You are on page 1of 4

ANALISIS BIAYA LINGKUNGAN

Biaya lingkungan adalah biaya yang ditimbulkan akibat adanya kualitas lingkungan yang
rendah, sebagai akibat dari proses produksi yang dilakukan perusahaan. Biaya lingkungan
perlu dilaporkan secara terpisah berdasarkan klasifikasi biayanya. Hal ini dilakukan supaya
laporan biaya lingkungan dapat dijadikan informasi yang informatif untuk mengevaluasi
kinerja operasional perusahaan terutama yang berdampak pada lingkungan.
Mengapa lingkungan perlu dianalisis?

untuk mencapai tujuan organisasi yang maksimal

untuk menentukan misi perusahaan

karna lingkungan berpengaruh thd keberhasilan strategi yang telah ditentukan

supaya kita dapat melakukan perubahan yang akan kita lakukan

karna lingkungan mempunyai operasional perusahaan, aktivitas bisnis

Guna menanggulangi hal tersebut, kini telah mulai dikembangkanEnvironmental


Management Accounting (EMA) sebagai perangkat untuk membantu para manajer usaha
dalam meningkatkan performa finansial sekaligus kinerja lingkungannya. Secara
sistematis, EMAmengintegrasikan aspek lingkungan dari perusahaan ke dalam akuntasi
manajemen dan proses pengambilan keputusan. Selanjutnya EMA membantu pelaku
bisnis/manager untuk mengumpulkan, menganalisa dan menghubungkan antara aspek
lingkungan dengan informasi moneter maupun fisik.
Beberapa keuntungan yang dapat dicapai oleh usaha/kegiatan yang menerapkan EMA
antara lain :
1. EMA dapat menghemat pengeluaran usaha. Dampak dari isu-isu lingkungan dalam
biaya produksi seringkali tidak diperkirakan sebelumnya. Hal ini digambarkan
sebagai gunung es (ice-berg) yang bisa menenggelamkan laju kapal. EMA dapat
membantu untuk mengidentifikasi dan menganalisa biaya tersembunyi (hidden cost),
misalnya biaya minimisasi limbah yang hanya memasukkan biaya insenerasi dan
pembuangan limbah, namun juga memasukkan biaya material, opearsional, buruh dan
administrasi.
2. EMA dapat membantu pengambilan keputusan. Keputusan yang menguntungkan
harus didasarkan pada berbagai informasi penting. EMA membantu pengambil
keputusan dengan informasi penting tentang biaya tambahan yang disebabkan oleh
isu-isu lingkungan. EMA membuka kembali biaya produk dan proses spesifik yang
seringkali tersembunyi dalam bagian overhead cost usaha/kegiatan.
3. EMA meningkatkan performa ekonomi dan lingkungan usaha. Ada banyak cara
positif untuk meningkatkan performa usaha/kegiatan atau organisasi, seperti investasi
teknologi bersih, kampanye minimalisasi limbah, pengenalan sistem pengendalian
pencemaran udara, dll. Dari sekian banyak cara tersebut, mana yang menguntungkan?
Guna mengidentifikasi perangkat-perangkat tersebut dalam meningkatkan pembagian
tingkat keuntungan usaha/kegiatan dengan menurunkan dampak lingkungan dari

produk dan proses produksi, EMA memberikan solusi saling menguntungkan (winwin situations). Usaha/kegiatan diharapkan akan mempunyai performa lebih baik baik
pada sisi ekonomi maupun sisi lingkungan.
4. EMA akan mampu memuaskan semua pihak terkait. Penerapan EMA pada
usaha/kegiatan secara simultan dapat meningkatkan performa ekonomi dan kinerja
lingkungan. Oleh karena itu akan berimplikasi pada kepuasan pelanggan dan investor,
hubungan baik antara Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar, serta memenuhi
ketentuan regulasi. Usaha/kegiatan berpeluang untuk memenuhi keuntungan usaha,
mengurangi resiko dari berbagai pelanggaran hukum dan meningkatkan hubungan
baik secara menyeluruh dengan stakeholders laiinya.
5. EMA memberikan keunggulan usaha/kegiatan. EMA meningkatkan keseluruhan
berbagai metoda dan perangkat yang membantu usaha/kegiatan dalam meningkatkan
laba usaha dan pengambilan keputusan. Sangat mudah dalam penerapannya baik pada
usaha menengah keatas maupun usaha kecil. EMA membantu salah satu pengambilan
keputusan penting seperti investasi baru dalam fungsi pengelolaan usaha seperti
akuntasi biaya. Hal ini sangat memungkinkan diaplikasikan pada semua jenis sector
industri dan kegiatan.
Apakah EMA? Berdasarkan International Federation of Accountants IFAC, 1998:
Environmental Management in Organizations. The Role of Management Accounting. Study 6.
New York, Envronmental Management Accounting didefinisikan sebagai :
The management of environmental and economic performance through the development
and implementation of appropriate environment related accounting systems and practices
Dalam menerapkan EMA ada beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu :
Identifikasi, pengumpulan, analisa dan penggunaan
2 tipe informasi untuk pengambilan keputusan internal yaitu :

Informasi fisik mengenai penggunaan aliran energi, air dan bahan (termasuk limbah).

Informasi keuangan tentang lingkungan yang berhubungan dengan biaya, pendapatan


dan penghematan.

Instrumen EMA dapat dibedakan menjadi informasi rutin dan ad-hoc. Akuntansi Alur bahan
dan energi dengan langkah-langkah membuat :

Bagan alir dari tahap produksi utama dan proses suplai.

Persiapan table input dan output.

Klasifikasi/pemisahan informasi alur bahan dan energi.

Alokasi alur bahan dan energi dan dampak lingkungan.

Hasil pengkajian/analisa dan indicator kinerja lingkungan

Akuntansi Biaya Lingkungan (ECA) dengan menelusuri 2 jenis :

Biaya tidak langsung (tambahan lingkungan) yaitu biaya yang harus dialokasikan
pada biaya obyek, misalnya biaya pelatihan lingkungan, gaji untuk manager eksekutif
lingkungan, sertifikasi ISO 14000).

Biaya langsung (tambahan lingkungan) yaitu biaya yang dapat ditelusuri secara
langsung dari biaya proyek, misalnya biaya energi dari sebuah produk, gaji, biaya
buruh proses, pembelian bahan mentah produksi)

Dengan penelusuran tersebut akan ditemukan biaya tersembunyi (hidden cost) yang
menyebabkan dampak lingkungan. Adapun kategori biaya yang berhubungan dengan
lingkungan :

Biaya material untuk produk output.

Biaya material non produk outputs.

Biaya pengawasan emisi dan limbah.

Biaya pencegahan dan manajemen lingkungan lainnya.

Biaya penelitian dan pengembangan.

Biaya nyata yang berkurang

Penilaian investasi lingkungan yang bertujuan untuk menghitung potensi keuntungan


dengan biaya yang efektif.

Perhitungan yang harus dilaksanakan antara lain :

Cash flows, berupa aliran uang masuk dan keluar.

Discounting yang merupakan perbandingan antara cash flow dalam waktu yang
berbeda.

Penilaian investasi moneter lingkungan dengan menghitung nilai NPV (Net Present
Value) dan waktu balik modal.

Penilaian investasi lingkungan fisik dengan menghitung EPP (Ecological Payback


Period) dan EAR (Ecological Advantage Ratio).

Proses penganggaran untuk pengelolaan lingkungan meliputi :

Penganggaran lingkungan fisik yang didasarkan pada alur bahan dan energi yang
dirinci ke dalam indikator lingkungan.

Penganggaran keuangan lingkungan dengan tahapan :

Penganggaran operasional keuangan lingkungan yang berfokus pada alur bahan dan
energi (tingkat operasional dari organisasi), bertujuan memberikan informasi tentang
pengeluaran perusahaan yang berkaitan dengan alur bahan dan energi.

Penganggaran kapital keuangan lingkungan moneter yang berfokus pada persediaan


bahan dan energi, bertujuan mengidentifikasi bahan dan energi yang ramah
lingkungan dan kapital.

http://kampusdunia.blogspot.co.id/2009/08/analisis-biaya-lingkungan.html

You might also like