You are on page 1of 4

INTAN WULANDARI /

1130408
KENCUR
1. PENDAHULUAN
- Klasifikasi tanaman
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi
: Spermatophita
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas
: Monocothyledonae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Spesies : Kaempferia galanga L.

(Rukana, 1994)
Sinonim

Nama ilmiah : Kaempferia galanga L.


Nama daerah : ceuko, tekur (aceh); kaciwer (Batak); cakue(Minang); cikur (sunda); sikor
(Kalimantan);cekuh (bali);cakuru (makasar);asouli(Ambon);ukap
(papua).
Nama asing : humula (benggala), kamung (Burma), prao atou shan nai (cina), dan
herba a kemfer (prancis).
- Morfologi
Sosok
: Terna terbatang semu yang tumbuh merumpun.
Daun
: Bulat melebar dengan ujung mengecil, tumbuh agak merapat dengan
permukaan tanah, jumlahnya banyak warna hiju segar, agak tebal, tangkai
daun amat pendek berwarna keputihan.
Bunga

: Berwarna ungu keputihan, mungil, berbau harum, muncul di sela daun,


mudah gugur.

Rimpang :Tumbuh bergerombol dan menjalar; jika dibelah maka tampaklah daging
rimpang yang berwarna putih; kulit rimpang coklat tua mengkilap; aroma
rimpang kencur terasa lembut bila dibandingkan tanaman kerabat
Zingiberaceae lainnya.
- Tempat tumbuh
Tanah gembur, subur, dan sedikit berpasir cocok sekali untuk habitat kencur.
(Muhlisah, 2000)
- Manfaat secara empiris:
Obat tetanus, keracunan tempe bongkrek, muntah-muntah, keracunan jamur.
Manfaat berdasar penelitian:
a. Ekstrak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) memiliki aktivitas antiinflamasi.
b. Ekstrak tanaman rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) mengandung komponen
zat aktif sebagai biofungisidal bagi pertumbuhan jamur Trichophyton mentagrophytes

dan Cryptococcus neoformans.


-

Kandungan kimia
Pati (14,4%), Mineral (13,73%), Minyak Atsiri (0,02%), Berupa Sineol, Asam metal
kanil, Penta dekaan, Asam Cinnamic, Ethyol aster, Borneol, Kamphene, Paraeumarin,
Asam anisic, Alkaloid, Gom.

2. Minyak atsiri pada kencur


- Senyawa minyak atsiri yang terdapat pada kencur:
Minyak atsiri yang terdiri atas borneol, methyl-p-cumoric acid, cinnamicacid ethyl
ester, pentadecane, cinnamic aldehyde, camphene.
-

Cara memperoleh minyak atsiri


Penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan proses yang meliputi
tahap persiapan bahan baku, tahap ekstraksi dan filtrasi, tahap evaporasi, dan tahap
pemurnian. Kandungan oleoresin yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan
metode uji GC-MS (Shimadzu, QP-5000).
Pada tahap persiapan bahan baku, kencur dibuat simplisia dengan ukuran 5
cm dan dilakukan drying awal dengan bantuan sinar matahari langsung selama 3 hari.
Selanjutnya dilakukan proses drying lanjutan menggunakan oven pada suhu 50C.
Proses selanjutnya adalah size reduction dan screening untuk mendapatkan sampel
serbuk kencur dengan ukuran 50 mesh.
Pada tahap ekstraksi dan filtrasi, proses ekstraksi kencur dilakukan secara
batch menggunakan pelarut etanol pada suhu ruang dengan variasi perbandingan
serbuk kencur : etanol dan waktu ekstraksi. Yield ekstrak kencur yang didapatkan dari
proses ekstraksi menggunakan variasi waktu dari 2-5 jam dan perbandingan ken cur
dan etanol dari 1:2 s.d 1:4, menggunakan perkolasi pada suhu 50oC. Setelah proses
ekstraksi dilakukan fi ltrasi untuk memisahkan fi ltrat dari ampas kencur. Proses
pemisahan ini dilakukan menggunakan pompa vakum untuk memaksimalkan fi ltrat.
Evaporasi dilakukan dengan metode distilasi pada suhu 78C yang merupakan titik
didih etanol. Suhu tersebut adalah suhu maksimal evaporasi karena apabila suhu
terlalu tinggi dikhawatirkan oleoresin mengalami penurunan kualitas. Pemurnian
oleoresin dilakukan menggunakan oven pada suhu 78C untuk menghilangkan sisa
etanol pada oleoresin sehingga didapatkan oleoresin dengan massa konstan.

Cara deteksi dan analisis minyak atsiri

Analisis

kandungan

minyak

atsiri

ekstrak

dengan

menggunakan

Gas

Chromatography/Mass Spectrometry (GC/MS).


-

Sifat fisik minyak atsiri


Bentuk cairan, aromatis, rasa pedas, berwarna kuning jernih sampai kuning kotor.
Berat jenis pada 30 drjt : 0,8792 - 0,8914
Rotasi optik spesifik pada 30 drjt : -2O36 sampai -4O30
Indeks bias pada 30 drjt : 1,4773 - 1,4855
Bilangan asam : 0,5 - 1,3
Bilangan penyabunan : 99,7 - 109,0
Bilangan penyabunan setelah asetilasi : 110,1 - 116,3

3. Etil sinamat dan etil p-metoksi sinamat (EPMS)


- Penggolongan senyawa
EPMS termasuk dalam golongan senyawa ester
yang mengandung cincin benzena dan gugus
metoksi yang bersifat nonpolar dan juga gugus
karbonil yang mengikat etil yang bersifat sedikit
polar.
-

Aktivitas biologis
Obat asma dan anti jamur.

4. KESIMPULAN
Kencur banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional (jamu), fi tofarmaka,
industri kosmetika, penyedap makanan dan minuman, rempah, serta bahan campuran
saus rokok pada industri rokok kretek, bahkan dapat dimanfaatkan sebagai
bioinsektisida. Secara empirik kencur digunakan sebagai penambah nafsu makan,
ekspektoran, obat batuk, disentri, tonikum, infeksi bakteri, masuk angin, sakit perut.
5. DAFTAR PUSTAKA
- Setiawan, Eko dkk, Optimasi Yield Etil P Metoksisinamat Pada
Ekstraksi Oleoresin Kencur (Kaempferia Galanga) Menggunakan
Pelarut Etanol, Jurnal Bahan Alam Terbarukan, ISSN 2303-0623, Vol. 1
-

No. 2 Desember 2012.


Sukardiman, 2014, Buku Ajar Farmakognosi Jilid I. Airlangga Universuty Press :

Surabaya.
Muhlisah,

Swadaya:Jakarta.
Fauzi, Arif. 2009. Aneka Tanaman Obat dan Khasiatnya. Pressindo: Jakarta.

Fauziah,

2000,

Tanaman

Obat

Keluarga

(TOGA),

Penebar

Septian Alif Nugraha, Kusoro Siadi, dan Sudarmin, 2012, Uji Antimikroba Etil PMetoksi Sinamat Dari Rimpang Kencur Terhadap Bacillus Subtilis, Indonesian
Journal of Chemical Science,

You might also like