You are on page 1of 16

Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan menyusun, mengenali, dan

menafsirkan informasi sensoris guna memeberikan gambaran dan pemahaman tentang


lingkungan.[1] Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem saraf, yang merupakan hasil dari
stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra.[2] Seperti misalnya penglihatan yang merupakan
cahaya yang mengenai retina pada mata, pencium yang memakai media molekul bau (aroma),
dan pendengaran yang melibatkan gelombang suara. Persepsi bukanlah penerimaan isyarat
secara pasif, tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan, harapan, dan perhatian.[3] Persepsi
bergantung pada fungsi kompleks sistem saraf, tetapi tampak tidak ada karena terjadi di luar
kesadaran.[2]
Sejak ditemukannya psikologi eksperimen pada abad ke-19, pemahaman psikologi terhadap
persepsi telah berkembang melalui penggabungan berbagai teknik.[3] Dalam bidang psikofisika
telah dijelaskan secara kuantitatif hubungan antara sifat-sifat fisika dari suatu rangsangan dan
persepsi.[4] Ilmu saraf sensoris mempelajari tentang mekanisme otak yang mendasari persepsi.
Sistem persepsi juga bisa dipelajari melalui komputasi, dari informasi yang diproses oleh sistem
tersebut. Persepsi dalam filosofi adalah sejauh mana unsur-unsur sensori seperti suara, aroma,
atau warna ada dalam realitas objektif, bukan dalam pikiran perseptor.

Kekonstanan Persepsi
Di dalam pembelajaran persepsi kita perlu juga mengenal tentang kekonstanan persepsi
(konsistensi), yaitu persepsi bersifat tetap yang dipengaruhi oleh pengalaman. Kekonstanan
persepsi tersebut meliputi bentuk, ukuran, dan warna. Salah satu contoh kekonstanan persepsi,
yaitu ketika kita meminum susu di tempat yang gelap maka kita tidak akan menyebut warna susu
tersebut hitam, melainkan kita akan tetap menyebut warna susu adalah putih meski di dalam
kegelapan warna putih sebenarnya tidak tampak.
Begitu pula saat kita melihat uang logam dari arah samping, kita tetap akan menyebut uang
logam tersebut berbentuk bundar. Padahal apabila kita melihat dari samping maka sebenarnya
kita melihat uang logam tersebut berbentuk pipih. Itulah yang disebut dengan kekonstanan
persepsi, kita memberikan persepsi terhadap suatu objek berdasarkan pengalaman yang kita
peroleh sebelumnya
Teori persepsi hubungan
Teori hubungan adalah usaha ketika individu-individu mengamati perilaku untuk menentukan
apakah hal ini disebabkan secara internal atau eksternal.[5]

Jenis

Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan
persepsi terbagi menjadi beberapa jenis[8]
Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.[8] Persepsi ini adalah persepsi yang paling
awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.[8]
Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi
yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari. Persepsi kaum muslimin
harus mengacu pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, ini yang kemudian disebut Islamic Worldview
Persepsi visual merupakan hasil dari apa yang kita lihat baik sebelum kita melihat atau masih
membayangkan dan sesudah melakukan pada objek yang dituju
Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.[8]
Persepsi perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.[8]
Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.[8]
Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.[8]
Persepsi selektif
persepsi selektif adalah menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang yang
berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap seseorang.

Referensi
1.

^ Schacter, Daniel (2011). Psychology. Worth Publishers.

2.

3.
4.

a b

^a
598601.

Goldstein (2009) pp. 57

b c

Gregory, Richard. "Perception" in Gregory, Zangwill (1987) pp.

^ Fechner, Gustav Theodor. 1860. Elemente der Psychophysik. Leipzig.

5.

^ Kelley, H. "Attribution in Social Interaction," Attribution, Morristown,


NJ: General Learning Press, 1972, hal. 7-10

6.

^ Murphy, K. R. (Inggris) "Is Halo a Property of a Rater, the Ratees, or


the Specific Behaviors Observed?" Journal of Applied Psychology, Juni 1992,
hal. 494-500.

7.

^ a b c Asch, S. E. (Inggris) "Forming Impressions of Personality,"


Journal of Abnormal and Social Psychology, Juli 1946, hal. 258-290.

8.

^ a b c d e f g Bjorklund, D.V (2000) (Inggris) Children's Thinking:


Developmental Function and individual Differences. 3rd Ed. Belmont, CA :
Wadsworth, hal. 2-13

https://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi

Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif
lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan, baik sebagai kata benda maupun
kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan
obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah
proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk benda nyata.
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetika, dan berbagai macam
aspek lainnya dengan sumber data yang didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun
dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap
sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah "perancangan proses". Salah satu contoh
dari perancangan proses adalah perancangan proses dalam industri kimia.

Definisi
Desain secara etimologi, istilah Desain berasal "dari tadi" beberapa serapan bahasa, yaitu kata
"designo" (Itali) yang secara gramatikal berarti gambar dan bermakna:

to make preliminary sketches of

to plan and carry out experiment"

to form in the mind

dan kata "designare" (Latin) yang bermakna

a plan, scheme, a project

Pengertian awal
Penggunaan istilah design atau desain bermula dari gambar teknik arsitektur (gambar potong
untuk bangunan) serta di awal perkembangan, istilah desain awalnya masih berbaur dengan seni
dan kriya. Di mana, pada dasarnya seni adalah suatu pola pikir untuk membentuk ekpresi murni
yang cenderung fokus pada nilai estetis dan pemaknaan secara privasi. Sedangkan desain
memiliki pengertian sebagai suatu pemikiran baru atas fundamental seni dengan tidak hanya
menitik-beratkan pada nilai estetik, namun juga aspek fungsi dan latar industri secara massa,
yang memang pada realitanya pengertian desain tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa
saja, namun juga dalam bidang teknologi, rekayasa, dll.

Prinsip-prinsip desain
Secara garis besar, ada tujuh prinsip di dalam dunia desain yaitu:

KESEIMBANGAN
Keseimbangan/balance adalah suatu kualitas nyata dari setiap obyek dimana perhatian visuil
dari dua bagian pada dua sisi dari pusat keseimbangan (pusat perhatian) adalah sama.

IRAMA
Irama adalah elemen desain yang dapat menggugah emosi atau perasaan yang terdalam.
Didalam seni visuil irama merupakan suatu obyek yang ditandai dengan sistim pengulangan
secara teratur. Cara yang paling meyakinkan untuk mendapatkan irama adalah dengan
memberi pola pada keadaan-keadaan tertentu. Pola yang dapat dikenal dan diingat dengan
mudah. Contohnya kumpulan titik-titik sembarangan akan sukar untuk diingat letaknya, apabila
kumpulan titik-titik tersebut dikelompokkan sedemikian dengan cara pengulangan bentuk yang
mudah dikenal, kumpulan tadi satu sama lainnya menjadi berkaitan dan memiliki pola.
TEKANAN/POINT OF INTEREST
Tekanan adalah fokal point atau pusat perhatian dalam sebuah komposisi/bangunan,yaitu
berupa area yang pertama kali ditangkap oleh pandangan mata. Tekan ini sangat dominan,
bagian-bagian atau kelompok lain dari komposisiatau bangunan berkaitan padanya.
SKALA
Skala adalah suatu system pengukuran (alat pengukur) yang menyenangkan,dapat dalam
satuan cm, inchi atau apa saja dari unit-unit yang akan diukur. Dalam arsitektur yang dimaksut
dengan skala adalah hubungan harmonis antara bangunan beserta komponen-komponennya
dengan manusia. Skala-skala itu ada beberapa jenis yaitu: skala intim, skala manusiawi, skala
monumental/megah, skala kejutan.
PROPORSI
Menurut Vitruvius proporsi berkaitan dengan keberadaan hubungan tertentu antara ukuran
bagian terkecil dengan ukuran keselurahan. Proporsi merupakan hasil perhitungan bersifat
rasional dan terjadi bila dua buah perbandingan adalah sama. Proporsi dalam arsitektur adalah
hubungan antar bagian dari suatu desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan.
URUT-URUTAN/SEQUENCE
Menurut H.K Ishar (1992 : 110-121) urut-urutan adalah suatu peralihan atau perubahan
pengalaman dalam pengamatan terhadap komposisi.urut-urutan yang baik peralihan atau
perpindahan ini mengalir dengan baik, tanpa kejutan yang tak terduga, tanpa perubahan yang
mendadak. Tujuan penerapan prinsip urut-urutan seperti dalam arsitektur adalah untuk
membimbing pengunjung ketempat yang dituju dan sebagai persiapan menuju klimaks.
UNITY/KESATUAN
Unity/kesatuan adalah keterpaduan yang berarti tersusunnya beberapa unsur menjadi satu
kesatuan yang utuh dan serasi. Dalam hal ini seluruh unsur saling menunjang dan membentuk
satu kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan, dan tidak kurang. Cara membentuk kesatuan
adalah dengan penerapan tema desain. Ide yang dominan akan membentuk kekuatan dalam
desain tersebut. Unsur-unsur rupa yang dipilih disusun dengan atau untuk mendukung tema.

Metode desain

Metode desain adalah suatu cara yang dilakukan oleh desainer untuk menghasilkan suatu karya
desain. Beberapa metode yang umum digunakan, antara lain:

Explosing yaitu mencari inspirasi dengan berpikir secara kritis untuk menghasilkan suatu
desain yang belum pernah diciptakan.

Redefining yaitu mengolah kembali suatu desain agar menjadi bentuk yang berbeda dan
lebih baik.

Managing yaitu menciptakan desain secara berkelanjutan dan terus-menerus.

Phototyping yaitu memperbaiki dan atau memodifikasi desain warisan nenek moyang.

Trendspotting yaitu membuat suatu desain berdasarkan tren yang sedang berkembang.

Desain proses
Desain proses, berbeda dengan proses desain, adalah perencanaan yang digunakan untuk
membuat langkah-langkah dalam menciptakan suatu desain. Secara lebih mudah berarti
perancangan. Proses desain ini termasuk ke dalam ilmu desain, bukan metode desain, dan banyak
dibutuhkan oleh perusahaan, salah satunya adalah industri manufaktur.

https://id.wikipedia.org/wiki/Desain
http://arsitekpemuda.blogspot.co.uk/2013/03/prinsip-prinsip-desain-dalamarsitektur.html

Ada 2 bagian desain yaitu Desain Interior dan Desain Eksterior :

DESAIN INTERIOR
Pengertian desain interior
Design interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perencanaan ruang dalam
didalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan
perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kitta dan mengekspresikan
gagasan yang menyertai tindakan kita disamping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi
pandangan suasana hati dan kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari perancangan interior

adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan ruang interior (D.K. Ching,
2002)
Dengan demikian yang dimaksud dengan interior adalah suatu perencanna yang
menekankan pada bagian perancangan ruang dalam yang dapat memenuhi aspirasi kita melalui
gagasan serta ide, yang dimana akan mempengaruhi suasana yang akan tercipta melalui gagasan
tersebut. Namu interior tidak hanya memperhatikan bagaimana keindahan, serta keunikan design
ruang namun juga memperhatikan bagaimana suasana, sirkulasi, serta kenyamana aktivitas yang
dapat terjadi di dalamnya
Prinsip-prinsip Desain Interior:
Unity and Harmony
Yaitu suatu ruangan dianggap sebagai suatu kesatuan dimana semua elemen yang ada saling
melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang lainnya sehingga menghasislkan komposisi
yang seimbang.
Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan berarti tidak berat sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah kanan atau kiri
atau atas dan sebagainya. Segala sesuatu yang seimbang akan menciptakan unity dan harmony.

Keseimbangan dibagi menjadi 3 yaitu:

Keseimbangan Simetris:
Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara

merata baik dari segi horizontal maupun vertikal. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa

dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda. Kondisi pada keseimbangan simetris adalah
gaya umum yang sering digunakan untuk mencapai suatu keseimbangan dalam desain. Meskipun
mudah untuk diterapkan, keseimbangan simetris sulit untuk membangkitkan emosi dari pembaca
visual karena terkesan terlalu direncanakan. Kesimbangan simetris juga biasa disebut dengan
keseimbangan formal.

Keseimbangan Asimetris:
Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen desain tidak merata di poros

tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan visual seperti skala, kontras, warna untuk
mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan. Seringkali kita melihat sebuah desain dengan
gambar yang begitu besar diimbangi dengan teks yang kecil namun terlihat seimbang karena
permainan kontras, warna, dsb. Keseimbangan asimetris lebih mungkin untuk menggugah emosi
pembaca visual karena ketegangan visual dan yang dihasilkannya. Ketegangan asimetris juga
biasa disebut dengan keseimbangan informal.

Keseimbangan Radial:
Adalah ketika semua elemen desain tersusun dan berpusat di tengah. Misalnya: Tangga

berbentuk spiral.

Vocal Point
Vocal Point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa satu atau
lebih. Misalnya vocal point pada ruangan adalah jendela besar yang ada di ruangan, perapian
atau bisa juga lukisan. Pemberian warna atau detail dan bentuk tertentu juga dapat dijadikan
sebagai vocal point.

Ritme
Dalam desain interior, ritme adalah semua pola pengulangan tentang visual. Ritme didefinisikan
sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir.
Detail
Detail pada desain interior mencakup segala kelengkapan yang ada pada ruangan. Mulai dari
furniture utama, furniture tambahan, hingga furniture artivasial. Detail-detail tersebut juga
berpengaruh besar terhadap suasana ruang yang tercipta.
Skala dan Proporsi
Kedua prinsip desain yang berjalan beriringan, karena keduanya berhubungan dengan ukuran
dan bentuk. Skala dan proporsi disini berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan civitas yang
berada di dalam ruangan.
Warna
Warna pada desain interior berpengaruh terhadap mood dan suasana ruang. Warna-warna
yang soft akan cenderung menciptakan suasana ruang yang menenangkan, sedangkan warnawarna cerah akan memberikan suasana ruang yang menyegarkan.

Pengertian konsep
Konsep desain adalah dasar pemikiran desainer didalam usahanya memecahkan tuntutan
desain maupun problem desain. Pengertian konsep menurut Peorwadarminta; berasal dari kata
bahasa latin yaitu Conseptus yang berarti tangkapan. Jadi konsep adalah hasil dari tangkapan
atau hasil penerjamahan manusia, ketika dihadapkan pada sebuah tuntutan.
Jadi bila disimpulakn kaitan antara interior serta konsep, yaitu konsep interior adalah,
bagaimana cara seorang arsitek di dalam menernerjemahkan tuntutan mengenai perencanaan
design ruang dalam yang sesuai dengan keinginan atu aspirasi dari masing-masing konsumen.
Sehingga dapat memberi kepuasan terhadap konsep interior yang tercipta. adapun contoh-contoh
konsep adalah sebagai berikut :

1.

Konsep Classic
Konsep classic dalam design arsitektur yaitu jenis konsep design yang memberi kesan mewah
serta anggun pada rancangannya,
Ciri-ciri konsep classic

Adnya profil-profil serta ukiran.


Ukuran-ukuran yang besar menjadi salah satu cirinya.
Banyak furniture yang terbuat dari kayu solid sehingga terlihat sangat mahal dan mewah
Warna yang diterapkan terinspirasi dari alam seperti: coklat kayu, kuning emas, hijau

daun serta warna tanah, terkadang menggunakan warna hitam untuk memperkuat item
Adanya penggunan kolom romawi, patung serta vas Bungan yang besar, lampu gantung

Kristal dan lukisan dengan bingkai profil.


Penggunaan bahan kain sebagi gorden serta penutup sofa.

2.

Konsep Modern

Konsep modern adalah desaign yang mengedepankan fungsinal, stylish, bersih, simple serta
mengikuti bagaimana perkembangan jaman yang akan berkaitan dengan gaya hidup modern
yang berkembang pesat. Design dengan gaya modern akan dipengaruhi oleh kemajuan teknolgi
dimana hal yang sebelumnya tidak bisa dibuat dan didapat menjadi ada dan banyak tersedia.
Dalam membuat konsep modern hal-hal yang diperhatikan antara lain:

Mimim terhadap penggunaan ornament


Fungsi akan lebih diutamakan sehingga bentuk akan menyesuiakan dengan fungsinya
Ruang umumnya transparan atau ruang-ruang saling berhubungan dengan dibatasi

dengan interior yang tidak masiv


Bahan-bahan bangunan yang digunakan umumnya stainless stell dengan finishing
polished, aluminium seta penggunaan kaca

3.

Konsep Oriental
Konsep arsitektur dengan gaya oriental memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Adanya ukiran-ukiran kayu pada dinding-dinding


Ornament-ornament oriental seperti halnya guci lukisan-lukisan maupun sentuhan warna

yang memperkuat kesan oriental


Penggunaan warna merah, kuning
Pengaplikasian warna-warna netral serta alami memberi kesan lapang dan lega dalam

ruang.
Menggunakan material yang umumnya mentah atau tanpa di finishing yang berlebih,

menghasilkan kesan tenang


Mengutamakan aspek keseimbangan
Penggunaan material berupa kayu, batu, bamboo, anyaman rotan, dan sutera.

4.

Konsep Mediterania
Bangunan yang menggnakan konsep mediterania merupakan bangunan yang konsepnya
mengacu pada gaya kerajaan eropa, dengan ciri khas yaitu penggunaan pilar-pilar besar
sepertihalnya kerajaan yunani, serta adanya ornament-ornament hiasan pada dinding secara
umum ada tiga tipe konsep mediterania diantaranya ala Italia, Yunani serta ala Spanyol dengan
ciri khas sebagai beriku:

Tipe mediterania ala Italia:

Penggunaan lantai marmer

Penyangga plafond yang meggunakan bahan kayu

Furniture yang digunakan relative besar

Meja serta kursi banyak menggunakan pahatan ornament


Tipe mediterania ala Yunani

Dinding dan lantai dibiarkan halus dengan warna putih

Furniture banyak dilapisi kain berwarna biru dan hijau


Tipe mediterania ala Spanyol

cenderung mirip dengan mediterania ala italia,, yaitu penggunaan warna serta material

yang beragam
terkadang muncul warna biru tua pada konsep ini
apabila pada gaya ala italia menggunakan warna yang mencolok, pada tipe ini warna
yang digunakan justru lebih lembut

Konsep mediterania adalah konsep yang cocok diterapkan apabila ingin menunjukkan sisi
semewahan dengan ciri-ciri:

Pintu serta jendela dengan ukuran yang relative besar


Penggunaan warna yang memberi kesan mewah seperti halnya warna coklat, merah bata,
kuning tanah, menggambarkan kesan design bangunan kerajaan yang terkesan mewah.

5.

Konsep Minimalis

Konsep minimalis merupakan konsep yang lebih memepertimbangkan kepada elemen,


meminimalkan penggunaan ornament, geometris, bentuk kubus, dekorasi serta aspek fungsional
yang menjadi sorotan utama. Dengan sedikit dalam penggunaan ornament hal ini akan
berpengaruh pada penghematan bahan yang digunakan sehingga hal ini juga akan turut berperan
di dalam menjaga sumber daya agar tidak cepat habis. Bentuk yang tercermin pada konsep
minimalis cenderung kota atau kubus
INTERIOR:

Meminimalkan adanya penyekatan dinding atau ruang-ruang lebi terbuka

Furniture lebih simple, tegas, polos (tidak berukiran).Untuk menghindari kesan monoton,

biasanya menggunakan permaianan cahaya (buatan/alami) untuk mendapatkan efek dramatis.


Penerapan cat dinding yang bersih, yaitu penerapan warna-warna terang atau dengan

motif yang teratur, penggunaan 2 warna yang berbeda dan mencolok untuk membedakan 2
bidang yang berbeda.
Lebih memilih kualitas dibandingkan kuantitas, yaitu prinsip minimalis hanya akan

menggunakan apa saja yang dibutuhkan sesuai dengan fungsi ruang tersebut.
Dengan demikian berkaitan dengan lebih meilih kualitas akan berhubungan dengan
penggunaan furniture yang akan disesuaikan dengan fungsi ruang tersebut. Maka akan
mementingkan pada furniture utama yang harus ada.

6.

Konsep Kontemporer
Konsep kontemporer dikatakan mirip dengan istilah konsep modern akan tetapi di dalm
design keduanya berbeda Konsep kontemporer di gunakan untuk menunjukkan gaya yang
variatif, inovatif, dan fleksibel dalam gaya bangunan. Baik dari segi tampilannya, material,
sampai teknologi pengolahan yang digunakan.
Ciri-ciri pada konsep kontemporer:

Konsep ruang yang terkesan terbuka atau open plan.


Harmonisasi ruangan yang menyatu dengan ruang luar.
karakter desain yang praktis dan fungsional dengan pengolahan bentuk geometris yang
simple
Penerapan Warna-warna netral dengan tampilan yang bersih.
Penggunaan jendela besar, pengkombinasian bentuk yang unik.
Banyak menggunakan material alam.

Kenyamanan dan awet tahan lama merupakan nilai penting dalam bangunan
kontemporer.

7.

Konsep Industrial
Konsep industrial awalnya muncul akibat banyaknya gedung produksi yang tidak terpakai
atau terbengkalai, kemudian gedung tersebut diubah menjadi tempat tinggal. Hal tersebut
menghasilkan tampilan hunian yang kasar karena masih terlihat material bangunannya, namun
kesan kasar yang ditampilkan disini adalah kesan kasar yang menarik karena karakteristik setiap
bahan atau material ruangnya masih terlihat jelas.
Ciri-ciri konsep industrial:

Penggunaan bahan material yang upcycle dan recycle. Upcycle maksudnya barang bekas

yang diaplikasikan dengan barang lain sehingga mendapatkan fungsi yang baru.
Umumnya mengaplikasian warna abu-abu, putih serta warna hitam
Penggunaan material plat baja atau beton, stainless stell, baja,kayu, serta cermin
Pembuatan jendela dalam ukuran besar sehingga cahaya masuk secara maksimal ke

dalam ruang
Banyak menggunakan material alam.
Kenyamanan dan awet tahan lama merupakan nilai penting dalam bangunan

kontemporer.
Diminasi elemen garis pada konsepny

Tujuan
Tujuan dari desain interior adalah untuk memperbaiki fungsi, memperkaya nilai estetika dan
meningkatkan aspek psikologis dari ruang interior itu sendiri.
Sebuah desain dianggap baik dan bagus menurut pendapat perancangnya, klien atau orang lain
yang menggunakan desain tersebut, dengan alasan sebagai berikut :

Sebuah desain dianggap baik apabila telah memenuhi fungsinya dengan optimal, dapat
dikatakan sebagai desain yang berhasil.

Sebuah desain dianggap baik bila biaya yang dikeluarkan murah, ekonomis, efisien serta
tahan lama.

Sebuah desain dianggap baik apabila memiliki nilai estetika dan menyenangkan

Sebuah desain dianggap baik apabila dapat menimbulkan kembali perasaan dan ingatan
akan suatu waktu maupun tempat yang membawa arti.

Daftar Pustaka
http://interiordesainadia.blogspot.co.uk/2013/03/pengertian-desain-interior.html
https://1219251008ketutryanbudhisaputra.wordpress.com/2015/03/10/teori-dan-konsep-perancang
https://www.google.co.uk/search?q=gambar+interior&client=firefox-b-ab&source=lnms&tbm=isch

https://httpsdewapraditya29.wordpress.com/2015/10/02/teori-umum-interior-konsep-interiosdan/
http://www.imaniadesain.com/desain-interior-klasik
https://www.academia.edu/4409200/Identifikasi_Desain_Interior
http://www.batabiru.com/artikel.html
https://streamline3d.wordpress.com/2014/10/06/konsep-interior-kontemporer/
http://www.hc-arsitekrumah.com/uncategorized/arti-dan-tujuan-desain-interior .
https://petitevirus.wordpress.com/2011/09/19/sejarah-pengertian-dan-7-prinsip-desain-interior/

Eksterior
Desain eksterior bangunan merupakan suatu karya arsitekture yang membuat tampilan konsep
dan gaya dari suatu massa ,budaya serta teknologi masyarakatnya.
Melalui media arsitekture manusia menciptakan bangunan yang digunakan untuk kehidupan
mereka melalui karya arsitekture inilah manusia membuat pilihan untuk mengolah sebuah
bangunan agar tampak lebih indah dan memenuhi fungsi utamanya.
Eksterior bangunan merupakan kulit terluar yang jelas terlihat dari pencapaian ketiga factor
tersebut yaitu : masa,budaya dan teknologi.
Dalam merancang sebuah eksterior ada beberapa elemen utama yang menjadi lingkup
pengolahan sebuah eksterior bangunan yaitu :
1.kolom
2.dinding
3.pintu

4.jendela
5.atap
Dari kelima elemen ini lah tampilan sebuah eksterior bangunan akan terlihat memberikan
karakter tersendiri pada bangunan tersebut.
Kriteria desain eksterior meliputi :
1.fungsi dan tujuan bangunan
2.kegunaan dan penghematan
3.bentuk dan gaya bangunan
4.citra dan makna
Berbagai konsep eksterior :
1.eksterior gaya klasik
2.eksterior gaya mediteranian
3.eksterior gaya oriental
4.eksterior gaya modern minimalis
5.eksterior gaya tropis
6.eksterior gaya etnis
http://architectdeni.blogspot.co.uk/2013/07/pengertian-eksterior-bangunan.html

You might also like