You are on page 1of 25

Nama

:Lovina Arianti

NPM

:160110120107
Matriks Perbaikan Sidang Akhir

No
1.

Nama Penguji
Saran Perbaikan
Dr. Rasmi
Judul
Rikmasari,drg. Perbandingan Uji Kekuatan Tarik
, Sp.Pros
Diametral Semen Tulang berbasis
Karbonat Apatit antara Partikel
Micro dan Nano Kalsium
Karbonat diubah
- Perbandingan Perbedaan
- Hilangkan kata Uji
- Karbonat Apatit antara Partikel
Micro dan Nano diubah ke
susunan Bahasa Indonesia

Hasil Perbaikan
Judul
Perbedaan Kekuatan
Tarik Diametral Semen
Tulang berbasis Karbonat
Apatit antara Partikel
Kalsium Karbonat Ukuran
Micro dan Nano

Abstrak
- Tidak terdapat singkatan
- Paragraf ketiga dan keempat
kalimat past tense
Kata Pengantar
- Perbaikan kalimat paragraf
pertama
- perbaikan gelar dokter

- diubah awal menjadi kapital:


laboratorium pada nomer 6
angkatan pada nomer 11
Perbaikan kata kerjasama pada
nomer 11
Daftar Isi

Arief Cahyanto, drg,


MT.,Ph.D
Dr. Koesterman Usri, drg
Indra Mustika Setia
Pribadi, drg., Sp.Perio
6. Kepala Laboratoirum
11. .. Unpad
Angkatan.
11.. kerjasamanya
selama ini.

TTD

- Setiap sub bab yang terdiri dari 3


nomer, penulisannya diratakan kiri
- Sebelum simpulan dan saran
dibuat 4 spasi
Daftar Tabel
Dibuat rata kanan
BAB I
Latar Belakang
- Perbaikan spasi referensi

Paragraf 5
(Dorozhkin, 2009;Burdick
and Mauck, 2010)
(Dumitrescu,2011;Geffers
et al., 2015)
Paragraf 6
(Cahyanto et al.,
2013;Cahyanto et al.,
2015a)

- Perbaikan penulisan referensi


Luo et al., (2016),
Cahyanto, et al (2015b)
Identifikasi Masalah
Dijadikan satu kalimat dan tidak
disingkat

Kerangka Pemikiran
- Paragraf pertama kata
melakukan ditulis di sebelum
kata dengan cara dan diganti
menjadi dilakukan
- mengganti Maka dari itu
menjadi Oleh sebab itu
- menambahkan kata
mendapatkan sebelum kata nilai

Luo et al. (2016)


Cahyanto et al. (2015b)

Apakah terdapat
perbedaan nilai kekuatan
tarik diametral semen
tulang berbasis karbonat
apatit antara partikel
kalsium karbonat ukuran
micro dan nano.

.tulang ini dilakukan


dengan cara..

Paragraf 2 dan 5

kekuatan tarik diametral


- menambahkan kata mengenai
sebelum kata pereduksian
- Perbaikan penulisan referensi
Prg 6: Cahyanto, et al (2015b)
Cahyanto et al., 2015a ; Cahyanto
et al., 2015b
Prg 7: Cho et al 2009
- Berdasarkan seluruh teori-teori
diubah menjadi teori
Lokasi dan Waktu Penelitian
- Nomer 1-3 dibuat rata kiri
- Perbaikan spasi pada kalimat
terakhir ..Januari Mei 2016

Paragraf 6 kalimat 1
.mendapatkan nilai.
Paragraf 7 kalimat 1
..mengenai pereduksian
ukuran partikel
Cahyanto et al. (2015b)
Cahyanto et al.,
2015a;Cahyanto et al.,
2015b
Cho et al. (2009)
Paragraf terakhir
Berdasarkan seluruh
teori.

Januari-Mei 2016.
BAB II
Sub bab 2.1 kalimat ke-2
- Penghilangan kata dari
salah satu dari jenis bahan
- Perbaikan spasi penulisan
referensi
Sub bab 2.1.1 paragraf 1
- Penghilangan kata dari
salah satu jenis dari bahan
- Penghilangan kata dalam
termasuk dalam tipe.
- Perbaikan spasi penulisan
referensi

..salah satu jenis


bahan.

.salah satu jenis


bahan.
.termasuk tipe.

Sub bab 2.1.2.1 paragraf 1 & 2


Tidak terdapat singkatan di awal
kalimat
Demineralized Dentin

Sub bab 2.1.2.4 paragraf 3


- Mengubah letak kata invasif ke
sebelum kata yang
..teknik operasi yang minimal
invasif.
- Mengganti Maka dari itu
menjadi Oleh sebab itu
- Penulisan sisi kiri paragraf poin
nomer 1 dan 2 dibuat lebih masuk
kedalam

Matrix (DDM)

teknik operasi invasif


yang minimal.
Paragraf 4 kalimat terakhir

Sub bab 2.2


Tidak terdapat singkatan di awal
kalimat
Sub bab 2.2.1
- penulisan polimorf dibuat
miring
- Tidak terdapat singkatan di awal
kalimat
- Penambahan , setelah kata
berbeda-beda
Sub bab 2.2.1.4
- Penulisan kapital pada judul sub
bab

Paragraf kedua kalimat


pertama

Paragraf pertama kalimat


pertama
Paragraf pertama kalimat
pertama

Amorphus Calcium
Carbonate

Sub bab 2.2.2


- Perbaikan penulisan referensi
- perbaikan penulisan
peneletiannya paragraf 2
- tidak terdapat singkatan pada awal Penelitiannya
kalimat prgf 3 kalimat 1
Sub bab 2.4.1 ; 2.4.2 ; 2.4.3
- Perbaikan penulisan keterangan
Dimana: F: Gaya maksimum
A : Luas daerah
- Perbaikan judul sub bab 2.4.2
Kekuatan tarik

dengan: F: gaya
maksimum ; A: luas
daerah

2.4.2 Kekuatan Tarik

BAB III
perbaikan penulisan gambar 3...
Sub bab 3.3
- Poin 3.3.1 3.3.3 dibuat 1 2 3
- variable bebas dibuat 2

Sub bab 3.4


- Perbaikan penulisan universal
testing machine
- 1mm/menit

Gambar 3.

- Semen tulang berbasis


COAp dengan partikel
CaCO ukuran micro
- Semen tulang berbasis
COAp dengan partikel
CaCO ukuran nano

Universal Testing
Machine
1 mm/menit

Sub bab 3.5.1 3.5.3


- Perbaikan penulisan keterangan
gambar
Sub bab 3.5.5
- Penulisan poin 1-7 dibuat rata kiri
Sub bab 3.6
Perbaikan bagan prosedur
penelitian
Sub bab 3.6.1 3.6.3
Penambahan narasi sebelum poin
Sub bab 3.6.4
- Perbaikan penulisan
NEXYGEN
- universal testing machine
- 1mm/menit

Nexygen

Sub bab 3.7


Perbaikan penulisan :
Data yang sudah diperoleh
kemudian di uji t independen

Universal Testing
Machine
1 mm/menit

Data yang diperoleh


kemudian dianalisis
menggunakan uji statistic t
independen
BAB IV
- Pengubahan kata Repitisi
menjadi Pengulangan:
- Perbaikan penulisan gambar 4..
menjadi Gambar 4..
- Perbaikan penulisan tabel 4..
menjadi Tabel 4..
- Perbaikan penulisan 0...
menjadi 0,
- Perbaikan penulisan judul grafik
judul berada dibawah grafik
Sub bab 4.1
- Penghilangan Kelompok
Kontrol dan Kelompok
eksperimental
- Perbaikan penulisan judul gambar
4.1
Pengujian Kekuatan Tarik
Diametral Pada Sampel dengan
Menggunakan Alat UTM
- Perbaikan isi pembahasan
pereduksian ukuran partikel
kalsium karbonat
BAB V
Sub bab 5.1 Simpulan
Poin 1 dan 2 digabung

Paragraf 1

Pengujian Kekuatan Tarik


Diametral pada Sampel
dengan Menggunakan Alat
UTM

Perbaikan Daftar Pustaka

PERBEDAAN KEKUATAN TARIK DIAMETRAL SEMEN TULANG


BERBASIS KARBONAT APATIT ANTARA PARTIKEL KALSIUM
KARBONAT UKURAN MICRO DAN NANO

SKRIPSI

LOVINA ARIANTI
NPM 160110120107

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BANDUNG
2016

Perbedaan Kekuatan Tarik Diametral Semen Tulang Berbasis Karbonat


Apatit antara Partikel Kalsium Karbonat Ukuran Micro dengan Nano Lovina Arianti 160110120107

ABSTRAK

Semen tulang merupakan suatu material inorganik yang dapat digunakan


sebagai bahan pengganti tulang yang rusak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai kekuatan tarik diametral semen
tulang berbasis karbonat apatit (COAp) antara partikel kalsium karbonat
(CaCO) ukuran micro dengan nano.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah ekperimental murni. Sampel ini
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok semen tulang berbasis COAp
dengan partikel CaCO ukuran micro dan dengan partikel CaCO ukuran nano.
Masing-masing kelompok terdiri dari dua belas buah sampel. Uji kekuatan tarik
diametral dilakukan dengan alat Universal Testing Machine (Llyod).
Hasil pengukuran kekuatan tarik diametral untuk semen tulang berbasis
COAp dengan partikel CaCO ukuran micro adalah 3,1653 MPa dan semen
tulang berbasis COAp dengan partikel CaCO ukuran nano adalah 1,9308 MPa.
Hasil pengujian dianalisis secara statistik dengan t test ( = 0,05), menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan kekuatan tarik diametral yang bermakna antara semen
tulang berbasis COAp dengan partikel CaCO ukuran micro dan dengan partikel
CaCO ukuran nano.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah semen tulang
berbasis COAp dengan partikel CaCO ukuran micro memiliki kekuatan tarik
diametral lebih tinggi dibandingkan dengan semen tulang berbasis COAp dengan
partikel CaCO ukuran nano.

Kata kunci:Kekuatan tarik diametral, semen tulang, karbonat apatit,


COAp, kalsium karbonat, CaCO.

Diametral Tensile Strength Comparison of Bone Cement Based on Carbonate


Apatite between Micro and Nano Particles of Calcium Carbonate Lovina
Arianti 160110120107

ABSTRACT

Bone cement is inorganic material which can be used for bone substitute
materials. The aim of this study was to know the diametral tensile strength (DTS)
value of bone cement based on carbonate apatite (COAp) between micro and
nano particles of calcium carbonate (CaCO).
This study was quasi experimental. Samples were divided into two groups,
the first group using micro particle of CaCO and the other group using nano
particle of CaCO. Each group consists of twelve samples. The DTS was
conducted by using a Universal Testing Machine (Llyod).
The result showed that the diametral tensile strength for micro particle of
CaCO was 3,1653 MPa and nano particle of CaCO was 1,9308 MPa. The data
was analyzed statistically with t independent test (=0,05) which showed that the
diametral tensile strength between micro and nano particle of CaCO was
significantly different.
In conclusion obtained from this study was bone cement based on COAp
with micro particle of CaCO had higher diametral tensile strength value than
bone cement based on COAp with nano particle of CaCO.

Key words:Diametral tensile strength, bone cement, carbonate apatite, COAp,


calcium carbonate, CaCO.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim,
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat,
karunia, dan pertolongan-Nya berbagai kesulitan telah dilalui oleh penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dalam rangka melengkapi dan memenuhi
persyaratan untuk mencapai gelar sarjana kedokteran gigi di Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Padjadjaran, Bandung. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada:
1. Dr. Nina Djustiana, drg., sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Padjajaran.
2. Arief Cahyanto, drg, MT., Ph.D., selaku pembimbing utama yang telah
meluangkan waktu dan tenaga dalam proses penyusunan skripsi ini.
3. Elin Karlina, drg, M.Kes, selaku pembimbing pendamping yang telah
meluangkan waktu dan tenaga dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. Zulia Hasratinngsih, drg., MDSc.; Dr. Koesterman Usri, drg., M.M.; Renny
Febrida, drg., M.Si.; Veni Takarini, drg., M.Kes., selaku dosen ITMKG
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran yang telah memberi
bantuan dan saran selama ini.
5. Indra Mustika Setia Pribadi, drg., Sp.Perio, sebagai dosen wali yang telah
memberi saran dan kritik membangun selama ini.
6. Kepala Laboratorium ITMKG Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran dan Bapak Udin.
7. Kepala Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran dan seluruh staf.
8. Kepala Laboratorium Pusat Riset Nanoteknologi dan Graphene Universitas
Padjadjaran, Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc., Kang Ramdan, dan seluruh staf.

9. Seluruh karyawan, administrasi, serta staf perpustakaan Fakultas Kedokteran


Gigi Universitas Padjadjaran.
10. Kepada keluarga tersayang : Kedua orang tua ayah Agus Ganjar Riyana dan
ibu Nursyanti Syarif, kembaran Lovita Arianti, adik Adinda Safira Adani,
seluruh keluarga besar, dan Jundullah Abdul M.Q. yang senantiasa
memberikan dorongan, nasihat, dan doa yang tiada hentinya kepada penulis
selama ini.
11. Teman-teman seperjuangan skripsi di bidang ITMKG, sahabat-sahabat
tercinta, dan teman-teman seperjuangan di FKG Unpad Angkatan 2012 atas
kerjasamanya selama ini, serta seluruh pihak yang telah membantu dan
memberikan doa yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, berkah, dan
anugerah-Nya bagi seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam proses
penyusunan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi ilmu kedokteran gigi dan pembaca.

Bandung, Juni 2016

Penulis

DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................
ABSTRACT..................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR..................................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................
DAFTAR GRAFIK.
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................

iv
v
vi
viii
xii
xiii
xiv
xv

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
1.1 Latar Belakang Penelitian.........................................................
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian..................................................
1.4 Kegunaan Penelitian.................................................................
1.5 Kerangka Pemikiran..................................................................
1.6 Metodologi Penelitian...............................................................
7 Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................

1
1
5
5
6
6
9
9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................


2.1 Semen Tulang............................................................................
2.1.1 Definisi Semen Tulang
2.1.2 Jenis Semen Tulang...
2.1.3 Bone Graft dan Semen Tulang...
2.1.4 Kegunaan Semen Tulang di Bidang Kedokteran Gigi..
2 Kalsium Karbonat (CaCO)..
2.2.1 Polimorf (CaCO)...
2.2.2 Kegunaan Kalsium Karbonat (CaCO) pada Bahan
Kedokteran Gigi.

10
10
10
11
16
17
18
19
23

3 Karbonat Apatit (COAp)


2.4 Tinjauan Umum Kekuatan
2.4.1 Kekuatan Tekan..
2.4.2 Kekuatan Tarik
2.4.3 Kekuatan Tarik Diametral...
2.5 Universal Testing Machine (UTM) ..

24
24
25
27
28
29

BAB III METODE PENELITIAN............................................................


3.1 Jenis Penelitian..........................................................................
3.2 Sampel Penelitian......................................................................
3.3 Variabel Penelitian....................................................................
3.3.1 Variabel Bebas................................................................
3.3.2 Variabel Terikat..............................................................
3.3.3 Variabel Terkontrol.........................................................

31
31
31
32
32
32
32

3.4 Definisi Operasional.................................................................


3.5 Alat dan Bahan Penelitian.........................................................
3.5.1 Alat Pereduksian Ukuran Partikel CaCO
3.5.2 Alat Persiapan Bubuk Semen Tulang Berbasis
COAp.

32
33
33
34

3.5.3

Alat Pembuatan Sampel Semen Tulang Berbasis


COAp.

35

3.5.4 Alat Uji Kekuatan Tarik Diametral..


3.5.5 Bahan Penelitian..........................................................
3.6 Prosedur

36
37
37

Penelitian....................................................................
3.6.1 Pereduksian ukuran partikel Semen Tulang menjadi
ukuran nano dengan menggunakan beads mill.
3.6.2 Persiapan Bubuk Semen Tulang berbasis COAp.........
3.6.3 Pembuatan Sampel Semen Tulang berbasis COAp
3.6.4 Pengujian Kekuatan Tarik Diametral..............................
3.7 Analisis Data Penelitian............................................................

38
39
40
41
41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian.
4.2 Pengujian Hipotesis
4.3 Pembahasan...
4.3.1 Pembahasan Hasil Uji Kekuatan Tarik Diametral.
4.3.2 Pembahasan Hasil Reduksi Ukuran Partikel CaCO
menjadi nano...

42
42
45
47
47
49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...........................................................


5.1 Simpulan...................................................................................
5.2 Saran..........................................................................................

52
52
52

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
RIWAYAT PENULIS................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................

54
57
58

DAFTAR TABEL

No. Tabel

Judul

Halaman

4.1

Hasil pengukuran kekuatan tarik diametral semen tulang


berbasis COAp dengan perbedaan ukuran Partikel
CaCO yaitu micro dan nano

43

4.2
4.3

Hasil Uji Normalitas


Hasil Uji T Independen Perbandingan Hasil Pengukuran
Kekuatan Tarik Diametral Semen Tulang Berbasis
COAp antara Partikel CaCO Ukuran Micro dengan
Nano .

45
46

Latar belakang
perhatian khusus yaitu semen kalsium fosfat (Calcium Phosphate
Cement/CPC). Idealnya bahan pengganti tulang harus memiliki sifat mekanis
yang mirip dengan tulang biologis. Sifat mekanis CPC secara umum mirip dengan
tulang biologis, namun relatif lebih rendah. Pada aplikasinya CPC hanya dapat
digunakan pada non-load bearing area yaitu daerah yang tidak mendapatkan
tekanan. Oleh sebab itu, sifat mekanis perlu diketahui untuk pemilihan semen
tulang yang tepat pada aplikasinya. CPC memiliki 2 tipe berdasarkan pH-nya
yaitu semen apatit (pH>4,2) dan semen brushite (pH<4,2) (Damien and Parsons,
1991; Dumitrescu, 2011).
Luo et al. (2016) dalam penelitiannya membandingkan sifat mekanis
antara semen apatit dengan semen brushite eksperimental dan komersial (Chron
OS inject dan Norion SR), salah satunya yaitu mengevaluasi kekuatan tarik
diametral. Hasil penelitian Luo et al. (2016) diketahui bahwa semen apatit
memiliki nilai kekuatan tarik diametral yang relatif lebih baik dibandingkan
dengan semen brushite. Pada saat ini semen apatit paling sering diinvestigasi
dibandingkan dengan semen brushite (Luo et al., 2016).
Secara umum, semen tulang dengan tipe apatit (apatite cement/AC)
memiliki kekuatan mekanis yang bersifat brittle. Hal tersebut membuat
penggunaan semen ini terbatas di bidang kedokteran gigi yaitu hanya dapat
digunakan dengan baik pada kerusakan tulang pada non-load bearing area
(Dorozhkin, 2009;Burdick and Mauck, 2010).

maksilofasial, dan kerusakan kraniofasial dengan defek yang kecil (<25


cm) (Dumitrescu, 2011;Geffers et al., 2015).
Semen apatit (Apatite cement/AC) telah menarik banyak perhatian dan
minat di bidang ortopedi dan kedokteran gigi sebagai bahan rekonstruksi tulang.
Hal ini disebabkan pada saat penggunaan AC dapat menunjukkan respon jaringan
dan osteokonduktivitas yang sangat baik (Oda et al, 2008). Kelebihan lain yang
dimiliki oleh AC adalah terletak pada kemampuannya untuk dapat digantikan oleh
tulang (Cahyanto et al., 2015a).
Penggantian AC dengan tulang pada saat ditanamkan dalam tubuh
berhubungan

dengan

proses

karbonasi

(subsitusi

karbonat)

sehingga

menghasilkan produk akhir karbonat apatit (COAp). Komponen inorganik pada


tulang biologis yaitu COAp yang mengandung 4-8wt% karbonat dalam struktur
apatitnya. Kandungan karbonat pada struktur apatit menunjukkan kemampuan
untuk diresorpsi oleh osteoklas dan pembentukan tulang baru. Hal ini
menunjukkan bahwa perubahan AC menjadi COAp merupakan hal penting.
Kemampuan AC dalam penggantian tulang dapat dikembangkan apabila bahan
dasar awal pembuat AC dapat mengubah AC menjadi COAp setelah ditanamkan
dalam tubuh. Dibutuhkan bahan dasar pembuatan semen COAp yang dapat
menghasilkan apatit dalam fase paling stabil secara termodinamika terhadap
lingkungan tubuh (Cahyanto et al., 2013;Cahyanto et al., 2015a).
Bahan yang menjadi kandidat sebagai bahan dasar awal pembuatan semen
COAp, yaitu terdiri dari kalsium karbonat (CaCO) dan dicalcium phosphate
anhydrous (CaHPO ; DCPA) (Cahyanto et al., 2013). Telah terbukti dalam suatu

penelitian, saat CaCO dan CaHPO dicampurkan dengan larutan


disodium hydrogen phosphate (NaHPO) akan menghasilkan semen COAp
dengan apatit yang memiliki fase paling stabil secara termodinamika terhadap
lingkungan tubuh (Cahyanto et al., 2015b).
Cahyanto et al. (2015b) dalam penelitiannya telah melakukan uji kekuatan
tarik diametral pada ukuran partikel CaCO yang berbeda. Pada penelitiannya
digunakan sampel polimorf CaCO yang berasal dari pabrik yaitu vaterit (0,7
m), kalsit seperti vaterit/kalsit(v) (0,5-0,7 m), kalsit yang direduksi menjadi
ukuran partikel yang lebih kecil/kalsit(g) (0,3-0,5 m), dan kalsit sebelum
direduksi dengan ukuran partikel original/kalsit(ug) (10 m). Sebelum diuji,
setiap sampel ditambahkan CaHPO dalam bentuk bubuk dan dicampur dengan
larutan NaHPO untuk pembentukan semen COAp. Hasilnya menunjukkan
bahwa kalsit(g)+CaHPO memiliki nilai kekuatan tarik diametral paling tinggi,
selanjutnya kalsit(ug)+CaHPO, vaterit+CaHPO dan terakhir yang memiliki nilai
kekuatan tarik diametral paling rendah yaitu kalsit(v)+CaHPO.
Penelitian dengan menggunakan CaCO sebagai salah satu bahan dasar
pembuatan semen COAp pada saat ini baru ditemukan dalam ukuran partikel
sebatas submicron. Belum ditemukan adanya data tentang hasil uji serupa dengan
menggunakan ukuran partikel CaCO yang direduksi hingga mencapai nano.
Sedangkan, penelitian mengenai pereduksian ukuran partikel CaCO menjadi
ukuran nano sudah pernah ditemukan dengan cara presipitasi CaCO atau dengan
menggunakan cara proses penggilingan CaCO (Cho et al., 2009).

Berdasarkan pemaparan sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan


penelitian tentang perbedaan kekuatan tarik diametral semen tulang berbasis
COAp antara partikel CaCO ukuran micro dengan nano.

1.1 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
dibuat identifikasi masalah sebagai berikut:
Apakah terdapat perbedaan nilai kekuatan tarik diametral antara semen
tulang berbasis COAp antara partikel CaCO ukuran micro dengan nano.

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud penelitian ini adalah mendapatkan data tentang perbedaan nilai
kekuatan tarik diametral semen tulang berbasis COAp antara partikel CaCO
berukuran micro dengan nano yang dapat digunakan sebagai bahan pengganti
tulang di bidang kedokteran dan kedokteran gigi.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai
kekuatan tarik diametral semen tulang berbasis COAp antara partikel CaCO
ukuran micro dengan nano.

1.3 Kerangka Pemikiran


Selama lebih dari satu abad, telah dilakukan penelitian untuk mendapatkan
bahan yang cocok untuk memperbaiki dan mengganti segmen tulang yang rusak
pada sistem muskuloskeletal biologis (Damien and Parsons, 1991). Penggantian
kerusakan tulang ini dilakukan dengan cara bone grafting melalui proses
pembedahan dengan menempatkan tulang baru ke dalam rongga tulang yang telah
rusak dengan menggunakan bahan bone graft (Poitout, 2004).
Autograft merupakan salah satu prosedur transplantasi tulang yang
menggunakan bahan dari bagian tulang sehat lainnya pada pasien yang sama.
Prosedur ini dianggap sebagai Golden Standard dari seluruh prosedur perbaikan
kerusakan tulang (Legeros et al., 2008). Namun, bagaimanapun juga ketersediaan
jumlah tulang sehat pada umumnya terbatas dan prosedur implantasi ini
membutuhkan waktu operatif lebih lama yang dapat memberikan rasa sakit di
daerah tubuh yang lain, kehilangan darah dalam jumlah besar, dan dapat
memberikan komplikasi yang membahayakan terhadap tulang yang diambil
sebagai donor (Damien and Parsons, 1991). Oleh sebab itu, penggunaan

hal.7 paragraf terakhir


Cahyanto et al. (2015b) dalam penelitiannya, mendapatkan nilai kekuatan tarik
diametral bahan dasar pembuatan semen tulang COAp dengan perbedaan ukuran
partikel CaCO menunjukkan bahwa partikel CaCO berasal dari pabrik dengan
polimorf kalsit(g) + CaHPO yang telah dilakukan pereduksian ukuran partikel

CaCO menghasilkan nilai kekuatan tarik diametral yang lebih tinggi


dibandingkan kalsit(ug) dengan ukuran partikel original dan kalsit(v) dengan

Hal.8
pengubahan sifat polimorf CaCO. Oleh sebab itu, pengaruh perbedaan
ukuran partikel CaCO pada sifat-sifat semen COAp perlu diketahui untuk
menentukan bahan yang memiliki kekuatan mekanis lebih baik.
Pada penelitian Cahyanto et al. (2015b) dilakukan perbedaan kekuatan
tarik diametral semen tulang berbasis COAp berdasarkan perbedaan ukuran
partikel CaCO sebelum direduksi dan setelah direduksi, selain itu juga
berdasarkan perbedaan sifat polimorf-nya. Pemilihan bahan dengan kekuatan
mekanis yang baik dapat diketahui dengan melakukan uji kekuatan tarik
diametral. Sampel yang digunakan pada penelitian Cahyanto et al. (2015b) yaitu
bubuk semen CaCO dengan ukuran partikel tertentu dan bubuk CaHPO dengan
rasio berat bubuk 40:60 yang dicampurkan dengan 0,8 mol/L larutan NaHPO
dalam rasio liquid to powder (L/P) 0,45. Selanjutnya, pasta tersebut dimasukan
dalam mold pada suhu 37C dengan kelembaban relatif 100% pada periode waktu
dari 24 jam hingga 96 jam (Cahyanto et al., 2015a;Cahyanto et al., 2015b).
Faktor-faktor yang memengaruhi kekuatan mekanis semen tulang harus
diperhatikan seperti suhu, porositas, aditif/bahan campuran, karakteristik
penanganan, rasio L/P, ukuran partikel bubuk, dan sebagainya. Ukuran partikel
CaCO merupakan faktor utama yang memengaruhi kekuatan mekanis semen
COAp (Legeros et al., 2008).

Cho et al. (2009) dalam penelitiannya mengenai pereduksian ukuran partikel


CaCO untuk mencapai ukuran nano berhasil mendapatkannya dengan
menggunakan metode penggilingan partikel CaCO. Pada penelitian tersebut
diketahui bahwa proses mendapatkan ukuran partikel CaCO dalam ukuran nano

Hal.9
lebih

mudah

dan

menguntungkan

dengan

menggunakan

proses

penggilingan dibandingkan dengan menggunakan proses presipitasi CaCO.


Berdasarkan seluruh teori yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dibuat
hipotesis yaitu terdapat perbedaan nilai kekuatan tarik diametral semen tulang
berbasis COAp antara partikel CaCO ukuran micro dengan nano.

1.4 Metodologi Penelitian


Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental
murni untuk mendapatkan data perbedaan nilai kekuatan tarik diametral semen
tulang berbasis COAp antara partikel CaCO ukuran micro dengan nano.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di:
1. Laboratorium Ilmu Teknologi Material Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran
Gigi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor untuk tahap persiapan bubuk,
pembuatan sampel, dan uji kekuatan tarik diametral.

2. Laboratorium Pusat Riset Nanoteknologi dan Graphene Universitas


Padjadjaran, Jatinangor untuk tahap pengeringan sampel pada drying oven.
3. Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas
Padjadjaran, Jatinangor untuk tahap penyimpanan sampel pada inkubator.
Penelitian ini telah dilakukan dari bulan JanuariMei 2016.

You might also like