You are on page 1of 74

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN NY. A DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI


DI RUANG ARIMBI, RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
DR. AMINO GONDHOHUTOMO JAWA TENGAH

Tanggal Dirawat

: 17 mei 2016

Tanggal Pengkajian

: 6 Juni 2016

Ruang Rawat

: Arimbi

1. IDENTITAS KLIEN
Nama

: Ny. A

Umur

: 27 tahun

Alamat

: Kendal

Pendidikan

: SMP

Agama

: Islam

Status

: Cerai Hidup

Pekerjaan

: Wiraswasta

JenisKel.

: Perempuan

No RM

: 00 08 5210

2. ALASAN MASUK
Klien Di rumah sering marah-marah tanpa alasan yang jelas, bicara sendiri, dan
mengaku mendengar suara-suara

3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI


Klien berasal dari Kendal. Sakit +- 3 minggu, tinggal bersamaa kedua orang tuanya,
dan anak semata wayangnya, di bawa ke RSJ karena di rumah sering marah-marah
tanpa alasan yang jelas, bicara sendiri, dan mengaku mendengar suara-suara.
4. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu.
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami gangguan jiwa, tapi klien
mengatakan dulu pernah mendengar suara-suara namun tidak separah yang
dialami saat ini. Menurut status klien baru pertama masuk rumah sakit jiwa.
b. Pengobatan sebelumnya
Klien tidak pernah berobat kemanapun sebeum ke rumah sakit.
c. Riwayat Trauma
1) Pernah mengalami penyakit fisik
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit fisik hanya pusingpusing saja
2) Riwayat NAPZA
Klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang atau
minum-minuman keras
3) Riwayat Trauma
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya seksual, kekerasan dalam
keluarga, tindakan kriminal, dan aniaya fisik baik sebagai pelaku, korban
maupun saksi.
4) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
a) Klien pernah ditinggal lama oeh ibunya saat berusia 6 tahun, selama
+_ 3 tahun untuk bekerja di luar negeri.

b) Klien bercerai dari suaminya karena mengetahui suaminya telah


berselingkuh.
DiagnosaKeperawatan : Resiko Kesepian
5. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
a) Anggota keluarga yang gangguan jiwa.
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan seperti klien.
Diagnosa Keperawatan : 6. PEMERIKSAAAN FISIK
Tanggal : 6 Juni 2016
a) Keadaan umum :
1) Rambut rapi dan tidak berketombe
2) Mulut bersih
3) Badan tidak bau
4) Kuku pendek dan bersih
b) Tanda vital:
TD

: 110/80 mm/Hg

: 72 x/m

: 36,7 C

: 20 x/m

c) Ukur:
BB : 45 kg
TB : 158 cm
d) Keluhan fisik:

Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik apapun.


Diagnosa Keperawatan

:-

7. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a) Genogram

Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
= Menikah
= Cerai
= Tinggal serumah
Penjelasan :
Klien adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara, klien tinggal bersama kedua
orangtuanya dan anak semata wayangnya yang berusia 4 tahun, klien seudah
cerai dengan suami sebelumnya dan belum menikah.
Diagnosa Keperawatan : b) Konsep Diri
1) Citra tubuh :

Klien mengatakan tidak menyukai jempol kakinya namun klien mensyukuri akan
tubuhnya karena sudah tidak ada kekurangan pada anggota tubuhnya,
2) Identitas :
Klien mengatakan adalah seorang perempuan, ibu sekaligus tulang punggung
keluarga, klien mengatakan sudah merasa puas terlahir sebagai perempuan
sehingga bisa meahirkan anaknya.
3) Peran :
Klien mengatakan sebagai tulang punggung keluarga yang menghidupi ke-2
orangtuanya sekaligus anaknya, klien kadang-kadang mengikuti kegiatan
masyarakat seperti majelis taklim untuk pengajian malam jumat.
4) Ideal diri :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang agar bisa berkumpul bersama
keluarga dan agar bisa bekerja lagi untuk membantu memenuhi kebutuhan
ekonomi.
5) Harga diri :
Klien mengatakan bahwa klien merasa malu berada di RSJ Lawang karena klien
mengetahui bahwa tempat ini adalah tempat bagi orang yang memiliki gangguan
jiwa.
Diagnosa Keperawatan : c) Hubungan sosial
1) Orang yang berarti/terdekat:
Klien mengatakan orang yang paling dekat adalah Ibunya.
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien mengatakan saat di rumah juga mengikuti kegiatan kelompok misal,
tahlilan rutin tiap hari jumat.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:

Klien mengatakan tidak ada hambatan berinteraksi dengan orang lain namun
lebih suka menyendiri jika ada masalah.
Diagnosa Keperawatan : isolasi sosial
d) Spiritual
1) Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa beragama Islam dan percaya kepada Allah SWT,
pada saat ditanya penyebab sakit jiwa dipandang dari segi agamanya tidak dapat
menjelaskan, pada saat ditanya gangguan jiwa menurut pandangan klien tinggal
karena stres.
2) Kegiatan ibadah
Klien Mengatakan bahwa klien mengikuti Tahlilan rutin setiap malam Jumat, di
rumah kadang sholatnya tidak teratur. Pada saat ditanya tentang pentingnya
kegiatan ibadah klien menjawab sebagai hamba untuk mendektkan diri pada
Tuhan, hidup supaya tenang.
Diagnosa Keperawatan : -

8. STATUS MENTAL
a) Penampilan
Penampilan cukup rapi menggunakan baju yang sesuai, tidak terbalik, rambut
potong pendek ada ketomber, gigi bersih, kuku pendek dan bersih.
Diagnosa Keperawatan : b) Pembicaraan
Nada bicara pelan, seperlunya, jawaban singkat sesuai dengan pertanyaan
perawat.
Diagnosa Keperawatan : c) Aktifitas motorik/Psikomotor

Klien terlihat lesu, kurang bersemangat, dan sering duduk menyendiri, klien
mengatakan malas untuk melakukan kegiatan di ruangan
Diagnosa Keperawatan : Intoleransi aktivitas
d) Afek dan Emosi
Afek emosi klien sesuai, terbukti saat klien mengatakan sedih dan ingin cepat
pulang bertemu dengan Anak dan Keluarga tetapi keinginannya belum bisa
terwujud klien menceritakan masalahnya dengan wajah yang sedih.
Diagnosa Keperawatan : e) Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif, kontak mata kurang karena klien lebih banyak menunduk dan
klien mau menjawab pertanyaan dari perawat.
Diagnosa Keperawatan : f) Persepsi Sensorik
Klien mengatakan sering mendangar suarabising seperti petir dan suara tidak jelas
lainnya, kadang berupa suara orang laiki-laki atau pereempuan yang
menyuruhnya memukul-mukul, dan melarikan diri. suara itu muncul terutama
pada saat sendiri jika suara itu muncul klien tidak menghiraukannya.
Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori :Halusinasi Pendengaran
g) Proses Pikir
a.

Arus Pikir dan bentuk pikir:

Pembicaraan klien lancar, dapat di pahami, dan jawaban sesuai dengan


pertanyaan perawat.
b.

Isi Pikir

Klien selalu mengatakan ingin cepat pulang untuk bertemu dengan anak dan
orangtuanya.
c.

Bentuk pikir:

Realistik, Karena klien jauh dari keluarganya.


Diagnosa Keperawatan : h) Kesadaran
Kesadaran klien komposmentis GCS : 4-5-6, terbukti klien mampu melakukan
kegiatan sehari-hari dengan mandiri.
Diagnosa Keperawatan : i) Orientasi
Klien tidak mengalami gangguan orientasi baik waktu, tempat dan orang terbukti
pada saat diatanya sekarang jam berapa? Klien menjawab Jam 11.00, termasuk
pagi, siang, sore apa malam? Klien menjawab Siang . Pada saat ditanya sekarang
berada dimana klien menjawab di RSJ amino gondhohutomo, mba aeni ngerti
RSJ tempatnya orang apa? Ya Mas, tempatnya orang dengan sakit jiwa dan pada
saat ditanya siapa yang pakai kaos pink klien menjawab pasien dan pada saat
ditanya siapa yang memakai seragam putih-putih, klien menjawab mahasiswa
perawat.
Diagnosa Keperawatan : j) Memori
Klien tidak mengalami gangguan memori baik jangka panjang, jangka pendek
dan saat ini, terbukti klien mampu bercerita pernah kerja di malaysia pada tahun
2007, klien juga bercerita bahwa diantar ke RSJ Lawang oleh keluarga.
Diagnosa Keperawatan : k) Tingkat konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi klien baik terbukti pada saat disuruh menghitung mundur dari angka
27 15 klien mampu melakukannya, klien juga mampu berhitung secara
sederhanan baik penjumlahan, pengurangan pembagian dan perkalian, misal
13+8=21,138=5,12:4=3,4 x 4 = 16
Diagnosa Keperawatan : -

Kemampuan penilaian
Klien tidak mengalami gangguan penilaian, terbukti pada waktu klien ditanya
ngepel dulu apa nyapu dulu? klien menjawab disapu dulu agar lantai bersih dan
klau dipel tidak kotor lagi.
Diagnosa Keperawatan : l) Daya tilik diri
Klien mengatakan tau kalau sekarang berada di rumah sakit jiwa dan klien
mengaku menya dari mengalami gangguan jiwa.
Diagnosa Keperawatan : 9. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a. Makan
Klien mampu makan sendiri tanpa bantuan dan makan 3x sehari dengan menu
diet yang disediakan dari rumah sakit, makan di ruang makan bersama-sama
dengan temannya, makan pakai sendok
b. BAB/BAK
Klien mampu BAB/BAK secara sendiri tanpa bantuan, menggunakan kamar
mandi dan WC ketika BAB/BAK.
c. Mandi
Klien mampu mandi sendiri tanpa bantuan, mandi kadang dengan memakai sabun
lalu di bilas dengan air dan menyikat gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi,
mencuci rambut bila ada yang menjenguk
d. Berpakaian/berhias
Klien mampu memakai pakaian dan memilih pakaiannya sendiri tanpa bantuan
e. Istirahat dan tidur deskripsikan
Klien mengatakan saat di rumah jarang tidur siang saat di rumah sakit klien selalu
tidur siang dari pukul 13.00 sampai 15.00, klien mengatakan kalau tidur malam

biasanya jam 10 malam dan bangun jam 04.00, pada saat akan tidur malam tidak
ada kegiatan yang dilakukan
f. Penggunaan obat
Klien mampu minum obat secara mandiri sesuai dengan jadwal namun cara
menggunakan obat di bantu oleh perawat sesuai 5B (benar, obat, pasien, dosis dan
waktu)
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan jika sakit klien memeriksakan diri pada Bidan. Dan bila
kerumah sakit memakai fasilitas BPJS.
h. Aktifitas dalam rumah
Klien mengatakan saat dirumah kadang-kadang membantu membersihkan
ruangan tapi setelah selesai klien langsung tidur dan menyendiri.
i. Aktifitas di luar rumah
Klien mengatakan kegiatan diluar rumah bekerja sebagai kuli bangunan juga
mengikuti kegiatan tahlilan rutin.

10. MEKANISME KOPING


Klien mengatakan jika ada masalah klien menghindar dan menyendiri
Diagnosa Keperawatan : ketidakefektifan koping.
11. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a. Masalah dengan dukungan kelompok.
Klien mengatakan tidak mempunyai gangguan dalam dukungan kelompok.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan.
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam berhubungan dengan lingkungan.
c. Masalah dengan pendidikan.

Klien mengatakan pendidikannya hanya sampai SMP karena terbentur dengan


kebutuhan Ekonomi.
d. Masalah dengan pekerjaan.
Klien mengeluh karena sudah

sudah berhenti bekerja, sedangkan kedua

orangtuanya sudah tua.


e. Masalah dengan perumahan.
Klien mengatakan

tidak mempunyai rumah sendiri dan saat ini masih ikut

bersama orang tua.


f. Masalah dengan ekonomi.
Klien mengatakan termasuk dalam kategori ekonomi pra sejahtera.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan.
Klien mengatakan berobat kerumah sakit dengan menggunakan kartu BPJS.
12. PENGETAHUAN KURANGTENTANG
Klien mengatakan tidak tau penyebab sakit jiwa tetapi mengerti bagaimana tanda
orang sakit jiwa, tidak seperti orang biasanya, jalan terus, berbicara sendiri, suka
menyendiri dan orang sakit jiwa itu harus diobati supaya sembuh.
Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetauan : tentang gangguan jiwa.
13. ASPEK MEDIS
a) Diagnosis medik : Schizophrenia Paranoid
b) Terapi medik
1) Risperidon

2x2 mg

2) Chlorpromazine

2x50mg

3) Hexymer

2x2 mg

4) Noremi

2x1 tab

ANALISA DATA

N
O
1.

DIAGNOSA

DATA

KEPERAWATAN

DS:

klien

mengatakan

bisikan

yang

sering

mendengar

menyuruhnya

untuk

memukul.

Resiko perilaku kekerasan

DO:

2.

klien sering tmapak diam terpaku.

DS:

Klien mengatakan jarang bercakap-cakap


dengan

orang

lain

dan

lebih

suka

menyendiri karena susah untuk memulai

Isolasi Sosial

pembicaraan

Klien mengatakan sulit untuk memulai


pembicaraan

DO:

3.

Sering menyendiri

Kontak mata kurang

Bicara pelan

DS:

Gangguan persepsi sensori


Klien mengatakan sering mendangar suara
bising berupa petir, dan suara orang yang
menyuruhnya untuk memukul-mukul dan
melarikan diri.

DO:

Suka menyendiri

:Halusinasi Pendengaran

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1)

Gangguan persepsi sensori :Halusinasi Pendengaran

2)

Resiko tinggi kekerasan

3)

isol

asi sosial

POHON MASALAH
Effect

Resiko Perilaku Kekerasan

Core Problem

Gangguan Persepsi-Sensori Halusinasi

Cause

Isolasi Sosial

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Nama

: Ny. S

No. CM

: 00 08 5210

Jenis kelamin

: Perempuan

Dx. Medis

: Schizophrenia paranoid

Ruang

: Arimbi

T
gl

Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori

Perencanaan
Tujuan

Rencana Tindakan Keperaw


atan

Kriteria Evaluasi

persepsi: TUM: Klien

Rasional
R/

Klien

halusinasi (lihat/dengar/penghidu/raba/ dapat

yang sudah

kecap)

percaya

mengontrol
halusinasi

Setelah 1 x pertemuan klien 1.1 Bina hubungan saling kepada

yang

mampu membina hubungan percaya dengan menggunakan perawat

dialaminya

saling

Tuk 1 :

percaya

perawat

dengan

dengan prinsip komunikasi terapeutik

akan

kriteria

membantu

evaluasi : ekspresi wajah

Klien dapat bersahabat,


senang,

menunjuk-kan
ada

baik

verbal

maupun

non

verbal.

mempermud
ah

membina

rasa

hubungan

mata, mau berjabat tangan, b. Perkenalkan nama, nama sehingga

saling

mau

percaya

mau membalas salam, mau berkenalan

menyebutkan

kontak

a. Sapa klien dengan ramah

nama, panggilan dan tujuan perawat klien

duduk berdampingan dengan


perawat mau mengutarakan
masalahnya.

kerjasama

c. Tanyakan

koop
nama

lengkap dan nama panggilan


yang disukai klien

lebih

T
gl

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Tujuan

Rencana Tindakan Keperaw


Kriteria Evaluasi

atan
d. Buat kontrak yang jelas
e. Tunjukkan sikap jujur dan
menepati janji setiap kali
interaksi
f.

Tunjukan sikap empati

dan menerima apa adanya


g. Beri

perhatian

klien

dan

kepada

perhatikan

kebutuhan dasar klien


h. Beri

kesempatan

untuk

klien

mengungkapkan

perasaannya.
i.

Dengarkan

ungkapan

kliendengan penuh perhatian


ekspresi perasaan klien

Rasional

T
gl

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Tujuan

Rencana Tindakan Keperaw


atan

Kriteria Evaluasi

TUK 2 :

R/

Klien dapat Setelah 1x


mengenal
halusinasin
ya

Rasional

interaksi

klien 2.1

Adakan kontak sering

mengurangi
waktu

dapat menyebutkan :

dan singkat secara bertahap.

a.

Isi

Observasi tingkah laku klien pasien

b.

Waktu

c.

Frekunsi

d.

Situasi

yang
halusinasi

kosong bagi

terkait halusinasinya(dengar / sehingga


lihat /penghidu /raba /kecap), pasien dapat
jika menemukan klien yang mengurangi
dan

kondisi

menimbulkan

sedang halusinasi:bicara dan frekwensi


tertawa

tanpa

memandang

ke

stimulus, halusinasi
kanan

kekiri / kedepan seolah-olah


ada teman bicara.

T
gl

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Tujuan

Rencana Tindakan Keperaw


Kriteria Evaluasi

atan
Bantu

}|

klien

mengenal

halusinasinya
a.

Jika menemukan klien

sedang halusinasi, tanyakan


apakah

ada

bisikan

didengar/melihat
yang

tanpa

yang

bayangan

wujud

atau

merasakan sesuatu yang tidak


ada wujudnya

b.

Jika klien menjawab ada,

lanjutkan apa

yang

dialaminya
c.

Katakan bahwa perawat

percaya klien mengalami hal


tersebut,

namun

perawat

sendiri tidak mengalaminya

Rasional

T
gl

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Tujuan

Rencana Tindakan Keperaw


Kriteria Evaluasi

atan
( dengan nada bersahabat
tanpa

menuduh

atau

menghakimi)
d.

Katakan bahwa klien lain

juga ada yang seperti klien


e. Katakan bahwa perawat
akan membantu klien
Setelah 1x interaksi klien
menyatakan perasaan dan
responnya saat mengalami
halusinasi :
Marah
Takut
Sedih

Jika

klien

berhalusinasi

tidak

sedang

klarifikasi

tentang adanya pengalaman


halusinasi, diskusikan dengan
klien :
a. Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi ( pagi,
siang, sore, malam atau sering
dan kadang kadang )

Senang
b.

Situasi dan kondisi yang

Rasional

T
gl

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Tujuan

Rencana Tindakan Keperaw


atan

Kriteria Evaluasi

menimbulkan

atau

Rasional

tidak

menimbulkan halusinasi
2.2

Diskusikan

dengan

klien apa yang dirasakan jika


terjadi

halusinasi

(marah/takut,

sedih,

senang,bingung)beri
kesempatan mengungkapkan
perasaan.
Diskusikan dengan klien apa
yang

dilakukan

untuk

mengatasi perasaan tersebut.


Diskusikan tentang dampak
yang akan dialaminya bila
klien

menikmati

halusinasinya.
TUK 3 :

1.

Setelah 1x

interaksi

R/

dengan

T
gl

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Tujuan

Rencana Tindakan Keperaw


atan

Kriteria Evaluasi

Klien dapat klien menyebutkan tindakan 3.1

Identifikasi

mengontrol

yang

cara

halusinasin

untuk

ya

halusinasinya

biasanya

dilakukan klien

mengendalikan dilakukan

bersama mengontrol

tindakan
jika

halusinasi

Rasional

yang halusinasiny
terjadi a

dengan

(tidur,marah, beberapa

menyibukan diri, dll).

cara
halusinasi

2.

Setelah 1x

interaksi

klien dapat

klien menyebutkan cara baru 3.2


mengontrol halusinasi

Diskusikan cara yang berkurang

digunakan klien

sedikit demi

a. Jika cara yang digunakan


adaptif beri pujian.
b.

Jika cara yang digunakan

maladaptif
3.

Setelah 1x

interaksi kerugian cara tersebut

klien dapat memilih dan


memperagakan cara
mengatasi

diskusikan

halusinasi

(dengar/lihat/penghidu/raba/

3.3

Diskusikan cara baru

untuk memutus/ mengontrol


timbulnya halusinasi :

sedikit

T
gl

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Tujuan

Rencana Tindakan Keperaw


Kriteria Evaluasi

atan

kecap )

1.

Menghardik

halusinasi :Katakan pada diri


sendiri bahwa ini tidak nyata
(saya tidak mau dengar/
lihat/ penghidu/ raba /kecap
pada saat halusinasi terjadi)
2.

Menemui

orang

lain

(perawat/teman/anggota
keluarga) untuk menceritakan
tentang halusinasinya./bercak
aakap
3.

Membuat

dan

melaksanakan jadwal
kegiatan

sehari

hari yang

telah di susun.
4.

Setelah 1x

interaksi 4.
Memberikan pendidikan
klien melaksanakan cara kesehatan
tentang
yang telah dipilih untuk penggunaan
obat
untuk

Rasional

T
gl

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Tujuan

Rencana Tindakan Keperaw


Kriteria Evaluasi

atan

mengendalikan

mengendalikan halusinasi.

halusinasinya
3.4
5.

Setelah 1x pertemuan

klien

mengikuti

Bantu klien memilih

cara yang sudah dianjurkan

terapi dan latih untuk mencobanya.

aktivitas kelompok

3.5

Beri kesempatan untuk

melakukan cara yang di pilih


dan dilatih.
Pantau

pelaksanaan

yang

telah dipilih dan dilatih, jika


berhasil beri pujian

Anjurkan

klien

mengikuti

Rasional

T
gl

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Tujuan

Rencana Tindakan Keperaw


atan

Kriteria Evaluasi

terapi

aktivitas

orientasi

Rasional

kelompok,

realita,

stimulus

persepsi
TUK 4 :

R/

Klien dapat 1.

Setelah 1x pertemuan

dukungan

keluarga, keluarga

dari

menyatakan

keluarga

mengikuti pertemuan dengan

dalam

perawat

4.1

Buat kontrak dengan

keluarga

setuju

untuk

pertemuan

untuk ( waktu, tempat dan topik )

mengontrol
halusinasiny
a

dengan

beberapa
cara
halusinasi

mengontrol

klien dapat

halusinasin
ya

dengan

2.

Setelah 1x

keluarga

interaksi

menyebutkan

pengertian, tanda dan gejala,


proses terjadinya halusinasi
dan tindakan

4.2

keluarga

pada

dengan berkurang
saat sedikit demi

pertemuan keluarga/

sedikit

kunjungan rumah)

untuk 1.

mengendali kan halusinasi

Diskusikan

2.

Pengertian halusinasi
Tanda

dan

gejala

T
gl

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Tujuan

Rencana Tindakan Keperaw


Kriteria Evaluasi

atan
halusinasi
3.

Proses

terjadinya

halusinasi
4.

Cara

yang

dapat

dilakukan klien dan keluarga


untuk memutus halusinasi
5.

Obat- obatan halusinasi

6.

Cara merawat anggota

keluarga yang halusinasi di


rumah ( beri kegiatan, jangan
biarkan

sendiri,

makan

bersama, bepergian bersama,


memantau obat obatan dan
cara

pemberiannya

untuk

mengatasi halusinasi )
7.

Beri informasi waktu

kontrol ke rumah sakit dan

Rasional

T
gl

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Tujuan

Rencana Tindakan Keperaw


atan

Kriteria Evaluasi

bagaimana

cara

Rasional

mencari

bantuan jika halusinasi tidak


tidak dapat diatasi di rumah

TUK 5 :

R/

Klien dapat 1.

Setelah 1x

interaksi 5.1

Diskusikan

dengan

memanfaatk klien menyebutkan;

klien tentang manfaat dan

an

kerugian tidak minum obat,

obat

dengan baik

a.

Manfaat minum obat

b.

Kerugian tidak minum efek terapi dan efek samping

obat
c.

nama , warna, dosis, cara ,


penggunan obat

meningkatk
an
kesadaran
pasien akan
pentingnya
minum obat

Nama,warna,dosis,

efek terapi dan efek samping


obat
2.
klien

Setelah 1x

interaksi

mendemontrasikan 5.2

penggunaan

obat

dengan

Pantau

klien

saat
R/

T
gl

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Tujuan

Rencana Tindakan Keperaw


Kriteria Evaluasi

atan

benar

penggunaan obat

3.

Setelah 1x

interaksi Beri

pujian

mencegah
jika

klien

klien menyebutkan akibat menggunakan obat dengan


berhenti minum obat tanpa benar
konsultasi dokter

5.3

Rasional

pasien
membuang
obat

yang

seharusnya
Diskusikan

akibat diminum

berhenti minum obat tanpa


konsultasi dengan dokter
Anjurkan
konsultasi

klien

untuk
kepada

dokter/perawat jika terjadi hal


hal yang tidak di inginkan

R/

berikan

motivasi
kepada
pasien untuk
minum obat
sesuai
aturan

TINDAKAN dan EVALUASI KEPERAWATAN


Nama

: Ny. S

Ruangan

: Arimbi

No. CM

: 00 08 5210

Dx. Medis

: Schizophrenia Paranoid

Tanggal/

Diagnosa

No
1

Tindakan Keperawatan
Jam

Keperawatan

10/2/2015

Gangguan persepsi SP 1

11.00

sensori
Halusinasi

1.

Evaluasi
S:

Membina hubungan saling percaya

Ttd

Tanggal/

Diagnosa

No
Jam

Tindakan Keperawatan

Evaluasi

Selamat siang pak?

Siang

Keperawatan
Pendengaran

Kenalkan nama saya Arik Mega Sandi, saya


mahasiswa yang sedang praktik disini
Nama bapak siapa?
Asalnya dari mana pak?

S
Mojokerto

2.

Mengidentifikasi jenis halusinasinya

Apa yang bapak rasakan?


3.

Saya mendengar bisikan suara

Mengidentifikasi isi halusinasinya

Bisikan apa yang bapak dengar?

Suara laki-laki yang menyuruh untuk


menabrakkan diri ke mobil

4.

Mengidentifikasi waktu halusinasinya

Biasa pada saat apa bisikan itu terjadi?

Suara-suara itu sewaktu-waktu saya

Ttd

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Keperawatan
dengar
5.

Mengidentifikasi

Frekuensi

halusinasinya

tidak sering terkadang

Bisikannya sering ya bapak?

6.

Mengidentifikasi

situasi

yang

menimbulkan halusinasi
pada saat bapak sedang apa bisikan itu

biasanya pada saat saya lagi sendiri

datang?

7.

Mengidentifikasi

terhadap halusinasi

respon

pasien Saat di rumah ketika suara itu muncul


saya langsung mencoba menabrakkan
diri ke mobil dan membenturkan kepala

Ttd

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Keperawatan
ketika di rumah apa yang bapak lakukan ke tembok
saat bisika itu datang?

Saya biarkan saja

suaranya tetap ada Cuma sudah tidak


saya hiraukan
Klau disini jika suara itu muncul apa yang
bapak lakukan

Saya tidak mau di ajarkan menghardik

Jika suara itu dibiarkan, apakah suara suara-suara


bisikan itu bisa hilang?
O:
8.

Mengajarkan

pasien

menghardik

halusinasi
saya

akan

mengajarkan

menghardik halusinasi

bapak

cara

Mau menjawab salam

Mau berjabat tangan

Mau menyebutkan nama

Ttd

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Ttd

Keperawatan

Mau mengungkap perasaannya

Kontak mata kurang

Pasien

menolak

di

ajari

menghardik halusinasi

A:

Pasien mampu mengidentifikasi

jenis, waktu, isi, frekwensi, situasi dan


respon terhadap halusinasinya

Pasien

memperagakan
halusinasi

P:

belum
cara

mau
menghardik

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Ttd

Keperawatan
Pasien :

Anjurkan

pasien

latihan

mengontrol halusinasi dengan cara


menghardik bila halusinasi muncul
Perawat :

Ulangi SP 1 cara mengontrol

halusinasi dengan menghardik

11/2/2015

Gangguan persepsi SP 1 :
sensori
Halusinasi
Pendengaran

1.

S:
Bina hubungan saling percaya

salamat pagi bapak

pagi mas

Masih ingat nama saya siapa?

lupa mas

Tanggal/

Diagnosa

No
Jam

Tindakan Keperawatan

Evaluasi

Ttd

nama saya Arik pak, di ingat ya bapak

iya mas Arik

Keperawatan

saya baik mas


Gimana kabar hari ini bapak??

2.

Mengajarkan

pasien

menghardik

halusinasi

iya saya mau diajari cara menghardik

mengingat yang kemarin saya tawarkan,


gimana bapak mau saya ajarkan cara
menghardik halusinasi?

syukurlah kalau bapak mau, nanti jika pergi...

pergi...

saya

bisikan itu datang lagi bapak harus bisa dengar... kamu suara palsu
mengusirnya

dengan

cara

mengatakan

[pergi... pergi... saya tidak mau dengar...

tidak

mau

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Ttd

Keperawatan
kamu suara palsu] coba bapak ulangi

iya benar seperti itu, di coba sekali lagi


bapak

pergi...

pergi...

saya

tidak

mau

dengar... kamu suara palsu


jadi nanti jika suara itu datang lagi bapak
harus bilang seperti itu

iya mas

O:

Pasien mau memperagakan cara

mengontrol

halusinasi

menghardik.

Kontak mata bersahabat

dengar

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Ttd

Keperawatan

A:
Pasien mampu

memperagakan

cara

menghardik halusinasi

P:
Pasien :

Anjurkan

pasien

menghardik

halusinasi bila halusinasi muncul


Perawat :

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Keperawatan

12/2/2015

Gangguan persepsi SP 2
sensori
Halusinasi
Pendengaran

Lanjutkan SP 2

S:

Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)


1.

Bina hubungan saling percaya

pagi mas, alhamdulillah

pagi bapak, gimana sudah membaik pak?


setalah saya mengajari cara menghardik iya mas, saya masih mendengar suarahalusinasi, apa bisikan itu masih terdengar?
2.

Melatih

mengendalikan

suara itu meski jarang

halusinasi

dengan bercakap-cakap dengan orang lain.


kalau begitu sekarang saya akan mengajari
bapak cara mengendalikan halusinasi
bapak harus sering bercakap-cakap dengan
pasien lain agar suara-suara itu tidak gimana cara mas?
terdengar lagi

Ttd

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Ttd

Keperawatan

iya mas akan saya coba tapi saya


kalau begitu bapak harus sering menyapa
pasien-pasien lain disini, agar bisa lebih

susah

kalau

harus

memulai

pembicaraan dengan orang lain

akrab dan bapak akan mudah untuk memulai


pembicaraan
iya mas

O:

Pasien bercakap-cakap dengan

pasien lain

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Ttd

Keperawatan
A:

Pasien

halusinasi

mampu
dengan

mengontrol

bercakap-cakap

dengan pasien lain

P:
Pasien :

Anjurkan pasien menggunakan

cara menghardik dan bercakap-cakap


saat suara itu muncul

Perawat :

13/2/2015

Gangguan persepsi SP3 :


sensori

S:

Lanjutkan SP3

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Keperawatan
Halusinasi
Pendengaran

Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, SP 2)


1.

Mengevaluasi kegiatan pasien

gimana bapak? Apa bapak sudah mencoba

sudah mas, sepertinya bisikan itu


sudah mulai berkurang

cara yang saya ajarkan?

2.

Melatih

pasien

mengendalikan

halusinasi dengan cara melakukan kegiatan


syukurlah kalau begitu, jadi bapak harus
lebih menyibukkan diri supaya halusinasi itu
benar-benar hilang dengan cara melakukan
kegiatan-kegiatan yang ada

iya mas, saya akan lakukan yang


penting semua itu untuk mempercepat
kesembuhan saya

O:

Ttd

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Ttd

Keperawatan

Pasien

mau

membersihkan

membantu

ruangan

seperti

mengepel dan menyapu

A:

Pasien

halusinasi

mampu

dengan

cara

mengontrol
melakukan

aktivitas

P:
Pasien :

Anjurkan

ruangan
Perawat :

sering

aktivitas

di

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Keperawatan

16/2/2015

Ttd

Gangguan persepsi SP 4 :
sensori
Halusinasi
Pendengaran

1.

Lanjutkan SP4

S:
Mengevaluasi semua yang telah di

ajarkan ke pasien
gimana? Apa bapak sudah terbiasa dengan
semua yang sudah saya ajarkan?

alhamdulillah
membantu saya

bapak harus terus melakukannya


2.

Memberikan

pendidikan

kesehatan

iya mas

semua

itu

sangat

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Keperawatan
mengenai penggunaan obat secara teratur
apa bapak mengerti akibat dari tidak teratur
minum obat?
jika bapak tidak meminum obat dengan
teratur maka sakit yang bapak alami akan

saya tidak tau mas

kambuh
bagus

kalau

begitu,

mempertahankannya

bapak

harus begitu ya mas? Tapi selama ini saya


tidak pernah tidak meminum obat

iya mas

O:

Pasien meminum obat yang telah

di berikan pada pasien

Ttd

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Keperawatan

A:

Pasien dapat memanfaatkan obat

dengan baik

P:
Pasien :

Anjurkan pasien untuk meminum

obat sesuai jadwal minum obat secara


teratur dan rutin
Perawat :

Pertahankan SP4,

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP

1- SP 3)

Ttd

Tanggal/

Diagnosa

No

Tindakan Keperawatan
Jam

Evaluasi

Ttd

Keperawatan

Libatkan untuk mengikuti TAK

Diagnosa

Tujuan

Criteria hasil

Intervensi

Resiko perilaku kekerasan

TUM:

1.

1.

ber salam panggil nama

2.

sebutkan nama perawat sambil jabat tangan

3.

jelaskan maksud hubungan interaksi

4.

jelaskan kontrak yang akan dibahas

5.

beri rasa aman dan simpati

mau membalas salam

Kliendapat

melanjutkan peran 2.
sesuai

klien mau menjabat

dengan tangan

tanggung jawab.
TUK 1:

klien

3.

klien mau menyebut

nama

Klien

dapat 4.

klien

mau 6.

lakukan kontak mata singkat tapi sering

membina hubungan tersenyum


saling percaya.

5.

klien mau kontak

mata
6.

klien

mengetahui

mau
nama

perawat

TUK 2:

1.

klien

mengungkapkan

Klien

1.

beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan

dapat perasaanya
2. bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan
mengidentifikasi
jengkel/kesal
2. klien
dapat
kemampuan
mengungkapkan
penyebab
penyebab
perasaan
kekerasan
marah dari lingkungan
atau orang lain

1.
TUK 3 :
Klien

klien

mampu 1.

mengungkapkan
dapat

mengidentifikasi

perasaan

dirasakan saat marah


saat

marah/jengkel

tanda-tanda

2.

klien

dapat

perilaku kekerasan

menyimpulkan

tanda-

tanda

marah

Anjurkan klien mengungkapkan apa yang dialami dan

2.

Observasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien

3.

Simpulkan bersama klien tanda dan gejala kesal yang di

alami

yang

dialami.

1.
TUK 4;
Klien

Klien

dapat

mengungkapkan
dapat

mengidentifikasi

perilaku kekerasan yang


biasa dilakukan

perilaku kekerasan 2.

Klien dapat bermain

1. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perilaku kekerasan


yang biasa dilakukan klien .
2. Bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan
yang biasa dilakukan.

yang

biasa peran dengan perilaku 3. Bicarakan dengan klien apakah dengan cara yang dilakukan

dilakukan

kekerasan yang biasa klien masalahnya selesai


dilakukan
3.

Klien

dapat

mengetahui cara yang


biasa dilakukan untuk
menyelesaikan masalah

1.

TUK 5;
Klien

kekerasan

dapat

menjelaskan akibat dari


dapat cara yang digunakan

mengidentikasi
akibat

Klien

perilaku

2. Akibat pada klien

1. bicarakan akibat dan cara yang dilakukan klien


2. bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan
oleh klien

sendiri
3. Akibat pada orang 3. Tanya pada klien apakah ia ingin mempelajari cara yang
lain

akibat

lingkungan

pada baru dan yang sehat.

TUK 6 :
Klien

1.
dapat

mendemonstrasika
n cara mengontrol
perilaku kekerasan

klien

dapat

menyebutkan

contoh

pencegahan

1.

Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien

2.

Bantu klien mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih

nafas 3.

Bantu klien untuk menstimulasikan cara tersebut atau

perilaku

kekerasan secara :
-

Fisik:

dalam

Tarik

raga, dengan role play

olah

memukul bantal

4.

Beri

reinforcement

positif

atas

keberhasilan

klien

- Verbal: Mengatakan menstimulasikan cara tersebut


secara langsung dengan
tidak menyakiti.
2.

klien

5.

Anjurkan klien untuk menggunakan cara yang dipelajari

saat jengkel atau marah.


dapat

mendemonstrasikan cara
fisik (memukul bantal) 1.Jelaskan jenis-jenis obat yang di minum pada klien dan
untuk

mencegah keluarga.

perilaku kekerasan.

2.Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum


obat tanpa seijin dokter
3.Jelaskan prinsip benar minum obat(baca nama yg tertera pd
botol obat,dosis obat ,waktu dan cara minum)

1.Anjurkan klien minum obat tepat waktu


1.

Klien

dapat 2.Anjurkan klien melaporkan pada perawat atau dokter jika

menyebut kan obat merasakan efek yang tidak menyenang kan


obat yang di minum dan
kegunaanya

jenis

,waktu,dosis,dan efek )
TUK 7 :
Klien

dapat

menggunakan obat
dengan
(

sesuai

benar
dengan

program )

2.
obat

Klien dapat minum


sesuai

program

3.Beri pujian jika klien minum obat dengan benar.

pengobatan

XVII.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Waktu

Dx

SP

IMPLEMENTASI

Selasa

SP 1

1.

15/01/13
17.00

EVALUASI

Membina hubungan S : Klien senang karena disapa oleh perawat.

saling percaya dengan


mengungkapkan

komunikasi terapeutik
2.

klien

Menyapa

dengan
verbal

ramah,baik
maupun

verbal.
3.

O:

Memperkenal

non

Klien mau berjabat tangan


Klien mau bercerita tentang diri nya
Kontak mata cukup

A : Klien mampu membina hubungan saling percaya, SP 1 tercapai.


diri P : Lanjutkan SP 2,klien dapat mengidentifikasi penyebab marah.

dengan sopan.
4.

K : Klien di minta untuk mencari penyebab marah.

Menjelaskan tujuan

pertemuan

dengan

lengkap
5.

Menanyakan nama

klien dengan lengkap.


6.

Mengatakan dengan

jujur dan menepati janji


7.

Menunjukkan

empati

dan

rasa

menerima

klien apa adanya.


8.

Memberikan

perhatian kepada klien


dan perhatikan
kebutuhan dasar klien

S : Klien marah apabila keinginannya tidak terpenuhi


O:

1. Mengkaji
pengetahuan

klien

Klien dapat mengungkapkan perasaan marah atau jengkel.

tentang

perilaku

kekerasan dan penyebab.


2. Memberikan
kesempatan kepada klien
untuk

mengungkapkan

3. Memberikan

pujian

kemampuan

klien memngungkap kan

SP 2
17.00

P : Lanjutkan SP 3, klien dapat mengontrol dan penanganan perilaku kekerasan


dengan cara sholat dan berdoa.

ungkapkan

perilaku kekerasan

persaan nya.

A : Klien mampu mengungkapkan penyebab marah atau jengkel,SP 2 tercapai.

penyebab K : Klien diminta untuk mencari penyebab dan tanda marah yang belum di

perasaan

terhadap

Klien tampak tegang tegangan dan tatapan mata tajam.

Rabu
16/01/2013
12.30

SP 3

1. Mendiskusikan
bersama

klien

S : klien saat marah akan berbicara dengan nada tinggi, tangan mengepal, matanya
tentang menatap tajam, wajahnya tampak merah.

apa yang dirasakan saat


klien marah

a. Nada suara tinggi

2. Mendiskusikan
bersama

klien

tanda-tanda
kekerasan.

O : pasien menunjukkan tanda-tanda :

tentang b. Mata menatap tajam


perilaku

c. Tangan mengepal.
A : klien mampu mengidentifikasi tanda dan gejala saat marah atau jengkel. SP 3
tercapai.
K : klien diminta untuk mengidentifikasi perilaku kekerasan yang sering
dilakukan.

SP 4

1.

Menganjurkan klien S : klien akan marah-marah apabila keinginanya tidak dipenuhi dan memukul pintu

untuk

mengungkapkan / jendela.

perilaku kekerasan yang


bias dilakukan.
2.

Membantu

bermain

klien

peran

sesuai

O : klien tampak :Tegang, tangan mengepal, mata menatap tajam, wajah memerah.
A : klien mampu mengungkapkan perilaku kekerasan yang bisa dilakukan. SP 4
tercapai.

perilaku P : lanjutkan SP 5, klien dapat mengungkapkan perilaku yang sering dilakukan saat

dengan
kekerasan.

marah.

3.

K :klien diminta untuk mengingat kembali akibat yang akan ditimbulkan.

Membicarakan

dengan

klien

apakah

dengan

cara

yang

dilakukan

oleh

klien

masalah akan teratasi.


Kamis
18/01/2013
11.15

SP 5

1.

Membicarakan

S : klien sangat menyesal dan ingin minta maaf setelah dirinya marah marah dan

akibat atau kerugian dan memukul ayahnya.


cara yang dilakukan kilen
pada saat marah
2.

Menyimpulkan

bersama klien akibat dari

O : klien tampak : sedih, ingin menangis, mata menatap tajam, wajah memerah.
A : klien mampu mengungkapkan akibat atau kerugian dari perilaku kekerasan
yang dilakukannya, SP 5 tercapai.

cara yang digunakan oleh P : lanjutkan SP 6, klien dapat mengontrol perilaku yang sering dilakukan saat

klien
3.

marah.

Menanyakan kepada K : klien diminta untuk berlatih mengontrol marah dengan cara sholat dan berdoa.

klien apakah klien mau


mempelajari

cara-cara

yang baru dan sehat


12.00

SP 6

1.

Melatih

mengontrol

klien S : Klien mengatakan jarang sholat dan merasa doa nya tidak dikabulkan.
perilaku

kekerasan

dan

O : Klien tidak melaksanakan sholat dan berdoa.

penanganan dengan cara A : SP 6 belum tercapai


sholan dan berdoa
2.

P : Ulangi dan Pertahankan SP 6,

Menganjurkan klien

memasukkan

dalam

K : Klien diminta berlatih untuk meminum obat secara teratur

jadwal kegiatan.

SP 7

1.

Melatih klien minum S : Klien mengatakan minum obat secara teratur setelah makan.

obat dengan teratur


2.

O : Klien mau minum obat tanpa paksaan perawat.

menganjurkan klien

memasukkan
jadwal kegiatan

dalam

A : SP 7 tercapai
P : Ulangi SP 6, dan pertahankan SP 1 SP 7.

K : Klien diminta untuk mempertahankan apa yang telah dilakukan tadi.

No

Diagnosa

PERENCANAAN

Dx

Keperawatan

TUJUAN

KRITERIA EVALUASI

1.

Isolasi sosial

Pasien mampu :

Setelah 3

1.

Menyadaripenyeba

b isolasi
2.

Berinteraksi dengan

orang lain.

X pertemuan SP 1 Pasien

pasien mampu :
1.

Membina

hubungan

saling percaya
2.

Menyadari penyebab

dan kerugian berinteraksi


dengan orang lain.
Melakukan

1.

Identifikasi penyebab

a.

Siapa yang satu rumah dengan

pasien?

isolasi social, keuntungan

3.

INTERVENSI

interaksi

b.

apa sebabnya?
c.

Siapa yang tidak dekat dengan

pasien dan apa sebabnya?

dengan orang lain secara 2.


bertahap.

Siapa yang dekat dengan pasien?

Tanyakan

keuntungan

dan

kerugian berinteraksi dengan orang


lain.

a.

Tanyakan pendapat pasien tentang

kebiasaan berinteraksi dengan orang


lain.
b.

Tanyakan apa yang menyebabkan

pasien tidak ingin berinteraksi dengan


orang lain.
c.

Diskusikan keuntungan bila pasien

memiliki banyak teman dan bergaul


akrab dengan orang lain.
d. Diskusikan kerugian bila pasien
hanya

mengurung

diri

dan

tidak

bergaul dengan orang lain.


e.

Jelaskan pengaruh isolasi sosial

terhadap kesehatan fisik pasien.


3.

Latih berkenalan

a.

Jelaskan kepada Pasien cara

berinteraksi dengan orang lain.


b.

Berikan contoh cara berinteraksi

dengan orang lain.


c.

Berikan

kesempatan

mempraktikan

cara

pasien

berinteraksi

dengan orang lain yang dilakukan di


hadapan perawat.

SP 2 Pasien
1.

Evaluasi Sp 1

2.

Latih berhubungan sosial secara

bertahap
3.

Masukkan

dalam

kegiatan pasien.

SP 3 Pasien
1.

Evaluasi Sp 1 dan 2

jadwal

2.

Latih cara berkenalan dengan 2

orang atau lebih


3.

Masukkan

jadwal

kegiatan

pasien.
3.
Setelah

tindakan Setelah 3 X pertemuan, SP 1 Keluarga

keperawatan, keluarga keluarga mampu:


dapat merawat pasien
isolasi sosial.

1.

1.

Menjelaskan

Diskusikan

dialami

masalah

keluarga

dalam

yang
merawat

masalah keluarga dalam pasien


merawat

pasien

isolasi

sosial
2.

Jelaskan pengertian, tanda dan

gejala isolasi sosial yang dialami pasien

Menegerti penyebab beserta proses terjadinya

isolasi sosial
3.

2.

3.

Jelaskan

cara-cara

merawat

Memperagakan cara pasien isolasi sosial

merawat

pasien

isolasi

sosial
4.

Mempraktikan cara

merawat

pasien

SP 2 Keluarga

isolai 1.

Latih keluarga mempraktikan

sosial
5.

Menyusun

perencanaan
bersama keluarga

cara merawat pasien dengan isolasi


sosial
pulang 2.

Latih keluarga melakukan cara

merawat langsung pada pasien isolasi


sosial

SP 3 Keluarga
1.

Bantu

keluarga

membuat

jadwal aktivitas dirumah termasuk


minum obat (perencanaan pulang)
2.

Jelaskan tindakan tindak lanjut

pasien setelah pulang

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari,Tanggal & Diagnosa


waktu

Keperawatan

Kamis

Isolasi Sosial

14 Jun 2012

Implementasi

Evaluasi

Pertemuan ke-1 SP 1 Isolasi Sp 1 Isolasi Sosial, Pukul 13.00


Sosial.
1.

S:

Membina

hubungan

saling percaya
2.

Mengidentifikasi

Berdiskusi

dengan untungnya.

berinteraksi dengan orang


dan

kerugian

tidak

berinteraksi dengan orang

Mengajarkan

cara

Pasien mengatakan selama dirumah

sakit tidak ada satupun orang yang Pasien


kenal
-

lain.
4.

Pasien mengatakan malas berinteraksi

dengan pasien lain karena tidak ada

pasien tentang keuntungan


lain

Pasien mengatakan namanya Abdul

Jalil dan senang dipanggil Pak Abdul.

penyebab isos
3.

Pasien mengatakan jika banyak teman

bisa menambah wawasan

berkenalan dengan orang -

Pasien mengatakan jika tidak ada

Paraf

lain.

teman merasa kesepian


-

Pasien mengatakan perasaan Pasien

setelah belajar cara berkenalan senang dan


menambah ilmu.
O:
-

Pasien tampak menyendiri

Pasien

tampak

tidak

berinteraksi

dengan orang lain


-

Pasien

tidak

mampu

memulai

pembicaraan
-

Afek Pasien tumpul

Pasien

mempraktikan

cara

berkenalan.
A:
-

SP1 Isolasi Sosial teratasi


Pasien mampu menyadari penyebab

Isolasi Sosial
-

Pasien

mampu

menjelaskan

keuntungan

dan

kerugian

tidak

berinteraksi dengan orang lain


-

Pasien mampu mempraktikan cara

berkenalan dengan perawat.


P:
PP : Evaluasi SP1 Isolasi Sosial, jika
berhasil lanjut SP2 Isolasi Sosial
PK :

latihan cara berkenalan dan

masukan kedalam jadwal harian pasien


Jumat
15 Jun 2012

Isolasi Sosial

Pertemuan ke-2 SP 2 Isolasi Sp 2 Isolasi Sosial, Pukul 09.00


Sosial.

S:

1.

Mengevaluasi Sp 1

2.

Melatih berhubungan berkenalan itu tahap-tahapnya: jabatkan

sosial secara bertahap


3.

Memasukkan kedalam

jadwal kegiatan pasien.

Pasien

mengatakan

cara-cara

tangan, perkenalkan diri, nama lengkap,


nama panggilan, alamt dan hobby.
-

Pasien

mengatakan

nama

saya

Abdul Jalil senang dipanggil Jalil alamat


saya

dari

Kubu

Raya

hobby

saya

berolahraga dan memancing


-

Pasien

mengatakan

senang

bisa

terasa

lega

berkenalan dengan suster E


-

Pasien

mengatakan

sudah bisa berkenalan.


-

Pasien mengatakan ingin berkenalan

1X saja pada jam 12 siang.


O:
-

Pasien tampak berkenalan dengan

suster E
-

Pasien bersama perawat menyusun

jadwal harian pasien


-

Pasien tampak berkenalan dengan

Tn. I dikamarnya
-

Pasien masih ingat dengan SP 1

Isolasi sosial
A: SP2 Isolasi Sosial teratasi

Pasien mampu menjelaskan kembali

cara berkenalan dengan orang lain


-

Psien mampu berkenalan dengan

orang pertama.
P:
PP : evaluasi SP 1, SP 2 Isolasi sosial, jika
berhasil lanjut SP 3
PK: praktikkan cara berkenalan dengan
perawat / pasien lain dan masukkan
kedalam jadwal harian pasien.
Sabtu
16 Jun 2012

Isolasi Sosial

Pertemuan ke-3 SP 3 Isolasi


Sosial.
1.

Mengevaluasi Sp 1 dan

2
2.

Melatih

cara

berkenalan dengan 2 orang


atau lebih

3.

Memasukkan kedalam

jadwal kegiatan pasien.

PERENCANAAN
NO
TGL

KRITERIA

DX

DP

1.

Isolasi Sosial : TUM :


menarik diri

TUJUAN

Klien

EVALUASI

dapat

berinteraksi
dengan

orang

lain.
TUK

INTERVENSI

Setelah 3x pertemuan 1. Bina hubungan saling percaya :

Hubungan

klien

sebagai dasar interaksi yang

dapat

mengungkapkan
perasaannya

dan

dapat membina
hubungan saling
percaya.

Setelah

pertemuan,
dapat

Sapa klien dengan ramah baik verbal

maupun non verbal.

keadaannya saat ini


secara verbal.

1 :Klien

RASIONALISASI

nama

lengkap

menyebutkan/

sejauh

mana

pengetahuan klien yang menarik


dan

kali panggilan yang disukai klien.


klien

percaya

terapeutik perawat-klien.
1. Mengetahui

Perkenalkan diri dengan sopan.


Tanyakan

saling

Jelaskan tujuan pertemuan / interaksi.

nama diri

sehingga

perawat

merencanakan

dapat

tindakan

selanjutnya.
2. Untuk

mengetahui

alasan

TUK 2 : Klien alasan menarik diri


dapat

pada dirinya sendiri,

menyebutkan

orang

penyebab

lingkungan.

menarik diri.

lain,

Klien

dan

dapat

TUK 3 : Klien menyebutkan 2 dari 3

1. Kaji pengetahuan klien tentang menarik diri.

4. Meningkatkan harga diri klien

dengan orang lain.

dengan

orang

TUK 4 : Klien

Mengungkapkan

berhubungan

pemecahan masalah.

lain

secara

bertahap.

Membantu

Klien
menyebutkan

klien

untuk

mengungkapkan perasaan penyebab menarik

dapat

menarik dirinya.

1. Diskusikan tentang manfaat berhubungan


dengan orang lain.

dengan

lingkungan sosialnya.

klien

pengetahuan

tentang

berhubungan denga orang lain.


2. Untuk

mengetahui

permohonan

klien

menyebutkan

tingkat
terhadap

3. Reinforcement positif dapat

1. Untuk

manfaat

mengetahui

pemahaman dengna informasi

3. Beri pujian terhadap kemampuan klien yang telah diberikan.

membalas sapaan dalam

perlunya

meningkatkan harga diri klien.

berhubungan dengan manfaat berhubungna orang lain.

bergaul

informasi yang telah diberikan.

cara 2. Dorong klien untuk menyebutkan kembali

orang lain, misalnya :

berani

1. Meningkatkan

mengungkapkannya.

orang

pada

4. Beri pujian terhadap kemampuan klien

perasan.

dapat
dengan

kesempatan

3. Diskusikan dengan klien tentang perilaku

teman.

lain.

Beri

diri.

Mendapatkan

pengetahuan

bersama tentang masalah klien.

mengetahui
berhubungan

Pertahankan kontak mata, tunjukkan rasa 3. Meningkatkan

klien untuk mengungkapkan perasaannya.

manfaat berhubungan 2.

klien menarik diri.

empati dan dorong serta berikan kesempatan klien dan mencari pemecahan

dapat
keuntungan

Jujur dan menepati janji.

berhubungan

dengan orang lain.


1. Dorong klien untuk menyebutkan cara
berhubungan dengan orang lain.

2. Libatkan klien dalam kegiatan TAK dan mempertahankan

perawat.

VII.

ADL ruangan.

Menatap mata.

Mau berinteraksi.

Tanggal

1.

22 Januari SP1
2010 /

Implementasi

telah dicapai klien.

Evaluasi
Jam 14.10 WIB

Mengidentifikasi penyebab isolasi S :

Jam 14.00 sosial klien.


WIB

kerugian
orang lain.

O : Klien tidak ada ekspresi.

Berdiskusi dengan klien tentang


tidak

berinteraksi

dengan

klien

dalam
hubungan

interpersonal.

3. Reinforcement positif atas keberhasilan yang 3. Reinforcement positif dapat

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No.

2. Membantu

Tidak ada kontak mata.


Tidak ada respon.

Berdiskusi dengan klien tentang Klien tidak mau bicara.

meningkatkan harga diri klien.

keuntungan berinteraksi dengan orang


lain.

Mengajarkan klien cara berkenalan

dengan satu orang

Menganjurkan klien memasukkan A : Klien hanya diam dan menunduk. Masalah belum teratasi.

kegiatan

latihan

berbincang-bincang

dengan orang lain dalam kegiatan


harian.
2.

P klien : evaluasi SP1.

23 Januari SP1
2010 /

Jam 14.40 WIB


Mengidentifikasi penyebab isolasi S :

Jam 14.30 sosial klien.


WIB

O : Klien belum mau bicara.

Berdiskusi dengan klien tentang

kerugian

tidak

berinteraksi

dengan

orang lain.

Tidak ada kontak mata.


Klien menundukkan kepala.

Berdiskusi dengan klien tentang A : Klien hanya diam dan menundukkan kepala. Masalah belum teratasi.

keuntungan berinteraksi dengan orang


lain.

P perawat : SP1 Ulangi.

Mengajarkan klien cara berkenalan

P perawat : SP1 Ulangi.


P klien : evaluasi SP1.

dengan satu orang

Menganjurkan klien memasukkan

kegiatan

latihan

berbincang-bincang

dengan orang lain dalam kegiatan


harian.
3.

25 Januari SP1
2010 /

Jam 15.10 WIB


Mengidentifikasi penyebab isolasi S :

Jam 15.00 sosial klien.


WIB

O : Respon senyum.

Berdiskusi dengan klien tentang

kerugian

tidak

berinteraksi

dengan

Klien menundukkan kepala.

orang lain.

Berdiskusi dengan klien tentang Klien belum mau bicara.

keuntungan berinteraksi dengan orang


lain.

Mengajarkan klien cara berkenalan

Menganjurkan klien memasukkan

kegiatan

latihan

A : Klien menundukkan kepala dan belum mau bicara. Masalah belum teratasi.
P perawat : SP1 Ulangi.
P klien : evaluasi SP1.

dengan satu orang

Sedikit kontak mata.

berbincang-bincang

dengan orang lain dalam kegiatan

harian.
SP1

Mengidentifikasi penyebab isolasi

sosial klien.

Berdiskusi dengan klien tentang

kerugian

tidak

berinteraksi

dengan

orang lain.

S:

Berdiskusi dengan klien tentang O : Respon senyum.

keuntungan berinteraksi dengan orang


lain.

Mengajarkan klien cara berkenalan

dengan satu orang


26 Januari
2010 /

WIB

Sedikit kontak mata.


Klien menundukkan kepala.
Klien belum mau bicara.

Menganjurkan klien memasukkan A : Klien menundukkan kepala dan belum mau bicara. Masalah belum teratasi.

kegiatan

latihan

berbincang-bincang

Jam 16.00 dengan orang lain dalam kegiatan


4.

Jam 16.10 WIB

harian.

P perawat : SP1 Ulangi.


P klien : evaluasi SP1.

You might also like