Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh
Desmita (15)
154060006551
Kelas 8A Program D IV Alih Program
Abstract
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Moratorium PNS yaitu Penundaan Sementara Penerimaan Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) yang diputuskan bersama antara Mendagri, MenPAN-RB dan
Menkeu telah berakhir tanggal 31 Desember 2012 lalu. Tapi, rencananya
pemerintah akan kembali melakukan moratorium untuk lima tahun ke depan
yaitu mulai tahun 2015 sampai dengan 2019. Hal ini dilakukan karena biaya
belanja pegawai semakin membengkak dan membebani anggaran belanja
pegawai pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pada tabel
dibawah ini, terlihat jumlah pegawai negeri sipil dalam empat tahun terakhir.
5000000
4000000
3000000
perempuan
2000000
laki-laki
1000000
0
2011
2012
2013
2014
yaitu
anggaran
yang
untuk
PNS
tenaga
honorer
pengab
dian,sy
arat
terpenu
hi
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber: www.kemenkeu.go.id./infomasi-APBN-2016
Gambar : Komposisi Belanja Negara
Sumber: www.kemenkeu.go.id./infomasi-APBN-2016
Sumber: www.kemenkeu.go.id./infomasi-APBN-2016
2.2. Belanja Pegawai untuk Belanja Pendidikan
Rencana belanja negara tersebut, salah satunya mencakup untuk
pemenuhan anggaran pendidikan dan kesehatan yang merupakan fokus dimensi
pembangunan manusia pada APBN. Dimensi pembangunan manusia berupa
pemenuhan kewajiban dasar negara kepada warganya yang antara lain berupa
peningkatan kualitas pendidikan yaitu pemenuhan akan hak warga negara untuk
mendapatkan akses pendidikan melalui perluasan cakupan Kartu Indonesia
Pintar (KIP) dengan menambah 10,5 juta siswa yang dilaksanakan melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama serta
pemenuhan anggaran kesehatan. Anggaran pendidikan ini berupa peningkatan
wajib belajar 12 tahun melalui Program Indonesia Pintar dengan pemberian Kartu
Indonesia
Pintar,
meningkatkan
kualitas
pembelajaran,
meningkatkan
pengelolaan dan penempatan guru serta meningkatkan pemerataan akses dan
kualitas serta relevansi dan daya saing pendidikan tinggi. Anggaran Pendidikan
sesuai amanat Pasal 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen ke-4
yang berbunyi Negara Memprioritaskan Anggaran Pendidikan Yang Sekurangkurangnya Dua Puluh Persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
serta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Untuk Memenuhi
Kebutuhan Penyelenggaraan Pendidikan Nasional.. Berdasarkan data anggaran
pendidikan 2010 sampai dengan 2015 terus meningkat. Dimana anggaran
pendidikan 2015 sudah mencapai 409,1 T.
Bila terjadi moratorium, tetap saja pemerintah tidak dapat memotong
anggaran untuk dana pendidikan dan kesehatan. Hal ini disebabkan karena dua
pelayanan tersebut adalah pelayanan dasar yang harus disediakan oleh
pemerintah. Oleh karena itu, kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
kedua bidang ini sangat dibutuhkan. Namun, anggaran pemerintah yang
terbatas membuat pemerintah tidak dapat mengangkat seluruh dari tenaga
pengajar dan tenaga kesehatan ini menjadi pegawai negeri. Sehingga akan
sangat baik bila pemerintah merubah sistem dalam pengangkatan pegawainya
yaitu dengan pengangkatan pegawai negeri harus terlebih dahulu menjadi
tenaga honorer. Hal ini akan akan berpengaruh pada anggaran pemerintah.
Namun, kebutuhan akan adanya kepastian dan jaminan hidup tenaga kesehatan
dan pengajar akan pengabdian mereka dalam membantu pemerintah dalam
pemberian pelayanan kepada masyarakat menjadi salah satu hal yang harus
menjadi perhatian pemerintah.
2.3. Keuntungan Mengangkat Pegawai dengan Sistem Tenaga Honorer dari Segi
Jumlah SDM
Pengangkatan pegawai bila memakai sistem melalui tahap honorer maka
akan memaksimalkan anggaran yang dimiliki pemerintah selain pemerintah
tetap dapat memenuhi kebutuhan SDM-nya. Pada paper ini, kita akan
mengasumsikan jumlah pegawai yang ada bila diasumsikan bagaimana bila
pemerintah menggunakan sistem tenaga honorer sebelum menjadi PNS.
Tabel Jumlah PNS 2010-2014 dengan jumlah belanja pegawai
Tahu
n
2010
Jumlah
pegawai
4.598.100
orang
2011 4.570.818
orang
2012 4.467.983
orang
2013 4.362.805
orang
2014 4.455.303
orang
Sumber : www.BPS.go.id
Jumlah belanja
pegawai
Jumlah UMR
Jakarta
Rp 148,1 T
Rp 1.118.009
Rp 175,7 T
Rp 1.290.000
Rp 212.3 T
Rp 1.529.150
Rp 241,1 T
Rp 2.200.000
Rp 276 T
Rp 2.441.301
Maka pemerintah dengan jumlah belanja pegawai yang ada pada APBN maka
dapat meningkatkan jumlah SDM sebesar tabel dibawah ini
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
pelayanan publik setiap tahunnya. Bahkan tenaga pelayanan publik terus saja
meningkat setiap tahunnya. Bila pemerintah menerapkan sistem pengangkatan
PNS dengan terlebih dahulu melalui tahap menjadi tenaga honorer maka
pemerintah akan mengefisienkan anggarannya yaitu dengan keterbatasan
anggaran pemerintah tetap mampu memenuhi kebutuhan SDM-nya.
Namun, pemerintah harus mempertimbangkan nasib para tenaga honorer
ini. Pemerintah dituntut memberi jaminan dan kepastian akan nasib para
honorer. Pemerintah harus memberi payung hukum untuk kepastian
pengangkatan mereka menjadi PNS bila telah memenuhi persyaratan. Adanya
payung hukum membuat para tenaga honorer ini menjadi lebih nyaman dalam
pekerjaan mereka walau status mereka masih tenaga honorer.
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah harus menetapkan syaratsyarat untuk menjadi tenaga honorer dalam bidang pemerintahan. Sehingga bila
tenaga honorer pemerintah telah memenuhi kualifikasi mereka tidak perlu
mengikuti lagi tahap seleksi untuk diangkat menjadi PNS bila telah syarat-syarat
pengangkatan PNS dari tenaga honorer terpenuhi.
BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
PNS
tenaga
honorer
pengab
dian,sy
arat
terpenu
hi
Daftar Pustaka
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga
Honorer Menjadi Pegawai Negeri Sipil
Winasthi, Putri Sekar: Jurnal Pengangkatan Tenaga Honorer Kategori Ii Di
Kabupaten Bantul Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil Menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2005 Tentang Pengangkatan
Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil.Universitas atmajaya:2014.
Wattimena, Meggi CF. Jurnal Implementasi Kebijakan Pengangkatan Tenaga
Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Bkd Provinsi Maluku
Utara.
http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2015/10/22/346982/anggarankemenristek-dikti-bertambah-rp-26-triliun
http://www.kompasiana.com/dana%20desa/pns/Pengangkatan%20Honorer
%20K2%20untuk%20Effisiensi%20Anggaran%20Daerah%20
http://www.menpan.go.id/berita-terkini/4333-honorer-k2-antara-kemanusiaandan-aturan
http://www.jpnn.com/read/2015/01/01/278804/40-Persen-PNS-di-Indonesiaadalah-Guruhttp://apbnnews.com/artikel-opini/anggaran-pendidikan-apbnp2015/#ixzz4FzHObg3m
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1163
http://setagu.net/belanja-pegawai-dalam-rapbn-2013/