Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Dunia peternakan adalah dunia yang berkaitan dengan hewan
ternak. Siapa pun yang berkecimpung di dalam dunia peternakan
biasanya mengusahakan produksi hasil ternak yang maksimal
dengan waktu yang lebih cepat dan menyalurkan ke berbagai
anggota masyarakat untuk segera dikonsumsikan.
Untuk menghasilkan hasil ternak yang maksimal harus
memerhatikan kebutuhan dari ternak tersebut. Contohnya pada
hewan ternak sapi perah, sapi perah akan mencapai hasil
produksi susu yang maksimal apabila di tempatkan di daerah
yang sejuk atau dataran tinggi. Berarti unsur iklim dalam
peternakan sapi perah sangat penting karena sapi perah temasuk
hewan ternak yang adaptasinya rendah atau termasuk hewan
yang sulit beradaptasi.
Ilmu klimatologi sangat berguna untuk penempatan ternak yang
baik untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Contohnya
sapi perah dapat menghasilkan susu 56 % daripada daerah tropis
dan iklim mempengaruhi kandungan susu, lemak, bahan kering
tanpa lemak, dan jumlah produksinya.
2.
1.
Rumusan Masalah
2.
3.
4.
1.
Tujuan
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah:
Mengkaji permasalahan-permasalahan yang timbul akibat
perubahan iklim di Indonesia, khususnya pada sektor peternakan.
Membahas permasalahan tersebut secara lebih mendalam lagi
khususnya pada sektor peternakan.
BAB II
DASAR TEORI
1.
Pengertian Iklim
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu
wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama.
Iklim juga didefinisikan sebagai berikut:
1980)
1.
(Gibbs,1978)
Perubahan Iklim
Kondisi iklim di dunia selalu berubah, baik
menurut ruang maupun waktu. Perubahan iklim ini dapat
dibedakan berdasarkan wilayahnya (ruang) yaitu perubahan iklim
secara lokal dan global. Berdasarkan waktu, iklim dapat berubah
dalam bentuk siklus, baik secara harian, musiman, tahunan,
maupun puluhan tahun. Perubahan iklim adalah suatu perubahan
unsur-unsur iklim yang memiliki kecenderungan naik atau turun
secara nyata.
1.
Pengertian Peternakan
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan
membudidayakan hewan ternak untuk manfaat dan hasil dari
kegiatan tersebut.
Curah hujan
Curah hujan sangat penting bagi peternakan. Dengan curah hujan
penyediaan air minum dan kelangsungan pengadaan makanan
ternak sepanjang tahun dan sebaiknya peternak mengetahui peta
hujan. Curah hujan ini sangat berguna, karena dengan begitu
para peternak bisa merencanakan dan memanajemen dengan
baik masa birahi.
2.
Temperatur
Dengan mengetahuinya temperatur suatu daerah para peternak
dapat menempatkan jenis ternak apa yang sesuai dengan tempat
yang dipilih. Karena temperatur yang panas atau terlalu dingin
sangat mempengaruhi produktififtas ternak. Ternak lokal dapat
bertahan dengan suhu yang panas, sedangkan ternak yang
berasal dari subtropics yang telah disilangkan dengan ternak lokal
dapat bertahan ditempat yang bersuhu sedang.
3.
Kelembaban udara
Kelembaban udara yang terlalu tinggi sangat mempengaruhi
kesehatan ternak, baik itu pada pernafasannya, pertumbuhan
Kecepatan angin
Dengan kecepatan udara yang normal sangat baik untuk
kesegaran ternak dan kecepatan angin dapat juga digunakan
untuk kincir angin yang dapat digunakan untuk kebutuhan
manusia dalam sumber listrik juga pengadaan air untuk daerah
yang kecepatan angin juga membantu ternak dalam melepaskan
panas temperatur tubuhnnya.
1.
Perilaku merumput
Lamanya waktu merumput saat siang hari sangat dipengaruhi
oleh iklim, bangsa, kualitas, tipe mamalia, dan pastur yang
tersedia (padang rumput). Jika ternak digembalakan pada daerah
bukan asalnya, maka masa merumput akan berkurang .
Pengunaan makanan dan pengambilan makanan
Jika suatu tempat memiliki temperatur yang tinggi maka akan
mempengaruhi pengambilan makanan pada ternak semakin
tinggi temperatur maka semakin sedikit makan karena akan lebih
banyak minum. Jika temperatur lebih dari 40maka ternak akan
berhenti memamah biak.
Air yang diminum (water intake )
Air sangat penting bagi ternak sebab air mempunyai peran yang
penting dalam metabolisme ternak, selain itu air juga membantu
ternak melepaskan panas tubuhnya secara konduksi dan
penguapan, keperluan air ini akan meningkat apabila temperatur
naik.
Mempengaruhi efisiensi pengunaan makanan
Ternak dapat mengalami heat stress apabila iklim suatu tempat
panas, sehingga ternak tidak banyak melakukan gerak untuk
menjaga suhu tubuhnya tetap stabil.
Hilangnya zat-zat makanan
FISIOLOGIS TERNAK
Fisiologis ternak meliputi suhu tubuh, respirasi
dan denyut jantung. Suhu tubuh hewan homeotermi merupakan
hasil keseimbangan dari panas yang diterima dan dikeluarkan
oleh tubuh. Dalam keadan normal suhu tubuh ternak sejenis
dapat bervariasi karena adanya perbedaan umur, jenis kelamin,
iklim, panjang hari, suhu lingkungan, aktivitas, pakan, aktivitas
pencernaan dan jumlah air yang diminum. Suhu normal adalah
panas tubuh dalam zone thermoneutral pada aktivitas tubuh
terendah. Respirasi adalah proses pertukaran gas sebagai suatu
rangkaian kegiatan fisik dan kimis dalam tubuh organisme dalam
lingkungan sekitarnya. Oksigen diambil dari udara sebagai bahan
yang dibutuhkan jaringan tubuh dalam proses metabolisme.
Kecepatan respirasi meningkat sebanding dengan meningkatnya
suhu lingkungan. Kelembaban udara yang tinggi disertai suhu
udara yang tinggi menyebabkan meningkatnya frekuensi
respirasi. Pada suhu lingkungan tinggi denyut nadi meningkat.
Peningkatan ini berhubungan dengan peningkatan respirasi yang
menyebabkab meningkatnya aktivitas otot-otot respirasi,
sehingga dibutuhkan darah lebih benyak untuk menyuplai
O2 nutrien melaui peningkatan aliran darah dengan jalan
peningkatan denyut nadi. Bila cekaman panas akibat temperatur
STRES
Stres adalah respon fisiologi, biokimia dan tingkah laku ternak
terhadap variasi faktor fisik, kimia dan biologis lingkungan.
Dengan kata lain, stres terjadi apabila terjadi perubahan
lingkungan yang ekstrim, seperti peningkatan temperatur
lingkungan atau ketika toleransi ternak terhadap lingkungan
menjadi rendah. Stres panas terjadi apabila temperatur
lingkungan berubah menjadi lebih tinggi di atas ZTN. Pada kondisi
ini, toleransi ternak terhadap lingkungan menjadi rendah atau
menurun, sehingga ternak mengalami cekaman. Stres panas ini
akan berpengaruh terhadap pertumbuhan, reproduksi dan laktasi
sapi perah termasuk di dalamnya pengaruh terhadap hormonal,
produksi susu dan komposisi susu.
1.
AYAM PETELUR
Pengelolaan Ayam Petelur
Pengelolaan ayam petelur yang baik adalah sanagt penting untuk
memeperoleh tingkat produksi telur yang tinggi. Apabila ayam
petelur dipupuk sebagai sumber penghasilan yang
menguntungkan, maka mereka harus tumbuh berkesinambungan
sepanjang masa perkembanganya. Pedoman berikut ini dapat
membantu dalam mensukseskan proses pertumbuhan dan
perkembangan ayam petelur selama masa pertumbuhannya.
Ruangan: Untuk setiap 100 ayam petelur harus memiliki ruang
antara 25 m2 sampai 100 m2. Sediakan 0,2-0,3 m2. Sediakan 0,20,3 m2 per ayam.
Makanan: Sediakan pakan penumbuh (growing mash) yang baik
di depan ayam sepanjang waktu. Pakan yang komplit dari pabrik
biasanya telah mengandung semua nutrisi yang diperlukan.
Sapi Perah
Jenis Sapi Perah
Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di
dunia ada dua, yaitu:
1.
2.
Memang harga
Kacang).
BAB IV
KESIMPULAN
Lingkungan berpengaruh besar terhadap sifat genetik ternak.
Penerapan ternak di daerah yang sesuai akan menunjang
dihasilkannya produksi secara optimal. Suhu dan kelembaban