You are on page 1of 3

SOP KONJUNGTIVITIS

SOP

No.Dokumen

No. Revisi

Tanggal Terbit

Halaman

:
Kepala Puskesmas

Jln. Kaka Ade Kelurahan


kalumpang

tlp.(0921) Tanda Tangan :

3122653

dr. MASITAH
NIP.196908222001122002

1. Pengertian

Konjungtivitis

adalah

radang

konjungtiva

yang

dapat

disebabkan

oleh

mikroorganisme (virus, bakteri), iritasi atau reaksi alergi. Konjungtivitis ditularkan


melalui kontak langsung dengan sumber infeksi. Penyakit ini dapat menyerang semua
umur.
2. Tujuan

Sebagai acuan Dokter melakukan pengelolaan kolestisiasis pada pasien


yang meliputi.
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana
3. Penegakan diagnosis
4. Rencana penatalaksanaan

3. Kebijakan

SK kepala Puskesmas Kalumpang

4. Referensi

PERMENKES NO 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di


Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.

5. Peralatan dan
perlengkapan

a. Lup
b. Laboratorium sederhanauntuk pemeriksaan Giemsa
c. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan Gram
d. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan dengan metilen blue

6. Prosedur dan
langka-langka

Hasil Anamnesis (Subjective):


Keluhan Pasien datang dengan keluhan mata merah, rasa mengganjal, gatal dan berair,
kadang disertai sekret. Umumnya tanpa disertai penurunan tajam penglihatan.
Faktor Risiko
a. Daya tahan tubuh yang menurun
b. Adanya riwayat atopi
c. Penggunaan kontak lens dengan perawatan yang tidak baik
d. Higiene personal yang buruk

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective):


Pemeriksaan Fisik Oftalmologi
a. Tajam penglihatan normal
b. Injeksi konjungtiva
c. Dapat disertai edema kelopak, kemosis
d. Eksudasi; eksudat dapat serous, mukopurulen atau purulen tergantung penyebab.
e. Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan folikel, papil atau papil raksasa, flikten,
membran dan pseudomembran.
Penegakan Diagnosis (Assessment):
Diagnosis Klinis
Konjungtivitis berdasarkan etiologi.
-Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan oftalmologi.
Klasifikasi Konjungtivitis :
a. Konjungtivitis bakterial Konjungtiva hiperemis, secret purulent atau mukopurulen
dapat disertai membrane atau pseudomembran di konjungtiva tarsal.
b. Konjungtivitis viral Konjungtiva hiperemis, secret umumnya mukoserous, dan
pembesaran kelenjar preaurikular
c. Konjungtivitis alergi Konjungtiva hiperemis, riwayat atopi atau alergi, dan keluhan
gatal
Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan):
Penatalaksanaan
a. Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang
sakit
b. Sekret mata dibersihkan.
c. Pemberian obat mata topikal :
- 1. Pada infeksi bakteri: Kloramfenikol tetes sebanyak 1 tetes 6 kali sehari atau salep
mata 3 kali sehari selama 3 hari.
- 2. Pada alergi diberikan flumetolon tetes mata dua kali sehari selama 2 minggu.
- 3. Pada konjungtivitis gonore diberikan kloramfenikol tetes mata 0,51%sebanyak 1
tetes tiap jam dan suntikan pada bayi diberikan 50.000 U/kgBB tiap hari sampai tidak
ditemukan kuman GO pada sediaan apus selama 3 hari berturut-turut.
- 4. Konjungtivitis viral diberikan salep Acyclovir 3% lima kali sehari selama 10 hari.
Konseling dan Edukasi
Memberi informasi pada keluarga dan pasien mengenai:
a. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau
mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya bersih-bersih.
b. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah
lainnya.
c. Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar.

Kriteria rujukan
a. Pada bayi dengan konjungtivitis gonore jika terjadi komplikasi pada kornea
dilakukan rujukan ke spesialis mata.
b. Konjungtivitis alergi dan viral tidak ada perbaikan dalam 2 minggu rujuk ke
spesialis mata.
c. Konjungtivitis bakteri tidak ada perbaikan dalam 1 minggu rujuk ke spesialis mata.

7. Distribusi

Loket
Poliklinik
Laboratorium
Farmasi
Rumah Sakit

8. Dokumen terkait

-Status pasien/Rekam medic


-lembar hasil laboraturium
-Surat rujukan

You might also like