Professional Documents
Culture Documents
Router menghubungkan berbagai macam jaringan. Ini berarti router memiliki banyak
interface yang menjadi milik dari IP jaringan yang berbeda. Ketika router menerima
paket IP melalui salah satu interface, router akan menentukan interface mana yang
akan melanjutkan paket ke titik tujuan. Interface tersebut bisa jadi merupakan
penghubung ke tujuan akhir dari paket tersebut, atau menghubungkan jaringan yang
terhubung dengan router lain untuk sampai ke titik tujuan yang dimaksud.
Setiap jaringan yang terhubung ke router membutuhkan interface yang terpisah satu
sama lain. Interface-interface tersebut digunakan untuk menghubungkan kombinasi
LAN dan WAN. Jaringan LAN biasanya merupakan jaringan Ethernet yang terdiri dari
perangkat PC, printer, dan server. WAN digunakan untuk menghubungkan area
geografis yang luas. Contohnya, koneksi WAN yang digunakan untuk
menghubungkan LAN dengan ISP.
paket tersebut dengan frame data link yang berbeda, seperti Point-to-Point Protokol
(PPP). Enkapsulasi data link tergantung kepada tipe interface pada router dan tipe
medium yang akan dilalui. Tipe teknologi data link yang berbeda yang dihubungkan
oleh router seperti teknologi LAN (Ethernet), koneksi WAN (T1 menggunakan PPP,
frame relay, ATM).
Berdasarkan gambar, kita bisa mengikuti bahwa paket yang berasal dari PC yang
dikirim ke sebuah PC di remote network. Merupakan tanggung jawab router untuk
menemukan jaringan tujuan pada routing table dan menyampaikan paket kearah
tujuannya. Pada contoh, router R1 menerima paket yang dienkapsulasi dengan
frame Ethernet. Setelah di dekapsulasi, R1 menggunakan IP titik tujuan untuk
mencari alamat network yang cocok pada routing table. Setelah menemukan alamat
network tujuan pada routing table, R1 mengenkapsulasi paket dengan menggunakan
frame PPP dan mengirimkan paket ke R2. Proses yang sama terjadi pada R2.
Protokol routing statis dan dinamis digunakan oleh router untuk mempelajari jaringan
remote dan membangun routing table pada masing-masing router.
1.1.2
IP Routing Table:
File ini menyimpan informasi tentang koneksi langsung dan remote network.
Ini digunakan untuk menentukan jalur yang terbaik untuk menyampaikan
paket.
ARP Cache
Cache ini berisi alamat IPv4 untuk memetakan alamat MAC, sama dengan
ARP pada PC. ARP cache digunakan oleh router yang memiliki interface
Ethernet.
Packet Buffer:
Merupakan tempat penyimpanan sementara ketika router menerima paket
dan sebelum mengirim kembali paket melalui interface.
RAM merupakan memori yang bersifat volatile dan isi yang ada didalam
dapat hilang kapan saja disaat router mati ataupun restarted. Namun, router
juga berisi memori permanen seperti ROM, dan flash serta NVRAM.
c. ROM
Merupakan tempat penyimpanan permanen. Perangkat Cisco menggunakan
ROM untuk menyimpan:
o Instruksi bootstrap
o Software diagnosa dasar
o IOS
ROM menggunakan firmware yang merupakan software yang di embedded ke
dalam IC. Firmware juga terdiri dari software yang biasanya tidak dimodifikasi
atau di upgraded, seperti instruksi bootup. Memori yang tersimpan pada ROM
tidak akan hilang, walaupun router kehilangan daya atau restarted.
d. Flash Memory
Merupakan memori nonvolatile computer yang disimpan dan dihapus. Flash
digunakan untuk penyimanan permanen system operasi IOS Cisco. Di
kebanyakan model router Cisco, IOS secara permanen disimpan pada memori
flash dan disalin pada RAMsaat proses bootup, dan disinilah akan di eksekusi
oleh CPU. Versi pertama router Cisco, IOS langsung dieksekusi dari flash
memori. Flash terdiri dari kartu SIMMs atau PCMCIA, yang bisa di upgraded
untuk meningkatkan kapasitas memori ini.
e. NVRAM
Tidak akan kehilangan data yang ada padanya disaat router kehilangan daya
atau restrated. Sangat kontras dengan jenis RAM yang dikenal, seperti DRAM,
yang membutuhkan daya untuk mengelolah informasi. NVRAM digunakan oleh
IOS Cisco sebagai tempat penyimpanan permanen untuk eksekusi pada saat
startup. Semua kofigurasi yang mengalami perubahan disimpan pada file
running-config yang ada pada RAM, dengan beberapa pengecualian,
diimplementasikan secepatnya oleh IOS. Untuk menyimpan perubahan kalau
seandainya router kehilangan daya atau restarted, running-config harus di salin
pada NVRAM, yang merupakan tempat penyimpanan file startup-config. NVRAM
akan tetap menyimpan data yang ada padanya, walaupun router mengalami
restarted atau kehilangan daya.
Sangat penting bagi seorang administrator jaringan professional untuk mengerti
dan mengetahui fungsi utama komponen internal sebuah router dibandingkan
letak masing-masing komponen, karena letak komponen tersebut tergantung
pada seri router tersebut.
1.1.3
Software system operasi yang digunakan oleh router Cisco dikenal dengan Cisco
Internetwork Operation System (IOS). Seperti sistem operasi yang digunakan oleh
komputer pada umumnya, IOS Cisco mengatur hardware dan software yang menjadi
resource sebuah router, mencakup alokasi memori, proses, keamanan dan system
file. IOS Cisco menjalankan berbagai operasi yang mengintegrasikan proses fungsi
routing, switching, internetworking dan telekomunikasi.
Walaupun IOS Cisco kelihatan sama pada semua router, namun ada berbagai
perbedaan antar masing-masing IOS yang disebut dengan IOS image. IOS image
adalah file yang berisi semua ISO untuk router yang bersangkutan. Cisco
menciptakan berbagai macam jenis IOS image yang bergantung pada model serta
fitur yang disediakan oleh router yang bersangkutan. Biasanya semakin banyak fitur
yang disediakan, semakin besar IOS image tersebut, selain itu, semakin besar
kapasitas flash dan RAM maka semakin besar kapasitas yang disimpan oleh IOS.
Contohnya penambahan fiutr IPv6 dan NAT.
Seperti halnya system operasi lain, IOS Cisco juga punya interfacenya sendiri yang
bersifat GUI (Graphical User Interface) yaitu Command Lone Interface (CLI) yang
digunakan untuk mengkonfigurasi router Cisco.
Sewaktu bootup, file startup-config yang ada pada NVRAM disalin ke RAM dan
disimpan sebagai file running-config. IOS akan mengeksekusi command konfigurasi
pada running-config. Semua perubahan yang dilakukan oleh administrator jaringan
akan disimpan pada running-config dan segera diimplementasikan oleh IOS.
1.1.4
Jika full IOS image tidak bisa ditemukan, versi scaled-dwon dari IOS disalin
dari ROM ke RAM. Versi IOS digunakan untuk membantu dalam
mendiagnosa berbagai masalah yang mungkin terjadi dan bisa digunakan
untuk mengisi versi lengkap dari IOS ke RAM.
Loading the IOS
Beberapa versi lama dari router Cisco menjalankan IOS langsung dari flash,
namun sekarang ini IOS disalin ke RAM dan dieksekusi oleh CPU.
Note: Sesaat setelah IOS di load, maka akan muncul string (#).
d. Locating and Loading the Configuration File
Locating the Startup Configuration File
Setelah IOS di load, program bootstrap mencari file konfigurasi startup, yang
dikenal dengan startup-config, yang ada pada NVRAM. File ini menyimpan
beberapa parameter dan command, antara lain:
- Alamat interface
- Informasi routing
- Password
- Konfigurasi lain yang disimpan oleh administrator jaringan.
Jika file konfigurasi stratup berada pada NVRAM, yang dikenal dengan
startuo-config, akan disalin ke RAM sebagai file konfigurasi running, runningconfig.
Note: Jika file konfigurasi startup tidak ada pada NVRAM, router akan
mencarinya pada server TFTP. Jika router mendeteksi bahwa ada link yang
aktif pada konfigurasi router lain, router tersebut akan mengirim pencarian
broadcast untuk mencari file konfigurasi melalui link yang aktif tadi. Kondisi ini
akan menyebabkan router mengalami pause dan pada konsul akan muncul
pesan berikut:
<router
pauses
here
while
it
broadcasts
configuration file across an active link>
for
%Error
opening
tftp://255.255.255.255/network-confg
(Timed out)
%Error opening tftp://255.255.255.255/cisconet.cfg (Timed
out)
Executing the Configuration File
Jika file konfigurasi startup tidak bisa ditemukan, router akan menganjurkan
user untuk masuk ke setup mode. Setup mode merupakan seri pertanyaan
yang membuat user menjalankan informasi konfigurasi dasar.
Disaar router menjalankan booting namun tidak berisi file konfigurasi
startup, akan muncul pesan:
Would you like to
dialog? [yes/no]: no
enter
the
initial
configuration
config tidak terdiri dari alamat interface, informasi routing, password, atau
informasi konfigurasi lainnya.
e. Command Line Interface
Tergantung pada platform dan IOS, router akan menanyakan pertanyaan berikut:
Would you like to terminate autoinstall? [yes]: <Enter>
Press the Enter key to accept the default answer.
Router>
Note: Jika startup ditemukan, running-config berkemungkinan berisi hostname
dan prompt akan menampilkan hostname dari router tersebut.
Sesaat setelah promt tampil pada layar, router sekarang menjalankan IOS
dengan file konfigurasi running. Administrator jaringan sekarang sudah bisa
memulai mengkonfigurasi router sesuai kebutuhan.
Verifying Router Bootup Process
Perintah show version bisa digunakan untuk membantu dalam verifikasi dan
troubleshoot untuk beberapa komponen dasar hardware dan software dari router.
Perintah showversion menampilkan informasi tentang versi software IOS yang
sedang digunakan oleh router, versi program bootstrap dan informasi konfigurasi
hardware juga sistem informasi yang ada.
Output showversion perintah adalah:
IOS version
CiscoInternetworkOperatingSystemSoftware
IOS(tm)C2600Software(C2600IM),Version12.2(28),RELEASE
SOFTWARE(fc5)
Ini merupakan versi software IOS Cisco yang tersimpan padad RAM yang dipakai
oleh router tersebut.
ROM Bootstrap Program
ROM: System Bootstrap, Version 12.1(3r)T2, RELEASE SOFTWARE
(fc1)
Ini merupakan versi dari software system bootup, disimpan pada ROM memori, yang
digunakan untuk boot up router.
Location if IOS
Systemimagefileis"flash:c2600imz.12228.bin"
Ini menampilkan diman lokasi program bootstrap disimpan oleh IOS Cisco dan juga
nama filenya.
CPU and Amount of RAM
cisco 2621 (MPC860)
60416K/5120Kbytesofmemory
Baris pertama dari tampilan di atas adalah tipe CPU yang ada pada router. Baris
berikutnya adalah DRAMnya. Beberapa seri router, seperti 2600,menggunakan
bagian dari DRAM sebagai memori paket. Memori paket digunakan untuk paket
buffer.
7
Untuk menentukan jumlah total DRAM pada router, jumlahkan keduanya. Pada
contoh ini, router Cisco 2621 memiliki memori DRAM yang bebas 60.416 KB
(kilobytes) yang merupakan memori sementara dan proses lain.
5.120 KB
dialokasikan untuk memory paket. Jadi jumlah keseluruhan adalah 64 megabytes
(MB).
Node: Momeri RAM pada IOS bisa diupgrade.
Interfaces
2FastEthernet/IEEE802.3interface(s)
2Lowspeedserial(sync/async)networkinterface(s)
Bagian ini menampilkan interface fisik yang ada pada router. Seperti contoh, router
Cisco seri 2621 memiliki 2 fastethernet dan 2 serial.
Amount of NVRAM
32Kbytesofnonvolatileconfigurationmemory.
Menampilkan kapasitas NVRAM router. NVRAM berfungsi untuk menyimpan file
startup-config.
Amount of Flash
16384KbytesofprocessorboardSystemflash(Read/Write)
Menampilkan kapasitas memori flash router. Flash memory merupakan tempat
penyimpanan permanen dari IOS Cisco dan bisa diupgrade.
Configuration Register
Configuration register is 0x2102
Baris terakhir perintah show version menampilakan nilai konfigurasi yang
sedang berjalan dari software konfigurasi dalam bentuk hexadecimal. Settingan
defaultnya adalah 0x2102. Nilai ini mengindikasikan router akan me-load software
IOS Cisco dari flash memory dan me-load konfigurasi startup dari NVRAM.
1.1.5
Router Interfaces
Management Ports
Router memiliki konektor fisik yang digunakan untuk mengatur router. Konektorkonektor tersebut dikenal dengan management ports. Tidak seperti interface
Ethernet dan serial, management ports. Tidak seperti interface Ethernet dan serial,
management port tidak dipakau untuk pengiriman paket. Management port yang
sangat dikenal adalah port konsul. Port konsul digunakan untuk menghubungkan
terminal, yang biasanya adalah software terminal emulator yang berjalan pada
sebuah PC, yang digunakan untuk mengkonfigurasi router tanpa harus terhubung
dengan network. Port konsul harus digunakan selama inisiasi konfigurasi dari router
tersebut.
Management port lainnya adalah port auxiliary. Tidak semua router memiliki port ini.
Pada suatu ketika, port auxiliary bisa dipakai seperti port konsul. Ini juga digunakan
untuk terhubung ke modem.
Router Interfaces
Yang dimaksud dengan interface pada router Cisco adalah konektor fisik yang
bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima paket. Router memilki berbagai
jenis interface untuk menghubungkan berbagai jaringan. Biasanya, interface
terhubung dengan beberapa tipe jaringan, yang berarti membutuhkan berbagai jenis
media dan konektor yang berbeda. Seringkali router akan membutuhkan berbagai
tipe konektor yang berbeda. Contohnya, router biasanya memiliki interface
fastethernet untuk menghubungkan berbagai jaringan LAN dan juga berbagai jenis
tipe interface WAN yaitu koneksi serial seperti T1, DSL dan ISDN.
Seperti pada PC, port interface router berada pada bagian luar router tersebut yang
akan memudahkan user untuk menghubungkan media dengan konektor yang cocok.
Seperti kebanyakan perangkat jaringan, router Cisco menggunakan LED sebagai
indikator. LED yang ada pada interface mengindikasikan aktif tidaknya interface yang
dimaksud. Jika LEDnya tidak menyala ketika media sudah dikoneksikan dengan
benar ke interface, ada kemungkinan interface tersebut ada masalah. Jika interface
tersebut sibuk, LED akan selalu menyala.
Interface Belong to Different Network
Seperti pada gambar, setiap interface yang ada pada router merupakan anggota
atau host dari IP network yang berbeda. Masing-masing interface harus
dikonfigurasikan dengan alamat IP dan subnetmask untuk jaringan yang berbeda.
Tidak ada interface yang berbeda milik jaringan yang sama pada IOS Cisco.
Interface router dibagi kedalam dua kelompok, yaitu:
a. Interface LAN
Sesuai namanya, interface LAN digunakan untuk menghubungkan router dengan
LAN, hampir sama dengan cara meghubungkan NIC PC dengan jaringan LAN.
Seperti NIC pada PC, interface Ethernet pada router juga mempunyai alamat
MAC lapis ke dua dan berfungsi sama dengan host lain yang terhubung dengan
LAN. Contohnya, interface Ethernet pada router berpartisipasi pada proses ARP
untuk LAN tersebut. Router juga mengatur ARP cache untuk ARP tersebut,
mengirim ARP request jika dibutuhkan, mengirim ARP request jika dibutuhkan
dan merespon ARP replies jika diminta.
Interface Ethernet pada router biasanya RJ-45 yang mendukung kabel UTP.
Ketika router terhubung ke switch menggunakan tipe kabel straight-through. Jika
terhubung dengan PC menggunakan jenis crossover.
b. WAN Interfaces
Interface WAN digunakan untuk menghubungkan router dengan jaringan
eksternal, biasanya terpisahkan oleh jarak geografis yang jauh. Enkapsulasi
pada layer 2 bisa menggunakan berbagai tipe, seperti PPP, Frame Relay, dan
HDLC (High-Level Data Link Control). Sama dengan interface LAN, setiap
interface WAN memiliki alamat IP dan subnet masknya sendiri, yang
mengidentikasikan anggota dari jaringan tertentu.
Note: alamat MAC digunakan pada interface LAN, seperti Ethernet dan tidak
digunakan pada interface WAN. Namun, interface WAN menggunakan alamat
lapis 2 nya sendiri, tergantung pada jenis teknologi yang digunakan.
Router Interface
Pada gambar, router tersebut memiliki empat interface. Masing-masing interface
memiliki alamat IP dan subnetmask lapis 3 yang dikonfigurasi untuk jaringan yang
berbeda. Interface Ethernet juga memliki alamat MAC lapis 2.
10
Interface WAN juga memiliki enkapsulasi lapis 2 yang berbeda satu sama lain. Serial
0/0/0 menggunakan HDLC dan serial 0/0/1 menggunakan PPP. Kedia serial PPP
menggunakan alamat broadcast untuk alama tujuan lapis 2 ketika mengenkapsilasi
paket IP ke frame data link.
1.1.6
11
oleh interface khusus. Frame lapis ke 2 di encoding menjadi sinyal fisik lapis ke 1
yang dipakai untuk menampilkan bit-bit melalui koneksi fisik.
Untuk lebih mengerti tentang system ini, lihat pada gambar. PC1 beroperasi melalui
ketujuh lapisan OSI, mengenkapsulasi data dan mengirimkan frame keluar dalam
bentuk aliran bit-bit melalui gatewaynya (R1).
R1 menerima aliran data tersebut yang merupakan bit-bit hasil encoding melalui
interfacenya. Bit-bit tersebut didecoding dan dikirim ke lapis ke 2, dimana R1
mendekapsulasi frame. Router memeriksa alamat tujuan dari frame data link untuk
menentukan apakah cocok dengan interface yang menerima aliran bit-bit tersebut,
juga alamat broadcast dan multicastnya. Jika cocok, frame data tersebut dilewatkan
ke lapis ke 3, dimana R1 membuat kesimpulan routing. R2 me-enkapsulasi ulang
paket tersebut ke frame baru lapisan data link sesuai dengan media fisik yang akan
dilalui dan meneruskannya ke interface outbound berbentuk aliran encoding bit-bit.
Proses ini berulang pada R3, dimana R3 ini akan meneruskan paket IP,
mengenkapsulasi dalam bentuk frame data link yang baru dan meneruskannya ke
PC2.
Setiap router yang terdapat pada jalur dari titik sumber dan tujuan akan melakukan
proses dekapsulasi yang sama, mencari routing table, dan mengekapsulasi ulang.
1.2.2
13
Router#
Hostnames and Passwords
Gambar berikut memperlihatkan sintak perintah konnfigurasi router R1. Dengan
menggunakan Packet Tracer:
R1(config)#bannermotd#
EnterTEXTmessage.Endwiththecharacter'#'.
14
******************************************
WARNING!!UnauthorizedAccessProhibited!!
******************************************
#
R1(configif)#descriptionR1LAN
R1(configif)#noshutdown
Each Interface Belongs to a Different Network
Pada titik ini, jaringan yang terhubung pada interface miliki jaringan yang
berbeda. Walaupun IOS membolehkan user mode mengkonfigurasi dua interface
berbeda dengan alamat IP yang sama, router tidak akan mengaktifkan interface
kedua.
Contohnya, apa yang terjadi apa bila interface fastethernet 0/1 pada R1 diset
dengan alamat network IP 192.168.1.0/24? Sedangkan fastethernet 0/0 sudah
diset dengan alamat network yang sama, maka pada layar akan muncul pesan:
R1(config)#interfaceFastEthernet0/1
R1(configif)#ipaddress192.168.1.2255.255.255.0
192.168.1.0overlapswithFastEthernet0/0
Jika mencoba mengetikkan perintah noshutdown, akan muncul pesan berikut:
R1(configif)#noshutdown
192.168.1.0overlapswithFastEthernet0/0
FastEthernet0/1:incorrectIPaddressassignment
Dengan mengetikkan perintah show ip interface brief
memperlihatkan pesan yang sama (down), yaitu:
juga
R1#showipinterfacebrief
<outputomitted>
FastEthernet0/1192.168.1.2YESmanualadministrativelydown
down
16
17
18
Perintah showiproute digunakan untuk meilhat isi dari routing table. Pada titik
ini, kofigurasi route statis dan protokol route dinamis sudah tidak terlihat lagi. Namun,
routing table pada R1 hanya memperlihatkan router yang terhubung langsung
padanya. Untuk masing-masing jaringan daftar routing tablenya terdiri dari informasi
berikut ini:
a. C Informasi yang terdapat pada baris ini merupakan informasi route titik
sumber, apakah terhubung langsung, route statis atau menggunakan protokol
route dinamis.
b. 192.168.1.0/24 Ini merupakan alamat jaringan dan subnet mask yang
terhubung langsung dengan router ataupun jaringan remote. Pada contoh ini,
kedua masukan 192.168.1.0/24 dan 192.168.2.0/24 merupakan jaringan yang
terhubung langsung.
c. FastEthernet 0/0 Informasi yang terdapat pada bagian bawah routing
table adalah interface dan/atau alamat IP dari next hop sebuah router
Selain penjelasan diatas, pada routing table juga terdapat informasi tambahan untuk
jaringan remote seperti routing metric dan administrative.
Pada PC juga terdapat routing table dengan mengetikkan route print pada
command promt. Perintah ini akan menampilkan default gateway, loopback, multicast
dan broadcast network.
1.3.2
Directly-Connected Networks
Adding a Connected Network to the Routing Table
Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, ketika interface router telah dikonfigurasi
dengan alamat IP dan subnetmask, maka interface tersebut sudah menjadi host dari
jaringan tersebut. Contohnya, ketika interface fastethernet 0/0 pada R2 dikonfigurasi
dengan alamat IP 192.168.1.1 dengan subnetmask 255.255.255.0, interface
fastetnernet 0/0 menjadi anggota dari alamat jaringan 192.168.1.0/24. Host yang
berada pada LAN yang sama juga dikonfigurasi dengan alamat IP yang menjadi
anggota jaringan 192.168.10./24.
Ketika PC dikonfigurasi dengan alamat IP dan subnetmask, PC menggunakan
subnetmask untuk menentukan anggota alamat jaringan lain.
PC dikonfigurasi dengan satu alamat IP karena hanya memiliki satu interface
jaringan, biasanya NIC Ethernet. Router memiliki beberapa interface, masing-masing
interface merupakan anggota alamat jaringan yang berbeda satu sama lain.
Setelah interface router dikonfigurasi dan interface diaktifkan dengan mengetikkan
oerintah no shutdown, interface tersebut menerima sinyal carrier dari peralatan lain
(router, switch, hub, dll) sebelum interface tersebut berada pada posisi up. Sesaat
setelah sebuah interface berada pada posisi tersebut, interface itu telah masuk ke
routing table dengan jaringan terkoneksi langsung ke router.
Sebelum ada route statis atau protokol route dinamis dikonfigurasi ke router, router
hanya mengenali jaringan yang terhubung langsung padanya. Hanya jaringan
tersebut itulah yang terlihat pada routing table sampai route statis atau dinamis di
konfigurasi. Jaringan yang terhubung langsung merupakan kunci penting untuk
19
membuat keputusan routing oleh sebuah router. Route statis atau dinamis tidak akan
bisa ada pada routing table tanpa jaringan yang terhubung langsung dengan router
tersebut. Router tidak akan bisa mengirim paket keluar dari interface jika interface
tidak mempunyai alamat IP dan subnetmask, sama dengan PC yang tidak memiliki
alamat IP yang tidak bisa mengirim data.
1.3.3
Static Routing
Jaringan remote ditambahkan pada routing table dengan menggunakan statis route
atau protokol route dinamis. Disaat IOS mempelajari jaringan remote dan interface
digunakan untuk mencapai jaringan tersebut, sepanjang interface tersebut aktif.
Yang termasuk kedalam route statis adalah alamat jaringan dan subnetmask jaringan
remote serta alamat IP dari router next-hop atau exit interface. Router statis ditandai
dengan huruf S pada routing table.
When to Use Static Routes
Statis route digunakan pada saat:
a. Jaringan hanya terdiri dari beberapa router saja
Menggunakan protokol route dinamis tidak member keuntungan yang signifikan.
Karena route dinamis memberikan overhead yang cukup besar pada jaringan.
b. Jaringan terhubung ke Internet hanya menggunakan satu buah ISP
Tidak dibutuhkan route dinamis karena ISP telah mewakili satu titik ke internet.
c. Jaringan yang luas dikonfigurasi dengan menggunakan hub-and-spoke
topology.
Jaringan seperti ini terdiri dari sebuah hub yang menjadi sentral dari jaringan
tersebut.
Biasanya penggunaan konfigurasi route merupakan kombinasi antara keduanya.
1.3.4
Dynamic Routing
Dynamic Routing
Jaringan remote juga bisa ditambahkan pada routing table dengan menggunakan
protokol route dinamis. Pada gambar, R1 secara otomatis mempelajari alamat
jaringan 192.168.4.0/24 dari R2 melalui protokol route dinamis, RIP. RIP merupakan
protokol routing yang pertama.
20
Protokol routing dinamis digunakan oleh router untuk berbagi informasi tentang
status dan kondisi jaringan remote yang bisa dijangkau. Route dinamis melakukan
beberapa fungsi berikut:
a. Automatic Network Discovery
Network discovery merupakan kemampuan protokol routing table membagi
informasi tentang jaringan lain yang memiliki protokol routing yang sama. Dari
pada mengkonfigurasi routing statis disetiap router untuk mempelajari network
remote, protokol routing dinamis akan secara otomatis mempelajari jaringan lain
melalui router lain. Jaringan ini dan jalur terbaik menuju masing-masing jaringan
dtambahkan pada routing table dan akan digunakan oleh protokol routing
dinamis untuk member informasi jalur terbaik.
b. Maintaining Routing Tables
Setelah menemukan jaringan lain, protokol routing dinamis meng-update dan
mengelolah jaringan yang ada pada routing table. Protokol routing dinamis tidak
hanya membuat jalur terbaik tapi juga menentukan jalur baru apabila terdapat
perubahan topologi atau router yang down. Untuk alasan ini, protokol routing
dinamis memiliki kelebihan dibandingkan routing statis. Router-router yang
menggunakan protokol routing dinamis secara otomatis berbagi informasi routing
dengan router lain dan mengganti apabila terdapat perubahan topologi tanpa
melibatkan administrator jaringan.
c. IP Routing Protocols
Ada beberapa protokol routing dinamis untuk IP, antara lain:
RIP (Routing Information Protocol)
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
IS-IS (Intermediate System-to-Internediate System)
BGP (Border Gateway Protocol).
Kebanyakan router menggunakan kombinasi routing statis dan protokol routing
dinamis.
1.3.5
l.
IP options pengujian jaringan, debug, keamanan atau yang lain. (0 atau 32 bit,
jika ada).
atau metric untuk masing-masing jalur untuk sampai ke jaringan. Metric bisa
dihasilkan dari satu atau beberapa karakteristik jalur. Diantara protokol routing bisa
berdasarkan pemilihan rute dari perkalian metric, mengkombinasikannya menjadi
satu metric. Nilai metric terkecil merupakan jalur yang paling baik.
Comparing Hop Count and Bandwidth Metric
Dua metric yang digunakan oleh beberapa protokol routing adalah:
o Hop count merupakan sejumlah router yang harus dilewati oleh paket
sebelum sampai ke titik tujuan. Masing-masing router sama dengan satu hop.
Kalau ada 4 hop yang terhitung, berarti ada empat router yang harus dilewati
untuk sampai ke tujuan.Jika ada beberapa jalur yang tersedia untuk sampai
ke tujuan, protokol routing seperti, RIP akan memilih jalur dengan nomor hop
yang paling sedikit.
o Bandwidth merupakan kapasitas data pada link, kadang juga sama
dengan kecepatan link. Contohnya, cisco mengimplementasikan protokol
routing OSPF berdasarkan bandwidth dalam menentukan metric. Jalur
terbaik dihitung dengan menjumlahkan bandwidth beberapa jalur yang
menghasilkan bandwidth terbesar, sehingga paket yang akan melalui jalur
tersebut sampai lebih cepat.
Node: Kecepatan bukanlah gambaran yang akuran untuk bandwidth karena
kecepatan semua bit adalah sama pada medium yang sama. Bandwidth lebih
kepada jumlah bit yang bisa ditransmisikan melalui link yang sudah ada per detik.
Jika hop count digunakan sebagai metric, hasil dari jalur yang akan digunakan bisa
saja suboptimal. Comtohnya, dari gambar. Jika RIP sebagai protokol routing
digunakan oleh ketiga router, kemudian R1 akan memilih route suboptimal melalui
R3 untuk sampai ke PC2 karena jalur ini mempunyai lebih sedikit hop. Bandwidth
tidak menjadi bahan pertimbangan. Namun, jika menggunakan protokol OSPF
digunakan sebagai protokol routing, maka R1 akan memilih router berdasarkan
ketersediaan bandwidth. Paket akan bisa mencapai tujuannya dengan cepat dengan
menggunakan link T1 dibandingkan dengan link 56 Kbps.
1.4.3
24
Router juga bisa mengirim paket ke beberapa jaringan walaupun nilai metricnya
tidak sama dengan menggunakan protokol routing EIGRP. Hanya protokol ini yang
bisa menjalankan unequal cost load balancing.
1.4.4
Path Determination
Path Determination
Pengiriman paket melibatkan dua fungsi:
a. Fungsi penentuan jalur
b. Fungsi switching
Fungsi penentuan jalur merupakan proses bagaimana router menentukan jalur yang
akan dipakai untuk meneruskan paket. Untuk itu, router akan mencari pada routing
table untuk alamat network yang sesuai dengan alamat IP dari tujuan paket tersebut.
Satu dari tiga hasil penentuan jalur yang dicari akan menghasilkan:
Directly Connected Network
Jika alamat IP tujuan dari paket merupakan bagian dari perangkat jaringan yang
terhubung langsung dengan salah satu interface yang ada pada router, paket akan
dikirim langsung ke perangkat tersebut. Ini berarti bahwa alamat IP tujuan
merupakan alamat host pada jaringan yang sama dengan interface router tersebut.
Remote Network
Jika alamat IP tujuan merupakan anggota jaringan remote, maka paket tersebut
diteruskan ke router lain. Jaringan remote hanya bisa dijangkau dengan mengirimkan
paket tersebut ke router lain.
No Router Determined
Jika alamat IP tujuan dari paket tidak ada pada jaringan yang terhubung langsung
ataupun jaringan remote, maka paket tersebut dibuang. Router akan mengirimkan
pesan ICMP unreacable ke alamat IP sumber paket tersebut.
Jika analisa routing table menghasil dua bagian atas, router akan meng-enkapsulasi
ulang paket IP menjadi frame lapis 2 tergantung pada interface yang menjadi
keluaran dari paket tersebut. Tipe enkapsulasi lapis ke 2 ini ditentukan oleh tipe
interface tersebut. Contohnya, jika interface keluaran adalah fastethernet, paket akan
dienkapsulasi menjadi frame Ethernet. Jika paket keluar melalui serial interface yang
dikonfigurasi dengan PPP, paket IP dienkapsulasi menjadi frame PPP.
1.4.5
Switching Function
Switching Function
Setelah router menentukan interface keluaran dengan menggunakan fungsi
penentuan jalur, router harus meng-enkapsulasi paket ke frame data link interface
tersebut.
25
Fungsi switching merupakan proses yang digunakan oleh router untuk menerima
paket pada sebuah interface dan meneruskan paket tersebut menggunakan interface
lain.Tanggungjawab utama pada fungsi switching adalah proses enkapsulasi paket
yang tergantung pada tipe frame data link dari outgoing data link.
Ada tiga langkah yang akan dilakukan oleh router terhadap paket yang datang
padanya, antara lain:
a. Mendekapsulasi paket lapis ke 3 dengan membuang frame lapis ke 2 yaitu
header dan trailer.
b. Mempelajari alamat IP tujuan dari paket IP untuk menemukan jalur terbaik pada
routing table.
c. Mengenkapsulasi paket lapis 3 ke frame lapis 2 yang baru dan meneruskan
frame tersebut ke interface keluaran.
Path Determination and Switching Function Details
Berdasarkan gambar:
a. Step 1: PC1 has a packet to be sent to PC2
PC1 mengenkapsulasi paket IP menjadi frame Ethernet dengan alamat MAC dari
tujuan paket tersebut yaitu interface fastethernet 0/0 R1.
Bagaimana PC1 mengetahui cara untuk mengirim paket ke R1 dan tidak langsung ke
PC2? PC1 terlebih dahulu telah menentukan bahwa alamat IP sumber dan tujuan
tidak berada pada jaringan yang sama.
PC1 mengetahuinya dengan cara melakukan operasi AND pada alamat IP dan
subnetmasknya, yang menghasilkan alamat network. PC1 juga melakukan proses
AND dengan paket alamat IP tujuan dan subnetmask PC1. Jika hasilnya sama
dengan alamat networknya sendiri,berarti kedua IP berada pada jaringan yang sama
dan tidak perlu meneruskan paket ke gateway. Jika hasil proses AND tidak sama
dengan alamat networknya, PC1 mengetahui bahwa alamat IP tujuan berada pada
jaringan yang berbeda dan meneruskan paket ke gatewaynya.
Note:
b.
1.4.6
1.5 2828
26