Professional Documents
Culture Documents
Formulasi statistik
Interaksi antara sistem makroskopis
21
Contoh 1:
Sistem yang terdiri dari partikel tunggal dengan posisi tetap tetapi memiliki spin (yakni
momentum angular intrinsik h )
Dalam deskripsi mekanika kuantum, keadaan partikel ini dispesifikasi oleh proyeksi spin
pada sumbu tetap (misal z)
Keadaan kuantum
m=
up
m = -
down
Contoh 2:
Kalau ada N partikel pada posisi tetap.
Keadaan seluruh sistem dapat dinyatakan dengan bilangan kuantum m1, m2, m3,. mN
(m bisa atau - )
22
Contoh 3:
Suatu sistem yang terdiri dari harmonik osilator sederhana satu dimensi.
Keadaan kuantum yang mungkin memiliki energi:
En = (n + ) h
disini n = 0,1,2,3,4,.
Contoh 4:
Partikel tanpa spin dalam kotak
0 x Lx
0 y Ly
0 z Lz
memenuhi persamaan Schrodinger
h 2 2
2
2
+
+
= E
2m x 2 y 2 z 2
Fungsi gelombang yang memenuhi syarat batas:
n y
nx
nz
= sin( x ) sin( y ) sin( z )
Lx
Ly
Lz
Menghasilkan energi yang memenuhi
2
h 2 2 nx2 n y nz2
2 + 2 + 2
E=
2m Lx Ly Lz
Keadaan partikel dapat dispesifikasi oleh tiga bilangan kuantum.
sistem dapat dijelaskan secara komplit kalau diketahui posisi dan momentumnya (q
dan p).
(Ide ini tidak benar dipandang dari Mekanika Kuantum karena adanya ketidakpastian
Heisenberg)
23
Misal skala q dapat dibagi-bagi menjadi skala terkecil q, sedangkan skala p terkecil p.
Sehingga area terkecil dua dimensi:
q p = ho
Keadaan sistem dapat dijelaskan dengan koordinat ruang yang berada dalam interval q
dan q + dq dan momentum antara p dan p+dp.
Hal ini dapat diperumum dengan f koordinat ruang q1, q2, q3, . qf dan f momentum p1,
p2, p3, . pf
Cara perhitungan keadaan mikroskopik atau microstate:
Secara kuantum:
Hitung dengan suatu cara yang mudah semua keadaan kuantum yang mungkin, beri label
r =1,2,3,.....
Keadaan sistem dapat dideskripsikan dengan melihat kondisi yang diinginkan (misal
keadaan khusus r).
Bila dibutuhkan pendekataan mekanika klassik:
Situasi serupa terjadi
Setelah ruang fasa dibagi-bagi dalam suatu unit kecil yang sama, kita dapat
menghitung sel-sel tersebut dan memberi indeks dengan r =1,2,3,...
Keadaan sistem dapat dideskripsikan dengan menspesifikasi sel r yang mewakili titiktitik dalam sistem.
24
2. Ensemble statistik
Disini kita tidak berfokus pada satu sistem (atau partikel) terisolasi tetapi pada sejumlah
besar sistem identik. Tujuan bahasan ini untuk meramalkan kemungkinan yang terjadi
secara keseluruhan (ensemble).
Contoh:
Sistem terdiri dari tiga partikel berspin masing-masing
Momen magnetik:
+ bila up ke sumbu z
- bila down thd ke sumbu z
Bilangan Kuantum
m1, m2, m3
+
+
+
+
+
Energi Total
3H
H
H
H
H
H
H
3H
+
+
Biasanya pengetahuan parsial tentang sistem dapat diketahui. Seperti misalnya energi
total atau volume gas.
M. Hikam, Fisika Statistik, Deskripsi Statistik Sistem Partikel
25
Sistem hanya boleh berada dalam keadaan yang sesuai dengan informasi ini.
Pada kasus di atas, seandainya ada informasi bahwa sistem memiliki energi H, maka
keadaan yang mungkin adalah salah satu diantara:
(+ + ); (+ +) atau ( + +)
Tentu saja kita tidak tahu keadaan mana yang sesungguhnya.
Keadaan yang mungkin ini disebut accessible state.
3. Postulat dasar
Dibutuhkan postulat dasar sekitar probabilitas relatif untuk menemukan sistem dalam
keadaan yang dapat dijangkau (accessible state).
Biasanya digunakan postulat:
sistem terisolasi
tidak ada pertukaran energi
energi total terkonservasi
sistem dalam keadaan keseimbangan
time independent untuk parameter makroskopis
Postulat fundamental:
Suatu sistem terisolasi dalam keadaan keseimbangan memiliki peluang sama berada
dalam accessible states.
Contoh kembali untuk E = H, maka sistem berpeluang sama berada dalam keadaan
(+ + ); (+ +) atau ( + +)
Contoh lain: Kasus osilator harmonis
p2 1 2
E=
+ kx konstan
2m 2
Energi osilator berada pada jangkauan E dan E + E.
p
E+E
dx
E
26
4. Perhitungan Probabilitas
P ( yk ) =
( E ; y k )
( E )
z = 13 + 13 13 = 13
27
Energi sistem:
E = Ek + U + Eintra
potensial
kinetik
1 N 2
pi
2m i =1
U = U(r1, r2, r3, rN) 0 untuk gas ideal
Ek = Ek ( p1, p2 , p3 ,.... p N ) =
Jelas bahwa
d r = V , maka
3
(E) V (E)
N
dengan
E + E
2mE = pi2
i =1 =1
diperoleh:
(E) = E3N/2 (proof it as exercise)
Sehingga jumlah keadaan menjadi: (E) = B VN E3N/2
disini B merupakan konstanta.
M. Hikam, Fisika Statistik, Deskripsi Statistik Sistem Partikel
28
Seperti:
Kerja pada suatu proses dengan volume berubah:
dW = P dV
Pernyataan hukum Termodinamika I dalam bentuk diferensial:
dQ = dW + dU
Proses Quasi-statik
Diferensial eksak
2.1. Tinjau osilator harmonis klassik yang terdiri dari massa m dan konstanta pegas k
memiliki energi total E. Carilah fungsi kerapatan probabilitas P(x), bila P(x)dx
merupakan kemungkinan menemukan massa pada interval x dan x+dx.
2.2. Sejumlah besar N partikel terlokalisir berada dalam pengaruh medan magnet luar H
(arah z). Setiap partikel memiliki spin . Carilah jumlah keadaan yang dapat
dijangkau (accessible states) pada sistem sebagai fungsi Ms (jumlah total spin pada
komponen z). Tentukan nilai Ms sehingga jumlah keadaan adalah maksimum!
2.3. Gunakan fungsi gamma, tunjukkan secara eksplisit bahwa (E) = E3N/2
29