Professional Documents
Culture Documents
Manusia perlu minum untuk mengganti cairan tubuh yang hilang setelah melakukan
aktivitas. Air sangat besar artinya bagi tubuh kita, karena air membantu menjalankan
fungsi tubuh, mencegah timbulnya berbagai penyakit di saluran kemih seperti kencing
batu, batu ginjal, dll. Air juga sebagai pelumas bagi fungsi tulang dan sendi. Manfaat
lain dari minum air putih adalah mencegah sembelit karena untuk mengolah makanan
dalam usus sangat dibutuhkan air, tentu saja tanpa air yang cukup kerja usus tidak
dapat maksimal dan timbullah sembelit.
Air mineral atau air putih lebih baik daripada kopi, teh kental, softdrink, alkohol, es,
maupun sirup dan dianjurkan minimal kita minum air putih 1.5 sampai dengan 2
liter/hari. Minuman seperti kopi, teh kental, softdrink, alkohol, es, maupun sirup
bahkan tidak baik untuk kesehatan dan harus dihindari terutama bagi para lansia yang
mempunyai penyakit-penyakit tertentu seperti kencing manis, darah tinggi, obesitas,
dan jantung.
Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan Pada Lansia
1. Berat badan (lemak tubuh) cenderung meningkat dengan bertambahnya usia,
sedangkan sel-sel lemak mengandung sedikit air, sehingga komposisi air dalam tubuh
lansia kurang dari manusia dewasa yang lebih muda atau anak-anak dan bayi.
2. Fungsi ginjal menurun dengan bertambahnya usia. Terjadi penurunan kemampuan
untuk memekatkan urine, mengakibatkan kehilangan air yang lebih tinggi.
3. Terdapat penurunan asam lambung, yang dapat mempengaruhi individu untuk
mentoleransi makanan-makanan tertentu. Lansia terutama rentan terhadap konstipasi
karena penurunan pergerakan usus. Masukan cairan yang terbatas, pantangan diet, dan
penurunan aktivitas fisik dapat menunjang perkembangan konstipasi. Penggunaan
laksatif yang berlebihan atau tidak tepat dapat mengarah pada masalah diare.
4. Lansia mempunyai pusat haus yang kurang sensitif dan mungkin mempunyai masalah
dalam mendapatkan cairan (misalnya gangguan dalam berjalan) atau mengungkapkan
keinginan untuk minum (misalnya penderita stroke).
Kekurangan Cairan Pada Lansia
Masalah cairan yang lebih sering dialami lansia adalah kekurangan cairan tubuh, hal
ini berhubungan dengan berbagai perubahan-perubahan yang dialami lansia,
diantaranya adalah peningkatan jumlah lemak pada lansia, penurunan fungsi ginjal
untuk memekatkan urin dan penurunan rasa haus.
Tanda-tanda utama kekurangan cairan pada lansia antara lain :
Peningkatan frekwensi denyut nadi (normal : 60-100 x/mnt), nadi lemah, halus.
Mata cekung.
Selain perubahan yang nampak pada fisik, akibat kekurangan cairan yang dialami oleh
seorang lansia bisa mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
Penurunan kesadaran
Gelisah
Lemah
Pusing
Juga akan nampak pada perubahan fisik pada lansia, antara lain :
Edema
Kulit lembab
Selain perubahan yang nampak pada fisik, akibat kelebihan cairan yang dialami oleh seorang
lansia bisa mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
Pusing
Mual muntah