Professional Documents
Culture Documents
Nim
: 1506103010037
Prodi
: Pendidikan Biologi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan
rahmat
dan
karunia-Nya
sehingga
makalah
yang
berjudul
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................
i
DAFTAR ISI ..............................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................
1.1 Latar Belakang .......................................................................
1.2 Tujuan Percobaan ....................................................................
1.3 Prinsip Percobaan ...................................................................
1
1
2
2
3
3
4
5
6
7
8
10
12
15
17
19
23
25
27
28
29
38
38
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas,
perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2005, hal : 30 ).
Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan.
Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan
tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya
jika pada alat alat tersebut masih tersisa zat zat kimia, maka zat tersebut dapat
saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan
kegagalan dalam pratikum ( Anonim, 2012 )
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil
yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan
dalam galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta
bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di
laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam
laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat alat dan
bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia
berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian
disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar. (Anonim,
2012).
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan pecobaan peralatan di laboratorium ini adalah untuk mengetahui
dan menguasai jenis jenis alat, nama masing masing alat, prinsip kerja alat,
fungsi alat yang baik dan benar. Agar pada praktikum selanjutnya praktikan tidak
melakukan kesalahan.
1.3 Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan peralatan di laboratorium adalah berdasarkan identifikasi
alat yang biasa digunakan pada saat pratikum serta fungsi dari masing masing alat
tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mendeskripsikan alat-alat dan cara kerja serta fungsinya
1. Hot Plate Stirrer
stirrer
dan
Stirrer
bar
(magnetic
stirrer)
berfungsi
untuk
7. Setelah selesai, yang ditandai dengan banyaknya uap pengatur suhu dan
stir diposisikan dalam kondisi off dan alat dimatikan
8. Diturunkan gelas beker dari hot plate
9. Dikeluarkan magnetic stirrer dari wadah dan stirrernya diletakkan
kembali pada posisi awal yaitu dibelakang hot plate.
2. Sentrifuge
3. Spektofotometer
ultraviolet,
dan
spektrum
gelombang
tampak
lainnya.
Cara Kerja:
1. Pisahkan daun ubi dengan tulang daunnya
2. Ditimbang daun ubi 1 gram
3. Gerus daun ubi sampai halus dengan menggunakan mortal
4. Kemudian dilarutkan dengan Aquades atau Alkohol 100 mL.
5. Disaring dengan kertas saring
6. Masukkan kedalam tabung kuvet.
7. Dihubungkan alat dengan sumber arus lalu alat di hidupkan. Ditunggu
alat menyelesaikan setting panjang gelombangnya.
8. Gunakan planko, jika alcohol gunakan planko alkohol jika air gunakan
planko air.
9. Sebelum dimasukkan kedalam spektofotometer dilap terlebih dahulu
kuvet agar tidak ada selip jari kita.
10. Setelah itu calibrasi hingga 0, Dipilih mode T dengan menekan tombol
A/T/C dan tekan tombol blank 0 ABS/100%T, ditunggu indikator akan
menunjukkan 100% T, maka alat telah set. dilakukan hal yang sama pada
planko air.
11. Karena blanko alcohol sudah dikalibrasi, baru bisa kita ukur kadar
klorofil pada larutan alcohol dengan daun ubi.
a. Masukkan larutan dikuvet kedalam ruang pada spektofotometer.
b. Atur panjang gelombang yang diinginkan
c. Setelah itu akan muncul data pada layar spektro jika ingin melihat
absorbansinya tekan tombol mode pilih absorbansi.
12. Setelah semuanya selesai keluarkan kembali kuvet dari spektofotometer,
turunkan panjang gelombang hingga 0 begitu juga dengan suhu.
13. Matikan dan cabut kembali cok nya.
4. Respirometer
Cara Kerja:
1. Dibilas
elektodanya
dengan
air
kemudian
dibersihkan
dan
dikeringkan.
2. Hidupkan tombol power
3. Kemudian dikalibrasi dengan mencelupkannya kedalam pH 4, 7, dan
9.
4. Pertama kita celupkan dulu kedalam pH 7, setelah dicelupkan ditekan
calibrasi (CAL) 2x agar elektroda berputar atau homogen.
5. Ditunggu angkanya berhenti kemudian baru tekan calibrasi (CAL) 1x
lagi.
6. Angkat, keringkan dan bilas dengan aquades
7. Kemudian celupkan kedalam pH 4 dan 9 dilakukan dengan cara yang
sama.
8. Setelah calibrasi baru bisa digunakan
9. Masukkan pH meter kedalam buffer dan tekan tombol HOLD ENT
1x setelah angkanya berhenti tekan HOLD ENT 1x lagi.
10. Setelah selesai digunakan bilas kembali elektrodanya dengan aquades,
keringkan dan tutup kembali. Simpan ditempat semula!
6. DO Meter
10
dan tekan tombol CAL. Setelah itu tekan tombolRANGE setelah menunggu beberapa
saat dan hasil pengukuran DO meter bisa dicatat.
7. Oven
Berfungsi untuk sterilisasi, Sterilisasi adalah suatu proses untuk
membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam
suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak.
Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu
spora bakteri
a. Oven di Pentri
11
12
sterilisasi tergantung pada jumlah alat disterilkan dan ketahanan alat terhadap
panas. Sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat
pada oven tersebut.
Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan
ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau
mematiakn kipas.
Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran
kipas.
Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV
menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang
diinginkan.
Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan
untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu.
Cara Kerja:
1. Hubungkan drying oven dengan sumber listrik
2. Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur
dengan rapi dan tutup pintu oven dengan rapat.
3. Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di
drying oven akan berkedip.
4. Hidupkan mains (berwarna biru)
5. Hidupkan tombol fun (merah)
6. Set waktu, dengan cara tekan push lalu putar set pada watu yang
diinginkan.
7. Atur juga suhunya sesuai dengan yang diinginkan.
8. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis
kemali ke nol.
9. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin
didalam oven, setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan
tata kembali peralatan laboratorium dengan rapi.
10. Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal
yang tidak diinginkan.
11. Lakukan dengan hati-hati
8. Autoclaf
13
Cara kerja :
1. Diisi panci luar dengan air, kalau dapat dengan aquadest untuk
menghindarkan pengendapan Ca yang biasa terdapat pada air ledeng,
sebanyak 1 liter untuk autoclave kecil dan 1,5 liter untuk auntoclave
besar atau secukupnya.
2. Botol-botol media yang akan disterilkan, dimasukkan ke dalam panci
dalam. Disusun botol-botol tersebut hingga mencapai permukaan panci.
3. Ditutup dengan erat, dipastikan penutup tertutup dengan rapat.
4. Dibiarkan katup pengeluaran uap dalam keadaan terbuka.
5. Autoclave dihubungkan ke saluran listrik.
14
Cara kerja :
1. Diisi panci luar dengan air, kalau dapat dengan aquadest untuk
menghindarkan pengendapan Ca yang biasa terdapat pada air ledeng,
sebanyak 1 liter untuk autoclave kecil dan 1,5 liter untuk auntoclave
besar atau secukupnya.
2. Botol-botol media yang akan disterilkan, dimasukkan ke dalam panci
dalam. Disusun botol-botol tersebut hingga mencapai permukaan panci.
3. Ditutup dengan erat, dipastikan penutup tertutup dengan rapat.
4. Diperiksa bagian exhaust, posisi dalam keadaan tertutup.
15
16
dididihkan.
Cara ini menggunakan prinsip pengembunan karena terjadi perbedaan
suhu didalam pipa kapiler (lebih rendah) dengan dinding luar pipa kapiler
(lebih tinggi) sehingga uap-uap air yang telah mendidih tadi menempel
pada dinding pipa kapiler yang kemudian ditampung ditempat
penampungan,yang
4. kemudian thermocouple berfungsi untuk menghentikan pemanasan
(mematikan heater) jika suhu sudah terlalu tinggi dan memulai
5.
10. Referigerator
Refrigerator digunakan untuk menyimpan benda yang membutuhkan
suhu dingin dalam penyimpanannya (2-80C). Aplikasi dalam mikrobiologi
diantaranya adalah untuk menyimpan sampel sementara, thawing sampel
beku (sampel beku dicairkan secara bertahap pada suhu 2-8C selama 18
jam, menyimpan media pertumbuhan, menyimpan kultur, menyimpan
larutan,
dll.
Fungsi
utama
refrigerator
adalah
menghambat
atau
17
Cara kerja :
Uap cairan tertentu yang disebut refrigerant disemprotkan terus
menerus ke dalam ruangan kulkas yang akan mengambil kalor dari makanan-
18
makanan di kulkas. Namun berbeda dengan alkohol atau tetes-tetes air, titik
uap refrigerant jauh lebih rendah, yaitu sekitar -27 F, sehingga kalor yang
diambil tidak digunakan untuk mengubahnya menjadi uap, tetapi sekedar
menaikkan suhu refrigerant.
Komponen-komponen refrigerator :
Thermostat
Ada dua cara pemasangan thermostat, dipasang dibagian freezer atau
dipasang dibagian refrigerator. Jika thermostat yang memiliki sebuah kontak
listrik dipasang dibagian freezer untuk mengontrol kerja kompresor maka
untuk mengontrol temperatur ruangan refrigerator digunakan mechanical
thermostat yang mengontrol buka tutupnya saluran udara dingin dari bagian
freezer yang masuk ke ruang refrigerator.
Defrost Timer
Suatu alat yang berfungsi untuk mengatur lamanya kerja kompresor
dan mengatur proses pencairan bunga es di Evaporator (defrost cycle).
Kompresor diatur umumnya bekerja sekitar 6 jam setelah itu harus dilakukan
pencairan bunga es yang menggumpal di Evaporator dan bak penampung air
yang terdapat dibawahnya. Lamanya proses defrost tergantung ketebalan es di
Evaporator, semakin tebal semakin lama.
Defrost Thermo
Suatu alat yang berfungsi untuk mendeteksi temperatur di sekitar
Evaporator sehingga bisa mengatur apakah proses pencairan es perlu dilakukan
atau tidak. Alat ini juga berfungsi untuk menghentikan proses defrost apabila
temperatur evaporator sudah terdeteksi diatas 0C. Umumnya sekitar 4C.
Tergantung peletakan dari Defrost Thermo itu sendiri.
Plate Heater
Berfungsi untuk mencairkan es di bagian penampung air selama
proses defrost.
Defrost Heater
Adalah pemanas utama yang berfungsi untuk mencairkan es yang ada
di Evaporator.Ukuran heater ini sekitar 120-150Watt.
19
Thermo Fuse
Apabila Defrost Thermo mengalami kerusakan. Misalnya tidak mau
memutus pada temperatur yang telah ditetapkan maka Defrost Heater akan
terus memanaskan ruangan sekitar Evaporator. Akibatnya temperatur di
ruangan Evaporator akan naik terus dan jika dibiarkan akan sangat berbahaya,
selain heater bisa rusak, juga interior dari kulkas tesebut kemungkinan besar
akan meleleh karena pemanasan yang tidak terkontrol tersebut. Thermo Fuse
akan putus jika temperaturnya mencapai 72C (beberapa manufaktur ada yang
membatasi sampai 70 atau 71C).
Kompresor Motor
Berfungsi untuk menggerakkan Kompresor sehingga refrigeran bisa
bersirkulasi.
Thermal Overload Protector
Mencegah terbakarnya Motor Kompresor yang diakibatkan oleh panas
yang berlebihan.
PTC Starter
Salah satu jenis starter yang digunakan saat Kompresor mulai bekerja.
SC (Starting Capacitor)
Kapasitor yang berfungsi untuk menambah torsi pada saat Kompresor
mulai bekerja.
RC (Running Capacitor)
Fungsi utamanya untuk menggeser sudut fase, dan memanfaatkan
kumparan bantu sehingga Kompresor bekerja lebih effisien.
Evaporator Fan Motor
Berfungsi untuk mensirkulasikan udara dalam ruangan.
Freezer Door Switch
Sebuah saklar yang dipasang di bagian pintu Freezer, berfungsi untuk
mematikan kipas saat pintu dibuka, sehingga bisa mengurangi keluarnya udara
dingin dari ruangan freezer.
Refrigerator Door Switch
20
11. Freezer
Fungsinya mengawetkan bahan-bahan kimia mikroba. Kebutuhan
akan pendingin yang mana digunakan untuk mengawetkan makanan ataupun
untuk keperluan menyimpan bahan-bahan kimia mendorong terciptanya
freezer. Suhu freeaer yaitu 0oC, di freezer bisa menjadi es karena adanya gas
Freon.
Cara kerja:
21
22
Pipa kapiler
Pipa kapiler berfungsi untuk menghasilkan tekanan yang tinggi ketika
Freon berbentuk cair.
Expanding Valve
Expanding valve berfungsi untuk mengatur banyaknya Freon yang
masuk ke evaporator.
Evaporator
Evaporator merupakan tempat penguapan Freon cair menjadi gas
sehingga temperature freon menjadi rendah.
Thermostat
Thermostat berfungsi untuk mengatur temperatur dari freezer.
Akumulator
Akumulator berfungsi untuk menampung bahan pendingin cair.
12. Water Bath
Water Bath merupakan
23
Cara kerja:
1. Buka tutupnya satu persatu
2. Masukkan air
3. Masukkan wadah yang berisi media (seperti: tabung elemeyer, tabung
4.
5.
6.
7.
8.
reaksi)
Tutup kembali
Kemudian hubungkan ke listrik (cok)
Tekan tombol power
Putar suhu (sesuai dengan wadah yang digunakan tahan panas atau tidak)
Setelah beberapa saat angkat dan dilihat media sudah mendidih, mencair
atau belum
9. Jika air dalam water bath kering tambahkan perlahan-lahan
10. Jika media sudah mencair atau mendidih turunkan kembali suhu hingga
0o C.
11. Matikan power
12. Lepas cok kontaknya
b. Water bath shaker
Fungsinya untuk menumbuhkan jamur, prinsip kerjanya yaitu bergerak ke
kiri dan kekanan.
24
Cara kerja:
1. Sebelum dihubungkan ke listrik, pastikan terlebih dahulu air didalam
2.
3.
4.
5.
waterbath
Kemudian atur media didalamnya
Hubungkan dengan listrik (cok)
Tekan tombol power, tunggu beberapa detik agar muncul angka
Diatur suhunya, dengan menekan tombol T sesuaikan suhunya dengan
25
26
27
kaca cembung hingga dapat melihat benda-benda yang sangat kecil, dan dari situlah
terbentuk mikroskop. Untuk pertama kalinya, benda seperti titik hujan, rambut, dan
serangga bisa dilihat jelas.
a. Merakit mikroskop
b. Bagian-bagian mikroskop
28
29
30
31
32
6. Apabila
bayangan
obyek
sudah
ditemukan, maka untuk memperbesar
gantilah lensa obyektif dengan ukuran
dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara
memutar revolver hingga bunyi klik.
dapat
dibersihkan
dengan
menggunakan
kain
flanel.
Untuk
membersihkan debu pada bagian mikroskop yang sulit dijangkau dengan kain
fanel, maka dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera. Lensa-lensa
mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan menggunakan
tisu lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali membersihkan lensa
menggunakan sapu tangan atau lap kain biasa karena dapat menggores lensa atau
merusak lapisan (coating) pelindung lensa. Jangan lupa menghapus semua
minyak imersi di permukaan lensa, sehingga
menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada
lensa dapat mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan
kemampuan lensa. Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop merupakan
pertanda jelas suatukelalaian/kecerobohan. Sisa minyak imersi pada lensa
objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada penggunaan xilol
haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian mikroskop
33
non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga jangan
menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya
menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.
Pada saat kita mengamati benda/objek dengan mikroskop, dapat terlihat
noda/bintik-bintik hitam, serat-serat halus seperti benang, buram, dan hal-hal
lain yang
mikroskop sudah terkena jamur atau mungkin sistem lensanya sudah rusak.
Jika terkena jamur, maka harus segera dilakukan pembersihan dengan
cara-cara sebagai berikut: menyiapkan xylol/alkohol 90%, tisu lensa, dan cotton
bud yang akan digunakan untuk membersihkan lensa yang terinfeksi jamur. Halhal yang harus dilakukan adalah
kemudian membersihkan permukaan lensa atas dan bawah dengan cotton bud
yang sudah dicelupkan terlebih dahulu ke xylol/alkohol. Setelah itu menggosok
dengan tisu lensa, dan memasukkan
e. Macam-Macam Mikroskop
34
1. Mikroskop cahaya
BAB III
36
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarka pengamatan, semua alat di laboratorium memiliki nama, fungsi,
dan cara kerja masing masing. Sehingga dalam penggunaannya pun akan berbeda
beda sesuai dengan cara kerjanya. Kesalahan penggunaan alat bisa mempengaruhi
konsentrasi larutan, karena alat memiliki tingkat ketelitian yang berbeda beda..
Selain itu juga dapat memudahkan dalam pemanfaatan alat sebagai alat percobaan
maupun alat peraga. Penggunaan laboratorium sangat penting untuk diperhatikan
bagi setiap mahasiswa/i agar alat dan bahan praktik bekerja sesuai dengan fungsinya
masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
37
www.sholeh-
38