You are on page 1of 6

Asuhan Keperawatan pada penyakit Retinopati Diabetik

1.
Gangguan persepsi sensori : visual b.d perubahan sensori motorik
2.
Ansietas b.d perubahan status kesehatan
3.
Nyeri akut b.d agen injuri biologis
4.
Resiko cedera b.d penurunan penglihatan
NO
Diagnosa keperawatan
NOC
NIC
1
Nyeri akut b.d agen
injuri biologis
pasien dapat mengotrol
nyeri / level nyeri
berkurang
Tujuan :
1.
Nyeri berkurang.
2.
Berada pada
tingkat
kenyamanan.
- pain control
- pain management
- Management medication
Tindakan Keperawatan :
1.
Kaji skala nyeri
2.
Meredakan nyeri
dengan balutan mata
untuk membatasi

gerakan mata.
3.
Mengatur kamar atau
ruangan dengan
cahaya remangremang.
4.
Pemberian analgesik
dan antibiotik.
2
Ansietas b.d perubahan
status kesehatan
Pasien menunjukkan
anxiety control/ coping
meningkat
Tujuan :
1.
Mengungkapkan cara
mengatasi cemas
2.
Mampu menggunakan
coping
3.
Dapat tidur
4.
Mengungkapkan
tidak ada penyebab
fisik yang dapat
menyebabkn
cemas
- anxiety reduction
Aktivitas keperawatan :
1. Bina Hub. Saling
percaya
2. Libatkan keluarga
3. Jelaskan semua Prosedur

4. Hargai pengetahuan
pasien tentang
penyakitnya
5. Bantu ps untuk
mengefektifkan sumber
support
6. Berikan reinfocement
untuk menggunakan
Sumber Coping yang
efektif.
3.
Gangguan persepsi
sensori : visual b.d
perubahan sensori
motorik ditandai
dengan kehilangan
lapang pandang
progresif.
Tujuan :
1.
Pencegahan
deteriorisasi visual
yang lebih berat.
Aktivitas Keperawatan ;
1.
Memberikan
reorientasi pada
keluarga secara
berkala terhadap
realitas dan
lingkungan.
2.
Memberikan
penjelasan dan
pemahaman untuk
tindakan proteksi

terhadap anak.
4.
Risiko cidera b.d.
gangguan visual
Pengendalian risko
yang ditunjukkan
dengan :
1.
Pantau faktor
risiko perilaku
anak dan
lingkungan.
2.
Mengembangkan
dan mengikuti
strategi
pengendalian
risik
o.
3.
Mengubah gaya
hidup untuk
me
ngurangi
Tujuan :
Risiko cidera menurun.
Aktivitas Keperawatan :
1.
Pencegahan jatuh atau
trauma lain pada anak.
2.
Pemantauan terhadap
anak.
3.
Berikan materi dan
pendidikan yang

berhubungan dengan
strategi dan tindakan
untuk mencegah
cidera.

3.1 Pengkajian
1. Anamnesis
Identitas klien meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia muda), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk rumah sakit,
nomor register, diagnosis medis.
Selain itu harus diketahui adanya masalah mata sebelumnya atau pada saat itu, riwayat
penggunaan antihistamin (menyebabkan dilatasi pupil yang ), riwayat trauma (terutama yang
mengenai mata), penyakit lain yang sedang diderita (DM, Arterioscierosis, Miopia tinggi)
2. Riwayat penyakit saat ini
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat penyakit keluarga
Mengkaji adanya anggota generasi terdahulu yang menderita hipertensi dan diabetes melitus.
5. Pengkajian psiko-sosio-spiritual
Pengkajian mekanisme koping yang digunakan klien untuk menilai respons emosi klien
terhadap penyakit yang dideritanya dan perubahan peran klien dalam keluarga dan
masyarakat serta respons atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga
ataupun dalam masyarakat. Apakah ada dampak yang timbul pada klien, yaitu timbul seperti
ketakutan akan kecacatan, rasa cemas, rasa ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas
secara optimal, dan pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan citra diri).
6. Pemeriksaan fisik
a. Pengkajian ketajaman mata
b. Kesimetrisan kelopak mata
c. Reaksi mata terhadap cahaya/gerakan mata
d. Warna mata
e. Kemampuan membuka dan menutup mata
f. Pengkajian lapang pandang
g. Menginspeksi struktur luar mata dan inspeksi kelenjar untuk mengetahui adanya
pembengkakan dan inflamasi.
3.2 Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan sensori persepsi berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan
b. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan sensori persepsi
c. Gangguan body image berhubungan dengan biofisik (penyakit mata)
3.3 . Intervensi
1. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan
Tujuan: - Orientasi kognitif
- Status neurologis

- Fungsi sensorik
Kriteria hasil: - Klien mampu berinteraksi dengan oranglain dan lingkungan.
- Klien mampu memperlihatkan pikiran yang logis
Intervensi :
1. Pemantauan : cegah dan minimalkan komplikasi neurologis
2. Peningkatan komunikasi: ajarkan berkomunikasi yang efektif
3. Managemen lingkungan
4. Aktivitas kolaborasi
2. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan sensori persepsi
Tujuan: - Status fungsi sensori
- Perilaku keamanan personal
Kriteria hasil: - Klien mampu mengidentifikasi risiko yang meningkatkan kerentanan
terhadap cedera
- Klien mampu menghindari cedera fisik
Intervensi:
1. Pantau dan manipulasi lingkungan fisik untuk memfasilitasi keamanan
2. Edukasi kesehatan
3. Bantu klien dalam menerima dan mempelajari metode alternatif agar dapat hidup dengan
kemampuan melihat.
3. Gangguan body image berhubungan dengan biofisik (penyakit mata)
Tujuan: -adaptasi ketunadayaan fisik
-citra tubuh
-penyesuaian psikososial
Kriteria hasil: - Klien mampu mengenali perubahan aktual pada penampilan tubuh
- Klien mampu mengenali dampak situasi pada hubungan personal
- Klien mampu mengambil tanggung jawab untuk perawatan diri
Intervensi :
1. Peningkatan citra tubuh : tingkatkan persepsi sadar dan tak sadar klien serta sikap
terhadap tubuh klien
2. Peningkatan koping : bantu klien untuk beradaptasi terhadap perubahan hidup
3. Edukasi
4. Identifikasi risiko
5. Peningkatan harga diri : bantu klien untuk meningkatkan penilaian personal terhadap
harga diri

You might also like