You are on page 1of 14

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014


MODUL
: KOMPRESOR
PEMBIMBING : Saripudin, S.T., M.T.

Praktikum : 4 November 2013


Penyerahan : 11 November 2013
(Laporan)
Oleh :
Kelompok

: VI (enam)

Nama

: 1. Ginanjar Surya R.
2. Hana Afifah Rahman

Kelas

NIM. 111411044
NIM. 111411045

: 3B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2013

KOMPRESOR
I.

TUJUAN
a. Memahami bagian-bagian penting dari kompresor
b. Dapat menguraikan dan merangkai kembali unit kompresor

c. Mengetahui metoda secara umum perawatan dan perbaikan


II.

LANDASAN TEORI
Kompresor adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk memberikan energi

kepada fluida gas/udara, sehingga gas/udara dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat
lain secara kontinyu. Penambahan energi ini bisa terjadi karena adanya gerakan mekanik,
dengan kata lain fungsi kompresor adalah mengubah energi mekanik (kerja) ke dalam
energi tekanan (potensial) dan energi panas yang tidak berguna.
Sedangkan kompresor sentrifugal, termasuk dalam kelompok kompresor dinamik
adalah kompresor dengan prinsip kerja mengkonversikan energi kecepatan gas/udara
yang dibangkitkan oleh aksi/gerakan impeller yang berputar dari energi mekanik unit
penggerak menjadi energi potensial (tekanan) di dalam diffuser.
Karakteristik kompresor sentrifugal secara umum sebagai berikut :

Aliran discharge uniform.


Kapasitas tersedia dari kecil sampai besar.
Tekanan discharge dipengaruhi oleh density gas/udara.
Mampu memberikan unjuk kerja pada efisiensi yang tinggi dengan beroperasi
pada range tekanan dan kapasitas yang besar.

Kompresor terdiri dari beberapa bagian yang fungsinya satu dengan yang lain saling
berhubungan, diantaranya adalah :
Bagian Statis
1. Casing
Casing merupakan bagian paling luar kompresor yang berfungsi :

Sebagai pelindung terhadap pengaruh mekanik dari luar.


Sebagai pelindung dan penumpu/pendukung dari bagian-bagian yang

bergerak.
Sebagai tempat kedudukan nozel suction dan discharge serta bagian diam
lainnya.

2. Inlet Wall
Inlet wall adalah diafram (dinding penyekat) yang dipasang pada sisi
suction sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet nozle. Karena
berfungsi sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka meterialnya harus
tahan terhadap abrasive dan erosi.
3.GuideVane

Guide vane di tempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada
bagian suction (inlet channel). Fungsi utama guide vane adalah mengarahkan
aliran agar gas dapat masuk impeller dengan distribusi yang merata. Konstruksi
vane ada yang fixed dan ada yang dapat di atur (movable) posisi sudutnya dengan
tujuan agar operasi kompresor dapat bervariasi dan dicapai effisiensi dan stabilitas
yang tinggi.
4.Eye Seal
Eye seal ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan di tumpu
oleh inlet wall. Eye seal selalu berbentuk satu set ring logam yang mengelilingi
wearing ring impeller . Berfungsi untuk mencegah aliran balik dari gas yang
keluar dari discharge impeller (tekanan tinggi) kembali masuk ke sisi suction
(tekanan rendah).
5. Diffuser
Diffuser berfungsi untuk merubah energi kecepatan yang keluar dari
discharge impeller

menjadi energi potensial (dinamis). Untuk multi stage

dipasang diantara inter stage impeller.


6. Labirinth Seal
Labirinth seal digunakan untuk menyekat pada daerah :

Shaft dan diafragma sebagai shaft seal.


Casing dan shaft sebagai casing seal.

7. Return Bend
Return bend sering juga disebut crossover yang berfungsi membelokan
arah aliran gas dari diffuser ke return channel untuk masuk pada stage/impeller
berikutnya. Return bend di bentuk oleh susunan diafragma yang dipasang dalam
casing.
8. Return Channel
Return channel adalah saluran yang berfungsi memberi arah aliran gas dari
return bend masuk ke dalam impeller berikutnya. Return channel ada yang
dilengkapi dengan fixed vane dengan tujuan memperkecil swirl (olakan aliran
gas) pada saat masuk stage berikutnya sehingga dapat memperkecil vibrasi.
9. Diafragma
Diafragma adalah komponen bagian dalam kompresor yang berfungsi
sebagai penyekat antar stage dan tempat kedudukan eye seal maupun inter stage

seal. Dengan pemasangan diafragma secara seri, akan terbentuk tiga bagian
penting, yaitu diffuser, return bend, dan return channel. Diafragma ditempatkan
didalam casing dengan hubungan tongue-groove sehingga mudah dibongkar
pasang.

Bagian Dinamis
1. Shaft and Shaft Sleeve
Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeller dan
meneruskan daya dari pengerak ke impeller. Untuk penempatan impeller pada
shaft di gunakan pasak (key) dan pada multi stage, posisi pasak di buat selangseling agar seimbang.
Sedangkan jarak antar stage dari impeller di gunakan shaft sleeve, yang
berfungsi sebagai pelindung shaft terhadap pengaruh korosi, erosi dan abrasi dari
aliran dan sifat gas dan untuk penempatan shaft seal diantara stage impeller.
2. Impeller
Impeller berfungsi untuk menaikan kecepatan gas dengan cara berputar,
sehingga menimbulkan gaya. Hal ini menyebabkan gas masuk/mengalir dari inlet
tip (eye impeller) ke discharge tip. Karena adanya perubahan jari-jari dari sumbu
putar antara tip sudu masuk dengan tip sudu keluar maka terjadi kenaikan energi
kecepatan.
3. Bantalan (Bearing)
Bearing adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk
mendukung beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan memperkecil
gesekan dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya.
Pada kompresor sentrifugal terdapat dua jenis bearing, yaitu :

Journal bearing
Digunakan untuk mendukung beban dengan arah radial (tegak lurus
poros).
Thrust bearing
Digunakan untuk mendukung beban kearah aksial (sejajar poros).
Oil Film Seal
Oil film seal merupakan salah satu jenis seal yang digunakan dalam

kompresor. Oil film seal terdiri dari satu atau dua seal ring. Pada seal jenis ini
diinjeksikan minyak (oil) sebagai penyekat/perapat (seal oil) antara kedua

seal ring yang memiliki clearence sangat kecil terhadap shaft. Tekanan masuk
seal oil dikontrol secara proporsional berdasarkan perbedaan tekanan sekitar
5 psi diatas tekanan internal gas dan perbedaan tekanan oil-gas selalu
dipertahankan.
Sehubungan dengan kondisi operasi tidak selalu konstan, maka untuk
mempertahankan perbedaan tekanan antar seal oil dan gas dapat sesuai
dengan kondisi operasi, digunakan overhead tank.
Sistim overhead tank adalah memasang tanki penampung seal oil dengan
ketinggian tertentu diatas kompresor dan level seal oil dalam tanki dikontrol
melalui level control operated valve, kemudian tekanan gas stream
dimasukan kedalam tanki melalui bagian atas (top) sehingga memberikan
tekanan pada permukaan seal oil. Dengan sistem overhead tank, maka head
static seal oil secara otomatis dapat menyesuaikan dengan kondisi operasi
kompresor, sehingga perbedaan tekanan oil-gas proses dapat dipertahankan
konstan.
III.

METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Peralatan yang digunakan
Pompa Vakum
Kunci pas
Obeng
3.2 Bahan yang digunakan
Ampelas 1000 mesh
Lap pembersih
3.3 Langkah Kerja
a. Memastikan tidak ada arus listrik yang terhubung ke alat
b. Melepaskan baut-baut pada kompresor
c. Mengambil gambar bagian-bagian kompresor
d. Menulis spesifikasi alat
e. Merangkai kompresor seperti semula
f. Mengecek alat yang sudah terpasang seperti semula

IV.

DATA PENGAMATAN
Gambar bagian- bagian alat

Gambar skema kompresor


Gambar komponen kompresor

Nama komponen
Tangki Udara

Motor listrik

Gambar

Barometer

Klep

Piston

Switch control

Traps kondensat manual

Spesifikasi kompresor
Bagian

Spesifikasi
Tangki udara

Kipas
Barometer
Regulator
Klep
Piston
Switch control

Cara Kerja

Buatan : Torino (Italia)


Design Pressure 8 bar
Hydraulic Pressure 12 bar
HP : 1,5

Udara luar akan tersedot masuk saat piston bergerak turun dan akan membuka klep
sehingga udara dapat masuk ke ruang piston. Kemudian udara tersebut akan terdorong
keluar saat piston bergerak ke atas sehingga udara dapat masuk ke dalam tangki
penyimpanan udara. Mekanisnme penyedotan udara oleh piston dapat dilihat pada gambar
dibawah :

Saat udara di dalam tangki udara penuh udara tersebut akan mendorong pegas pada
switch control sehingga akan menyebabkan aliran listrik terputus sehingga kipas tidak
berputar lagi dan piston akan berhenti bergerak dan udara tidak akan masuk lagi ke dalam
tangki. Saat udara didalam tangki berkurang pegas tesebut akan turun dan listrik akan
kembali mengalir sehingga motor listrik akan menyala kembali dan udara akan masuk lagi
ke dalam tangki penyimpanan.

Perawatan Dan Perbaikan Kompresor

Melakukan pengisian oli hal tersebut ditujukan agar tidak terjadi keausan pad

piston akibat kekurangan pelumas.


Penggantian karet hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi kebocoran oli.

Pembersihan klep hal tersebut ditujukan agar tidak timbul kerak yang akan

mengakibatkan klep tidak dapat tertutup rapat.


Memeriksa switch control ditujukan untuk menghindari overload udara didalam
tangki akibat switch control tidak berfungsi.

Mengecek saluran traps kondensat di bawah tangki ditujukan untuk mengecek


kandungan air akibat udara yang terkompressi agara tidak timbul korosi pada tangki
yang dapat mengakibatkan kebocoran tangki

V.

PEMBAHASAN
Pada praktikum perawatan kali ini kami akan mempelajari mengenai
kompresor. Kami akan menguraikan bagian- bagian dari kompresor sehingga dapat
diketahui bagian- bagian dari kompresor serta cara kerja dan proses perawatan
bagian- bagian kompresor. Proses perawatan kompresor sangatlah penting karena
akan meningkatkan effisiensi kinerja sistem kompresor. Kinerja kompresor
dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya suhu udara pada aliran masuk, tekanan
optimum tangki kompresor, jumlah kondensat yang terkandung didalam tangki
udara.
Untuk mengatasi permasalahan diatas maka pada kompresor dilengkapi
beberapa komponen untuk mengatur agar masalah tersebut tidak muncul seperti
memasng saringan pada lokasi udara masuk, memasang switch control untuk
mengatur tekanan udara didalam tangki sehingga apabila udara didalam tangki penuh
maka elemen tersebut akan mematikan supply listrik yang mengakibatkan kerja
motor listrik berhenti sehingga tidak ada lagi udara yang masuk ke tangki. Untuk
mengatasi kondensat yang terbentuk didalam tangki akibat udara yang terkondensasi
maka dipasang traps kondensat untuk mengeluarkan airnya sehingga dapat
meminimalisasi kebocoran akibat korosi oleh air pada dinding tangki.
Beberapa perawatan kompresor yang bisa dilakukan diantaranya pelumasan,
mengecek traps kondensat, mengecek klep, membersihkan saringan udara(apabila
ada).

VI.

SIMPULAN

Teknik perawatan dan perbaikan kompresor diantaranya :

Cari dan perbaiki kebocoran udara tekan dan cobalah untuk mencegah hal yang sama.
Periksa kebocoran dan kehilangan tekanan diseluruh sistim secara teratur (bulanan).

Matikan pasokan udara ke peralatan produksi yang sedang tidak bekerja

Pisahkan pengguna tunggal udara bertekanan tinggi

Gunakan pengendali intermediate/expander/pengatur tekanan balik yang berkualitas


tinggi

Pilihlah produk-produk yang terbaik dikelasnya untuk seluruh suku cadang kompresor.

LAMPIRAN

Gambar 1. Range of Application

Gambar 2. Generalized Compressibility Factor

Gambar 3. Generalized Heat Capasity Ratio

Gambar 6. Approximate Polytropic Efficiency for Centrifugan and Axial


Compressor

Gambar 7. Approximate Polytropic Efficiency for Positive Displacement


Compressor

Gambar 8. Correction flow

DAFTAR PUSTAKA
Modul praktikum perawatan dan perabaikan.2011.kompresor.Bandung : Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Bandung.
UNEP.2006. Pedoman Effisiensi untuk Industri di Asia.

You might also like