Professional Documents
Culture Documents
S
DENGAN DIABETES MELLITUS
DI RUANG RAJAWALI IIB RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
Tanggal Pengkajian
Ruang / RS
Tanggal Masuk RS
: 07 September 2016
PENGKAJIAN
Biodata Pasien
1. Nama pasien
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Agama
5. Suku / Bangsa
6. Status Perkawinan
7. Pendidikan
8. Pekerjaan
9. Alamat
II. Penanggungjawab
1. Nama
2. Jenis Kelamin
3. Umur
4. Agama
5. Status
6. Pendidikan
7. Pekerjaan
8. Alamat
III.
: Tn. S
: 65 Tahun
: Laki-laki
: Islam
: Jawa / Indonesia
: Sudah Menikah
: SD
: Petani
: Jepara
: Ny. M
: Perempuan
: 60 Tahun
: Islam
: Istri
: SD
: Ibu Rumah Tangga
: Jepara
Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada kaki kiri dan lemas
b. Riwayat keperawatan sekarang
Tn. S sudah dirawat di rumah sakit sejak tanggal 07 September 2016 dengan
keluhan nyeri. 5 hari sebelum masuk rumah sakit kaki kiri klien bengkak, nyeri
dan keluar cairan seperti nanah dari kakinya. Luka pada kaki kiri klien berawal
saat klien sedang di sawah, klien menginjak bekicot. Pada mulanya luka klien
hanya pada telapak kaki, namun lama kelamaan luka kakinya terus bertambah
dan mengeluarkan cairan seperti nanah. Sebelumnya klien pernah menjalani
perawatan di rumah sakit Jepara selama 3 kali untuk dilakukan operasi, namun
lukanya tidak sembuh-sembuh. Lalu dari rumah sakit Jepara dirujuk ke RSUP
Dr. Kariadi Semarang.
Di RSUP Dr. Kariadi dilakukan operasi dan pada akhirnya di amputasi kurang
lebih 3 minggu yang lalu. Sampai sekarang klien masih merasakan nyeri pada
kaki kirinya.
c. Riwayat keperawatan yang lalu
Klien mengatakan belum pernah mengalami sakit yang seperti ini sebelumnya.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan keluarga tidak ada yang pernah menderita sakit yang dialami
pasien saat ini dan tidak ada anggota keluarga mempunyai riwayat penyakit
seperti pasien. Dan keluarga juga tidak menderita penyakit yang menular dan
menurun seperti: HIV, DM, Penyakit Jantung, dan Hipertensi.
IV. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON
1. Pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan jika kesehatan merupakan hal yang paling penting, jadi apabila
ada anggota keluarga yang sakit langsung di belikan obat warung. Namun jika belum
sembuh juga lalu di bawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas
atau dokter.
2. Pola nutrisi
Sebelum dirawat di RS pasien makan 3 x sehari dengan 1 porsi habis dengan
menu nasi, sayur, dan lauk pauk. Pasien minum 6 8 gelas/ hari. Setelah
dirawat pasien mengatakan tidak dapat menghabiskan setiap porsi makan yang
telah diberikan dari rumah sakit, karena nafsu makan turun.
Pengkajian ABCD
a. A (Antropometri):
Tinggi Badan
: 165 cm
Berat Badan
: 48 kg
IMT
: BB/(TB dalam m)2
: 48/(1.65)2
: 17.63 (kurus)
Berat badan ideal : TB-100 10% (TB-100)
: 165 100 10% 65
: 65 6,5
: 58.5 - 71.5
b. Biochemical
Hb: 9.7 g/dL
c. Clinical Sign
Turgor kulit jelek, kulit kering, rambut tidak mudah rontok, mukosa bibir
kering.
d. Diit intake
Pasien diberikan diit diabetes mellitus.
makannya turun.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit klien BAB 1 x / hari dengan konsistensi lunak dan BAK 4 6 x / hari
tanpa dibantu orang lain. Setelah dirawat pasien BAB 1 x / hari dengan konsistensi
lembek, tidak ada darah, tidak ada lendir dan frekuensi BAK 4 6 x / hari dengan
dibantu oleh keluarga.
4. Pola aktivitas
Sebelum sakit klien beraktivitas seperti biasa yaitu bekerja sebagai seorang petani
yang menggarap sawah. Namun, setelah sakit klien tidak dapat beraktivitas seperti
biasa karena kaki kirinya sudah diamputasi, bahkan untuk melakukan kegiatan seharihari seperti ke kamar mandipun harus di bantu oleh keluarga.
5. Pola persepsi dan kognitif
Klien merasa nyeri dibagian kaki kirinya. Klien sudah mengetahui tentang
penyakitnya. Klien tidak mengalami disorientasi tempat dan waktu, hal ini terbukti
dengan klien dapat menyebutkan waktu dengan benar dan klien sadar jika berada di
rumahsakit untuk mendapatkan perawatan. Semua alat indera klien masih berfungsi
dengan baik.
6. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit klien tidur 7 8 jam/ hari. Selama sakit dan dirawat dirumah sakit klien
hanya tidur sekitar 6 jam setiap hari, kadang-kadang klien terbangun dari tidurnya
karena merasakan nyeri dibagian kaki kirinya.
: Klien mengatakan bahwa dia merasa ada yang kurang pada dirinya
karena adanya gangguan dalam fungsi tubuhnya.
Identitas diri : Klien mengatakan bahwa dia seorang ayah yang berusia 65 tahun, klien
sudah menikah dan telah dikaruniai 5 orang anak yang masih hidup.
Peran diri
Ideal diri
Harga diri
V. Pemeriksaan fisik
1. Kesadaran
2. Tekanan Darah
Nadi
Pernafasan
Suhu tubuh
Pengkajian nyeri
: Composmentis
: 110 / 70 mmHg
: 90 x/ menit
: 18 x/ menit
: 36.7oC
: P : saat digunakanuntuk bergerak dan saat sedang dibersihkan
3. Kulit
Warna kulit sawo matang, turgor kulit kembali lebih dari 2 detik, tidak ada
hiperpigmentasi, kebersihan kulit cukup
4. Kepala
Bentuk kepala mesocephal, kulit kepala kurang bersih, rambut tampak beruban, tidak
berbau, tidak ada lesi.
5. Mata
Isokor, reflek pupil simetris, konjungtiva anemis, koordinasi gerak mata simetris dan
mampu mengikuti pergerakan benda secara terbatas.
6. Hidung
Simetris, bersih, tidak ada penumpukan secret, tidak ada polip, tidak terlihat
pernafasan cuping hidung
7. Telinga
Simetris, bersih, tidak ada penumpukan cerumen tidak ada tanda peradangan
ditelinga, reflek suara baik dan tidak berdengung.
8. Mulut
Bibir tidak cyanosis, mukosa bibir kering, mulut bersih, tidak ada pembesaran tonsil
9. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar limfe, tidak terdapat distensi
vena jugularis
10. Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
12. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
13. Ekstrimitas
Pada tangan sebelah kiri terpasang infus NaCl, terdapat luka bekas tusukan
pengambilan darah. Pada tangan kanan tidak mengalami udem, tidak mengalami
gangguan pergerakan. Pada kaki kanan tidak mengalami gangguan gerak, tidak udem.
Akan tetapi kaki kiri klien mengalami gangguan karena sudah diamputasi.
VI. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal : 24 September 2016
Hematologi
Hematologi paket
Nilai Normal
Hemoglobin
: 9.7 gr/ dL
12 15
Hematokrit
: 29,8 %
35 47
Eritrosit
: 3.48 juta / UL
MCH
: 27.9 Pg
27 32
MCV
: 85.6 fl
76 96
MCHC
: 32.6 g / dL
29 36
Leukosit
: 17.7 ribu / UL
4 11 ribu
Trombosit
: 885 ribu / Ul
150 400
RDW
: 14.1 %
11.60-14.80
MPV
: 8.8 fL
4.00-11.00
Terapi Medis :
-
Infus NaCl
0.9% 20 tpm
Injeksi metroclopramide
Injeksi Ceftriaxone
Injeksi Ketorolac
Zinc
B. Complex
Injeksi novorapid
10mg/8 jam
2gr/24 jam
30mg/8jam
200 mg/12 jam
1tab/8jam
3 x 10 ml
ANALISA DATA
TGL/JAM
26 September
2016
11.00 WIB
DATA FOKUS
DS:
ETIOLOGI
Agen cidera fisik
PROBLEM
Nyeri Akut
Kelemahan fisik
Keletihan
26 September
DS:
2016
26
September
2016
11.00 WIB
Faktor psikologis
Ketidakseimbangan
nutrisi
kebutuhan
: 48 kg
IMT
: 48/(1.65)2
: 17.63 (kurus)
Konjungtiva anemis (hb : 9.7gr/dL),
mukosa bibir kering.
Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
2. Keletihan berhubungan dengan kelemahan fisik
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan faktor
psikologis.
kurang
dari
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal
26/09/2016
Diagnosa
Kriteria Hasil
Intervensi
Nyeri akut
Setelah dilakukan
berhubungan
tindakan keperawatan
dengan agen
cedera fisik
(tahu
penyebab,
mampu
menggunakan teknik
non
farmakologi
untuk
mengurangi
nyeri
b.
relaksasi,
distraksi,
aroma
terapi)
Melaporkan
bahwa
nyeri
dengan
Keletihan
berhubungan
dengan
PQRST.
berkurang
manajemen
nyeri
c.
Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
kelemahan fisik
berkurang
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam
tidur
4. Konsultasi dengan ahli gizi
untuk meningkatkan asupan
peningkatan energi
ngan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
berhubungan
dengan faktor
badan
6. Monitor turgor kulit
7. Monitor kadar hb,ht dan
psikologis.
Setelah diberikan
tindakan keperawatan
anemis
Nafsu
makan meningkat
Berat
badan : >48 kg
Hb:
12-16 gr/dL
albumin
8. Monitor pucat dan konjungtiva
Konju
ngtiva tidak anemis
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal
26/09/2016
1.
Implementasi
Mengkaji nyeri dengan
Respon Klien
DS: klien mengatakan nyeri pada
format PQRST.
kaki kirinya
DO: klien tampak menahan sakit
P : saat digunakan untuk bergerak
dan saat sedang dibersihkan
Q : nyeri seperti mencengkram
R : kaki sebelah kiri
S:4
T : Intermitten
2.
Mengganti balut
3.
Mengajarkan pasien
DS : Klien memperhatikan
penjelasan perawat.
DO : klien paham bagaimana
menghilangkan nyeri dengan nafas
dalam, terbukti klien dapat
4.
5.
klien
DS : klien mengatakan susah tidur
6.
Paraf
makanan
DO : menyisihkan lauk yang
7.
8.
27/09/2016
4. Melakukan pengambilan
sample darah untuk cek lab
5. Memonitor turgor kulit
8. Memberi terapi
antibiotik
1. Mengkaji karakteristik
nyeri klien
perawat
DO: memahami apa yang
dijelaskan oleh klien
DS : DO : klien kooperatif
DS:
D): turgor kulit kurang elastis,
kembali >2detik
DS: klien mengatakan tidak nafsu
makan
DO: tidak menghabiskan makanan
yang diberikan RS
DS: klien mengatakan BB
menurun selama sakit
DO: berat badan sebelum sakit
60kg, setalah sakit 48 kg.
DS : DO: klien mendapatkan injeksi
cefriaxone 2grx24jam
DS : klien mengatakan masih
merasa nyeri
DO : P : saat digunakan untuk
bergerak dan saat sedang
9. Melakukan pengambilan
darah
10. Melakukan suntik insulin
dibersihkan
Q : nyeri seperti mencengkram
R : kaki sebelah kiri
S:4
T : Intermitten
DS : DO : klien kooperatif
DS : DO : klien mampu diajak
kerjasama
DS : klien mengatakan pusing,
tidur tidak nyenyak.
DO: lemas,pucat, konjuctiva
anemis.
DS : DO: mengurangi nyeri yang
dirasakan klien
DS:DO: klien mampu menghabiskan
setengah porsi makanan dari RS
DS:DO: konjungtiva anemis, tampak
pucat, lemas
DS: klien mengatakan mual tapi
tidak bisa muntah
DO: tidak menghabiskan makanan
EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
SOAP
Paraf
29/09/2016
Keletihan berhubungan
dengan kelemahan fisik
kebutuhan
berhubungan dengan
Ketidakseimbangan
faktor psikologis