You are on page 1of 7

PRAKTIKUM 3 TELEKOMUNIKASI 1

PHASE SHIFT OSCILATOR

Disusun Oleh:
Nama : Moh. Ali Fauzi
NIM

: 14050514061

Kelas : ELKOM B 2014

S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2016
PERCOBAAN 4
Phase Shift Oscillator
1.1
Tujuan
Mendemonstrasikan karakteristik dan operasi rangkaian phase shift
oscillator
1.2

Teori Singkat

Phaseshift adalah suatu rangkaian oscillator yang ditandai dengan adanya


rangkaian high-pass filter sebanyak 3 pasang . Oscilator ini terdiri dari
rangkaian RC cascade sebagai rangkaian feedbacknya. Hal ini
menyebabkan adanya pergeseran fasa sebesar 180. Rangkaian feedback
adalah rangkaian dengan sebagian hasil output dikembalikan ke input
penguat. Penguatnya menggunakan inverting amplifier, maka ada
beberapa sinyal yang diproses terbalik (invert) dengan beda 180 ke
output.

Gambar 4.0 Phase Shift Oscillator.


Formula yang digunakan:
Frekuensi center

f c=

1
(Hz)
2 RC 6

(4.1)

Desibel Gain

Rf
R =29

1.3
a.
b.
c.
d.
e.
f.

(4.2)

Alat dan Bahan


Sumber Tegangan DC: +10V, -10 V
Op-amp: 741-DIV
Resistor: 3 virtual 10 k
Potensiometer: 1 M
Kapasitor: 3 virtual 10nF
Oscilloscope

1.4

Prosedur Percobaan
XSC2
R4
G

V1
10 V

1M
50 %
Key=A
7

T
A

U1

C3

C1

10nF

10nF
R2
10k

C2
10nF

R1

6
2

10k

741-DIV

V2
10 V

R3
10k

Gambar 4.1 Rangkaian Phase Shift Oscillator


a. Menghubungkan setiap komponen seperti pada Gambar 4.1.
b. Mendouble-click Oscilloscope untuk menampilkan hasil output. Atur
time base 2 ms /Div dan Channel A sebesar 2 V/Div dan Channel B

sebesar 200 mV/Div.

c. Memilih Simulate/Interactive Simulation Settings, dan pilih Set to Zero


untuk kondisi awal.
d. Memulailah simulasi dan ukur output frekuensi osilasi.
e. Menyetop simulasi dan Menempatkan sebuah spectrum Analyzer pada
workspace dan Menghubungkan input ke output dari osilator
f. Mendouble-click untuk membuka jendela spectrum analyser.
g. Menekan Set Span. Atur Start = 0 kHz, End = 1 kHz, Amplitudo = LIN
dan Range = 2V/DIV. klik Enter.
h. Merestart simulasi. Ketika osilator sudah stabil, Drag red marker ke
posisi dari jalur spektrum yang ingin diamati, lalu Mencatat frekuensi
pada sudut sisi bawah dari jendela spectrum analyser. Fc = 16,289
kHz.
i. Mengatur potensiometer ke titik dimana osilasi baru dimulai. Ukur nilai
dari resistansi potensiometer pada titik tersebut dan lengkapi tabel
dibawah ini.
j. Buka jendela osiloskop. Ukur dan catat pergeseran fasa pada input
osiloskop.
1.5

Data Hasil Percobaan


Tabel 4.1

Frequency(Hz)
Rf/R pada titik dimana
osilasi dimulai

Hasil Pengukuran
8,025 kHz

Hasil Perhitungan
650,23 Hz

3,699 kOhm

290 kOhm

Hasil yang diharapkan pada display osiloskop:

1.6Analisa

Frekuensi center perhitungan yaitu sebagai berikut:


4

f c=

1
1
1
10
=f c =
=
=
4
3
9
2 RC 6
2 ( 3,14 ) ( 10 x 10 ) ( 10 x 10 ) 6 6,28 x 10 6 6,28 ( 2,449 )

104
=650,23 Hz .
15,379
Hambatan feedback:

Rf
=29 R f =10 x 103 .29=29 x 104 ohm .
R

Untuk pergeseran fasa, saya melihat bahwa di osiloskop gelombang

berupa garis lurus (mirip gelombang DC) setelah sebelumnya


berosilasi. Dari hal ini, sehingga dapat saya katakan tidak ada
pergeseran fasa (pergeseran fasa sebesar 0 o).
Untuk hambatan feedback pengukuran, saya juga masih bingung
bagaimana cara melihatnya sehingga saya berpendapat pada
potensiometer saya atur dengan pergeseran mencapai 100%. Hal ini
saya lakukan karena saat potensiometer diatur hingga 95%, nilai
hambatan potensiometer berorde sekitar ratusan M , namun saat
potensiometer menuju 100% hambatannya menjadi berorde sekitar k

.
1.7Kesimpulan
Dari hasil pengamatan saya, dapat saya simpulkan antara lain:
1. Antara hasil pengukuran dengan hasil perhitungan menunjukkan
adanya perbedaan yang signifikan, sehingga antara pengukuran
dengan hasil perhitungan mengindikasikan adanya ketidakcocokan.
2. Pergeseran fasa pada osiloskop terjadi dengan nilai pergeseran
sebesar 0o dikarenakan tidak ada gelombang output yang
membentuk sinusoidal.

3. Dari rangkaian percobaan yang telah saya lakukan, terbukti adanya


osilasi sebelum timbul sinyal. Besarnya frekuensi osilasi yaitu 8 kHz
secara pengukuran dan 650 Hz secara perhitungan. Adanya
perbedaan nilai frekuensi ini disebabkan karena ketidaktahuan saya
dalam mengetahui penyebab perbedaan yang sangat besar ini.
1.8Lampiran
Saat awal terjadi osilasi.

Saat akhir terjadi osilasi.

Melalui Spectrum Analyzer

DAFTAR PUSTAKA

Arif. 2013. Rangkaian Phase Shift Oscillator.


(http://arifalt.blogspot.co.id/2013/01/rangkaian-phase-shift-oscillator.html , diakses
tanggal 24 September 2016, pukul 09.51 di rumah).

You might also like