You are on page 1of 9

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. S DENGAN POST PARTUM


Di Puskesmas Gg Sehat
Asuhan Keperawatan Pada : Ny. S

A.

Dengan Diagnosa Medis

: Post Partum

Tanggal

: 1 Juni 2016

Pengkajian
1. Identitas Umum
Nama klien

: Ny. S

Umur klien

: 20 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Nama suami

: Tn. Wira Ade Putra

Umur suami

: 19 tahun

Alamat

: Jl. Pak Benceng Gg jalur 1

Status perkawinan

: Kawin

Agama

: Islam

Suku/bangsa

: Melayu/Indonesia

Pendidikan

: SLTA

Pekerjaan

: IRT (Mahasiswa)

Diagnosa medik

: Post partum

Tanggal masuk RS

: 01-06-2016

Tgl Pengkajian

: 01-06-2016

2. Keluhan Utama Saat Ini


Ibu mengatakan nyeri pada perineum seperti saat bejalan dan duduk,
3.

Riwayat Penyakit Dahulu


Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hingga harus ke rumah sakit.

4.

Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat Ini


a. Lama persalinan:

Kala I 4 jam 20 menit


Kala II 30 menit
Kala III 10 menit
Total waktu persalinan 5 jam
b. Posisi fetus memanjang, punggung kiri, dengan presentasi kepala.
c. Tipe kelahiran spontan.
d. Penggunaan analgesik dan anestesi, selama proses persalinan ibu tidak diberikan
1)
2)
3)

analgesik dan anestesi.


e. Masalah selama persalinan tidak ada bayi lahir spontan, terjadi ruptur perineum derajat I
dengan jahitan dalam 1 luar 1. Jumlah perdarahan kala I 0 cc, kala II 0 cc, kala III 100 cc,
kala IV 50 cc. Total perdarahan 150 cc.
5. Data Bayi Saat Ini
a. Keadaan umum bayi baru lahir (Jenis kelamin: Laki-laki)
1) Berat badan
: 3000 Gram
2) Panjang badan
: 48 Cm
3) Lingkar kepala
: 34 Cm
4) Lingkar dada
: 32 Cm
b. Apgar
No

Karakteristik

Menit 1

Menit 5

2
2
2
2
1
9

2
2
2
2
2
10

Penilaian
1.
Denyut jantung
2.
Pernapasan
3.
Refleks
4.
Tonus otot
5.
Warna kulit
Total

6. Keadaan Psikologis Ibu


Ibu merasa baik-baik saja, senang dan lega bayinya lahir dengan selamat tanpa masalah.
7. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, gula,
atau penyakit menurun lainnya. Juga tidak ada yang menderita penyakit menular.
8. Riwayat Obstetri
Ibu G1P1A0

9. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan umum
b. Berat badan
c. Tinggi badan
d. Tanda-tanda vital

No

Komponen

.
1.

Kulit,

2.

kuku
Kepala dan leher

: Ibu tampak rapi, terlihat lelah,


: 60 Kg.
: 151 Cm.
: TD: 110/80 mmHg ,
N: 92 kali/menit,
S: 36,2 oC.
Pemeriksaan Fisik

rambut, Kulit bersih, turgor kulit baik, lembab, rambut bersih tidak
rontok, kuku rapi dan pendek.
Ekspresi wajah merintih ketika bergerak atau duduk. Tampak
lelah.
Tidak ada oedema, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, penglihatan normal, kelenjar tiroid tidak membesar,
kelenjar limfe tidak teraba, vena jugularis tidak meningkat,

3.
4.

Telinga
Mulut,

tidak terdapat bekas operasi.


Bersih, discharge tidak ada, pendengaran normal.
Bersih, tidak terdapat karies gigi, tidak ada stomatitis, sekret

tenggorokan,

hidung bersih, tidak memakai alat bantu, fungsi baik.

5.

hidung
Thoraks dan paru- Simetris kanan-kiri, tidak ada ketinggalan gerak, paru dalam

6.
7.
8.

paru
Payudara
Jantung
Abdomen

batas normal, tidak terdengar suara nafas tambahan.


Lunak, puting susu menonjol keluar, ASI sudah keluar.
Tidak membesar, tidak ada bising jantung.
Terdapat striae gravidarum, tinggi fundus uteri 27 cm, teraba

Genetalia
Anus dan rectum

lunak,
Lochia jumlahnya sedang, warna merah gelap,
Terdapat ruptur perineum dengan jahitan luar Luka tampak

Musculoskeletal

basah.
Refleks positif,, tidak ada varises, tidak terjadi oedema,

9.
10.
11.

10.

Riwayat Kesehatan
No
.

Komponen

Hasil

1.

Pola

persepsi Ibu mengatakan bayi ini merupakan anak pertama, ia

kesehatan-

merasa bingung dan cemas seakanakan serbasalah

pemeliharaan

karena belum mengerti cara merawat bayi

kesehatan
Selama ini ibu rajin memeriksakan diri ke dokter
kandungan, jika merasa tidak enak badan juga langsung
2.

Pola

ke Puskesmas atau dokter praktek.


nutrisi- Ibu makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas perhari,

metabolisme

selama hamil muda merasa mual muntah tapi semakin


bertambah usia kehamilan gejala semakin hilang.
Sekarang ibu sudah mulai makan makanan kecil yang

3.

Pola aktifitas-latihan

dibawa oleh suaminya.


Selama hamil ibu sering jalan-jalan bersama suami dan
aktivitas sehari-hari apat dilakukan mandiri, sekarang
ibu merasa lelah dan ingin tidur, juga tampak berhatihati ketika bergerak di tempat tidur.
Ibu tidak mampu masuk dan keluar dari kamar mandi
sehingga

4.

aktivitas

kebersihan

diri

dibantu

oleh

keluarga.
Biasanya ibu bab 1-2 kali sehari dengan konsistensi

Pola eliminasi

lunak dan bak 6-8 kali sehari selama hamil. Setelah


5.

Pola isitirahat-tidur

melahirkan bab dan bak belum ada


Selama hamil istirahat/tidur tidak ada gangguan, tidur
siang selama 2 jam dan malam tidur jam 21.00 WIB

6.

7.

Pola

dan bangun pagi jam 04.30 WIB.


persepsi Ibu sangat kooperatif terhadap tindakan keperawatan

terhadap diri

yang diberikan dan meyakini bahwa semua tindakan itu

Pola hubungan-peran

adalah untuk mempercepat menolong diri dan bayinya.


Orang terdekat adalah suaminya. Ibu mengatakan
selama ini hubungan antar anggota keluarga dan

8.

Pola stress-koping

masyarakat sekitar baik-baik saja.


Ibu berpenampilan rapi, berbicara pelan-pelan, dan
selalu minta pertimbangan suami.

10.

Pola

kepercayaan- Ibu beragama Islam. Ibu merasa sangat bersyukur

nilai-nilai

bayinya dapat lahir selamat.

11. Profil Keluarga


a. Pendukung keluarga
Ibu tinggal serumah dengan suami, Hubungan dengan masyarakat sekitar juga baik.
b. Jumlah anak
Satu, ini anak pertama
c. Tipe rumah dan komunitas
Rumah mengontrak, lantai keramik dengan ventilasi dan cahaya yang cukup. Sumber air
PAM dan memiliki WC sendiri. Jarak dengan tetangga dekat dan tipe komunitas
masyarakat desa dengan budaya gotong royong.
d. Pekerjaan
Ibu tidak bekerja, ibu masih seorang mahasiswa suaminya juga seorang mahasiswa
e. Tingkat pendidikan
Ibu masih mengikuti perkuliahan di suatu universitas
B. Analisa Data
No Data
1 A. Ds:
B. klien mengatakan

Etiologi
Adanya jahitan di

Masalah
Nyeri

perineum

nyeri saat duduk dan


berjalan
C. Do:
A. Wajah pasien tampak
meringis
B. Terdapat jahitan luar
2
Ds:
Klien mengatakan

Kelelahan setelah

Risiko defisit perawatan diri

melahirkan

lelah setelah
melahirkan
Do:
Klien tampak lelah
Aktivitas klien di
3

bantu oleh suami


Ds:

Kurang pengetahuan

Risiko tinggi terhadap perubahan

Klien mengatakan

merawat bayi

menjadi orang tua

cemas dan bingung


Do:
Klien tidak pandai
merawat bayi
C. Diagnosa
1. Nyeri berhubungan dengan adanya jahitan di perineum
2. Risiko defisit perawatan diri berhubungan dengan kelelahan setelah melahirkan
3. Risiko tinggi terhadap perubahan menjadi orang tua berhubungan dengan kurang
pengetahuan merawat bayi
D. Intervensi
no.
1.

Diagnosa
Nyeri berhubungan

intervensi
Kaji adanya lokasi dan

dengan adanya jahitan di

rasional
Mengidentifikasi

sifat nyeri

kebutuhan khusus dan

perineum

Dorong ibu berbaring

intervensi yang tepat


Untuk membantu
mengurangi nyeri

pada salah satu sisi.

akibat penekanan

Ajarkan dan anjurkan

klien untuk melakukan

pada episiotomy
Meningkatkan rasa
kontrol dan dapat

teknik relaksasi

menurunkan beratnya
ketidaknyamanan

karena jahitan di

Anjurkan klien
melakukan teknik

distraksi dengan

perhatian klien

berinteraksi dengan

sehingga tidak

bayi
Pastikan asupan cairan
adekuat.

perineum
Mengalihkan

terfokus pada

nyerinya.
Untuk memfasilitasi
penyembuhan.
Jaringan dan

membaran mukosa
yang kering tidak
akan sembuh dengan
baik, meningkatkan
risiko terhadap infeksi
2.

Risiko defisit perawatan

Monitor kemampuan

dan nyeri.
Agar perawat dapat

diri berhubungan dengan

klien untuk perawatan

membantu hal-hal apa

kelelahan setelah

diri yang mandiri.

yang tidak bisa

Monitor kebutuhan

dilakukan klien.
Untuk memastikan

melahirkan

klien untuk alat-alat

kesterilisasian.

bantu untuk kebersihan

diri.
Sediakan bantuan
sampai klien mampu

kebutuhan klien

secara utuh untuk

melakukan self-care.
Dorong klien untuk

Agar terpenuhi

Agar klien terbiasa

melakukan aktivitas

mlakukan aktivitas

sehari-hari yang normal

secara mandiri.

sesuai kemampuan
3.

Risiko tinggi terhadap

yang dimiliki
Kaji kekuatan,

Mengidentifikasi

perubahan menjadi orang

kelemahan, usia, status

factor-faktor resiko

tua berhubungan dengan

perkawinan,

potensial dan

kurang pengetahuan

ketersediaan sumber

sumber-sumber

merawat bayi

pendukung dan latar

pendukung yang

belakang budaya.

mempengaruhi
kemampuan
klien/pasangan untuk
menerima tantangan
peran menjadi orang

tua.

Perhatikan respons

Kemampuan klien
untuk beradaptasi

klien/pasangan

secara positif untuk

terhadap keahlian dan

menjadi orang tua

peran menjadi orang

mungkin

tua.

dipengaruhi oleh
reaksi ayah yang

kuat.
Hubungan yang kuat

Kaji ketrampilan

diartikan dengan

komunikasi

komunikasi yang

interpersonal pasangan

jujur dan

dan hubungan mereka

ketrampilan

satu sama lain.

mendengan dan
interpersonal yang
baik membantu
mengembangkan

kedekatan,

Berikan rawat

membantu

bersama/ruang fisik

mengembangkan

dan privasi untuk

proses pengenalan.

kontak diantara ibu,


ayah dan bayi

pertumbuhan.
Memudahkan

Membantu
meningkatkan ikatan

Anjurkan

dan mencegah

pasangan/sibung untuk

perasaan putus asa.

mengunjungi dan

Menentukan realitas

menggendong bayi dan

keadaan bayi.

konstipasi pada

aktivitas perawatan
bayi secara rutin

You might also like