You are on page 1of 11

Makalah Macam-Macam Mikroskop

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains,
khususnya biologi. Mikroskop adalah alat bantu yang memungkinkan untuk dapat mengamati
objek yang berukuran sangat kecil atau yang sering disebut mikroskopis. Mikroskop terbagi
atas dua macam, yaitu mikroskop optic dan mikroskop electron. Mikroskop optic yang sering
digunakan adalah mikroskop biologi dan mikroskop stereo.
Salah satu pengukur objek mikroskopis adalah micrometer. Ada dua macam
micrometer, yaitu micrometer okuler dan micrometer objektif. Alat ini dapat berfungsi
apabila dipakai bersama dengan mikroskop. Namun tidak semua orang mengerti akan
permasalahan diatas.
Oleh karena itu kami membuat makalah yang membahas tentang macam-macam
mikroskop untuk mengetahui manfaat dan macam-macam mikroskop.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan makalah dalam makalah ini adalah
1.
2.
3.
4.
5.

sebagai berikut :
Apakah mikroskop itu?
Apa saja macam-macam mikroskop itu?
Apa saja bagian-bagian dari mikroskop?
Bagaimana sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop?
Bagaimana cara menggunakan mikroskop yang baik dan benar?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Memberikan informasi tentang mikroskop.
2. Untuk mengetahui macam-macam mikroskop.
3. Untuk mengetahui bagian dari mikroskop.
4. Untuk mengetahui sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop.
5. Untuk mengetahui cara menggunnakan mikroskop yang baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata kasar. Kata mikroskopis berarti sangat kecil atau tidak mudah dilihat oleh mata.

Dalam perkembanganya, mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran


sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop dapat
memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah
mikroorgnisme, atau kadang-kadang disebut mikroba, ataupun jasad renik.
Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah Antonie Van
Leeuwenhock (1632-1723) pada tahun 1675. Antonie membuat mikroskop dengan kualitas
lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa mengamati
mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan bunga,
juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Kemudian setelah itu, pada tahun 1600 Hans
dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda.
Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop
adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari bendabenda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa
bagian yang memiliki fungsi tersendiri.
Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif
(dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler
dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa ob0jektif biasanya dipasang pada roda
berputar, yang disebut gagang putar.
Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang
diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan
bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi
diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
2.2 Macam-macam Mikroskop
Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya, Memiliki dua jenis lensa yaitu obyektif dan okuler, sistem kerjanya
dibantu dengan cara pantulan cahaya yang menembus obyek yang diamati dan mampu
memperbesar bayangan obyek hingga 1000 X.
2.2.2 Mikroskop Binokuler
Mikroskop binokuler(stereo) mampu memperjelas rincian permukaan obyek karena bayangan
yang diperoleh pengamat merupakan pantulan cahaya yangjatuh dipermukaan
obyek;perbesaran bayangan obyekmencapai 30x.
2.2.3

Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron mempunyai daya resolusi (kemampuan daya beda mata manusia) sangat
tinggi (0,1 nm), mampu memperbesar bayangan obyek hingga jutaan kali,bayangan benda
dilihat pada layar monitor.
2.2.4

Scanning Electron Microscope

Scanning Electron Microscope (SEM) yang digunakan untuk studi detail arsitektur
permukaan sel atau struktur jasad renik dan obyek teramati secara tiga dimensi.
2.2.5 Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang
berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda
yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan
lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:
(1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati.
(2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati. Perbesaran
lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan sistem zoom dengan
perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada
bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat.Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat
lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus obyek terletak disamping
tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur fokus.
2.2.6

Mikroskop Elektron
Sebagai gambaran mengenai mikroskop elektron kita uraikan sedikit. Mikroskop elektron
mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya.
Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan
mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan
sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM
digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel.

2.2.7

Mikroskop Pender(Flourenscence Microscope)


Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti
bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik ini protein antibodi yang khas
mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan
pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar
akan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai
dengan pewarna pendar.

2.2.8

Mikroskop medan gelap

Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang
begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikroskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap
berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal kondensor khusus yang
dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari
kerucut dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
2.2.9 Mikroskop Fase kontras
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya: tidak
diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma bend hidup yang
mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) tembus cahaya sehingga pada masing-masing
tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop
fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel
hidup yang tidak diwwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam
sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti.
Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan
filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi
perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh
mata dngan demikian nucleus (dan unsure lain0 yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi
dpat dilihat (Volk, Wheeler, 1988, Mikrobiologi dasar, Jakarta. Erlangga).
2.3 Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya
a. Kaki
Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki
melekat lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student).
b. Lengan
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan ataudirebahkan.
Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop.
c. Cermin.
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk
memantulkan sinar dan sumber sinar.
Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung digunakan bila
sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti dengan sumber sinar dari lampu. Pada
mikroskop model baru, sudah tidak lagi dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya
yang terpasang pada bagian bawah (kaki).
d. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.
e. Diafragma

Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur


bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada
mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.
f. Meja preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat. Objek
diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat lengan
untuk dilewat sinar. Pada jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik atau
diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat dinaikturunkan.
g. Tabung.
Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu (15X,
10X, dan 15 X). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver
tersebut terdapat lensa objektif.
h. Lensa obyektif
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur
dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah
memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran beraneka macam sesuai dengan model dan
pabrik pembuatnya, misalnya 10X, 40X,dan 100X dan mempunyai nilai apertura (NA).
Nilai apertura adalah ukuran dayapisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya
pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua
benda yang terpisah.
i. Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan
mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.
j. Pengatur Kasar dan Halus
Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur
kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung
lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan tabung sekaligus lensa objektif.
Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan meja
preparat.
k. Reflektor

Terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi
untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja
objek dan menuju mata pengamat.
Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang
cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
l. Revolver
revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
m. Meja Mikroskop
Berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
n. Penjepit Kaca
Penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
o. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)
Untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
2.4 Sifat-sifat Pembentukan Bayangan Pada Mikroskop
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa
okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedngkan
lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Benda yang diamati
diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat
berada I lensa okuler.
Mata pengamat berada dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okuler
tepat di titik focus lensa okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan
secara terakomodasi bila bayangan objektif berada diruang utama okuler. Mikroskop yang
terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat
bayangan diperbesar, maya dan tegak.
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara
garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat
semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat
bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi
diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti
gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar.

Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah


mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.

2.5 Penggunaan Mikroskop


Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan mikroskop:
a. Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan.
b. Bila menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam keadaan tegak, berarti
meja dalam keadaan datar. Ini berlaku bagi mikroskop dengan Tabung tegak. Tidak berlaku
untuk mikroskop dengan tabung miring.
c. Preparat basah harus selalu ditutup dengan gelas penutup saat dilihat di bawah mikroskop.
d. Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin.
e. Bila ada bagian mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang segera laporkan kepada laboran.
f. Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya.
g. Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif dg. Perbesaran paling rendah
pada kedudukan lurus ke bawah.
Langkah yang dilakukan agar kita dapat mengamati suatu objek atau preparat
dengan menggunakan mikroskop
a. Pastikan meja preparat dalam keadaan datar dan lensa objektif perbesaran rendah, dipasang
pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler.
b. Melihat melalui okuler dengan satu mata (untuk mikroskop monokuler) dan dua mata (untuk
mikroskop binokuler). Sesuaikan cermin agar sinar cukup tersedia atau nyalakan lampu serta
sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan. Sesuaikan lubang diafragma sehingga sinar yang
diterima mata optimal (tidak terlalu terang atau redup).
c. Jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan memutar pengatur kasar searah jarum jam.
Letakkan preparat di bawah objektif. Dengan melihat dari samping, sesuaikan lensa objektif
perbesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm dari preparat. Lihat lagi melalui okuler, dan
naikkan meja preparat dengan pemutar kasar kemudian gunakan pengatur halus sampai
preparat jelas terlihat.
d. Lihat lagi dr. samping, dengan hati-hati putar objektif dg perbesaran yg lebih tinggi (misalnya
45x) pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa tidak menyingung preparat, kemudian lihat
lagi melalui okuler dan fokuskan preparat dengan memutar pemutar halus secara perlahan ke
arah berlawanan jarum jam. Sesuaikan pencahayaan.
e. Amati preparat, apabila perlu digambar.

f. Bila pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran rendah, naikkan tabung
atau turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari meja preparat.
Pemeliharaan Mikroskop
a. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa.
Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel, yang
bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula
dalam almari yang diberi lampu
b. Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan
debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat semprot atau
kuas lembut.
c. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan menggunakan kain
lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropyl alkohol.
Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau kain
d. Bersihkan badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan sedikit deterjen.
e. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Hati-hati xilol
dapat merusak bahan plastik.
Preparat
1. Mempersiapkan Preparat Non-permanen
Untuk membuat preparat non-permanen dilakukan sebagai berikut:
a. Buat irisan misal batang eceng gondok secara melintang atau membujur. Irisan yang dibuat
haruslah tembus cahaya (jika menggunakan mikroskop cahaya). Jika akan menggunakan
mikroskop stereo, irisan preparat tebal tidak menjadi masalah.
b. Letakkan irisan tersebut pada gelas benda, kemudian tetesi objek dengan setetes air
menggunakan pipet.
c. Tutup dengan gelas penutup. Usahakan agar tidak terdapat gelembung udara pada medium.
Hal ini dapat diusahakan dengan beberapa langkah berikut: pegang gelas penutup dengan
posisi 45 terhadap gelas benda, sentuhkan tepi bawah gelas penutup pada permukaan
medium dan perlahan-lahan rebahkan gelas penutup (dapat dengan bantuan jarum sebagai
penyangga gelas penutup) sehingga gelas penutup perlahan di atas kaca obyek. Jika masih
ada gelembung udara ulangi pekerjaan tersebut sampai tidak ada gelembung udara. Amati
preparat yang anda buat dibawah mikroskop dengan terlebih dahulu menggunakan perbesaran

lemah (10x10), kalau sudah diketahui obyek yang akan diamati kemudian memakai
perbesaran kuat (10x20 atau 10x40).
2. Penyimpanan dan Pemeliharaan Preparat atau Slide Awetan
a. Preparat atau slide sebaiknya diberi nomor di salah satu sudut labelnya.
b. Pemeliharaan: tidak perlu memegang bagian permukaan objek dengan jari selama praktikum
c. Untuk membersihkan preparat atau slide dengan kuas kering, jika banyak bahan perekat yang
mengganggu pengamatan dapat digunakan xylol.
d. Spesiesmen awetan tumbuhan dan hewan mikroskopik disimpan dalam kotak kayu khusus
dilengkapi dengan rak-rak mini seukuran gelas objek.
e. Penyimpanan disusun secara sejajar vertikal dan disimpan ditempat kering.
f. Pengambilan dan penyimpanan dilakukan dengan hati-hati.
g. Setiap spesiesmen awetan disimpan dengan dilengkapi label dan disusun secara alfabetik agar
mudah penyimpanan dan pengambilannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Mikroskop adalah adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata kasar. Kata mikroskopis berarti sangat kecil atau tidak mudah dilihat oleh
mata. Dalam perkembanganya, mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang
berukuran sangat kecilyang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop
dapat memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan
sejarah mikroorgnisme, atau kadang-kadang disebut mikroba, ataupun jasad renik.
Mikroskop ada beberapa macam, yaitu Mikroskop Cahaya, Mikroskop Binokuler,
Mikroskop Elektron, Scanning Electron Microscope, Mikroskop Stereo, Mikrosop elektron,
Mikroskop Pender, Miroskop Medan Gelap, Mikroskop Fase Kontras.
Mikroskop memiliki beberapa bagian yaitu: Kaki Mikroskop, Lengan Mikroskop,
Cermin, Kondensor, Diagfrahma, Meja Preparat, Tabung Mikroskop, Lensa Obyaktif, Lensa
Okuler, Pengatur Kasar dan Halus, Reflektor, Revolver, Meja Mikroskop, Penjepit Kaca,
Sendi Inklinasi.
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa
okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedngkan
lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar.

Cara menggunakan mikroskop yang baik dan benar yaitu selalu membawa mikroskop
dengan tangan dua, bila menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam
keadaan tegak, ini berlaku bagi mikroskop dengan tabung tegak, Preparat basah harus selalu
ditutup dengan gelas penutup saat dilihat di bawah mikroskop,
selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin, bila ada bagian
mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang segera laporkan kepada petugas laboratorim,
tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya,

setelah selesai

menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif dengan perbesaran paling rendah pada
kedudukan lurus ke bawah.

3.2 SARAN
Dengan diadakannya presentasi di dalam kelas yang membahas mengenai materi
Macam-macam Mikroskop dari mata kuliah Teknik laboratorium diharapkan mahasiswa ikut
serta aktif dalam proses presentasi serta memperhatikan penyampaian presentasi dengan
seksama agar proses presentasi berjalan dengan lancar sehingga mahasiswa dapat memahami
materi yang disampaikan oleh kelompok Presentasi.

Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya

You might also like