Professional Documents
Culture Documents
JAWABAN PERTANYAAN
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evolusi
oleh:
Kelompok 7 / Biologi C 2013
Bonita Rachma F.
1303952
Fanny Azzahra
1307318
1300200
Riyan Septianingrum
1303466
GENETIKA POPULASI
Memberikan dasar untuk melacak struktur genetik suatu populasi selama beberapa
generasi.
Menghitung frekuensi alel dalam suatu kumpulan gen jika mengetahui frekuensi
genotipenya atau sebaliknya menghitung frekuensi genotype kika diketahui
frekuensi alel.
4. Di suatu wilayah dari 1000 orang diperiksa golongan darahnya menurut system
ABO, ditemukan 130 orang mempunyai golongan darah A, 280 orang golongan
darah B, 230 AB, 360 golongan darah O, tentukan berapa:
a. Frekuensi alel IA, IB dan I O pada populasi tesebut
b. Dari 130 rang bergolongan darah A, berapa diperkirakan homozigot I A dan
IA?
c. Dari 280 orang bergolongan darah B, berapakah yang diperkirakan
heterozigot IB IO?
Jawaban:
a. Andaikan p = frekuensi alel IA, q = frekuensi alel IB, dan r = frekuensi alel IO
menurut Hukum Hardy Weinberg.
p2 IAIA + 2pr IAIO+ q2 IBIB + 2qr IBIO + 2pq IAIB + r2 IOIO
r2 = frekuensi golongan O = 360/1000 = 0,36
r = 0,36 = 0,6
( p + r )2 = frekuensi golongan A + golongan O
= (130 + 360)/1000 = 0,49
( p + r ) = 0,49 = 0,7
p = 0,7 0,6 = 0,1
karena ( p + q + r ) = 1, maka q = 1 ( p + r )
q = 1 ( 0,1 + 0,6 ) = 0,3
jadi frekuensi alel IA = p = 0,1
frekuensi alel IB = q = 0,3
frekuensi alel IO = r = 0,6
b. Frekuensi genotip IAIA = p2 = ( 0,1 )2 = 0,01
Jadi dari 130 orang yang bergolongan darah A yang diperkirakan homozigot IAIA
= 0,01 x 1000 orang = 10 orang
5. Misalkan disuatu daerah terdapat 9% pria buta warna, penyakit buta warna
terpaut pada kromosom x, dimana wanita memiliki kode kromosom xx dan pria
adalah xy, tentukan berapa:
a. Presentase wanita buta warna
b. Presentase wanita normal
Jawaban:
Alel normal= p, alel buta warna = q
Maka pria buta warna xby, dengan frekuensi q= 9% =0,09dan p = 1-0,09=0,91
Frekuensi alel q = q = 0,09
Frekuensi alel p = 1 0,09 = 0,91
a. Wanita buta warna = q2 = (0,09)2= 0,0081 x 100 %= 0,81%
b. Wanita normal dengan frekuensi = p2
= (0,91)2
= 0,8281
= 0.8281 x 100% = 82,81%
6. Misalkan di suatu daerah terdapat tanaman bunga Rose dengan alel A (merah),
Aa (merah muda), dan a (putih), bila frekuensi alel A = 0.6, alel a = 0.4, dan
pada setiap generasi terjadi laju mutasi dari a ke A = 5%,
a. Kapan mulai terjadi proses evolusi dari populasi bunga tersebut?
b. Pada generasi ke berapa hasil evolusi mulai nampak?
Jawaban:
a. Proses evolusi pada bunga tersebut dimulai pada saat terjadi mutasi pada generasi
yang dihasilkan. Karena mutasi merupakan evolusi dalam skala kecil
(mikroevolusi). Maka jika sudah terjadi mutasi dari a ke A, saat itu pula evolusi
mulai terjadi.
b. Hasil evolusi mulai nampak jika frekuensi alel sudah tidak sesuai/seimbang
karena terjadinya mutasi dari a ke A yang menyebabkan dalam populasi bunga
tersebut lebih banyak tanaman dengan alel A.
8. Berdasarkan materi dari internet yang anda dapat, berikan gambaran umum
mengenai genetika populasi!
Jawaban:
Genetika Populasi merupakan bagian dari genetik yang mempelajari atau melukiskan
konsekuensi pewarisan mendel dari suatu populasi dalam bahasa (terminologi)
matematik. Genetik populasi berhubungan dengan frekuensi dan interaksi alel dalam
suatu populasi mendel (medium populasi), yaitu suatu kelompok interbreeding dari
organisme yang masing-masing memiliki gen pool.
SPESIASI
1. Ada dua istilah berbeda tetapi saling berkaitan dalam pembahasan kita, yaitu
spesies dan spesiasi. Bagaimana keterkaitan antara kedua hal tersebut?
Jawaban:
Keterkaitan antara kedua hal tersebut yaitu bahwa spesies yang merupakan suatu
kelompok organisme dimana anggotanya ini memiliki kemampuan bentuk dan dapat
melakukan perkawinan secara bebas di alam dan menghasilkan keturunan fetil serupa
induknya serta terpisah secara reproduktif dengan spesies lain. Maka adanya spesies
ini yang dikelompokkan seperti hal berikut akan berproses menjadi pembentukan
suatu spesies baru yang dinamakan spesiasi. Spesiasi ini tidak lain hadir atau
terbentuk karena adanya peran dari spesies di dalamnya.
2. Terdapat dua pandangan terhadap spesiasi, setuju dan tidak setuju bahwa
spesiasi masih terjadi sampai saat ini. Jelaskan apa pendapat anda dalam hal
tersebut!
Jawaban:
Pendapat saya mengenai hal tersebut adalah saya setuju dengan pendapat bahwa
spesiasi ini masih terus berjalan hingga saat ini. Hal ini disebabkan karena masih
adanya variasi genetik antar individu maupun di lingkungan yang secara fisik masih
terus berubah. Walaupun proses terjadinya ini akan berjalan dan butuh waktu yang
lama untuk berubah namun perlahan suatu hal itu ada perubahan. Faktor yang
menyebabkan perubahan itu bisa terjadi secara internal maupun eksternal seperti
adanya penyakit genetis pada individu, kemudian yang eksternalnya seperti timbul
bencana alam berupa glasiasi, gunung meletus, tsunami dan sebagainya.
Perbedaan
Skala
Makroevolusi
Mikroevolusi
mengakibatkan mengakibatkan
skala
mengarah
perubahan
kecil,
pada
yaitu
perubahan
.
2.
Arah perubahan
species spesies".
baru.
Persamaan dari makroevolusi dan mikroevolusi yaitu keduanya terjadi dengan cara
atau mekanisme yang sama dan alasan yang sama. Mekanisme tersebut yaitu mutasi,
migrasi, seleksi alam, dan hanyutan genetika.
dengan
daerah populasi
moyangnya.
Suatu
spesies
sering
berbeda dan
tidak
di daerah pinggir
penyebaran
spesies
moyangnya.
Suatu
beberapa jenis akan menempati daerah tertentu. Lebih jauh dari daerah pusat
penyebaran, persyaratan hidupnya makin berbeda sehingga diperlukan suatu
keanekaragaman yang khusus untuk dapat hidup dan berkembang biak.
5. Mengapa pada daerah geografis yang sama juga dapat terjadi spesiasi
simpatrik?
Jawaban:
Karena tekanan seleksi di daerah yang sama akan selalu sama, maka proses spesiasi
akibat seleksi alam tidak mungkin terjadi. Tapi meskipun tinggal pada daerah yang
sama sebagian anggota populasi dapat terisolasi secara reproduksi, sehingga pada
akhirnya akan terjadi spesiasi secara simpatrik meskipun pada daerah geografis yang
sama.
dari struktur yang lebih tua. Catatan fosil menunjukkan bahwa burung
berkembang dari garis keturunan dinosaurus yang hidup di daratan. Bagaimana
vertebrata yang dapat terbang berkembang dari tetua yang tidak dapat terbang?
Dalam pengertian yang lebih umum, bagaimana struktur baru akibat evolusi
berkembang? Salah satu mekanismenya adalah perbaikan secara bertahap struktur
yang telah ada untuk fungsi-fungsi baru.
Banyak struktur biologis memiliki plastisitas evolusioner yang memungkinkan
terbentuknya berbagai fungsi alternatif. Istilah eksaptasi mengacu ke suatu struktur
yang berevolusi dalam satu konteks dan kemudian memiliki fungsi yang lain. Konsep
ini bukan berarti bahwa suatu struktur berkembang untuk mengantisipasi kegunaan di
masa datang. Seleksi alam tidak dapat meramalkan masa depan dan hanya dapat
memperbaiki struktur dalam konteks fungsinya saat ini. Tulang yang sangat ringan
dan berlubang mirip sarang lebah pada burung yang memang homolog dengan tulang
tetua burung yang hidup di darat. Namun demikian, tulang ringan berlubang tidak
mungkin berkembang lebih dulu dari kemampuan terbang, seperti terlihat jelas di
catatan fosil, maka tulang tersebut pasti memiliki beberapa fungsi di permukaan
tanah. Mungkin tetua burung adalah dinosaurus yang gesit dan berkaki dua, yang juga
telah diuntungkan karena memiliki rangka yang ringan. Mungkin saja bahwa bulu dan
tungkai depan yang mirip sayap, yang meningkatkan luas permukaan tungkai depan
ini, juga merupakan struktur yang dipilih sebagai organ terbang setelah berfungsi
dalam kapasitas yang lain, seperti untuk memamerkan dri-dalam percumbuan,
misalnya. Aktivitas terbang pada awalnya mungkin hanya merupakan loncatan jauh
yang dilakukan saat mengejar mangsa atau menghindar dari pemangsa. Setelah
kemampuan terbang menjadi suatu keuntungan, seleksi alamm akan merombak ulang
bulu dan sayap supaya lebih sesuai dengan fungsi tambahannya.
Eksaptasi menawarkan satu penjelasan mengenai bagaimana ciri atau sifat
baru dapat muncul secara perlahan-lahan melalui serangkaian tahapan intermediet,
dimana masing-masing tahap memiliki beberapa fungsi dalam konteks organisme
tersebut saat ini. Konsep struktur baru akibat evolusi dapat berkembang melalui
pemodelan ulang struktur tua demi mengembangkan fungsi baru sesuai dengan
pandangan Darwin yang menyatakan bahwa perubahan besar merupakan akumulasi
banyak perubahan-perubahan kecil yang disebabkan oleh seleksi alam.
b. Gen yang mengontrol perkembangan berperan penting dalam pemunculan struktur