-hati tanpa tergesa-gesa untuk
memperbaiki sirkulasi dan mencegah flebotrombosis (Hin Chiff, 1999)
B.
MANFAAT AMBULASI
Menurut Asmadi (2008) manfaat Ambulasi adalah :
1.
Sistem Integumen : kerusakan integritas kulit seperti Abrasi, sirkulasi yang terlambat yang
menyebabkan terjadinya Atropi akut dan perubahan turgor kulit.
Sistem Muskulo Skeletal : Penurunan masa otot, osteoporosis, pemendekan serat otot
2.
Depresi
3.
4.
5.
C.
a.
1.
b.
1.
Bengkokkan dan luruskan lengan pelan-pelan sambil memegang berat traksi atau benda
yang beratnya berangsur-angsur ditambah dan junlah pengulangannya. Ini berguna untuk
menambah kekuatan otot ekstrimitas atas.
2.
3.
Angkat kepala dan bahu dari tempat tidur kemudian rentangkan tangan sejauh mungkin.
4.
Duduk di tempat tidur, angkat tubuh dari tempat tidur, tahan selama beberapa menit
(Asmadi), 2008)
Kruk
2.
Canes (tongkat)
Adalah alat yang ringan, mudah dipindahkan, setinggi pinggang, terbuat dari kayu dan logam
3.
Walker
Adalah alat yang sangat ringan, mudah dipindahkan, setinggi pinggang, terbuat dari pipa
logam dan mempunyai empat penyangga yang kokoh.
E.
1.
Sebelum pasien berdiri dan berjalan, nadi, pernafasan dan tekanan darah pasien harus
diperiksa terlebih dahulu.
2.
Jika pasien merasakan nyeri, perawat harus memberikan medikasi pereda nyeri. 20 menit
sebelum berjalan, karena penggunaan otot untuk berjalan akan menyebabkan nyeri.
(Wahyuningsih, 2005)
3.
Pasien diajarkan duduk di tempat tidur, menggantungkan kakinya beberapa menit dan
melakukan nafas dalam sebelum berdiri. Tindakan ini bertujuan untuk menghindari rasa
pusing pada pasien.
4.
Selanjutnya pasien berdiri disamping tempat tidur selama beberapa menit sampai pasien
stabil. Pada awalnya pasien mungkin hanya mampu berdiri dalam waktu yang singkat akibat
hipotensi ortostatik
5.
Jika pasien dapat berjalan sendiri, perawat harus berjalan dekat pasien sehingga dapat
membantu jika pasien tergelincir atau merasa pusing (Wahyu Ningsih, 2005; Steven S. et al.
2000)
6.
Perawat dapat menggandeng lengan bawah pasien dan berjalan bersama, Jika pasien
tampak tidak mantap, tempatkan satu lengan merangkul pinggul pasien untuk menyokong
pasien pada siku.
7.
Setiap penolong harus memegang punggung lengan atas pasien dengan satu tangan dan
memegang lengan bawah dengan tangan yang lain.
8.
Bila pasien mengalami pusing dan mulai jatuh, perawat menggenggam lengan bawah dan
membantu pasien duduk di atas lantai atau di kursi terdekat (Wahyuningsih, 2005)
9.
Pasien diperkenankan berjalan dengan walker atau tongkat biasanya dalam satu atau dua
hari setelah pembedahan.Sasarannya adalah berjalan secara mandiri.
10. Pasien yang mampu mentoleransi aktifitas yang lebih berat, dapat dipindahkan ke kursi
beberapa kali sehari selama waktu singkat (Brunner & Suddarth, 2002)
Pembebanan berat badan (weight-bearing) pada kaki ditentukan oleh dokter bedah.
Weight Bearing adalah jumlah dari beban seorang pasien yang dipasang pada kaki yang
dibedah.
*Tingkatan Weight Bearing dibedakan menjadi 5 (lima) yaitu:
1.
NWB adalah 0 % dari beban tubuh, dilakukan selama 3 Minggu pasca operasi.
2.
3.
4.
5.
F.
a.
-
Kesehatan Umum
Penyakit, kelemahan, penurunan aktivitas, kurangnya latihan fisik dan lelah kronik
menimbulkan efek yang tidak nyaman pada fungsi musculoskeletal. (Kozter, 1987)
b.
-
Tingkat Kesadaran
Pasien dengan kondisi disorienrtasi, bingung atau mengalami perubahan tingkat kesadaran
tidak mampu melakukan ambulasi dini pasca operasi.
c.
-
Nutrisi
Pasien yang kurang nutrisi sering mengalami atropi otot, penurunan jaringan subkutan
yang serius, dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Pasien juga akan mengalami defisisensi protein, keseimbangan nitrogen dan tidak ada
kuatnya asupan vitamin C (Patter & Perry, 2006)
d.
-
Emosi
Perasaan nyaman, kebahagiaan, kepercayaan dan penghargaan pada diri sendiri akan
mempengaruhi pasien untuk melaksanakan prosedur ambulasi (Kozier, 1987)
e.
Tingkat Pendidikan
f.
Pengetahuan
Hasil penelitian mengatakan bahwa perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan bertahan
lama dari pada yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo 1993)