Professional Documents
Culture Documents
JUDUL
Identifikasi Golongan Asam dan Karbohidrat
II. TUJUAN
1. Menganalisa atau mengidentifikasi analisa secara kualitatif
2. Mengetahui sifat-sifat asam dan golongannya
3. Mengetahui sifat-sifat karbohidrat dan golongannya
III.
TINJAUAN PUSTAKA
1. ASAM
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu
zat yang dapat memberi protein (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau
dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi
dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.
Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu
definisi Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis:
a. Arrhenius
Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan
konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang
pertama kali dekemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa
untuk zat-zat yang dapat larut dalam air. Sejak berabad-abad yang lalu, pakar
kimia mendefinisikan asam dan basa berdasar sifat larutannya. Larutan asam
memiliki rasa masam dan bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai
bahan lain). sedangkan basa berasa agak pahit dan bersifat kaustik ( licin). Namun
ada beberapa pendapat yang menjelaskan penyebab sifat asam dan basa. Pada
tahun 1777, Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) mengemukakan bahwa asam
mengandung unsur oksigen. Davy kemudian menyimpulkan bahwa unsur
hidrogenlah yang merupakan unsur dasar asam. Kemudian tahun 1814 Joseph
Louis Gay-Lussac (1778-1850) menyimpulkan bahwa asam adalah suatu zat yang
dapat menetralkan alkali dan kedua golongan senyawa itu hanya dapat
didefinisikan dalam kaitan satu dengan yang lain.
Namun konsep/pendapat yang cukup memuaskan, dan dapat diterima
hingga saat ini dikemukakan oleh Svante August Arrhenius (1859-1927), yaitu :
Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. dengan kata lain, pembawa
sifat asam adalah ion H+. dan dirumuskan dengan HxZ(aq)---------xH+(aq) +
Zx-(aq). Menurut Arrhenius Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat
menghasilkan ion H+. Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat
menghasilkan ion OH-.
b. Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923, Johanes Bronsted dan Thomas Lowry mengemukakan
bahwa reaksi asam dan basa dapat dipandang sebagai reaksi transfer proton, dan
asam-basa dapat didefinisikan dalam bentuk transfer proton. Menurut teori asambasa Bronsted-Lowry, suatu asam adalah spesi yang memberikan (donor) proton,
sedangkan basa adalah yang bertindak sebagai penerima (akseptor) proton dalam
suatu reaksi transfer proton.
c. Lewis
Asam adalah penerima pasangan electron dari basa. Definisi ini dapat
mencakup asam yang tidak mengandung hydrogen atau proton yang dapat
dipindahkan, seperti besi (III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan
dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan
electron pada orbital kosongnya yang paling rendah dari orbital terisi yang
tertinggi dari suatu basa. Dasarnya adalah pemakaian pasangan elektron Bebas
dikatakan asam jika menerima pasangan elektron dan basa jika memberikan
pasangan electron.
Sifat Asam secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut::
a. Mempunyai rasa asam
b. Dapat merubah warna indikator misalnya kertas lamus biru menjadi merah
empiris
total
(CH2O)n.
Karbohidrat
paling
sederhana
adalah
molekul
tinggi.
Beberapa
polisakarida
berfungsi
sebagai
bentuk
a. Monosakarida
Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang tersusun dari satu
molekul gula berdasarkan letak gugus karbonilnya monosakarida dibedakan
menjadi : aldosa dan ketosa. Sedang kan menurut jumlah atomnya dibedakan
menjadi : triosa , tetrosa, dll. Monosakarida yang mengandung gugus aldehid dan
gugus keton dapat mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti :
ferrisianida, hidrogen peroksida dan ion cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada
gugus karbonilnya oleh senyawa pengoksidasi reduksi. Gula reduksi adalah gula
yang mempunyai kemampuan untuk mareduksi. Sifat mereduksi ini disebabkan
adanya gugus hidroksi yang bebas dan reaktif. ( lehninger, 1982). Sifat-sifat
monosakarida yaitu :
Semua monosakarida zat padat putih, mudah larut dalam air.
Larutannya bersifat optis aktif.
Larutan monosakarida yg baru dibuat mengalami perubahan sudut putaran
disebut mutarrotasi.
Semua monosakarida merupakan reduktor sehingga disebut gula pereduksi.
b. Disakarida
Tersusun oleh dua molekul monosakarida. Jika jumLahnya lebih dari dua
disebut oligosakarida ( terdiri dari 2-10 monomer gula ). Ikatan antara dua
molekul monosakarida disebut ikatan glikosidik yang terbentuk dari gugus
hidroksil dari atom C nomer 1 yang juga disebut karbon nomerik dengan gugus
hidroksil pada molekul gula yang lain. Ada tidaknya molekul gula yang bersifat
reduktif tergantung dari ada tidaknya gugus hidroksil bebas yang reaktif yang
terletak pada atom C nomer 1 sedangkan pada fruktosa teeletak pada atom C
nomer 2. Sukrosa tidak mempunyai gugus hidroksil yang reaktif karena kedua
gugus reaktifnya sudah saling berikatan. Pada laktosa karena mempunyai gugus
hidroksil bebas pada molekul glukosanya maka laktosa bersifat reduktif.
c. Polisakarida
Polisakarida adalah polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas
monomer
gula.
Dibedakan
menjadi
dua
yaitu
homopolisakarida
dan
IV.
METODE PENELITIAN
1. Alat :
-
Tabung reaksi
Plat tetes
Pipet tetes
Batang pengaduk
2. Bahan :
IV.
Asam Oksalat
Glukosa
Asam Tartrat
Arabinosa
Sakarin
Amylum
Asam Folat
Asam Pikrat
Na Siklamat
HSO
HCl
FeCl
NaOH
KMnO
Luff
Barfoed
Molish
Cuprifil
P-DAB
A. HASIL
Organoleptis
1. Asam Oksalat
2. Gkukosa
3. Asam Tartrat
4. Arabinosa
cream
5. Amylum
6. Asam Folat
7. Asam Pikrat
8. Na Siklamat
NO
1.
ZAT
Asam Oksalat
2.
Glukosa
3.
Asam Tartrat
4.
Arabinosa
5.
Amylum
6.
Asam Folat
7.
Asam Pikrat
8.
Na Siklamat
PEREAKSI
HASIL PENGAMATAN
+ FeCl
Larutan kuning
+ Luff
+Barfoed
+ KMnO
+ FeCl
+NaOH
+Cuprifil
+ KMnO
+ FeCl
+NaOH
+HCl
+ KMnO
+ FeCl
+HCl
+Cuprifil
+Luff
+Molish
+ FeCl
+ FeCl
+NaOH
+Cuprifil
+HCl
+ FeCl
+Cuprifil
+NaOH
+HCl
+ FeCl
cokelat
Tidak larut, larutan kuning tua
Larutan kuning
Hijau
Larutan biru kental
Kuning pucat
Tidak berwarna
Larutan kuning
Larutan kuning jernih
Larutan biru bening
Kuning
Larutan kuningg terang
Kuning kehijauan
Larutan kuning
Larutan kuning
Larutan kuning pekat
+P-DAB
Endapan
putih,
laruan
+Luff
+Barfoed
keputihan
Endapan putih, larutan biru
Larutan biru
kuning
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum kimia analisa kualitatif senyawa golongan asam dan
kabohidrat, bahan yang kami gunakan ialah asam oksalat, glukosa, asam tartrat,
arabinosa, amylum, asam folat, asam pikrat dan na siklamat.
Pada identifikasi golongan asam yaitu asam oksalat, asam tartrat, asam
folat dan asam pikrat memiliki ciri orgnaoleptis rasa yang khas yaitu rasa asam.
Diuji dengan FeCl semua nya berubah menjadi warna yang sama yaitu larutan
kuning, hanya pada na siklamat berubah menjadi larutan kuning yang pekat.
Pada golongan karbohidrat yaitu glukosa, arabinosa dan amylum memiliki
ciri organoleptis yang khas yaitu rasa yang manis. Pada uji kelarutan ditambah
dengan NaOH, glukosa lebih larut sedangkan amylum tidak bereaksi atau larutan
nya tidak berwarna. Arabinosa memiliki cirri yang spesifik ketika ditambah
dengan cuprifil berubah menjadi hijau.
V.
KESIMPULAN
1. Asam oksalat, asam tartrat dan glukosa dapat dibedakan dengan uji KMnO
2. Arabinosa khas di uji dengan cuprifil
3. Untuk membedakan golongan asam dan karbohidrat dari uji organoleptis
memiliki perbedaan cirri yang khas yaitu rasa asam dan manis.
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Feseenden dan Fessenden. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta:
Binarupa Aksara.
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FARMASI KUALITAIF GRUP C
IDENTIFIKASI SENYAWA ASAM DAN
KARBOHIDRAT
Kelompok 8:
1. Nurul Isnani
1543057014
2. Moh. Ridwan
1543057015
3. M. Khairi Ridwan
1543057016
4. Agnesia pertiwi
1543057023