You are on page 1of 12

Setelah kita mempelajari teori tentang asam dan basa, sekarang kita beralih mempelajari lebih

dalam tentang reaksi2 dalam asam dan basa.

ASAM
adalah zat/senyawa yang dalam air dapat melepaskan ion hidrogen (H+) atau ion hidronium
(H3O+).
Sifat asam :

rasanya masam

merusak/melarutkan logam (korosif)

memerahkan kertas lakmus biru

pH kurang dari 7

Contoh :
1. Asam Non-Oksi
Asam Klorida

: HCl ---> H+ + Cl-

Asam Bromida

: HBr ---> H+ + Br-

Asam Sianida

: HCN ---> H+ + CN-

Asam Sulfida

: H2S ---> 2 H+ + S2-

2. Asam Oksi
Asam Nitrat

: HNO3 ---> H+ + NO3-

Asam Sulfat

: H2SO4 ---> 2 H+ + SO42-

Asam Karbonat

: H2CO3 ---> 2 H+ CO32-

Asam Phospat

: H3PO4 ---> 3 H+ + PO43-

3. Asam Organik
Asam Asetat

: CH3COOH ---> H+ + CH3COO-

Asam Format

: HCOOH ---> H+ + HCOO-

Asam Oksalat

: H2C2O4 ---> H+ + C2O42-

BASA
adalah zat/senyawa yang dalam air dapat melepaskan ion (OH-).
Sifat Basa :

rasanya pahit

membakar (kaustik)

licin seperti sabun

membirukan kertas lakmus merah

pH lebih dari 7

Contoh :
Natrium Hidroksida

: NaOH ---> Na+ + OH-

Kalsium Hidroksida

: Ca(OH)2 ---> Ca2+ + 2 OH-

Ferro Hidroksida
(Besi (II) Hidroksida)

: Fe(OH)2 ---> Fe2+ + 2 (OH)-

Ferri Oksida
(Besi (III) Hidroksida)

: Fe(OH)3 ---> Fe3+ + 3 (OH)-

Ammonium Hidroksida : NH4OH ---> NH4+ + OHcontoh2 diatas adalah contoh zat yang digolongkan sebagai asam atau basa....tentu saja tidak
mungkin ditampilkan semua ( karena terlalu banyak...)
Tata nama dalam asam
pada prinsipnya : Hidrogen (H+) + Anion = asam ;
dengan nama "Asam + nama anion"
keterangan

banyaknya Hidrogen (H+) dalam satu molekul = muatan anion pasangannya


Contoh

2 H+ + SO42- ---> H2SO4 ; dengan nama Asam Sulfat


dalam contoh di atas dibutuhkan 2 ion hidrogen (H +) karena muatan SO42- = -2 jadi agar total
muatannya = 0 maka ion hidrogen yang muatannya = +1 dikalikan 2

Tata nama dalam basa


pada prinsipnya : kation + Hidroksida (OH) = basa ;
dengan nama "nama kation + hidroksida"
keterangan

banyaknya Hidroksida (OH-) dalam satu molekul = muatan anion pasangannya


Contoh

Al3+ + 3 OH- ---> Al(OH)3 ; dengan nama Alumunium Hidroksida


karena muatan Al = +3 maka OH- yang dibutuhkan untuk menjadikan muatan totalnya = 0
adalah -3, nilai -3 diperoleh dari OH- sebanyak 3 buah.....karena muatan OH- = -1 maka agar
menjadi -3 perlu dikalikan 3

ASAM / BASA LEMAH DAN KUAT


Kekuatan asam atau basa ditentukan oleh kemampuan senyawa tersebut untuk menghasilkan
ion H+ (untuk asam) atau OH- (untuk basa). semakin banyak ion H+ dan OH- yang dihasilkan
maka kekuatan asam atau basanya semakin kuat.

ASAM KUAT DAN LEMAH


Asam Kuat
merupakan elektrolit kuat, di dalam air akan terionisasi sempurna menjadi ion2 penyusunnya.
asam kuat mempunyai derajad dissosiasi = 1. derajad dissosiasi dirumuskan :

besar derajad dissosiasi = 1 menunjukkan semua zat yang direaksikan terurai menjadi
ion2nya.
HnA ---> n H+ + AnKeterangan :
n = jumlah ion H dalam molekul = muatan anionnya
Asam Lemah
tidak seperti asam kuat, asam lemah digolongkan dalam elektrolit lemah.....hal ini karena
tidak semua zat yang bereaksi terurai menjadi ion2nya namun hanya sebagian kecil saja.
untuk menunjukkan besarnya zat yang terurai menggunakan derajad dissosiasi.

Jika kalian perhatikan reaksi umum dalam asam lemah sama saja dengan reaksi asam
kuat....hanya saja reaksi dalam asam lemah berlangsung 2 arah,
arah pertama = reaksi dari kiri ke kanan, terjadi peruraian zat asam menjadi ion2nya
arah kedua
= reaksi dari kanan ke kiri, terjadi penggabungan ion2 menjadi zat
penyusunnya
kedua reaksi di atas terjadi terjadi bersamaan hingga konsentrasi zat asam dan hasil
peruraiannya tidak berubah2 lagi. yang sering dikenal dengan titik setimbang / eqivalen. Saat
terjadinya titik eqivalen inilah besarnya derajad dissosiasi dapat dicari. dan sebalikknya jika
besarnya derajad dissosiasi diketahui maka jumlah ion H+ yang terbentuk dapa diketahui....

dari reaksi diatas dapat diketahui besarnya H+ yang terurai dipengaruhi oleh Konsentrasi
asam (X), banyaknya ion H+ dalam satu senyawa dan derajad dissosiasi.
Tetapan Dissosiasi Asam (Ka)
Setelah kita mengenal istilah derajad dissosiasi selanjutnya kita bahas mengenai tetapan
dissosiasi atau sering disebut sebagai Ka. Harga Ka diperoleh dari
:
HnA ---> n H+ + An-

Contoh Asam Kuat dan Lemah


Asam Kuat : HCl, H2SO4, HNO3, H3PO4, HClO4 dll
Asam Lemah : CH3COOH, C2H5COOH, HCN, HCOOH, H2C2O4, H2S, H2CO3, HF dll

dengan alasan jumlah dan variasi asam lemah jauh lebih banyak dari asam kuat maka asam
kuat lebih diprioritaskan untuk dihafalkan..... suatu jika tidak tergolong dalam asam kuat
maka tergolong dalam asam lemah.

BASA KUAT DAN LEMAH


Basa kuat
seperti halnya asam kuat....basa kuat merupakan elektrolit kuat, di dalam air akan terionisasi
sempurna menjadi ion2 penyusunnya. sehingga besarnya derajad dissosiasi = 1 (semua zat
yang direaksikan terurai menjadi ion2 penyusunnya)
Basa Lemah
merupakan elektrolit lemah sehingga hanya terurai sebagian dan besarnya derajad dissosiasi
diantara 0 sampai dengan 1.

Tetapan Dissosiasi Basa (Kb)

Contoh Basa Kuat dan Lemah


Basa Kuat : KOH, NaOH, Ca(OH)2 dll
Basa Lemah : NH3 atau NH4OH, Fe(OH)2, Fe(OH)3, Al(OH)2 dll
dengan alasan yang sama dengan cara penghafalan dalam asam maka jenis basa yang dihafal
diprioritaskan yang basa kuat....karena jumlah dan variasi basa lemah jauh lebih banyak. Jadi
suatu basa jika tidak tergolong dalam basa kuat maka secara otomatis digolongkan sebagai
basa lemah.

Reaksi Asam dan Basa


1. Reaksi Penetralan

Jika larutan asam san larutan basa direaksikan maka terjadi reaksi penetralan, yaitu reaksi
yang saling meniadakan sifat asam dan basa yang menghasilkan garam dan air.
Contoh :
Asam + Basa ---> Garam + Air
HnA + B(OH)m ---> BnAm + H2O
Asam Phospat direaksikan dengan Kalsium Hidroksida akan terjadi reaksi penetralan sebagai
berikut :
H3PO4 + Ca(OH)2 ---> ???
coba kalian perhatikan Asam yang bereaksi di atas.....yakni H 3PO4, PO4 adalah suatu anion
(ion negatif) sehingga dapat berpasangan dengan Kation (ion positif) H + yang bermuatan +1.
Agar kita tahu muatan dari PO4 maka kita hitung jumlah H+ yang dibutuhkan untuk
membentuk senyawa H3PO4........Ya....,ada 3 ion H dan karena muatan satu ion H = +1 maka
muatan total ion H = + 3. Sehingga untuk menetralkan muatan (menjadikan muatan totalnya
= 0) membutuhkan muatan sebesar -3.....dengan memperhatikan jumlah PO4 dalam
senyawa....yakni 1 ion PO4 maka dipastikan muatan PO4 adalah -3. Hal ini berarti muatan
PO4 dapat kita lihat dari jumlah ion H dalam senyawa asam yakni sebesar -3 (muatan negatif
menunjukkan PO4 adalah suatu anion).
dengan cara yang sama, dalam senyawa basa Ca(OH) 2.....dapat kita lihat 1 ion Ca
membutuhkan ion OH- sebanyak 2 ion (sehingga muatan total OH- = -1.2 = -2) maka muatan
ion Ca = +2 (muatan positif menunjukkan Ca adalah kation sehingga dapat bereaksi dengan
anion yakni OH-)
Setelah kita tahu muatan PO4 adalah -3 dan muatan Ca adalah +2......agar muatan gabungan
PO4 dengan Ca = 0 maka kita membutuhkan 2 ion PO 4 dan 3 ion Ca, sehingga reaksi di atas
menjadi :
2 H3PO4 + 3 Ca(OH)2 ---> ???
Garam yang terbentuk sesuai dengan jumlah masing2 ion yang dibutuhkan.......yakni butuh 2
ion
PO4
dan
3
ion
Ca,
sehingga
membentuk
garam
Ca 3(PO4)2
:
2

H3PO4

Ca(OH)2

--->

Ca3(PO4)2

H2O

langkah terakhir tinggal menghitung koefisien air (H2O) yang terbentuk dari reaksi di
atas...yakni 6 H2O. angka 6 diperoleh dari prinsip penyetaraan reaksi yang berbunyi jumlah
atom2 sejenis pada ruas kiri (sebelum reaksi) harus sama dengan ruas kanan (setelah reaksi).
Pada ruas kiri dapat kita hitung jumlah atom H ada 12 (dari 2 H 3PO4 ada 2.3 = 6 dan dari
Ca(OH)2 ada 3.2 = 6 sehingga totalnya ada 12). sehingga atom H di ruas kanan....yakni dalam
H2O harus kita kalikan dengan 6 agar jumlah atom H nya sama2 sebanyak 12.
Rumitkah

penjelasan

di

atas

??

Cara penyelesaian reaksi di atas adalah cara khusus bagi kalian yang tidak hafal muatan2 tiap
kation dan anion......maka alangkah baiknya kalau segera kalian hafal.
Bagi yang sudah hafal bahwa muatan PO4 adalah -3 sehingga bentuk ionnya = PO43- dan

muatan Ca adalan +2 sehingga bentuk ionnya = Ca2+ dan agar muatannya seimbang butuh 2
ion PO43- dan 3 ion Ca2+ sehingga garam yang terbentuk adalah Ca 3(PO4)2 dengan reaksi :
H3PO4

Ca(OH)2

--->

Ca3(PO4)2

H2O

selajutnya tinggal kita setarakan jumlah tiap2 atom di ruas kiri dan kanan......pada prinsipnya
yang kalian setarakan adalah atom2 selain H dan O terlebih dahulu, setelah itu baru kalian
setarakan
H
kemudian
yang
terakhir
adalah
atom
O.
2 H3PO4 + 3 Ca(OH)2 ---> Ca3(PO4)2 + 6 H2O

2. Reaksi Oksida Asam dan Oksida Basa


Oksida asam adalah oksida bukan logam yang saat bereaksi dengan air membentuk asam.
CO2 + H2O ---> H2CO3
SO2 + H2O ---> H2SO3
SO3 + H2O ---> H2SO4
N2O3 + H2O ---> 2 HNO2
N2O5 + H2O ---> 2 HNO3
P2O5 + H2O ---> 2 H3PO4
Oksida asam akan bereaksi dengan larutan basa membentuk garam dan air
CO2 + 2 NaOH ---> Na2CO3 + H2O
N2O5 + Ca(OH)2 ---> Ca(NO3)2 + H2O
Oksida basa adalah oksida logam yang saat bereaksi dengan air akan menghasilkan basa
Na2O
K2O
CaO
Al2O3
FeO
Fe2O3

+
H2O
+ H2O ---> 2 KOH
+ H2O ---> Ca(OH)2
+ 3 H2O ---> 2 Al(OH)3
+ H2O ---> Fe(OH)2
+ 3 H2O ---> 2 Fe(OH)3

--->

NaOH

Oksida basa akan bereaksi dengan larutan asam membentuk garam dan air
Na2O + H2SO4 ---> Na2SO4 + H2O
Fe2O3 + HNO3 ---> 2 Fe(NO3)3 + 3 H2O

3. Reaksi yang menghasilkan Endapan


Untuk mengetahui suatu reaksi menghasilkan endapan atau tidak....ada dua cara. Cara
pertama menggunakan tabel kelarutan (dengan menghitung nilai perbandingan Ksp dengan
Qsp nya). Cara kedua dengan menghafalkan sifat pencampuran ion2 seperti contoh di bawah
ini :

Contoh :
BaCl2(aq) + Na2SO4(aq) ---> BaSO4(s) + 2NaCl (aq)
Reaksi Ion (larutan elektrolit terurai menjadi ion2nya dan yang mengendap tidak
diuraikan)
Ba2+(aq) + 2Cl-(aq) + 2Na+(aq) + SO42-(aq) ---> BaSO4(s) + 2Na+(aq) + 2Cl-(aq)
Reaksi ion bersihnya (ion2 yang sama di ruas kiri dan kanan dihilangkan)
Ba2+(aq) + SO42-(aq) ---> BaSO4(s)

3. Reaksi yang menghasilkan Gas


a. Reaksi yang menghasilkan gas CO2
CaCO3(s) + 2HCl(aq) ---> CaCl2(s) + H2O(l) + CO2(g)
Na2CO3(s) + H2SO4(aq) ---> Na2SO4(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Kedua reaksi di atas sebenarnya menghasilkan H2CO3 akan tetapi segera terurai menjadi
H2O(l) dan CO2(g)
b. Reaksi yang menghasilkan gas NH3
NH4Cl(s) + KOH(aq) ---> KCl(aq) + H2O(l) + NH3(g)
reaksi di atas sebenarnya menghasilkan NH4OH akan tetapi segera terurai menjadi H2O(l) dan
NH3(g)
c. Reaksi yang menghasilkan gas H2S
FeS(s) + H2SO4 ---> FeSO4 + H2S

4. Reaksi Logam dengan Asam Kuat


Logam + Asam Kuat ---> Garam + gas Hidrogen

Ca(s) + 2HCl(aq) ---> CaCl2(s) + H2O(g)


Na(s) + H2SO4(aq) ---> Na2SO4(aq) + H2(g)
Cu(s) + H2SO4(aq) ---> tidak terjadi reaksi
Ingat!! deret kereaktifan logam ---> Unsur dalam deret yang di sebelah kanan tidak bisa
menggeser unsur yang di sebelah kirinya......
Li - K - Ba - Ca - Na - Mg - Al - Zn -Cr - Fe - Ni - Sn - Pb - (H) - Cu - Hg - Ag - Pt - Au

Untuk reaksi
NH3 + H2O NH4+ + OH
menurut teori Bronsted-Lowry...
A. NH3 bersifat asam
B. NH4+ bersifat basa
C. H2O bersifat asam
D. H2O bersifat basa
E. H2O bersifat netral
(Asam Basa - umptn 93)
Pembahasan
Pembagian asam - basa menurut Bronsted - Lowry sebagai berikut:
Asam : yang memberikan H+ (donor proton)
Basa : yang menerima H+ (akseptor proton)
Pada reaksi di atas, H2O memberikan H+ pada NH3 sehingga H2O sebagai asam dan NH3
sebagai basa.
Soal No. 2
Perhatikan reaksi asam-basa konjugasi menurut bronsted-Lowry berikut!
(1) HSO4 (aq) + H2 O (l) H3 O+(aq) + SO42
(2) H2 O(l) + S2 (aq) OH aq + HS (aq)
Spesi yang merupakan pasangan asam basa konjugasinya adalah....
A. HSO4 dan SO24
B. HSO4 dan H2 O 2
C. OH dan HS
D. H2 O 2 dan S
E. H3 O+ dan SO42

(Teori asam basa - un 2012)


Pembahasan
HSO4 (aq) + H2 O (l) H3 O+(aq) + SO42
Pasangan-pasangan yang ada:
HSO4 berpasangan dengan SO24
H2 O berpasangan dengan H3 O+
Dari
H2 O(l) + S2 (aq) OH aq + HS (aq)
H2 O berpasangan dengan OH
S2 berpasangan dengan HS
Soal No. 3
Senyawa HClO4 dapat bersifat asam maupun basa. Reaksi yang menunjukkan bahwa HClO4
basa adalah....
A. HClO4 + NH2 ClO4 + NH3
B. HClO4 + NH3 ClO4 + NH4+
C. HClO4 + H2O ClO4 + H3O+
D. HClO4 + OH ClO4 + H2O
E. HClO4 + N2H5+ H2ClO4+ + N2H4
Pembahasan
Pada reaksi E, HClO4 menerima ion H+ hingga berubah menjadi H2ClO4+, sehingga HClO4
sebagai basa.
Soal No. 4
Pada pelarutan NH3 terjadi keseimbangan sebagai berikut:
NH3 + H2O NH4+ + OH
Yang merupakan asam basa konjugasi adalah....
A. NH3 dan H2O
B. NH4+ dan OH
C. NH3 dan OH
D. H2O dan NH4+
E. H2O dan OH
Soal No. 5
Menurut konsep Lowry - Bronsted, dalam reaksi:
NH3 + H2O NH4+ + OH
A. air adalah asam karena dapat menerima sebuah proton
B. amonia dan air adalah pasangan asam - basa konjugat
C. NH3 dan NH4+ adalah pasangan asam-basa konjugat
D. NH3 adalah asam karena memberi sebuah proton
E. NH4+ dan OH adalah basa kuat
(updating,.)

Perhatikan beberapa contoh berikut : Asam 1 + Basa 2 Basa 1 + Asam 2 HCl + NH3 Cl- +
NH4 + H2O + CO3 - OH- + HCO3 - CH3COOH + H2O CH3COO - + H3O+ HNO2 +
CH3COOH NO2 - + CH3COOH2 +
12. Contoh soal dan penyelesaian asam konjugasi, basa konjugasi ,dan pasangan asam
dan basa konjugasi! 1. Tentukan asam konjugasi dari : a. H2O b. OCl- Penyelesaian : a.
Tambahkan 1 H+ pada H2O H3O+H2O + H+ b. Tambahkan 1 H+ pada OCl- HOClOCl- +
H+
13. 2. Tentukan asam konjugasi dari : a. H2O b. HPO4 2- Penyelesaian : Kurangi 1 H+
pada H2O OH- + H+H 2O Kurangi 1 H+ pada HPO4 2- HPO4 PO42- 3- + H+
14. 3. Tentukan pasangan asam-basa konjugasi dalam reaksi berikut! Penyelesaian : a.
melepaskan proton untuk membentuk NO2 - sehingga HNO2 bertindak sebagai asam dan
NO2 sebagai basa konjugasinya. H2O menerima proton dan menghasilkan H3O+ sehingga .
H2O bertindak sebagai basa dan H3O+ sebagai asam konjugasinya
15. Jadi, pasangan asam-basa konjugasinya adalah, H2O dan H3O+ serta HNO2 dan
NO2 16. b. H2O melepaskan proton untuk membentuk OH- sehingga H2O bertindak sebagai
asam dan OH- sebagai basa konjugasinya. HCO3 - menerima proton dan menghasilkan
H2CO3 sehingga . HCO3 - bertindak sebagai basa dan H2CO3 sebagai asam konjugasinya
17. 4. Coba jelaskan pasangan asam- basa konjugasi pada gambar berikut ini!
18. Penyelesaian : Pada ruas kiri, H2O bertindak sebagai asam karena melepaskan
proton untuk membentuk OH-, sedangkan NH3 bertindak sebagai basa karena menerima
proton dan menghasilkan NH4 + . Pada ruas kanan OH- bertindak sebagai basa karena
menerima proton, sedangkan NH4 + bertindak sebagai asam karena melepaskan proton.
OH- merupakan basa konjugasi dari H2O sedangkan NH4 + merupakan asam konjugasi dari
NH3 . Jadi, OH- dan H2O serta NH4 + danNH3 merupakan pasangan asam-basa konjugasi.

Perhatikan reaksi berikut:


HCl(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + Cl-(aq)
Pasangan asam-basa setelah terjadi serah terima proton dinamakan asam
basa konjugasi.
a. HCl dan Cl merupakan pasangan asam-basa konjugasi. HCl adalah asam
konjugasi dari Cldan Cl adalah basa konjugasi dari HCl.
b. H2O dan H3O+ merupakan pasangan asam-basa konjugasi. H2O adalah basa
konjugasi dari H3O+ dan H3O+ adalah asam konjugasi dari H2O.

Berikut ini contoh pasangan asam-basa konjugasi pada beberapa reaksi.


a. HNO3(aq)+ H2O(l) H3O+(aq)+ NO3(aq)

b. H2O(l) + CN(aq) HCN(aq)+ OH(aq)


c. H2SO4(aq)+ OH(aq) HSO4(aq) + H2O(aq)

You might also like