You are on page 1of 18

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN

PESERTA DIDIK

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah yang berjudul Karakteristik Perkembangan Peserta Didik
tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karenanya, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.

Singaraja, 11 September 2016

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR. i
DAFTAR ISI.... ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah 1

1.2

Rumusan Masalah.. 2

1.3

Tujuan Penulisan 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Individu sebagai Peserta Didik


3
2.2 Karakteristik Individu sebagai Peserta Didik.
3
2.3
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi..
6
2.4 Pengaruh Pengembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah
Laku..... ...12
BAB III PENUTUP
3.1

Simpulan. 13

3.2

Saran 13

DAFTAR RUJUKAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Dr. Iskandar, M. Pd (2009) perkembangan individu merupakan
perubahan yang sistematis, progresif, dan berkesinambungan dalam diri
individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai
perubahan-perubahan yang dialam individu menuju tingkat kedewasaan atau
kematangannya.
Yang dimaksud perubahan yang sistematis yaitu perubahan dalam
perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi
antara satu bagian dengan bagian lainnya baik fisik maupun psikis dan
meupakan satu kesatuan yang harmonis. Progresif berarti perubahan yang
terjadi bersifat maju, meningkat dan meluas, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Berkesinambungan berarti bahwa perubahan pada bagian atau
fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan.
Perkembangan individu secara fisik terjadi sesuai dengan fase-fase
perkembangan, sedangkan secara psikis terjadi perubahan imajinasi fantasi ke
realistis.
Perkembangan yang terjadi pada suatu individu tentunya tidak akan sama
dengan perkembangan yang terjadi pada individu lainnya. Perbedaan ini
didasari oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah lingkungan dimana
individu itu berada. Dimana dari lingkungan yang berbeda akan menghasilkan
individu dengan karakteristik yang berbeda pula.
Perbedaan tersebut bermacam-macam, mulai dari perbedaan fisik, pola
berpikir dan cara merespon atau mempelajari hal-hal baru. Dalam hal belajar,
masing-masing individu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap
pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan dikenal
berbagai metode untuk dapat memenuhi tuntutan perbedaan individu tersebut

Peserta didik merupakan objek dari pendidikan yang sangat penting


untuk diperhatikan. Faktor tersebut yang harus diperhatikan adalah tahap
perkembangan dari peserta didik tersebut. Diantara perkembangan peserta
didik tersebut adalah bagaimana individu dan karakteriststiknya. Dari paparan
singkat di atas, maka penulis ingin menyajikan dalam tulisan ini mengenai
karakteristik individu sebagai peserta didik. Sebab dalam dunia pendidikan,
kita perlu untuk mengetahui segala perkembangan peserta didik termasuk dari
individu-individu dan karakteristik peserta didik tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas adapun rumusan masalah yang dapat
penulis temukan yaitu :
1.2.1 Bagaimana pengertian individu sebagai peserta didik?
1.2.2 Apa saja karakteristik individu sebagai peserta didik?
1.2.3 Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan pribadi?
1.2.4 Bagaimana pengaruh pengembangan kehidupan pribadi terhadap
tingkah laku?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari
penulisan makalah ini antara lain :
1.3.1 Mengetahui dan memahami pengertian individu sebagai peserta
1.3.2
1.3.3

didik
Memahami karakteristik individu sebagai peserta didik
Mengetahui dan memahami factor-faktor yang mempengaruhi

1.3.4

pengembangan pribadi
Memahami pengaruh pengembangan kehidupan pribadi terhadap
tingkah laku

BAB II
PEMBAHASAN
2.5 Pengertian Individu sebagai Peserta Didik

Menurut Wikipedia (2013) individu merupakan unit terkecil


pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian
terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi
bagian yang lebih kecil . Sejak lahir, bahkan sejak masih di dalam
kandungan ibunya, manusia merupakan kesatuan psikofisis (jasmani dan
rohani) yang khas dan terus menerus mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Makna dari kata pertumbuhan dan perkembangan pada
hakikatnya berbeda. Istilah pertumbuhan digunakan untuk menyatakan
perubahan kuantitatif mengenai aspek fisik atau biologis. Misalnya remaja
kemudian dewasa. Sedangkan istilah perkembangan digunakan untuk
perubahan yang bersifat kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani.
Misalnya anak SD yang bisa membaca dan menulis, pada waktu kecil,
biasanya ia mudah menangis.
Setiap individu dikatakan sebagai peserta didik apabila ia telah
memasuki usia sekolah. Usia 4 sampai 6 tahun di taman kanak-kanak.
Usia 6 atau 7 tahun di sekolah dasar. Usia 13 sampai 16 di sekolah
menengah pertama dan usia 16 sampai 19 tahun di sekolah menengah atas.
Jadi peserta didik adalah anak, individu yang tergolong dan tercatat
sebagai siswa di dalam satuan pendidikan.
2.6 Karakteristik Individu sebagai Peserta Didik
2.6.1 Karakteristik Individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau
karakteristik bawaan dan karakteristik yang diperoleh dari
pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan
karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang
menyangkut

faktor

biologis

maupun

faktor

sosial

psikologis.
Natur dan nature merupakan istilah yang biasa
digunakan untuk menjelaskan karakteristik-karakteristik
individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap
tingkat perkembangan. Seorang bayi yang baru lahir
merupakan hasil dari dua garis keluarga, yaitu garis
keturunan ayah dan garis keturunan ibu. Sejak terjadinya

pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru, maka


secara berkesinambungan dipengaruhi oleh bermacammacam faktor lingkungan yang merangsang.
2.6.2

Karakteristik Individu sebagai Peserta Didik


Setiap individu memiliki ciri,sifat bawaan dan
karakteristik

yang

diperoleh

dari

pengaruh

lingkungan disekitarnya.
Karakteristik yang berkaitan dengan perkembangan
faktor biologis cenderung lebih bersifat tetap,
sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan
faktor psikologis lebih mudah berubah karena

dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan.


Pada hakikatnya manusia merupakan pribadi yang
utuh,khas,dan memiliki sifat-sifat sebagai mahluk
individu.Kebutuhan

pribadi

manusia

meliputi

kebutuhan fisik dan kebutuhan sosiopsikologis.


2.6.3

Perbedaan Karakteristik Individu


Makna perbedaan karakteristik individual menurut
Lindgren (1980) menyangkut variasi yang terjadi, baik
variasi pada aspek fisik maupun psikologis.
Adapun bidang-bidang dari perbedaannya yakni:
Perbedaan kognitif
Kemampuan
kognitif
merupakan
kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan
ilmu pengetahuan dan tehnologi. Setiap orang
memiliki persepsi tentang hasil pengamatan atau
penyerapan atas suatu obyek. Berarti ia menguasai
segala sesuatu yang diketahui, dalam arti pada
dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan
itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi
miliknya.

Perbedaan kecakapan bahasa


Bahasa merupakan salah satu kemampuan
individu yang sangat penting dalam kehidupan.
Kemampuan

tiap

individu

dalam

berbahasa

berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan


kemampuan seseorang untuk menyatakan buah
pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat
yang

penuh

makna,

logis

dan

sistematis.

Kemampuan berbahasa sangat dipengaruhi oleh


faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor

fisik (organ bicara).


Perbedaan kecakapan motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan
koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan

oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.


Perbedaan Latar Belakang
Perbedaaan latar belakang dan pengalaman
mereka masing-masing dapat memperlancar atau
menghambat prestasinya, terlepas dari potensi

individu untuk menguasai bahan.


Perbedaan bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang
dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan
berkembang dengan baik apabila mendapatkan
rangsangan dan pemupukan secara tepat sebaliknya
bakat tidak berkembang manakala lingkungan tidak
memberi kesempatan untuk berkembang, dalam arti
tidak

ada

rangsangan

dan

pemupukan

yang

menyentuhnya.
Perbedaan kesiapan belajar
Perbedaan latar belakang, yang meliputi
perbedaan sisi ekonomi, sosio, maupun cultural,
amat penting artinya bagi perkembangan anak.
Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak

selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama


dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi
Terdapat banyak pendapat dan ajaran yang menjelaskan
factor- factor yang mempengaruhi kepribadiantermasuk aliran- aliran
yang berkembang pada kehidupan terdahulu. Aliran aliran tersebut
yaitu Nativisme, Empirisme, dan Konvergensi.
Aliran nativisme
Nativisme berasal dari kata native artinya asli atau
asal.Nativisme berpendapat bahwa sejak lahir anak telah memiliki atau
membawa

sifat-sifat

dan

dasar-dasar

tertentu,

yang

bersifat

pembawaan atau ke-turunan.Hal inilah yang menentukan kepribadian


anak.Sedangkan pendidikan dan lingkungan boleh dikatakan tidak
berarti, kecuali hanya sebagai wadah dan memberikan rangsangan
saja.Aliran ini dipelopori oleh Schoupenhouer yang berpendapat
bahwa faktor pembawaan itu lebih kuat dari pada faktor yang datang
dari luar.
Aliran empirisme
Aliran ini berkebalikan dengan aliran Nativisme.Tokoh
utama aliran ini ialah John Locke.Ia berpendapat bahwa perkembangan
anak menjadi manusia dewasa itu ditentukan oleh lingkungannya atau
oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil.
Manusia-manusia da-pat dididik apa saja (ke arah yang baik dan ke
arah

yang

buruk)

menurut

kehendak

lingkungan

atau

pendidikan.Ibaratnyakertas kosong yang bisa di tulis dengan


berbagai.Dalam pendidikan, pendapat kaum empiris ini terkenal
dengan namaoptimisme paedagogis.
Aliran ini diperkuat oleh J.F. Herbart dengan teori psikologi
asosiasinya, yang berpendapat bahwa jiwa manusia sejak dilahirkan itu
masih kosong. Baru akan berisi apabila alat indranya telah dapat
menangkap sesuatu, yaitu jiwa. Di dalam kesadaran ini, hasil
tangkapan itu tadi meninggalkan bekas. Bekas ini disebut tanggapan.
Makin lama alat indera yang dapat menangkap rangsangan dari luar ini
makin banyak dan semuanya itu meninggalkan tanggapan. Di dalam

tanggapan ini saling tarik menarik dan tolak menolak. Yang bertarik
menarik adalah tanggapan yang sejenis, sedangakan tolak menolak
adalah tanggapan yang tidak sejenis.
Aliran Konvergensi
Aliran ini dipelopori oleh itu W. Stern. Beliau mengajukan
teorinya terkenal dengan teori perpaduan, atau teori convergensi, yang
berpendapat bahwa kekuatan itu sebenarnya berpadu menjadi satu.
Keduanya saling memberikan pengaruh. Bakat yang ada pada anak,
ada kemungkinan tidak akan berkembang kalau tidak dipengaruhi oleh
segala sesuatu yang ada disekitar lingkunganya. Demikian pula
pengaruh dari lingkungan juga tidak akan berfaedah apabila tidak ada
yang menanggapi di dalam jiwa manusia.
Dengan adanya pendapat ini, dapat dikatakan bahwa
persoalan tentang pemba-waan dan lingkungan itu sudah selesai.Dalam
hukum konvergensi ini, masih terda-pat dua aliran, yaitu aliran yang
lebih menekankan kepada pengaruh pembawaan daripada pengaruh
lingkungan dan yang sebaliknya, lebih menekankan lingkungan atau
pendidikan.
A. Faktor bawaan ( hereditas )
Faktor bawaan merupakan

faktor

pertama

yang

mempengaruhi perkembangan pribadi. Dalam hal ini bawaan diartikan


sebagai segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu
sejak masa konsepsi( pembuahan ovom oleh sperma) sebagai
pewarisan dari pihak orang tua melalui gen- gen. Misalnya keadaan
fisik anak yang abnormal sejak dilahirkan. Tentu ini akan sangat
mempengaruhi perkembangan pribadi anak selanjutnya. Kemungkinan
besar anak akan menjadi pribadi yang pendiam, pemarah, kurang
percaya diri, sensitive dan lain sebagainya. Berbeda halnya dengan
anak yang dilahirkan dengan fisik yang normal dan berparas cantik/
tampan. Hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri seseorang.
B. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh sumber informasi di luar
individu yang diterima individu melalui alat indranya. lingkungan
7

ini adalah lingkungan keluarga , sekolah, kelompok sebaya dan


masyarakat.
1. Lingkungan keluarga
Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pengembangan pribadi anak. Perawatan orang tua yang penuh
kasih saying dan pendidikan tentang nilai- nilai kehidupan, baik
agama maupun sosial budaya yang diberikannya merupakan faktor
yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan
anggota masyarakat yang sehat.
Faktor lingkungan keluarga

yang

mempengaruhi

perkembangan pribadi yaitu keberfungsian keluarga, pola sikap


orang tua terhadap anak, serta kelas sosial dan status ekonomi
keluarga.
a. Keberfungsian keluarga
Kelurga memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi
biologis, fungsi ekonomis, fungsi pendidikan, fungsi sosialisasi,
fungsi perlindungan, fungsi rekreatif dan fungsi agama yang
sangat berperan dalam nasib atau keutuhan suatu keluarga.
Seiring perjalanan hidupnya yang diwarnai faktor internal
(kondisi fisik, psikis dan moralitas anggota keluarga) dan faktor
eksternal ( perubahan sosial budaya), maka setiap keluarga
mengalami perubahan yang beragam. Ada keluarga yang
semakin kokoh dalam menerapkan fungsinya. Tetapi ada juga
keluarga yang mengalami keretakan dan ketidakharmonisan
(disfungsional). Salah satu cirri disfungsi keluarga adalah
perceraian orang tua. Perceraian orang tua ternyata memberikan
dampak yang kurang baik terhadap perkembangan pribadi anak.
Hal itu terungkap dalam hasil penelitian beberapa ahli yang
menyatakan bahwa remaja yang orang tuanya bercerai
cenderung berperilaku nakal, mengalami depresi, melakukan
hubungan seksual secara aktif, dan cenderung tertarik dengan
penyalahgunaan obat terlarang.
b. Pola sikap orang tua terhadap anak
Terdapat beberapa pola sikap orang tua terhadap
anak yang masing-masing mempunyai pengaruh tersendiri
8

terhadap kepribadian anak. Pola sikap tersebut yaitu sikap


overprotection(

terlalu

melindungi),

permissiveness

(pembolehan/pembebasan), rejection (penolakan), acceptance


(penerimaan), domination (dominasi), submission (penyerahan)
dan overdiscipline (terlalu disiplin).

Pola Sikap Orang Perilaku Orang tua

Profil Tingkah Laku Anak

tua
1.

Overprotection
( terlalu
melindungi)

1.
2.
3.
4.

2.

Permissiveness
(pembolehan)

1.
2.
3.
4.

5.

3.

Rejection
(penolakan)

1.
2.
3.
4.

4. Acceptance
( penerimaan)

1.

2.

3.

Kontak berlebih dengan


anak
Pemberian bantuan pada
anak yang terus-menerus
Mengawasi kegiatan
anak secara berlebih
Memecahkan masalah
anak
Memberikan kebebasan
untuk berfikir
Menerima gagasan anak
Membuat anak merasa
diterima dan merasa kuat
Toleran dan memahami
kelemahan serta
kemampuan anak
Cenderung lebih suka
member yang diminta
anak daripada menerima
Bersikap masa bodoh
Bersikap kaku
Kurang mempedulikan
kesejahteraan anak
Menampilkan sikap
permusuhan terhadap
anak

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Perasaan tidak aman


Agresif dan dengki
Mudah merasa gugup
Melarikan diri dari kenyataan
Sangat tergantung
Bersikap mudah menyerah
Kurang percaya diri
Sulit dalam bergaul

1.
2.
3.
4.

Pandai mencari jalan keluar


Dapat bekerjasama
Percaya diri
Penuntut dan tidak sabaran

1.

Agresif ( mudah marah, gelisah,


keras kepala, suka bertengkar
dan nakal)
Kurang dapat mengerjakan
tugas, pemalu, suka
mengasingkan diri, mudah
tersinggung dan penakut
Sulit bergaul
Pendiam
Sadis
Mau bekerja sama
Bersahabat
Loyal
Emosinya stabil
Ceria dan bersikap optimis
Mau menerima tanggung jawab
Jujur
Dapat dipercaya
Memiliki perencanaa yang jelas

2.

3.
4.
5.
Memberikan perhatian 1.
2.
dan cinta kasih saying
yang tulus kepada anak 3.
4.
Menempatkan anak
5.
dalam posisi yang
6.
penting di dalam rumah 7.
Mengembangkan
8.
hubungan yang hangat 9.
dengan anak

4.
5.

6.

5.Domination
(dominasi)
6. Submission
(penyerahan)

Mendominasi anak

1.

2.
7. Overdiscipline
(terlalu disiplin)

Bersikap respek terhadap


untuk mencapai masa depan
10.
Bersikap realistic ( memahami
anak
Mendorong anak untuk
kelemahan dan kekuatan dirinya
menyatakan perasaan
secara objektif)
dan pendapatnya
Berkomunikasi dengan
anak secara terbuka

1.
2.

Senantiasa memberikan
sesuatu yang diminta
anak
Membiarkan anak
berperilaku semaunya
Mudah memberikan
hukuman
Menanamkan
kedisiplinan secara keras

1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.

Bersikap sopan dan berhati- hati


Pemalu, penurut, dan mudah
bingung
Tidak dapat bekerjasama
Tidak patuh
Tidak bertanggung jawa
Agresif dan teledor
Terlalu percaya diri
Tidak dapat mengambil
keputusan
Nakal
Sikap bermusuhan atau agresif
Impulsive

c.Kelas Sosial dan Status Ekonomi


Kondisi sosial ekonomi keluarga juga berperan
dalam pengembangan pribadi anak. Keluarga yang kelas sosial
dan ekonominya rendah cenderung menghasilkan anak yang
memiliki pribadi kurang percaya diri, merasa harga dirinya
rendah, prestasi belajar rendah, kurang dapat bergaul dengan
teman, bermasalah dalam beradaptasi. Hal ini dikarenakan oleh
keadaan orang tua yang mengalami depresi karena merasa
kurang mampu mengatasi masalah finansialnya yang kemudian
dapat menyebabkan depresi pada anak.
2. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang
secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran
dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu
mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moralspiritual, intelektual, emosional dan sosial.
Mengenai peranan sekolah dalam mengembangkan pribadi
anak, Hurlock ( 1986:322) mengemukakan bahwa sekolah
merupakan faktor penentu bagi perkembangan pribadi anak baik

10

dalam cara berfikir, bersikap maupun berperilaku. Sekolah


berperan sebagai substitusi keluarga dan guru sebagai substitusi
orang tua. Ada beberapa alasan, mengapa sekolah memainkan
peranan yang berarti bagi perkembangan anak, yaitu (a) para siswa
harus hadir di sekolah, (b) sekolah memberikan pengaruh kepada
anak secara dini, seiring dengan perkembangan konsep diri-nya,
(c) anak- anak banyak menghabiskan waktunya di sekolah daripada
di tempat lain di luar rumah, (d) sekolah memberikan kesempatan
kepada siswa untuk meraih sukses, dan (e) sekolah memberikan
kesempatan pertama kepada anak untuk menilai dirinya dan
kemampuannya secara realistik.
3. Lingkungan Teman Sebaya
Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi
remaja

mempunyai

peranan

yang

cukup

penting

bagi

perkembangan kepribadiannya.
Aspek kepribadian remaja yang berkembang secara
menonjol dalam pengalamannya bergaul dengan teman sebaya
adalah:
a. Social Cognition: kemampuan untuk memikirkan tentang
pikiran, perasaan, motif, dan tingkah laku dirinya dan orang lain.
Kemampuannya memahami orang lain memungkinkan remaja
untuk lebih mampu menjalin hubungan sosial yang lebih baik
dengan teman sebayanya. Mereka telah mampu melihat bahwa
orang itu sebagai individu yang unik dengan nilai- nilai, minat dan
sifat- sifat kepribadian yang beragam. Kemampuannya ini
berpengaruh kuat terhadap minatnya untuk bergaul membentuk
persahabatan dengan teman sebayanya.
b. Konformitas: motif untuk menjadi sama, sesuai, seragam
dengan nilai- nilai, kebiasaan, kegemaran, atau budaya teman
sebayanya. Karena adanya keinginan menjadi sama dan kondisi
anak yang masih cenderung labil maka lingkungan teman sebaya
dan pergaulannya membawa pengaruh yang cukup besar dalam

11

perkembangan pribadi anak. Anak yang tidak memiliki kepribadian


yang kuat yang dibentuk oleh orang tuanya di rumah maka dalam
menghadapi pergaulannya
Pengaruh kelompok teman sebaya terhadap perkembangan
pribadi anak ternyata berkaitan dengan iklim keluarga anak itu
sendiri. Anak yang memiliki hubungan yang baik dengan orang
tuanya cenderung dapat menghindarkan diri dari pengaruh negative
teman sebayanya dibandingkan dengan remaja yang hubungan
dengan orang tuanya kurang baik.

2.4

Pengaruh Pengembangan Kehidupan Pribadi terhadap

Tingkah Laku
Kehidupan merupakan rangkaian yang berkesinambungan dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan. Keadaan kehidupan sekarang
dipengaruhi oleh keadaan sebelumnya dan keadaan yang akan datang
banyak ditentukan oleh keadaan kehidupan saat ini. Dengan demikian,
tingkah laku seseorang juga dipengaruhi oleh hasil proses perkembangan
kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berintegrasi dengan
kejadian-kejadian saat sekarang.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jika sejak awal
perkembangan kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan harmonis,
maka dapat diharapkan tingkah laku yang merupakan pengejawantahan
berbagai aspek pribadi itu akan baik. Kehidupan pribadi yang mantap
memungkinkan seorang anak akan berperilaku mantap, yaitu : mampu
menghadapi

dan

memecahkan

berbagai

permasalahan

dengan

pengendalian emosi secara matang, tertib, disiplin, dan penuh tanggung


jawab.

BAB III

12

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap individu dikatakan sebagai peserta didik apabila ia telah
memasuki usia sekolah. Usia 4 sampai 6 tahun di taman kanak-kanak.
Usia 6 atau 7 tahun di sekolah dasar. Usia 13 sampai 16 di sekolah
menengah pertama dan usia 16 sampai 19 tahun di sekolah menengah
atas. Jadi peserta didik adalah anak, individu yang tergolong dan
tercatat sebagai siswa di dalam satuan pendidikan.
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan
dan

karakteristik

yang

diperoleh

dari

pengaruh

lingkungan.

Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki


sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial
psikologis.
Terdapat 3 aliran yang menjadi faktor berpengaruh terhadap
perkembangan pribadi yaitu aliran nativisme, empirisme, dan
konvergensi dimana faktor keluarga, sekolah, dan teman sebaya ikut
berperan dalam aliran konvergensi.
Tingkah laku seseorang dipengaruhi

oleh

hasil

proses

perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya


berintegrasi dengan kejadian-kejadian saat sekarang. Jika sejak awal
perkembangan kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan
harmonis, maka dapat diharapkan tingkah laku yang merupakan
pengejawantahan berbagai aspek pribadi itu akan baik
3.2 Saran
3.2.1.Untuk Mahasiswa
Sebagai calon pendidik harus memahami bagaimana
karakteristik dan perkembangan dari karakteristik peserta didik.
Untuk Masyarakat Umum
Dengan adanya makalah ini, diharapkan masyarakat umum

3.2.2.

sebagai wadah pendidikan non formal mampu mengawasi


perkembangan karakteristik bagi remaja.

13

14

DAFTAR RUJUKAN
Fatimah, Enung, Psikologi Perkembangan : Perkembangan Peserta Didik,
Bandung : CV Pustaka Setia, 2006.
Iskandar, Dr. MPd, Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru, Bandung :
Gaung Persada Press, 2013.
Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2006.
http://id.wikipedia.org/wiki/Individu (akses tanggal: 30 Agustus 2016)
http://aagsyugimbal.blogspot.com/2011/02/karakteristik-individu-sebagaipeserta.html (Akses tanggal: 30 Agustus 2016)
http://nurrafida.wordpress.com/2011/09/20/perbedaan-individual-peserta-didik/
(Akses tanggal: 30 Agustus 2016)
http://www.psychologymania.com/2012/12/faktor-faktor-yangmempengaruhi_31.html(Akses tanggal : 30 Agustus 2016)

You might also like