Professional Documents
Culture Documents
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi dan jarang ditemukan dalam keadaan unsur bebas.
Besi banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dan juga mempunyai nilai ekonomis
yang tinggi. Besi adalah logam paling melimpah nomor dua setelah setelah alumunium. Bumi kita
ini juga mengandung unsur Besi. Selain itu, besi juga memiliki sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat Fisika
1. Pada suhu kamar berwujud padat, mengkilap dan berwarna keabu-abuan.
2. Merupakan logam feromagnetik karena memiliki empat elektron tidak berpasangan pada orbitan
d.
3. Merupakan penghantar panas yang baik.
4. Kation logam besi berwarna hijau (Fe2+) dan jingga (Fe3+). Hal ini disebabkan oleh adanya
elektron tidak berpasangan dan tingkat energi orbital tidak berbeda jauh. Akibatnya, elektron
mudah tereksitasi ke tingkat energi lebih tinggi menimbulkan warna tertentu.
5. Besi bersifat keras dan kuat.
6. Sifa-sifat besi yang lain
a)
Nomor Atom
: 26
b)
Nomor Massa
: 57
c)
Massa Atom
: 55,85 g/mol
d) Kepadatan
e)
Titik Lebur
: 1536 C
f)
Titik Didih
: 2861 C
g)
Isotop
:8
h)
i)
: 1556,5 kJ/mol
j)
: 2951 kJ/mol
: 761 kJ/mol
Sifat Kimia
1. Unsur besi bersifat elektropositif yaitu mudah melepaskan elektron. Karena sifat inilah bilangan
oksidasi besi bertanda positif.
2. Besi dapat memiliki biloks 2, 3, 4 dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan energi elekktron
pada subkulit 4s dan 3d cukup kecil, sehingga elektron pada subkulit 3d juga terlepas ketika
terjadi ionisasi selain elektron pada subkulit 4s.
3. Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di udara yang
lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu.
4. Besi memiliki bentuk allotroik ferit yaitu alfa, beta, gamma dan omega dengan suhu transisi
700oC, 928oC, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi ketika berubah menjadi beta, sifat
magnetnya menghilang meski pola geometris molekul tidak berubah.
5. Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti sulfur, fosfor, boron, karbon dan silikon.
6. Larut dalam asam-asam mineral encer.
7. Oksidanya bersifat amfoter yaitu oksida yang menunjukkan sifat-sifat asam sekaligus basa.
Besi memiliki sifat kimia mudah terkorosi. Berikut ini penjelasan mengenai korosi pada besi :
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi ini menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi
atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja anti karat
(stainless stell), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya zinc dan magnesium
dapat melindungi besi dari korosi. Berikut ini cara-cara pencegahan korosi pada besi berdasarkan
pada dua sifat tersebut :
1. Pengecatan
Jembatan atau pagar biasanya dicat. Cat dapat menghindarkan kontak dengan udara dan air. Cat
yang mengandung timbal dan zinc akan lebih baik karena keduanya melindungi besi terhadap
korosi.
2. Pelumuran dengan oli atau gemuk
Cara ini digunakan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk dapat mencegah kontak
dengan air.
3. Pembalutan dengan plastik
Berbagai macam barang misalnya saja rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan plastik.
Plastik dapat mencegah kontak dengan udara dan air.
4. Pelapisan dengan timah (tin plating)
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi degan timah. Pelapisan tersebut dilakukan
secara elektrolisis, yang disibut tin plating. Timah tergolong logam yang taan karat. Akan tetapi,
lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh. Bila lapisan timah ada yang rusak,
misalnya tergores, maka timah malah mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial
reduksi besi lebih negatif daripada timah.
Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah
akan membentuk suatu sel elektokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah
mendorong korosi besi. Untuk kaleng-kaleng yang sudah tidak terpakai, hal ini malah diharapkan
terjadi agar kaleng-kaleng bekas bisa cepat hancur.
5. Pelapisan dengan zinc (galvanisasi)
Pipa besi, tiang telepon dan berbagai barang lain dilapisi dengan zinc. Berbeda dengan timah, zinc
dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu
mekanisme yang disebut perlindungan katode.
Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zinc, maka besi yang kontak dengan zinc
akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi
dan zinc yang mengalami oksidasi (berkarat).
6. Pelapisan dengan kromium (cromium plating)
Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang
mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Pelapisan ini juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama
seprti zinc, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
7. Pengorbanan anode (sacrificial protection)
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif yang artinya lebih mudah berkarat daripada besi.
Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi
tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam di dalam tanah atau badan
kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.
C. Aplikasi Besi dalam Kehidupan Sehari-hari
Besi merupakan logam yang paling banyak digunakan yaitu sekitar 95% dari semua logam yang
diproduksi di seluruh dunia. Besi yang terkandung di dalam perut Bumi ini sudah sejak lama
menjadi material pokok yang digunakan manusia dalam berbagai bidang kehidupan seperti pada
masa peperangan dimana besi digunakan untuk membuat peralatan tempur yaitu pedang, perisai,
baju besi dan masih banyak lagi.
Pada masa sekarang ini saja, penggunaan besi saat erat hubungannya dengan kehidupan manusia.
Pemanfaatan besi ini dapat kita jumpai setiap hari contohnya saja besi yang digunakan untuk
membuat baja. Baja dapat digunakan untuk membuat mainan anak-anak, perkakas dapur, industri
kendaraan, konstruksi bangunan, jembatan, rel kereta api dan lain-lain. Ada pula baja anti karat
yang banyak digunakan untuk pembuatan perkakas seperti gunting, obeng dan kunci. Baja anti
karat juga digunakan untuk pembuatan perkakas dapur seperti sendok dan panci. Baja yang
terkenal adalah stainless stell yang merupakan paduan besi dengan kromium (14-18%) dan nikel
(7-9%) yang mempunyai sifat keras.
Bahkan ada salah satu surah di dalam Al-Quran yaitu surah al-Hadid yang berarti besi. Dalam surah
itu diterangkan bahwa besi memiliki manfaat yang besar bagi umat manusia.
Di dalam tubuh manusia juga terkandung zat besi. Zat besi yang ada dalam tubuh manusia
merupakan bagian penting dari hemglobin, yaitu bagian darah yang mengangkut oksigen.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan penyakit kekurangan darah yang disebut juga anemia.
Zat besi juga dapat ditemukan di daging, kentang, sayuran dan hampir semua produk makanan.
Tubuh manusia menyerap zat besi yang berasal dari produk hewani lebih cepat daripada yang
berasal dari produk nabati.
Oleh karena besi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, besi harus digunakan dan
dimanfaatkan sebaik mungkin.
Unsur besi sangat penting dalam hampir semua organisme hidup. Pada manusia, besi
merupakan unsur penting dalam hemoglobin darah.
Produksi besi dunia diperkirakan sekitar 500 juta ton per tahun, ditambah sekitar 300
juta ton besi daur ulang.
Daerah pertambangan utama besi meliputi Cina, Brasil, Australia, Rusia, Ukraina,
Amerika Serikat, Kanada, Venezuela, Swedia, dan India.
Penggunaan Besi
Besi merupakan logam yang paling banyak digunakan, mencakup sekitar 95 % dari
semua logam yang diproduksi di seluruh dunia.
Penggunaan besi merentang dari wadah makanan, mobil, obeng, mesin cuci, penjepit
kertas, hingga kapal tanker.
Baja adalah paduan besi yang paling dikenal. Berbagai bentuk lain besi yang juga
digunakan adalah pig iron, besi cor, baja karbon, besi tempa, baja paduan, dan oksida
besi.
Terlalu banyak menghirup asap atau debu oksida besi dapat mengakibatkan timbulnya
pneumoconiosis jinak yang disebut siderosis.
Untungnya, tidak terdapat gangguan fungsi paru-paru telah dikaitkan dengan siderosis.
Menghirup konsentrasi berlebihan oksida besi dapat meningkatkan risiko
perkembangan kanker paru-paru pada pekerja yang telah terpapar karsinogen paru
sebelumnya.
Karena pentungnya besi, kekurangan unsur ini bisa memicu anemia. Pria rata-rata
memerlukan asupan harian besi sebanyak 7 mg, sedangkan wanita membutuhkan 11
mg.
PENDAHULUAN
Besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi merupakan logamtransisi yang berada
pada golongan VIII B dan periode 4. Besi adalah logam paling melimpah nomor dua setelah
alumunium. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam
keadaan unsur bebas.
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah
logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal,
diantaranya:
1. 1. Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar
2. 2. Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan
3. 3. Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.
A. KELIMPAHAN
Besi merupakan unsur yang ditemukan berlimpah di alam. Juga ditemukan dalam matahari
dan bintang lainnya dalam jumlah yang seadanya.Inti bumi diyakini mayoritas unsur
penyusunnya adalah besi dan nikel. Besi juga diketahui sebagai unsur yang paling banyak
membentuk bumi, yaitu kira-kira 4,7 - 5 % pada kerak bumi.
Kebanyakan besi terdapat dalam batuan dan tanah sebagai oksida besi, seperti oksida besi
magnetit (Fe3O4) mengandung besi 65 %, hematite (Fe2O3) mengandung 60 75 % besi,
limonet (Fe2O3 . H2O) mengandung besi 20 % dan siderit (Fe2CO3). Dalam kehidupan, besi
merupakan logam paling biasa digunakan dari pada logam-logam yang lain. Hal ini disebabkan
karena harga yang murah dan kekuatannya yang baik serta penggunaannya yang luas. Bijih besi
yang umum adalah hematit, yang sering terlihat sebagai pasir hitam sepanjang pantai dan muara
aliran.
Besi merupakan campuran dari 4 isotop stabil yaitu 54Fe, 56Fe, 57Fe and 58Fe. Kelimpahan
semua isotop-isotop Fe di alam adalah 54Fe (5.8%), 56Fe (91.7%), 57Fe (2.2%) dan 58Fe
(0.3%). 60Fe adalah radioaktif yang mempunyai waktu paruh yang panjang (1.5 juta tahun). Ada
pula sepuluh isotop lainnya yang tidak stabil.
B. SIFAT SIFAT
Sifat Fisika
1. 1. Pada suhu kamar berwujud padat, mengkilap dan berwarna keabuabuan.
2. 2. Merupakan logam feromagnetik karena memiliki empat electron tidak berpasangan pada
orbital d.
3. 3. Penghantar panas yang baik.
4. 4. Kation logam besi Fe berwarna hijau (Fe2+) dan jingga (Fe3+). Hal ini disebabkan oleh adanya
elektron tidak berpasangan dan tingkat energi orbital tidak berbeda jauh. Akibatnya, elektron
mudah tereksitasi ke tingkat energi lebih tinggi menimbulkan warna tertentu. Jika senyawa
transisi baik padat maupun larutannya tersinari cahaya maka senyawa transisi akan menyerap
cahaya pada frekuensi tertentu, sedangkan frekuensi lainnya diteruskan. Cahaya yang diserap
akan mengeksitasi elektron ke tingkat energi lebih tinggi dan cahaya yang diteruskan
menunjukkan warna senyawa transisi pada keadaan tereksitasi.
5. 5. Sifat sifat besi yang lain:
titik didih
3134 K
titik lebur
1811 K
massa atom
55,845(2) g/mol
konfigurasi electron
[Ar] 3d6 4s2
massa jenis fase padat
7,86 g/cm
massa jenis fase cair pada titik lebur
6,98 g/cm
kalor peleburan
13,81 kJ/mol
kalor penguapan
340 kJ/mol
Elektronegativitas
1,83 (skala Pauling)
jari-jari atom
140 pm
Besi merupakan unsur transisi yang mempunyai sifat logam sebagaimana semua unsur
transisi lainnya. Sifat logam ini dipengaruhi oleh kemudahan unsur tersebut untuk melepas
elektron valensi. Selain itu, keberadaan electron pada blok d yang belum penuh menyebabkan
unsur Fe memiliki banyak elektron tidak berpasangan. Elektron- elektron tidak berpasangan
tersebut akan bergerak bebas pada kisi kristalnya sehingga membentuk ikatan logam yang lebih
kuat dibandingkan dengan unsur golongan utama. Adanya ikatan logam ini menyebabkan titik
leleh dan titik didih serta densitas unsur Fe cukup besar sehingga bersifat keras dan kuat.
Pergerakan elektron- elektron yang tidak berpasangan pada kisi kristal juga menyebabkan
logam besi bersifat konduktor atau penghantar panas yang baik. Apabila logam besi diberikan
kalor atau panas, energy kinetik elektron akan meningkat. Dengan demikian, elektron
memindahkan energinya ke elektron yang lain sehingga panas merambat ke seluruh bagian
logam besi tersebut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sifat Kimia
1. Unsur besi bersifat elektropositif (mudah melepaskan elektron) sehingga bilangan oksidasinya
bertanda positif.
2. Fe dapat memiliki biloks 2, 3, 4, dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan energy elektron
pada subkulit 4s dan 3d cukup kecil, sehingga elektron pada subkulit 3d juga terlepas ketika
terjadi ionisasi selain electron pada subkulit 4s.
3. Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di udara
yang lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu.
4. Memiliki bentuk allotroik ferit, yakni alfa, beta, gamma dan omega dengansuhu transisi 700,
928, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi ketika berubah menjadi beta, sifat
magnetnya menghilang meski pola geometris molekul tidak berubah.
5. Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti halogen, sulfur, pospor, boron, karbon
dan silikon.
6. Larut dalam asam- asam mineral encer.
7. Oksidanya bersifat amfoter.
C. PEMBUATAN BESI
Bijih besi adalah bahan baku utama untuk pembuatan besi kasar, sedangkan besi kasar
tersebut adalah bahan baku untuk pembuatan besi tempa, besi tuang dan baja. Bijih besi
didapat dari hasil penambangan bijih besi. Sedangkan bahan-bahan lain yang bercampur dengan
bijih tersebut selain kotoran yang merugikan antara lain belerang ,pospor silika , tanah
liat juga ada kotoran yang menguntungkan antara lain emas, platina, perak.Bijih besi yang
umum dijumpai yaitu : Haematit (Fe2O3), Magnetit (Fe3O4), Pyrities (FeS2), Limonite
(2Fe2O3.3H2O), Siderite (FeCO3). Beberapa cara pembuatan besi antara lain:
1. 1. Dalam industri, besi dihasilkan dari bijih, kebanyakan hematit (Fe 2O3), melalui reduksi oleh
karbon pada suhu 20000C.
2 C + O2 2 CO
3 CO + Fe2O3 2 Fe + 3 CO2
Besi yang dihasilkan dapat digunakan dalam sintesis senyawa-senyawa yangmengandung Fe.
2. 2. Melalui proses Pirometalurgi Besi
Sejumlah besar proses metalurgi menggunakan suhu tinggi untuk mengubah bijih logam
menjadi logam bebas dengan cara reduksi. Penggunaan kalor untuk proses reduksi disebut
pirometalurgi. Pirometalurgi diterapkan dalam pengolahan bijih besi. Reduksi besi oksida
dilakukan dalam tanur sembur (blast furnace), yang merupakan reaktor kimia dan beroperasi
secara terus-menerus. Campuran material (bijih besi, kokas, dan kapur) dimasukkan ke dalam
tanur melalui puncak tanur. Kokas berperan sebagai bahan bakar dan sebagai reduktor. Batu
kapur berfungsi sebagai sumber oksida untuk mengikat pengotor yang bersifat asam. Udara
panas yang mengandung oksigen disemburkan ke dalam tanur dari bagian bawah untuk
membakar kokas. Di dalam tanur, oksigen bereaksi dengan kokas membentuk gas CO.
2C(s) + O2(g) 2CO(g) H = 221 kJ
Reaksinya melepaskan kalor hingga suhu tanur sekitar 2.300C. Udara panas juga
mengandung uap air yang turut masuk ke dalam tanur dan bereaksi dengan kokas membentuk
gas CO dan gas H2.
C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g) H = +131 kJ
Reaksi kokas dan oksigen bersifat eksoterm, Kalor yang dilepaskan dipakai untuk
memanaskan tanur, sedangkan reaksi dengan uap air bersifat endoterm. Oleh karena itu, uap air
berguna untuk mengendalikan suhu tanur agar tidak terlalu tinggi (1.900C). Pada bagian atas
tanur ( 1.000C), bijih besi direduksi oleh gas CO dan H 2(hasil reaksi udara panas dan kokas)
membentuk besi tuang. Persamaan reaksinya:
Fe3O4(s) + 4CO(g) 3Fe(l) + 4CO2(g) H = 15 kJ
Fe3O4(s) + 4H2(g) 3Fe(l) + 4H2O(g) H = +150 kJ
Batu kapur yang ditambahkan ke dalam tanur, pada 1.000oC terurai menjadi kapur tohor.
Kapur ini bekerja mereduksi pengotor yang ada dalam bijih besi, seperti pasir atau oksida fosfor.
CaCO3(s) CaO(l) + CO2(g)
CaO(l) + SiO2(l) CaSiO3(l)
CaO(l) + P2O5(l) Ca3(PO4)2(l)
Gas CO2 yang dihasilkan dari penguraian batu kapur pada bagian bawah tanur (sekitar 1.900C)
direduksi oleh kokas membentuk gas CO. Persamaan reaksinya:
CO2(g) + C(s) CO(g) H = +173 kJ
Oleh karena bersifat endoterm, panas di sekitarnya diserap hingga mencapai suhu
1.500C. Besi tuang hasil olahan berkumpul di bagian dasar tanur, bersama-sama terak
(pengotor). Oleh karena terak lebih ringan dari besi tuang, terak mengapung di atas besi tuang
dan mudah dipisahkan, juga dapat melindungi besi tuang dari oksidasi.
Gambar proses pengolahan bijih besi
D. SENYAWA- SENYAWA BESI
1. Tingkat oksidasi < 2
Umumnya membentuk senyawa-senyawa dengan ligan- ligan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan
Magnesium dapat melindungi besi dari korosi. Cara-cara pencegahan korosi besi yang akan
dibahas berikut ini didasarkan pada dua sifat tersebut.
*Pengecatan.
Jembatan, pagar, dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak dengan udara dan air. Cat
yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena keduanya melindungi besi
terhadap korosi.
*Pelumuran dengan Oli atau Gemuk.
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan
air.
* Pembalutan dengan Plastik.
Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan plastik.
Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.
*Tin Plating (pelapisan dengan timah).
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara
elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi,
lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah
ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal
itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi yang
dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode.
Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan,
sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
* Galvanisasi (pelapisan dengan Zink).
Pipa besi, tiang telepon dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah,
zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena
suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih
positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia
dengan besi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami
oksidasi (berkarat). Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan
karat.
*Cromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan
kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil.
Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi
perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
*Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif
(berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi,
maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa
baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus
diganti.
Besi merupakan salah satu unsur paling banyak di Bumi, membentuk 5% daripada kerak Bumi.
Kebanyakan besi ini hadir dalam berbagai jenis oksida besi, seperti bahan galian hematit Fe2O3,
magnetit , dan takonit. Dalam perindustrian, besi dihasilkan daripada bijih, kebanyakannya
hematit (sedikit Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4), melalui penurunan oleh karbon pada suhu sekitar
2000C.
Besi
Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
26
Fe
Ru
Jadual berkala
Umum
besi, Fe, 26
Siri kimia
logam peralihan
8, 4, d
logam berkilat
kekelabuan
Rupa
Jisim atom
55.845(2) g/mol
Konfigurasi elektron
2, 8, 14, 2
Sifat fizikal
Keadaan
pepejal
7.86 g/cm
6.98 g/cm
Takat lebur
1811 K
(1538 C, 2800 F)
3134 K
Takat didih
(2861 C, 5182 F)
Haba pelakuran
13.81 kJ/mol
Haba pengewapan
340 kJ/mol
Muatan haba
Besi adalah unsur dalam jadual berkala yang mempunyai simbol Fe dan nombor atom 26. Besi
merupakan logam yang berada dalam kumpulan 8 dan kala (period) 4.
Isi kandungan
[sorokkan]
1 Ciri-ciri jelas
2 Kegunaan
3 Sejarah
4 Ragam Kewujudan
5 Sebatian
6 Peranan biologi
7 Isotop
8 Langkah berhati-hati
9 Rujukan
10 Pautan luar
Nukleus besi adalah antara nukleus-nukleus yang mempunyai tenaga pengikat tertinggi per nukleon,
dan hanya diatasi oleh isotop nikel 62Ni. Nukleid stabil yang paling banyak di dalam alam semesta
adalah 56Fe. Ini merupakan hasil daripada pelakuran nuklear pada bintang. Walaupun perolehan
tenaga yang lebih tinggi boleh didapati dengan mensintesis 62Ni, namun proses ini tidak digemari
kerana keadaan yang kurang sesuai pada bintang-bintang. Apabila bintang gergasi mengecut pada
penghujung hayatnya, tekanan dalaman dan suhu akan meningkat, membolehkan bintang
seterusnya menghasilkan unsur yang lebih berat, walaupun keadaan ini adalah kurang stabil
berbanding dengan unsur-unsur pada sekitar nombor jisim 60 ("kumpulan besi"). Ini menjurus
kepada berlakunya supernova.
Model kosmologi dengan alam sejagat terbuka meramalkan bahawa terdapatnya fasa di mana
semua benda akan bertukar menjadi besi, hasil daripada tindak balas pembelahan dan pelakuran
yang perlahan.
Besi mentah atau Pig iron yang mengandungi 4% 5% karbon dengan sejumlah bendasing
seperti belerang, silikondan fosforus. Kepentingannya adalah ia merupakan perantaraan
daripada bijih besi kepada besi tuang dan besi waja.
Besi tuang (Cast iron) mengandungi 2% 3.5% karbon dan sejumlah kecil mangan.
Bendasing yang terdapat di dalam besi mentah yang dapat memberikan kesan buruk kepada
sifat bahan, seperti belerang dan fosforus, telah dikurangkan kepada tahap boleh diterima. Ia
mempunyai takat lebur pada julat 14201470 K, yang lebih rendah berbanding dua komponen
utamanya, dan menjadikannya hasil pertama yang melebur apabila karbon dan besi dipanaskan
serentak. Sifat mekanikalnya berubah-ubah, bergantung kepada bentuk karbon yang diterap ke
dalam aloi. Besi tuang 'putih' mengandungi karbon dalam bentuk cementite, atau besi karbida.
Sebatian keras dan rapuh ini mendominasi sifat-sifat utama besi tuang 'putih', menyebabkannya
keras, tetapi tidak tahan kejutan. Dalam besi tuang 'kelabu', karbon hadir dalam bentuk serpihan
halus grafit, dan ini juga menyebabkan bahan menjadi rapuh kerana ciri-ciri grafit yang
mempunyai pinggir-pinggir tajam yang merupakan kawasan tegasan tinggi. Jenis besi kelabu
yang baru, yang dinamakan 'besi mulur', adalah dicampur dengan kandungan surih magnesium
untuk mengubah bentuk grafit menjadi sferoid, atau nodul, lantas meningkatkan ketegaran dan
kekuatan besi.
Besi karbon mengandungi antara 0.5% dan 1.5% karbon, dengan sejumlah
kecil mangan, belerang, fosforus, dansilikon.
Besi tempa (Wrought iron) mengandungi kurang daripada 0.5% karbon. Ia keras, mudah
lentur, dan tidak mudah dilakurkan berbanding dengan besi mentah. Ia mempunyai sejumlah
kecil karbon, beberapa persepuluh peratus. Jika ditajamkan menjadi tirus, ia cepat kehilangan
ketajamannya.
Besi aloi (Alloy steel) mengandungi kandungan karbon yang berubah-ubah dan juga logamlogam lain, sepertikromium, vanadium, molibdenum, nikel, tungsten dsb.
Besi oksida (III) digunakan dalam penghasilan storan magnetik dalam komputer. Ia sering
dicampurkan dengan bahan lain, dan mengekalkan ciri-ciri mereka dalam larutan.
Kapak besi dari Zaman Besi Sweden yang ditemui di Gotland, Sweden.
Dari tempoh abad ke-12 SM hingga abad ke-10 SM, terdapat peralihan pantas di Timur Tengah dari
segi peralatan dan senjata gangsa kepada besi. Faktor utama peralihan ini tidak kelihatannya
sebagai kelebihan teknologi kerjabesi, tetapi sebaliknya disebabkan gangguan bekalan timah.
Tempoh peralihan ini, yang berlaku pada tempoh berlainan ditempat berlainan di dunia, mengorak
langkah ke zaman tamadun yang dikenali sebagai Zaman Besi.
Serentak dengan peralihan dari gangsa kepada besi adalah jumpaan proses pengkarbonan, yang
merupakan proses menambah karbon kepada besi masa itu. Besi yang dihasilkan adalah besi span,
campuran besi dan sanga dengan karbon dan karbida, yang kemudiannya diketuk dan dilipat untuk
membebaskan jismi slag dan mengoksidakan kandungan karbon, dengan itu menghasilkan besi
tempa. Besi tempa amat kurang kandungan karbon dan tidak mudah dikeraskan melalui celupan.
Orang-orang Timur Tengah mendapati bahawa hasil yang lebih keras boleh dihasilkan dengan
memanaskan objek besi tempa dalam campuran arang untuk tempoh yang lama, dan kemudiannya
dicelup dalam air atau minyak. Barangan yang terhasil, yang mempunyai permukaan besi waja,
adalah lebih keras dan tahan berbanding gangsa yang digantikannya.
Di negara China besi pertama digunakan juga adalah besi meteor, dengan bukti arkeologi mengenai
barangan besi tempa muncul di barat laut, berhampiran Xinjiang, pada abad ke-8 SM. Barangan ini
dibuat dengan besi tempa, dicipta melalui proses yang sama dengan yang digunakan di Timur
Tengah dan Eropah, dan dipercayai diimport oleh penduduk bukan Cina.
Pada tahun-tahun terakhir Dinasti Zhou (ca 550 BC), keupayaan penghasilan barangan besi
bermula disebabkan teknologi tanur yang berkembang tinggi. Menghasilkan rerelau bagas (blast
furnace) yang berupaya menghasilkan suhu melebihi 1,300 K, negara Cina telah memajukan
penghasilan besi tuang, atau besi mentah
Jika bijih besi dipanaskan serentak dengan karbon sehingga 14201470 K, cecair likat terbentuk,
satu aloi sekitar 96.5% besi dan 3.5% karbon. Hasil ini kuat, boleh dibentuk menjadi bentuk halus,
tetapi terlalu rapuh untuk dibentuk, kecuali ia dinyahkarbon (decarburized) untuk menyingkir
kebanyakan karbon. Sebahagian besar penghasilan besi zaman Dinasti Zhou berikut, adalah besi
tuang. Besi, bagaimanapun, kekal sebagai penghasilan orang bawahan, digunakan oleh peladang
selama beberapa ratus tahun, dan tidak menarik minat kaum bangsawan China sehingga Sinasti
Qin (sekitar 221 SM).
Besi tuang mundur di Eropah, disebabkan pelebur Eropah hanya mampu mencapai suhu sekitar
1000 K. Sebahagian besar Abad Pertengahan, di Eropah Barat, besi masih dihasilkan dengan
menggunakan besi sponge menjadi besi tempa. Contoh besi tuang yang terawal di Eropah dijumpai
dua tempat di Sweden, Lapphyttan dan Vinarhyttan, antara 1150 hingga 1350. Terdapat cadangan
oleh para penyelidik bahawa ia mungkin diperkenalkan oleh
puak Mongol menyeberangi Russia ketapak tersebut, tertapi tidak terdapat bukti kepada hipothesis
ini. Bagaimanapun, menjelang akhir abad ke empat belas, pasaran bagi besi tuang mulai terbentuk,
sebagai permintaan bagi peluru meriam yang diperbuat daripada besi tuang.
Peleburan besi awal (sebagaimana proses ini dikenali) menggunakan arang sebagai sumber haba
dan agen penurun. Pada abad ke-18 bekalan kayu di England kehabisan dan kok(arang), bahanapi
fosil, digunakan sebagai ganti. Innovasi ini oleh Abraham Darby membekalkan tenaga untuk
Revolusi Perindustrian di England.
Warna merah pada air disebabkan oleh kehadiran bijih besi dalam batu
Besi merupakan salah satu unsur paling biasa di Bumi, membentuk 5% daripada kerak Bumi.
Kebanyakan besi ini hadir dalam pelbagai jenis oksida besi, seperti bahan galian hematit, magnetit,
dan takonit. Sebahagian besar teras bumi dipercayai mengandungi aloi logam besi-nikel. Sekitar 5%
daripada meteorit turut mengandungi aloi besi-nikel. Walaupun jarang, ini merupakan bentuk utama
logam besi semulajadi dipermukaan bumi.
Dalam perindustrian, besi dihasilkan daripada bijih, kebanyakannya hematit (sedikit Fe2O3) dan
magnetit (Fe3O4), melalui penurunanoleh karbon dalam relau hembus (blast furnace) pada suhu
sekitar 2000 C. Dalam relau hembus, bijih besi, karbon dalam bentukkok, dan fluks seperti batu
kapur diisikan di bahagian atas relau, sementara semburan udara panas dipaksa untuk masuk ke
dalam relau di bahagian bawah.
Dalam relau, kok bertindak balas dengan oksigen dalam hembusan udara untuk
menghasilkan karbon monoksida:
2 C + O2 2 CO
Karbon monoksida mengurangkan bijih besi (dalam persamaan kimia di bawah, hematit) kepada
besi lebur, menjadi karbon dioksida di dalam proses tersebut:
3 CO + Fe2O3 2 Fe + 3 CO2
Fluks ditambah untuk meleburkan bendasing dalam bijih, terutamanya silikon
dioksida pasir dan lain-lain silikat. Fluks biasa termasuklah batu kapur (terutamanya kalsium
karbonat) dan dolomit (magnesium karbonat). Fluks yang lain boleh digunakan bergantung
kepada jenis bendasing yang perlu diasingkan daripada bijih. Di bawah kepanasan relau,
batu kapur mengurai menjadi kalsium oksida (kapur tohor):
CaCO3 CaO + CO2
Kalsium oksida bergabung dengan silikon dioksida untuk menghasilkan sanga.
Timbunan palet bijih besi akan digunakan dalam penghasilan besi keluli.
Bentuk Ferum(III), Fe3+, dahulunya dinamakan ferik, juga biasa, sebagai contoh
dalam karat.
adalah radionuklida yang telah pupus dan mempunyai separuh hayat yang panjang
(1.5 juta tahun). Kebanyakan hasil penyelidikan terdahulu dalam pengiraan
komposisi Fe bertumpu kepada penentuan variasi 60Fe akibat
daripada nukleosintesis (iaitu, kajian meteorit) dan pembentukan bijih. Isotop 56Fe
menimbulkan minat saintis nuklear kerana ia merupakan nukleus yang paling stabil
yang boleh dikecapi. Adalah mustahil untuk menjalankan proses pelakuran atau
pembelahan ke atas 56Fe untuk membebaskan tenaga. Ini tidak sama dengan lainlain unsur.
Dalam fasa-fasa meteorit Semarkona und Chervony Kut perkaitan antara
kepekatan 60Ni, dan hasil reputan 60Fe, dan kelimpahan isotop stabil besi boleh
ditemui dan ini menjadi bukti kepada kewujudan isotop 60Fe sejak saat
pembentukan sistem solar. Kemungkinan tenaga yang dibebaskan dalam
reputan 60Fe, bersama dengan tenaga yang dibebaskan dalam penguraian
radionuklida 26Al, membantu dalam peleburan semula
dan pembezaan asteroid selepas pembentukannya 4.6 bilion tahun yang lalu.
Kelimpahan60Ni yang hadir pada bahan luar daratan dapat memberikan petunjuk
yang lebih lanjut mengenai asal sistem solar dan sejarah awalnya.
Di antara isotop-isotop yang stabil ini, hanya 57Fe mempunyai spin (1/2). Oleh
sebab itu, 57Fe mempunyai kegunaan sebagai isotop spin dalam bidang kimia dan
biokimia.
darah adalah antara yang berisiko tinggi menghidap gangguan kekurangan besi
dan selalunya akan disyorkan untuk mengambil makanan tambahan besi.