Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Background: In Indonesia diarrhea is still a major cause of morbidity and mortality among children especially those
under five years of age. The Household Health Survey 2000 and 2003 shows an increase of diarrhea morbidity rate from
300 to 374 per 1,000 people. At the inpatient ward of Dr. Sardjito Hospital in 2005, diarrhea was found as the major cause
of patients being hospitalized. One of the causes of high diarrhea morbidity rate is poor nutritional status. In 2002, the
prevalence of undernourished children in Indonesia was 27.3% and in the Province of Yogyakarta Special Territory was
11.39%. Ultimately, nutritional status and diarrhea are related to each other, which lead to very famous "vicious cycle",
diarrhea causes malnutrition and malnutrition causes diarrhea.
Objective: To identify relationship between nutritional status and the duration of diarrhea.
Method: This observational study was conducted with retrospective cohort design using the data of medical records and
surveillance of diarrhea at Dr. Sardjito Hospital from September 2005 to September 2006. Subject of the study were 138
children of 6 months to 5 years old suffering from acute diarrhea. Data analysis used Fisher's exact test and one way
ANOVA.
Results: The average duration of diarrhea among undernourished children was 101.0 + 28.28 hours, wasted children
was 96.31 + 16.69 hours, normal nourished children was 65.06 + 6.90 hours, and well nourished children was 64.52 +
11.70 hours. There was a significant relationship between nutritional status and the duration of diarrhea (p < 0.05).
Conclusion: There was a significant relationship between nutritional status and the duration of diarrhea. This means that
children with poor nutritional status would likely suffer longer from diarrhea.
KEY WORDS nutritional status, acute diarrhea, duration of diarrhea
PENDAHULUAN
Diare merupakan salah satu penyakit yang paling sering
mengenai bayi dan anak di dunia. Di negara-negara berkembang,
diare masih merupakan salah satu penyebab utama morbiditas
dan mortalitas pada anak (1). Jumlah rata-rata anak di dunia
yang berumur di bawah lima tahun dan meninggal karena diare
adalah 440.000 orang (2). Di Indonesia dilaporkan bahwa secara
keseluruhan rata-rata anak mengalami 1,3 episode diare dengan
3,2 juta kematian per tahun (3).
Masih tingginya angka kesakitan penyakit diare
disebabkan kesehatan lingkungan yang belum memadai,
keadaan gizi, kepadatan penduduk, tingkat pencapaian
pendidikan, keadaan sosial ekonomi, dan perilaku
masyarakat yang secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi penyakit ini (4). Berbagai mikroorganisme
dilaporkan sebagai penyebab (etiologi) diare pada anak,
antara lain: Rotavirus, E. coli, Salmonella sp., Shigela sp.,
Campylobacter sp., dan Vibrio cholerae. Walaupun demikian,
Rotavirus merupakan etiologi diare yang tertinggi di Indonesia dan telah dilaporkan insidennya sebesar 54,3% (5).
Bahkan di negara-negara maju dengan tingkat sosial ekonomi
dan higiene sanitasi yang baik, diare masih menjadi masalah
yang perlu ditangani (2) .
Diare dapat menyebabkan malnutrisi, bahkan berujung
pada kematian. Survei Nasional tahun 2000 melaporkan
bahwa sebanyak 24,7% anak balita menderita gizi kurang
RSUD Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo, Jl. Dr. Aloei Saboe, Kelurahan
Wongkaditi Timur, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, Sulawesi Utara
Magister Gizi Kesehatan UGM, Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta
55281, e-mail: hamam@indosat.net.id
Bagian Anak RSUP Dr. Sardjito, Jl. Kesehatan, Yogyakarta
Status gizi dan hubungannya dengan kejadian diare pada anak diare akut
TABEL 1. Sebaran status gizi pasien diare akut berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur
Status gizi
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
n (%)
n (%)
8 (42,1%)
11 (57,9%)
40 (43,5%)
52 (56,5%)
5 (23,8%)
16 (76,2%)
2 (33,3%)
4 (66,7%)
55 (39,9%)
83 (60,1%)
Gemuk
Normal
Kurus
Kurus sekali
Jumlah
Keterangan:
Kelompok umur A (6 bulan-1 tahun)
Kelompok umur B (1-2 tahun)
Kelompok umur C (2-5 tahun)
Jumlah
n (%)
19 (100,0%)
92 (100,0%)
21 (100,0%)
6 (100,0%)
138 (100,0%)
A
n (%)
1 (5,3%)
26 (28,3%)
10 (47,6%)
0 (0,0%)
37 (26,8%)
Kelompok umur
B
n (%)
10 (52,6%)
39 (42,4%)
6 (28,6%)
1 (16,7%)
56 (40,6%)
C
n (%)
8 (42,1%)
27 (29,3%)
5 (23,8%)
5 (83,3%)
45 (32,6%)
Jumlah
n (%)
19 (100,0%)
92 (100,0%)
21 (100,0%)
6 (100,0%)
138 (100,0%)
Gemuk
Normal
Kurus
Kurus sekali
Jumlah
Keterangan:
p (Fishers exact test)
NPF (non-patogen found)
AH (Aeromonas hydrophilla)
SGB (Salmonella grup B)
CJ (Campylobacter jejuni)
NPF
n (%)
15 (10,9%)
55 (39,8%)
13 (9,4%)
2 (1,4%)
85 (61,6%)
Etiologi diare
Bakteri
AH
SGB
n (%)
n (%)
0 (0,0%)
0 (0,0%)
1 (0,7%)
3 (2,2%)
2 (1,4%)
0 (0,0%)
0 (0,0%)
0 (0,0%)
3 (2,2%)
3 (2,2%)
CJ
n (%)
0 (0,0%)
1 (0,7%)
1 (0,7%)
0 (0,0%)
2 (1,4%)
Jumlah
n (%)
19 (100,0%)
92 (100,0%)
21 (100,0%)
6 (100,0%)
138 (100,0%)
0,238
Status gizi dan hubungannya dengan kejadian diare pada anak diare akut
Dehidrasi
Tidak ada
n (%)
8 (42,1%)
42 (45,7%)
8 (38,1%)
1 (16,7%)
59 (42,7%)
Gemuk
Normal
Kurus
Kurus sekali
Jumlah
Keterangan:
* Signifikan (p < 0,05; Fishers exact test)
Ada
n (%)
11 (57,9%)
50 (54,3%)
13 (61,9%)
5 (83,3%)
79 (57,3%)
Jumlah
n (%)
p
19 (100,0%)
92 (100,0%)
21 (100,0%)
6 (100,0%)
138 (100,0%)
0,047*
Rerata (jam)
64,52
19
Gemuk
65,06
92
Normal
96,31
21
Kurus
101,0
6
Kurus sekali
Keterangan:
* Signifikan (p < 0,05; one way ANOVA)
SD
24,28
33,12
36,68
26,94
0,000*
RUJUKAN
1.
WHO. The Treatment of Diarrhoea: A Manual for Physicians and Other Senior Health Workers. WHO [serial
online] 2006 [cited 2006 August 6]. Available from: http/
/www.who.org.
2. Parashar UD, Hummelman EG, Bresee JS, Miller MA,
Glass RI. Global Illness and Deaths Caused by Rotavirus
Disease in Children. Emerg Infect Dis 2003;9(5):1-14.
3. Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia
2003. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2005.
4. Krisnawan IKB, Supardi S. Faktor-Faktor Resiko yang
Mempengaruhi Kejadian Diare Berdarah pada Usia Balita
di Kabupaten Klaten. Berita Kedokteran Masyarakat
1996; XII(2):30-40.
5. Soenarto Y, Aman AT, Bakri A, Firmansyah A, Martiza I,
Mulyani NS, et al. Extention for Hospital Based Surveillance and Strain Characterization of Rotavirus Diarrhea
in Indonesia 2005-2007. In press 2007.
6. Brown KH. Diarrhea and Malnutrition. J Nutr
2003;133:S328-32.
7. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal
Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan
Lingkungan Pemukiman. Buku Ajar Diare. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI; 1999.
8. Sunoto. Penatalaksanaan Mutakhir Diare Akut. In:
Bagian Ilmu Kesehata n A n a k F K U I , e d i t o r.
Penanganan Mutakhir Beberapa Penyakit Gastrointestinal Anak. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan
Anak FK UI; 1988.
9. Hegar B. Tata Laksana Diare Akut pada Anak. In: Amanda
Y, editor. Updates in Pediatric Emergencies. Jakarta:
Balai Penerbit FK UI; 2004.
10. Medical Record RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Pola
Penyakit Pasien Rawat Inap Unit Anak Tahun 2005.
Yogyakarta: RSUP Dr. Sardjito; 2005.
11. Lemeshow S, Hosmer D, Klar J. 1990. Adequacy of
Sample Size in Health Studies. (Terjemahan) Pramono
D. Yogyakarta: UGM Press; 1997.
12. Rahardjo E, Wuryadi S. Rotavirus pada Penderita Diare
Anak-Anak Usia Balita di Jakarta Utara. Cermin Dunia
Kedokteran 1990; 62: 41-5.
Status gizi dan hubungannya dengan kejadian diare pada anak diare akut
24. Kaur R, Rawat D, Kakkar M, Uppal B, Sharma VK. Intestinal Parasites in Children with Diarrhea in Delhi India. Southeast Asian J Trop Med Public Health 2002;
33(4): 725-9.
25. Warouw SMS. Evaluasi Klinis Sindrom Disentri Anak di
RS Gunung Wenang Manado. Cermin Dunia Kedokteran
1996; 109: 5-9.