You are on page 1of 22

PEDOMAN PELAYANAN UNIT KERJA DI

RUANG ANAK RUMAH SAKIT WIDODO

PROFIL 2015
RUANG KELAS I & VIP
RUANG SRI WIJAYA
RUANG MAJAPAHIT
RUANG RAWAT INAP TINDAK LANJUT
RS WIDODO NGAWI

DISUSUN OLEH :
ESTI WAHYUNI,Amd.Kep
Rumah Sakit Widodo
Ngawi

TAHUN 2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia.
Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai
pemberi pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan
pelayanan yang mutakhir kepada pasien yang berdasarkan standar profesionalisme,
sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya
peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksakan pekerjaan
yang berdasarkan standar tertulis.
Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat
untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang
pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi.
Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu
itu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh anggota profesi.
Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan, pengobatan, perawatan
ke pasien, baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular.
Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan-harapan
singkat ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu. Untuk
menjamin mutu asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan
parameter untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang
seharusnya. Dalam penyusunan standar diharuskan untuk memperhatikan proses dan
harapan yang akan terjadi dlam upaya meningkatkan mutu pelayanan.

Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap.


Standar sangat membantu keperawatan untuk mencapai asuhan yang berkualitas. Standar
digunakan terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri, inspeksi dan
akreditasi.
1.2. Tujuan Pedoman
1. Memberikan Pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar asuhan
keperawatan yang tepat.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai keinginan
yang terus menerus untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan
dalam memberikan pelayanan.
3. Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang optimal,
sehingga dapat memuaskan pasien.
4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan dan hangat sehingga
memberikan kesan yang positif.
5. Memberikan pelayanan Informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan keluarga
sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga.
1.3. Ruang Lingkup Pelayanan
Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien dewasa dan anak yang meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.


Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan.
Pemeriksan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
Pemeriksaan penunjang diagnostik.
Tindakan medis yang bersifat diagnosti dan terapeutik.
Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan

instruksi dokter spesialis.


7. Pelayanan tranfusi darah.
8. Pemberian surat rujukan.
9. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.

1.4. Batasan Operasional

Standar Unit kerja Rawat Inap Ruang kelas I&VIP, ruang Sri wijaya dan ruang
Majapahit Rumah Sakit Widodo meliputi Ruang rawat pasien, ruang kepala perawatan,
ruang pos perawat, ruang konsultasi, ruang administrasi, tempat loker, tempat linen kotor,
tempat linen bersih, kamar mandi/toilet. Adapun kondisi unit rawat inap anak di RS
Widodo, terdiri dari :
Ruang Pasien Rawat Inap.
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperawatan pengobatan secara
berkesinambungan lebih dari 24 jam. Di Ruang UTAMA RS Widodo terdiri dari kamar
kelas I& VIP,ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit.
Ruang kepala perawatan, Ruang pos perawat, Ruang konsultasi, Ruang
Administrasi.
Untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan pasien di Ruang utama, ke tiga ruangan
tersebut dijadikan tiga dalam tiga ruang pos perawat (nurse station). Ruangan ini dilengkapi
meja kursi, tempat arsip, telepon, komputer, AC, papan pengumuman.
Kegiatan di ruangan ini meliputi : Serah terima pasien baru dan pulang, penandatanganan
surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan persetujuan pengobatan, tindakan
perawatan ataupun persetujuan tindakan bedah).
Tempat Loker.
Tempat loker di ruang anak digunakan untuk penyimpanan obat pasien.
Tempat Linen Kotor.
Tempat untuk penyimpanan bahan-bahan kotor yang telah digunakan di ruang rawat inap
sebelum di bawa ke ruang cuci (laundry). Tempat linen kotor di ruang kelas I& VIP, ruang
Sri wijaya 7 ruang Majapahit berupa ember besar dan tutupnya.
Tempat Linen Bersih.

Tempat untuk menyimpan bahan-bahan bersih yang akan digunakan di ruang rawat inap.
Linen bersih tersebut ditempatkan di dalam lemari dekat nurse station.
Kamar Mandi / Toilet.
Di ruang kelas I& vip, ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit terdapat 20 Kamar mandi
pasien yang setiap hari dibersihkan oleh petugas cleaning service.Karena tiap kamar pasien
tersedia 1 kamar mandi,,toilet, dan wastafel.
1.5. Landasan Hukum.
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomoor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun 2004 tentang
Akuntabilitas Pelayanan Publik.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 61 / Menkes / SK / I / 2004 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Propinsi,
Kabupaten / Kota dan Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228 / Menkes / SK / III / 2002 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib
Dilaksakan Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575 / Menkes / SK / II / 2005 tentang Organisai
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Dalam NegeriNo. 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Berikut ini adalah kualifikasi SDM di unit kerja Rawat kelas I& VIP ,ruang Sri wijaya dan
ruang Majapahit, adapun daftar kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No. Nama Jabatan

Pendidikan

Sertifikasi

Jumlah
Tenaga

1.

Kepala Ruangan

D III Keperawatan

2.

Katim

D III Keperawatan

12

3.

Perawat Pelaksana

D III Keperawatan

12

2.2. Distribusi Ketenagaan


Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap Rumah Sakit Widodo berdasarkan shift. Tenaga
kerja di unit Rawat Inap kelas I&VIP,ruang Sri Wijaya dan Majapahit saat ini berjumlah 25
Orang. Yang memegang tanggung jawab sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan
2) Ketua Tim
3) Perawat Pelaksana

: 1 Orang
: 12 Orang
: 12 Orang

Tenaga kerja di unit Rawat Inap ruang Kelas I&VIP, ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit
ini, bekerja dengan jadwal sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan
2) Perawat Katim

: Senin s.d Sabtu dimulai pukul 07.00 14.00


: Senin s.d Minggu, Jam kerja sesuai dengan shift yang sudah
dijadwalkan.

3) Perawat Pelaksana

: Bekerja sesuai dengan shift yang sudah dijadwalkan.

2.3. Pengaturan Jaga


Rumh Sakit Widodo merupakan Rumah Sakit yang beroperasional selama 24 jam sehari
untuk melayani masyarakat umum.
Karyawan bekerja secara shift dengan waktu kerja yang di atur secara mandiri oleh unit
kerja rawat inap kelas I&VIP, ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit.
Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :
1) Batas keterlambatan karyawan maksimal 15 menit dari dimulainya jadwal shift.
2) Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberikan, maka karyawan
tersebut akan mendapat evaluasi kedisiplinan dari atasan langsung.
3) Apabila terjadi keterlambatan secara terus menerus, akan diberikan surat peringatan.

4) Izin meninggalkan dinas maksimal 3 jam dalam 1 hari kerja atas persetujuan Kepala
Ruangan atau Katim.
Pengaturan tenaga kerja di Rawat kelas I&VIP,ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit
berdasarkan shift di bawah ini :
a) Kepala Ruangan
Senin Sabtu
b) Karyawan Shift
Senin Minggu
o Shift I
o Shift II
o Shift III

: 07.00 14.00

: 07.00 14.00
: 14.00 21.00
: 21.00 07.00

BAB III
STANDAR FASILITAS
Bangunan Rawat Inap kelas I&VIP,ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit Rumah Sakit
Widodo terletak di lantai 1,lantai 2 dan lantai 3 Gedung Rumah Sakit, yang terdiri dari
ruang Nurse station, Ruang rawat inap kelas I ada 3 kamar, ruang VIP ada 5 kamar ruang
Sri wijaya ada 8 kamar dan ruang Majapahit ada 4 kamar, masing-masing kamar terdiri 1
tempat tidur.
3.1. Denah Ruang

Post
Perawat

MP2

MP3

MP4

MP5

LANTAI
III

Post

SW SW

Perawat

SW

S
W

SW SW SW SW SW
5

4
Lorong

Instalasi

Instalasi Radiologi

Laboratorium

LANTAI II

LANTAI I

KLAS
I.I

LIFT
Post Jaga
Listrik

VIP I

VIP II

VIP III

VIP IV

VIP V

Post
Perawat
Klas I/VIP

KLAS
I.3

3.2. Standar Fasilitas


1. Standar pelayanan Minimal Unit Rawat Inap
a. Pemberian pelayanan di rawat inap.
b. Dokter Penanggung Jawab pasien rawat inap.
c. Ketersediaan pelayanan rawat inap.
d. Jam praktek dokter spesialis.
e. Pelaporan adanya kejadian pasien resiko jatuh /j atuh yang berakibat
kecacatan / kematian.
f. Pelaporan dan pencatatan kematian pasien > 48 jam setalah masuk rawat
inap.
g. Pelaporan angka kejadian infeksi nosokomial di rawat inap.
2. Standar Minimal Peralatan di Rawat Inap

KLAS
I.2

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14
15.
16
17
18
19
20
21
23.
24.
26.
27.
28.
29.
30.
31.

Peralatan Medis
Section
Minor Set
Stetoskop
Tensi Meter
Termometer
Pen Light / Senter
Nebulizer
Standar Infus
Ambu Bag
Tourniket
Tongue Spatel
Tabung O2
02 sentral
Tromol
Korentang
Troli
Gunting
Bak Instrumen
Bengkok
Lampu Pembaca Rontgen
Kulkas Penyimpan Obat
Urinal
Laken
Tempat Tidur Pasien
Pispot
Baskom Mandi
Box Infus
Kursi Roda
Lampu UV

Keterangan
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada

3. Sarana Kerja di Rawat Inap kelas I,VIP, Sriwijaya dan Majapahit

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.

Sarana Kerja
CPU
Mouse
Keyboard
Monitor
Kalkulator
Kipas Angin
Televisi
APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Pesawat Telepon
File Catatan Keperawatan
Buku Folio
AC
Lemari / Cabinet
Kursi
Loker Penyimpanan Obat
Meja Komputer
Peralatan Infus
Jam Dinding
Vas Bunga
Pigura
Kotak Kunci
Tempat Sampah

4. Fasilitas Ruang Rawat Inap

Keterangan
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada

No.
1.

Ruangan Rawat
VIP

2.

Kelas I

3.

Ruang Sriwijaya

Fasilitas
Tempat Tidur Pasien
Bantal
Sofa
Lemari
Kursi Penunggu Pasien
Tiang Infus
AC
TV LED
Kulkas
Remote AC
Remote TV
Kamar Mandi / Toilet
Gayung
Keset
Jam Dinding
Korden
Kunci Kamar
Tempat Sampa
Pengharun Ruangan
Tanggaa Pijak Pasien
Tempat Tidur Pasien
Bantal
Lemari
Kursi Penunggu Pasien
Sofa Penunggu
Tiang Infus
Kipas Angin
TV
Rak TV
Remote TV
Kamar Mandi / Toilet
Gayung
Keset
Pengharum Ruangan
Korden
Kunci Kamar
Tempat Sampah
Wastafel
Urinal
Bed Pan
Tangga Pijak Pasien
Tempat Tidur Pasien
Bantal

Keterangan
Ada 5 Kamar Rawat

Ada 3 Kamar Rawat Inap

Ada 8 Kamar Rawat Inap

4.

Lemari
Kursi Penunggu Pasien
Sofa Penunggu
Bel Ruangan
Tiang Infus
AC
TV LED
Remot AC
Remot TV
Pengharum Ruangan
Jam Dinding
02 Sentral
Kamar Mandi / Toilet
Wastafel
Gayung
Keset
Kulkas
Korden
Tempat Sampah
Tangga Pijak Pasien
Ruang Majapahit Tempat Tidur Pasien
Bantal
Lemari
Selimut Pasien
Kursi Penunggu Pasien
Sofa Susun Penunggu
Tiang Infus
AC
TV LED
Remot AC
Remot TV
Kamar mandi / Toilet
Gayung
Keset
Korden
Tempat Sampah
Urinal
Bed Pan
Tangga Pijak Pasien
02 Sentral
Pengharum Ruangan
Tangga Pijak Pasien

Ada 4 Kamar Rawat Inap

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Jenis pelayanan di rawat inap
1. Pemeriksaaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.
2. Perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan secara berkala.
3. Edukasi pasien oleh perawat atau dokter.
4. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan.
5. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
6. Pemeriksaan penunjang diagnostik.
7. Tindakan Medis yang bersifat diagnostik dan terapeutik.

8. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan
instruksi dokter spesialis.
9. Pelayanan Tranfusi Darah.
10. Pemberian Surat Rujukan.
11. Pemakaian peralatan yang tersediaseperti oksigen.

BAB V
LOGISTIK
6.1. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pengadaan sarana dan prasarana seperti alat kesehatan dan obat adalah suatu
prosedur penyediaan alat kesehatan dan obat-obatan yangb digunakan oleh pasien di
ruang rawat inap, dan sebagai penggantinya dibebankan kepada pasien melalui resep
yang dibuat oleh dokter. Untuk alat habis pakai perawat menulisnya di lembar alkes
dan di tanda tangani oleh perawat.
6.2. Tujuan

Agar alat-alat dan obat-obatan emergency stok yang ada di ruang rawat inap.
Mencegah kesalahan dalam pemberian obat, dengan cara 10 benar.
Tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas.
Memudahkan di dalam penggunaan dan pengawasannya.

6.3. Prosedur permintaan alat kesehatan dan obat-obatan


Jenis obat stok yang akan dipakai dan alat kesehatan yang akan diminta, ditulis
pada resep oleh dokter yang bertanggung jawab di ruangan, dan jika selain obat
ditulis oleh perawat pada form alkes.
Resep dan form alkes yang sudah di isi dengan lengkap diserahkan ke bagian
farmasi.
Bila alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan yang diminta sudah tersedia akan
diserah terimakan ke ruang rawat inap, 1 lembar putih untuk farmasi dan 2
lembar (kuning dan merah) di status pasien.
A. Prosedur pengganti alat kesehatan dan obat yang telah digunakan
Alat yang sudah digunakan oleh pasien ditulis pada resep rangkap 3 putih,
kuning, dan merah.
Obat-obatan yang sudah digunakan ditulis pada resep dan dibuat resep oleh
dokter, sedangkan alkes ditulis oleh perawat pada form alkes.
Resep yang telah diisi dengan lengkap oleh perawat, diserahkan ke bagian
farmasi
Bila alat kesehatan dan obat yang sudah disiapkan oleh bagian farmasi,
diserahkan ke perawat rawat inap.

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Alur Pelaporan Keselamatan Pasien
1. Apabila terjadi suatu insiden di Rumah Sakit, wajib segera ditindak lanjut
(dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat yang tidak diharapkan.
2. Setelah ditindak lanjuti, segera buat laporan insden dengan mengisi formulir laporan
insiden pada akhir jam kerja / shift kepada atasan langsung, paling lambat 2 x 24
jam, jangan menunda laporan.
3. Setelah selesai mengisi formulir, segera serahkan kepada atasan langsung pelapor.
(Atasan langsung disepakati sesuai keputusan manajemen : Supervisor / Kepala
bagian / instalasi / departemen / unit, ketua komite medis / ketua K.SMF)
4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading resiko terhadap
insiden yang dilaporkan.
5. Hasil grading akan menentukan bentuk intervensi dan analisa yang akan dilakukan
sebagai berikut :
Grade Biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 1
minggu.

Grade Hijau : intervensi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2


minggu.
Grade Kuning : intervensi komprehensif / analisa akar masalah / RCA oleh tim
KP di RS, waktu maksimal 45 hari.
Grade Merah : investigasi komprehensif / analisa akar masalah / RCA oleh tim
KP di RS, watu maksimal 45 hari.
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan
insiden dilaporkan ke tim KP di RS.
7. Tim KP di RS akan memganalisa kembali hasil investigasi dan insiden untuk
menentukan apakah perlu investigasi lanjutan (RCA) dengan melakukan regrading.
8. Untuk grade kuning / merah, tim KP di RS akan melakukan analisa masalah / Root
Cause Analysis (RCA).
9. Setelah melakukan RCA, tim KP di RS akan membuat laporan dan recomendasi
untuk perbaikan serta pembelajaran berupa petunjuk / safety alert untuk
mencegah kejadian berulang.
10. Hasil RCA, recomendasi dan rencana kerja di laporkan kepada direksi.
11. Recomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran diberikan umpan balik kepada
unit terkait.
12. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian disatuan kerjanya masing-masing.
13. Monitoring dan perbaikan oleh tim KP di RS.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA
7.1. Konsultasi medis
DPJP menginformasikan kepada penanggung jawab pasien terkait dengan
konsultasi ke dokter spesialis.
DPJP menuliskan pada rekam medis pasien pada lembar konsultasi.
Penanggung jawab pasien menandatangani inform consent.
Perawat ruang rawat inap menghubungangi dokter spesialis yang menjadi
konsulan.
Penanggung jawab pasien di informasikan tentang hasil konsultasi oleh dokter
konsulan.

7.2. Indikasi dan prosedur laboratorium dan radiologi

DPJP menginformasikan indikasi pemeriksaan laboratorium dan radiologi

kepada penanggung jawab pasien.


Penanggung jawab pasien menandatangani formulir inform consent

pemeriksaan radiologi dan laboratorium.


Perawat ruang rawat inap kelas I&VIP, ruang Sri Wijaya dan ruang Majapahit
menginformasikan tentang pemeriksaan radiologi dan laboratorium kepada unit

terkait.
Perawat rawat inap kelas I&VIP, ruang Sri Wijaya dan Majapahit melengkapi
form

pemeriksaan

laboratorium.

dan

menyerahkan

kepada

petugas

radiologi

dan

Pasien ditindak lanjuti sesuai dengan hasil pemeriksaan.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Untuk peningkatan mutu pelayanan di rawat inap, maka rawat inap memfasilitasi
pasien yang dirawat untuk mendapatkan berbagai jenis pelayanan.
Alur Pelaporan Mutu
Adapun pelaporan mutu pelayanan di ruang rawat inap ruang kelas I&VIP,ruang Sri
Wijaya dan Majapahit RS Widodo, seperti :
1.Pelaporan pemasangan tindakan invasive.
2. Pelaporan monitoring mutu keperawatan dengan 9 indikator
3. Pelaporan mutu pasien safety rawat inap dengan 20 indikator.
a. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayaan
Kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien ditulis
pada catatan keperawatan yang sudah tersedia setiap harinya.
Monitoring tindakan invasive dilakukan setiap setelah melakukan
tindakan dan di dokumentasikan.
Monitoring mutu keperawatan dan pasien safety dan dicatat 1 x 24
jam dan dilaporkan kepada bagian Kasie Mutu Keperawatan di akhir
bulan.
Informasi pasien tertulis di dalam catatan keperawatan pasien.
Setiap shift jaga melakukan pelaporan dan serah terima pasien.

BAB IX
PENUTUP
Peran Rumah Sakit Widodo Ngawi sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan kemampuan pelayanan pengelolaan
rawat inap agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan terpadu.
Koordinasi internal dan eksternal Rumah Sakit perlu dilakukan dalam upaya peningkatan
kegiatan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Widodo Ngawi.

Ngawi, November 2015


Direktur
RS Widodo Ngawi

dr. Pudjo Sardjono, M.Sc

You might also like