Professional Documents
Culture Documents
DENGAN DIARE
A. Pengertian Diare
Diare adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan/tanpa darah dan
atau lendir dalam tinja. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan
berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat (Arif,
2000). Diare menurut Cohen adalah keluarnya buang air besar sekali atau lebih yang
berbentuk cair dalam satu hari dan berlangsung kurang 14 hari. Menurut Noerasid.
diare akut ialah diare yang terjadi secara mendakak pada bayi dan anak yang
sebelumnya
sehat.
Sedangkan
American
Academy
of
Pediatrics
(AAP)
B. Penyebab Diare
1.
Penyebab Langsung
Faktor infeksi.
1)
2)
Faktor Malabsorpsi
Malabsorpsi karbohidrat, lemak dan protein
c.
Faktor makanan
Makanan beracun, basi, berlemak, bayi terlalu dini diberikan makanan
d.
Faktor konstitusi
Gizi jelek dan alergi terhadap makanan
e.
Faktor kejiwaan
Rasa takut, khawatir, cemas, jarang terjadi pada anak-anak
2.
1.
Aktivitas istirahat
a.
b.
2. Integritas Ego
Menunjukkan adanya perasaan tak berdaya sehubungan dengan proses penyakit.
3. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi berhubungan dengan peningkatan
BAB yang sering tak terkontrol serta flatus lembut dan semi cair, bau dan
berlemak. Episode diare berdarah tidak dapat diperkirakan, hilang timbul sering
b.
c.
5. Nyeri/ketidaknyamanan
Dapat terjadi nyeri/ketidaknyamanan karena adanya kram pada kuadran kanan
bawah/nyeri tekan abdomen.
6. Keamanan
Pemeriksaan pada balita perlu diperhatikan suhu, nadi dan alergi terhadap
makanan:
a.
b.
c.
7. Pemeriksaan diagnostik
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.
Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
Nyeri
berhubungan
dengan
diare
yang
lama
iritasi
kulit
dan
hiperperistaltik
3.
kehilangan
cairan
ketidakseimbangan elektrolit.
berlebihan
dapat
menimbulkan
b. Kolaborasi
1) Beri cairan parenteral sesuai indikasi
Rasional : mempertahankan dan menggangi cairan untuk memperbaiki
kehilangan.
2) Awasi hasil laboratorium, contoh elektrolit dan GDA (keseimbangan
asam basa)
Rasional : menentukan kebutuhan penggantian dan keefektifan terapi.
3) Beri obat sesuai indikasi
a) Anti diare
Rasional : menurunkan kehilangan cairan dari usus.
b) Antiemetik, misalnya Trimetobenzamida
Rasional : untuk mengontrol mual atau muntah
c) Antipiretik, misalnya Asetalinopen
Rasional : mengontrol demam
d) Elektrolit, misalnya tambahan kalium
Rasional : elektrolit hilang dalam jumlah besar, khususnya pada
usus dan diare dapat menimbulkan asidosis metabolik karena
kehilangan bikarbonat.
2. Nyeri berhubungan dengan diare yang lama iritasi kulit dan hiperperistaltik
Tindakan/intervensi :
a. Mandiri
1) Dorong pasien untuk melaporkan nyeri
(seperti
kejadian
stress,
tidak
toleran
terhadap
untuk
memudahkan
istirahat
adekuat
dan
b) Antikolinergik
Rasional : menghilangkan spasme saluran GI dan berlanjutnya
nyeri kolik.
c) Anodin supositoria
Rasional : merilekktan otot rektal, menurunkan nyeri spasme
3) Bantu dengan mandi duduk (rendam) sesuai indikasi
Rasional : memberikan kesejukan lokal dan kenyamanan untuk area
iritasi rektal.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan nafsu makan, mual muntah dan pemasukan yang kurang.
Tindakan/intervensi :
a. Mandiri
1) Timbang berat badan tiap hari
Rasional : memberikan informasi tentang kebutuhan diet/ keefektifan
terapi.
2) Dorong tirah baring atau pembatasan aktivitas selama fase sakit akut
Rasional : menurunkan kebutuhan metabolik untuk mencegah
penurunan kalori dan simpanan energi.
3) Anjurkan istirahat sebelum makan
Rasional : menenangkan peristaltic dan meningkatkan rasa makanan.
4) Berikan kebersihan oral
Rasional : mulut yang bersih dapat meningkatkan rasa makanan.
5) Sediakan
makanan
dalam
ventilasi
yang
baik,
lingkungan
natrium
barbital
dengan
belladonna
(Butibel),
Tindakan / Intervensi
Mandiri :
Awasi masukan dan pengeluaran,
karakteristik dan jumlah feses
Rasional
Memberikan informasi tentang
keseimbangan cairan dan kontrol penyakit
usus dan pedoman untuk penggantian
cairan.
Kolabotrasi :
Beri cairan parenteral sesuai indikasi
Mengontrol demam