Obesitas secara fisiologik didefinisikan sebagai suatu kondisi
akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adipose sampai kadar tertentu sehingga dapat mengganggu kesehatan. Selain factor genetic, penyebeb utama obesitas adalah peningkatan konsumsi makanan padat energy, terutama kandungan karbohidrat sederhana, serta kurangnya aktifitas fisik. Sebelum abad 19 hingga awal abad 20, obesitas dianggap sebagai lambing kesehatan dan kecantikan. Berat badan lebih dan hidup santai dianggap sebagai lambing kemakmuran seseorang dan tidak berdampak terhadap kesehatan dan lingkungan social. Baru setelah beberapa decade kemudian mulai tampak dampak kesehatan akibat obesitas. Saat ini prevalensi obesitas di Negara maju maupun Negara berkembang semakin meningkat, diperkirakan jumlah orang obesitas diseluruh dunia dengan IMT > 30 kg/M melebihi 300 juta orang, adalah 7% dari populasi orang dewasa di dunia. Menurut WHO pada tahun 2005 kurang lebih terdapat 400 juta orang dewasa yang obesitas, kurang lebih 20 juta seluruh anakanak dibawah usia 5 tahun kelebihan berat badan, dan di tahun 2015 nanti diperkirakan 700 juta orang akan obesitas. Bahkan Negara maju seperti Amerika Serikat diperkirakan obesitas mencapai 45-50%, di Australia dan Inggris 30-40%. Di Indonesia hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan prevalensi obesitas penduduk diatas 15 tahun pada laki-laki sebesar 13,8% dan perempuan sebesar 23,8%. Obesitas tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga pada anak dan remaja, peningkatannya bahkan sejajar dengan orang dewasa.