You are on page 1of 8

7.

ANALISIS SARINGAN
(SLAVE ANALYSIS)
SNI 1968-1990-F
I. PENDAHULUAN
Pada dasarnya partikel-partikel pembentuk struktur tanah mempunyai ukuran dan bentuk
yang beraneka ragam, baik pada tanah kohesif maupun tanah non-kohesif. Sifat suatu tanah
banyak ditentukan oleh ukuran butir dan distribusinya. Sehingga di dalam mekanika tanah,
analisa ukuran butir banyak dilakukan/dipakai sebagai acuan untuk mengklasifikasikan tanah.
Pengujian analisa butiran ini dilakukan dengan dua cara:
- Analisa Ayakan (sieve analysis)

: untuk kandungan tanah yang berbutir kasar


(pasir, kerikil).

- Analisa hidrometer (hydrometer analysis) : untuk kandungan tanah berbutir halus (lolos
ayakan No. 200).
II. TUJUAN PENGUJIAN
2.1.

Praktikan dapat melaksanakan salah satu cara pengujian besar butiran tanah dengan
prosedur yang benar.

2.2.

Praktikan dapat menentukan pembagian ukuran butir dan membuat grafik hasil
pengujian.

III. PERALATAN
3.1. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dari benda uji.
3.2. Satu set saringan dengan ukuran: %, No 4, No 10, No 20, No 40, No 100, No 200.
3.3. Oven dengan pengatur suhu sampai 110 0C.
3.4. Mesin penggetar saringan.
3.5. Talam.
3.6. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat-alat lainnya.

6
5

2
10
1
11

12
14
13

16
15

Gambar 7.1. Sleve Shaker Elektrik


Keterangan gambar
1. Skakelar ON-OFF

9. Klem penjepit sieve

2. Pan

10. Dudukan sieve

3. Sieve (saringan)

11. Box mesin

4. Baud pengunci

12. Stecker

5. Tiang

13. Scoope

6. Tutup (cover)

14. Sikat halus

7. Bos penggantung

15. Kuas

8. Tiang penggantung

16. Cawan

IV. PROSEDUR PENGUJIAN


A. CARA KERING
4.1. Benda uji dikeringkan didalam oven.
4.2. Saring benda uji dengan susunan saringan ukuran saringan paling besa r
ditempatkan di atas.
4.3. Saringan digetarkan kurang lebih 15 menit.
4.4. Timbang benda uji yang tertahan pada masing-masing saringan.
B. CARA BASAH
4.5. Contoh dari lapangan dikeringkan (di jemur) atau dengan menggunakan alat
pemanas lain dengan suhu tidak lebih dari 60 C. Tumbuk gumpalan tanah
dengan menggunakan palu karet agar butirnya terlepas.
4.6.

Timbang sampel sebanyak 500 gram, masukkan kedalam ayakan No. 200
kemudian cuci sampai air kelihatan bersih/jernih. Keringkan sampel yang
tertahan pada ayakan No. 200 tersebut didalam oven selama 24 jam dengan suhu
110 C.

4.7. Susun satu set ayakan sesuai dengan standar pengujian.


4.8. Timbang masing-masing ayakan tersebut yang sebelumnya sudah dibersihkan
dengan menggunakan sikat.
4.9. Masukkan sampel yang tertahan pada ayakan No. 200 kedalam saringan yang
sudah tersusun, goncangkan dengan menggunakan alat pengguncang (sieve
shaker) selama 10-15 menit. Diamkan selama 5 menit agar sampel mengendap.
4.10 Timbang masing-masing sampel yang tertahan pada masing-masing ayakan.
4.11 Hitung hasil keseluruhan.
V. PERHITUNGAN
5.1. Jumlah berat tertahan untuk masing-masing ukuran saringan secara kumulatif.
5.2. Jumlah persentase berat benda uji tertahan dihitung terhadap berat total secara komulatif.
5.3. Jumlah persentase berat diuji yang melalui masing-masing saringan dihitung.

VI.

PERAWATAN

6.1. Setelah selesai dipakai, bersihkan saringan tersebut dengan menggunakan sikat
yang halus dan ditiup dengan compresor.
6.2. Lumasi oli bagian-bagian yang bergerak secara berkala.
6.3. Kencangkan semua baut yang kendur
6.4. Apabila goncangan terlalu keras dan berisik, putar sedikit tiang penggantung agar
posisinya segaris dengan sentrik. Atur ruang kosong antara sentrik dan coakan
alas pengguncang agar tidak terlalu rapat lalu oleskan stempet secukupnya

VII. REFERENSI
7.1 British Standart BS 1377-1975
7.2 Bowles, J.E., Engineering

Properties of Soils and their Measurement

Experiment No. 1
7.3 Head, K.H., Manual of Soils Laboratori Testing Vol 1 Section 2.5

Proyek

: Praktikum Ayakan

Tanggal Pengujian : 29 September 2014

Lokasi

: Pekarangan FIP UM

Dikerjakan

: ES

Diperiksa

: SET

Jenis Tanah : --

ANALISA SARINGAN
(SNI 1968 1990 - F)

No.

(mm)

Saring

Saringan

1
2
4
16
20
30
40
50
100
200
PAN

2
9.5
4,75
1.18
0.85
0.60
0.40
0.30
0.15
0.075
0.00

Berat
Saringa
n
(gr)
3
560
430
410
365
400
320
395
400
405
450

Berat saringan
+

Berat
tanah

tanah tertahan
(gr)
4
620
550
882
499
440
413
430
448
427
451

tertahan
(gr)
(5 = 4 - 3)
60
120
472
134
40
93
35
48
22
1

Persentase yang lolos


Ke 60 : D60 =

60
x 94.15=56.49
100

Ke 30 : D30 =

30
x 94.15=28.245
100

Ke 10 : D10 =

10
x 94.15=9,415
100

Berat
Tertahan
(gr)
6
60
180
652
786
826
919
954
1002
1024
1025

Persentase
tertahan
%
7
5.85
17.56
63.6
76.68
80.58
89.65
93.07
97.75
99.90
100

Lolos
%
8
94.15
82.44
36.4
23.32
19.42
10.35
6.93
2.25
0.1
0

Menetukan diameter ( ) saringan


D60 = 4.75

(82.44056.490)
x ( 4.751.18 )=2.737 mm
(82.44036.400)

D30 = 1.18

(36.40028.245)
x ( 1.180.85 )=0.974 mm
(36.40023.320)

D10 = 0.40

(10.3509.415)
x ( 0.400.30 )=0.372 mm
(10.3506.930)

Cu =

D60
=7.357
D10

Cc =

D30
=0.932
D60 x D10

Catatan:
Tanah baik
Tanah kerikil : Cu = 4
Tanah pasir

: Cu = 6

Tanah biasa

: Cc = (1 3)

Soal:0

No.
Saring

(mm)
Saringa
n

1
4
6
8
16
20
30
40
50
100
200
PAN

2
4,76
3,34
2,36
1,18
0,850
0,600
0,425
0,300
0,150
0,075
0,000

Berat
Saringa
n
(gr)
3
450,10
447,10
394,10
377,20
363,70
323,40
408,00
291,90
388,90
399,90
466,60

Berat saringan
+

Berat
tanah

Berat

tanah tertahan
(gr)
4
452,90
495,00
507,00
563,75
489,05
354,45
445,00
312,00
576,00
451,00
571,75

tertahan
(gr)
(5 = 4 - 3)

Tertahan
(gr)
6

Persentase
tertahan
%
7

Lolos
%
8

Faktor kehilangan harus lebih kecil dari 5%

Proyek

: Embong Grogol

Tanggal Pengujian : 10 Januari 2004

Lokasi

: Kediri

Dikerjakan

: ES

Diperiksa

: SET

Jenis Tanah : --

GRAFIK ANALISA SARINGAN

GRAFIK ANALISA SARINGAN


100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
10

0.1

0.01

You might also like