Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Nama : Moh. Ali Fauzi
NIM : 14050514061
Kelas : ELKOM B 2014
2016
OPTICAL FIBER FOR COMMUNICATION PRINSIPLES
AND PRACTICE
1.2. Gambaran Umum
Sebuah sistem komunikasi serat optik mirip dalam konsep dasar untuk semua jenis
sistem komunikasi. Sebuah blok skematis dari sistem komunikasi secara umum ditunjukkan
pada Gambar 1.2 (a), yang bertujuan untuk menyampaikan sinyal dari sumber informasi
melalui media transmisi ke tujuan.
Sebuah sistem komunikasi biasanya terdiri dari pemancar atau modulator, serta terkait
dengan sumber informasi, media transmisi, penerima atau demodulator di titik tujuan. Dalam
komunikasi, sumber informasi akan membentuk sinyal listrik, biasanya berasal dari sinyal
pesan yang tidak listrik (misalnya suara), untuk pemancar terdiri dari komponen listrik dan
elektronik yang akan mengubah sinyal ke dalam bentuk yang sesuai untuk pentransmisian
melalui media transmisi.
Sinyal ini akan dibawa oleh modulasi pembawa dengan bentuk berupa gelombang
elektromagnetik. Media transmisi dapat terdiri dari sepasang kabel misalnya kabel koaksial
atau link radio melalui ruang bebas ke mana sinyal akan ditransmisikan ke penerima, di mana
sinyal akan berubah menjadi sinyal informasi asli (didemodulasi) sebelum dilewatkan ke
tujuan .
Untuk komunikasi sistem pada serat optik ditunjukkan pada Gambar 1.2 (a) yang
dapat dikembangkan menjadi sedikit lebih detail, seperti yang diberikan pada Gambar 1.2 (b).
Dalam hal ini sumber informasi diubah ke sinyal listrik lalu dibawa ke pemancar melalui
modulasi pembawa gelombang cahaya. Sumber optik yang menyediakan konversi listrikoptik dapat berupa laser semikonduktor atau light-emitting diode (LED).
Meskipun sederhana untuk melaksanakan, namun modulasi analog dengan sistem
komunikasi serat optik kurang efisien, membutuhkan rasio signal-to-noise jauh lebih tinggi
pada penerima dari modulasi digital. Juga, linearitas yang diperlukan untuk modulasi analog
tidak selalu disediakan oleh sumber optik semikonduktor, terutama pada frekuensi modulasi
tinggi. Untuk alasan ini, jaringan analog pada komunikasi serat optik umumnya terbatas pada
jarak yang lebih pendek dan operasi bandwidth yang lebih rendah dari jaringan digital.
Gambar 1.3 menunjukkan blok skematik dari jaringan fiber optik digital. Awalnya,
input sinyal digital dari sumber informasi yang sesuai akan dikodekan untuk transmisi optik.
Rangkaian dari laser (laser drive circuit) akan memodulasi intensitas laser semikonduktor
dengan sinyal digital yang telah dikodekan. Selanjutnya sinyal optik digital akan dibawa
melalui kabel serat optik. Detektor APD akan meneria sinyal dari kabel serat optik diikuti
oleh amplifier dibagian depan ujung dan equalizer atau filter untuk memberikan penguatan
sinyal seperti halnya proses pemrosesan sinyal secara linear dan mengurangi gangguan pada
bandwith. Akhirnya, sinyal yang diperoleh tadi akan diterjemahkan untuk memberikan
keterangan tentang informasi digital yang asli sama seperti sebelumnya.
1.3. Keuntungan Komunikasi Fiber Optik
(a) Memiliki bandwidth yang besar.
Frekuensi pembawa pada fiber optik bekerja di frekuensi sekitar 1.013-1.016 Hz
menghasilkan potensial bandwidth transmisi yang jauh lebih besar daripada sistem kabel
berlogam (yaitu kabel koaksial dengan bandwith biasanya sekitar 20 MHz lebih dari jarak
hingga maksimum dari 10 km) atau sistem radio bergelombang sekitar milimeter (yaitu
sistem saat ini beroperasi dengan bandwidth modulasi 700 MHz selama beberapa ratusan
meter).
Meskipun bandwidth fiber optik dapat diperbesar dengan mengacu pada frekuensi
pembawa optik, jelas bahwa parameter ini (bandwith) dibatasi oleh penggunaan sinyal
pembawa optik yang tunggal. Oleh karena itu pemanfaatan bandwidth perlu ditingkatkan
dengan mengirimkan beberapa sinyal optik, masing-masing pada panjang gelombang pusat
yang berbeda, terpasang secara paralel pada serat yang optik sama.
(b) Ukuran kecil dan ringan.
Serat optik memiliki diameter yang sangat kecil yang umumnya tidak lebih besar dari
diameter rambut manusia. Oleh karena itu, bahkan ketika serat tersebut ditutupi dengan
lapisan pelindung maka mereka akan jauh lebih kecil dan jauh lebih ringan dari kabel
tembaga. Ini adalah hal yang luar biasa karena dapat menanggulagi kemacetan saluran di
kota-kota, serta memungkinkan untuk perluasan transmisi sinyal dalam ponsel seperti
pesawat, satelit dan bahkan kapal.
(c) Isolasi listrik.
Serat optik yang dibuat dari serat kaca, atau kadang-kadang polimer plastik, dengan
isolator listrik dan sejenisnya, tidak seperti kabel logam. Bahan ini membuat transmisi serat
optik cocok untuk komunikasi di lingkungan berbahaya serta membuatnya tidak ada
lengkungan atau percikan cahaya atau proses hubung singkat.
(d) Kebal terhadap gangguan dan silang jalur.
Serat optik membentuk waveguide secara dielektrik dan karena itu bebas dari
interferensi elektromagnetik (EMI), gangguan frekuensi radio (RFI), atau beralih transien
memberikan pulsa elektromagnetik (EMP). Kabel serat optik tidak rentan terhadap sambaran
petir jika yang terkena bagian agak atasnya daripada di bawah tanah. Selain itu, cukup mudah
untuk memastikan bahwa tidak ada gangguan optik antar serat, tidak seperti komunikasi
menggunakan konduktor listrik, silang jalur listrik diabaikan bahkan ketika banyak serat
kabel melakukan transmisi secara bersama-sama.
(e) Keamanan Sinyal.
Cahaya dari serat optik tidak memancar atau menyebar signifikan dan karena itu dapat
memberikan tingkat keamanan sinyal yang tinggi. Tidak seperti situasi dengan kabel
tembaga, sinyal optik yang ditransmisikan tidak dapat diperoleh melalui serat optik secara
non-invasif (yaitu tanpa menarik daya optik dari serat). Fitur ini jelas menarik untuk militer,
perbankan dan transmisi data umum (yaitu aplikasi jaringan komputer).
(f) Kerugian Transmisi yang Rendah.
menjadi faktor penentu. Namun demikian, ada keuntungan lain yang mungkin terjadi yaitu
biaya dalam kaitannya dengan pengiriman, penanganan, instalasi dan pemeliharaan.