You are on page 1of 15

TUGAS 1

PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC


MESIN MESIN LISTRIK

Disusun Oleh :

Agung Junian Wicaksono 152042001

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan pemikiran pada jejaring internet.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 29 September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
Latar Belakang..................................................................................................1
Rumusan Masalah.............................................................................................1
Tujuan................................................................................................................1
Manfaat ............................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................3
2.1 Motor DC....................................................................................................3
2.2 Komponen Utama Motor DC......................................................................4
2.3 Kelebihan Motor DC...................................................................................5
2.4 Jenis Jenis Motor DC...............................................................................5
BAB III PEMBAHASAN...............................................................................7
3.1 Pengaturan Motor DC.................................................................................7
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................12
4.1 Kesimpulan...............................................................................................12
4.2 Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................13

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Motor dc merupakan salah satu jenis aktuator yang cukup banyak digunakan
dalam bidang industri. Seiring dengan kemajuan teknologi, permasalahan pada
dunia industri tentang ketidakstabilan dari kecepatan motor dc sangatlah
kompleks.Hal ini berkaitan dengan cara pengaturan kecepatan motor DC. Pada
dunia industri penggunaan motor dc hanya terpaku dalam pengaturan tegangan
saja, padahal masih banyak cara yang bisa digunakan untuk mengoktimalkan
pengaturan kecepatan dari motor dc tersebut. Perlunya pemahaman tentang
pengaturan kecepatan motor dc merupakan hal positif yang dapat bermanfaat bagi
industri.
Pembahasan mengenai pengaturan dari motor dc tersebut dapat terbagi
menjadi beberapa tahap dengan merangkaikannya pada hambatan,tegangan,dan
fluks. Hal demikian bisa diterapkan untuk mendapatkan hasil yang optimal
tergantung dari pemanfaatannya.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana cara mengatur kecepatan motor dc agar bisa lebih dimanfaatkan
dalam dunia industri
b. Bagaiamana mengimplementasikan kecepatan motor dc tersebut dalam suatu
rangkaian elektronika.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk penilaian tugas elektronika dari mata kuliah mesin-mesin listrik.
b. Untuk memperluas pengetahuan tentang cara mengatur kecepatan motor dc.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini adalah
a. Membantu memanfaatkan teknologi motor dc yang dapat diterapkan dalam
dunia industri.
b. Membantu mengembangkan aplikasi yang dapat diterapkan pada
lingkungan lembaga ataupun industri.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Motor DC
Motor dc tersusun dari dua bagian yaitu bagian diam (stator) dan bagian
bergerak (rotor). Stator motor arus searah adalah badan motor atau kutub magnet
(sikat-sikat), sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar lilitanya. Pada motor,
kawat penghantar listrik yang bergerak tersebut pada dasarnya merupakan lilitan
yang berbentuk persegi panjang yang disebut kumparan.

Gambar 2.1.1 prinsip kerja motor DC


Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet serba sama dengan
kedudukan sisi aktif AD dan CB yang terletak tepat lurus arah fluks magnet.
Sedangkan sisi AB dan DC ditahan pada bagian tengahnya, sehingga apabila sisi
AD dan CB berputar karena adanya gaya lorentz, maka kumparan ABCD akan
berputar. Hasil perkalian gaya dengan jarak pada suatu titik tertentu disebut
momen, sisi aktif AD dan CB akan berputar pada porosnya karena pengaruh
momen putar (T). Setiap sisi kumparan aktif AD dan CB pada gambar diatas akan
mengalami momen putar sebesar :
3

T = F.r
Dimana :
T = momen putar (Nm)
F = gaya tolak (newton)
r = jarak sisi kumparan pada sumbu putar (meter)
Pada daerah dibawah kutub-kutub magnet besarnya momen putar tetap
karena besarnya gaya lorentz. Hal ini berarti bahwa kedudukan garis netral sisisisi kumparan akan berhenti berputar. Supaya motor dapat berputar terus dengan
baik, maka perlu ditambah jumlah kumparan yang digunakan. Kumparankumparan harus diletakkan sedemikian rupa sehingga momen putar yang dialami
setiap sisi kumparan akan saling membantu dan menghasilkan putaran yang baik.
Dengan pertimbangan teknis, maka kumparan-kumparan yang berputar tersebut
dililitkan pada suatu alat yang disebut jangkar, sehingga lilitan kumparan itupun
disebut lilitan jangkar.
2.2 Komponen Utama Motor DC
Motor dc memiliki tiga komponen utama yaitu sebagai berikut :
a. Kutub medan magnet Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua
kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC
memiliki kutub medan yang stasioner dan kumparan motor DC yang
menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC
sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis
magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara
ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu
atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya
dari luar sebagai penyedia struktur medan.
b. Kumparan motor dc Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka
arus ini akan menjadi elektromagnet. kumparan motor DC yang berbentuk

silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk


kasus motor DC yang kecil, kumparan motor DC berputar dalam medan
magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan
magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah
kutub-kutub utara dan selatan kumparan motor DC.
c. Komutator motor dc Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.
Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam kumparan
motor DC. Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara
kumparan motor DC dan sumber daya.

2.3 Kelebihan Motor DC


Keuntungan utama motor DC adalah dalam hal pengendalian kecepatan
motor DC tersebut, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini
dapat dikendalikan dengan mengatur :
a. Tegangan kumparan motor DC meningkatkan tegangan kumparan motor
DC akan meningkatkan kecepatan
b. Arus medan menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada
umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan
daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering
terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang
lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang
bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya.
2.4 Jenis Jenis Motor DC
Motor dc memiliki dua jenis yang berbeda yang akan diterangkan sebagai
berikut ini :
a. Motor dc sumber daya terpisah / separately excited yaitu jika arus medan
dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah /
separately excited.

b. Motor dc sumber daya sendiri /self excited : motor shunt. Pada motor shunt,
gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan
gulungan kumparan motor DC (A) seperti diperlihatkan dalam gambar
dibawah. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan
arus medan dan arus kumparan motor DC.
c. Motor dc daya sendiri atau disebut motor seri yaitu gulungan medan (medan
shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor DC (A)
seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu, arus medan
sama dengan arus kumparan motor DC.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengaturan motor dc


Pengaturan motor dc dilakukan dengan beberapa cara yang dapat diterapkan
yaitu sebagai berikut ini :
a. Pengaturan medan / fluks magnet yaitu pengaturan yang dilakukan dengan cara
menaikkan atau menurunkan pada tahanan variabel yang dihubungkan secara seri
dengan kumparan medan. Kecepatan motor akan menurun jika Ia menurun yang
disebabkan oleh Rv yang maksimum.
1. Penggunaan motor dc tipe shunt, pada rangkaian dibawah digunakan motor
dc tipe shunt atau paralel yang menyebabkan perubahan fluks tersebut.

Gambar 3.11 penggunaan motor dc tipe shunt


2. Penggunaan pengaturan fluks pada tipe motor seri,berikut ini dijabarkan
langkah langkah penggunaan tipe pengaturan dengan motor dc seri :
I. Dengan field divertor yaitu dengan cara resistor yang diparalel disebut
divertor. Porsi dari arus utama yang masuk dialirkan sehingga fungsi dari
sebuah divertor yaitu menurunkan arus yang melewati rangkaian.
Penurunan arus yang melewati rangkaian menyebabkan penurunan fluks
sehingga menghasilkan kecepatan motor yang meningkat.

Gambar 3.1.2 metode field divertor


II. Dengan tapped field control

Gambar 3.1.3 metode tapped field control


III. Metode pengaturan flux dengan armatur divertor yaitu sebuah divertor
dihubungkan dengan jangkar, jika arus jangkar menurun maka fluks akan
meningkat. Hal ini akan mengakibatkan arus pada penyuplai yang
meningkat dan secara bertahap torsi juga meningkat dan mengakibatkan
penurunan kecepatan pada motor.

Gambar 3.1.4 metode pengaturan dengan armatur divertor


8

IV. Metode pengaturan paralleling field coils yaitu dengan metode ini,
kecepatan dapat dicapai dengan menjadikan kumparan dalam grup-grup
yang ada. Sebagaiamana ditunjukkan gambar berikut ini :

Gambar 3.1.5 metode pengaturan dengan paralleling field coils


b. Pengaturan tahanan jangkar yaitu dengan metode mengatur besarnya tahanan yang
dilakukan oleh Ra (rheostat) yang dirangkaikan secara seri dengan motor dc.
1. metode pengaturan tahanan jangkar dengan pengaturan tahanan yang
dilakukan oleh Ra ( rheostat) yang dirangkaikan secara seri dengan motor dc

Gambar 3.1.6 pengaturan tahanan jangkar


2. metode pengaturan tahanan shunt jangkar merupakan metode dengan
kombinasi penggunaan rheostat pada armature dan pada medan shunt.

Gambar 3.1.7 metode tahanan shunt jangkar


c. Metode pengaturan tegangan, pada metode pengaturan tegangan jangkar,
pengaturan kecepatan dilakukan dengan memvariasikan besarnya tegangan yang
melewati jangkar. Hal ini sering disebut dengan metode ward leonard. Metode ini
diperkenalkan pada tahun 1891. Diagram konektivitas pada pengaturan kecepatan
dengan metode ward leonard dari DC shunt motor ditunjukkan pada gambar
dibawah ini :

10

Gambar 3.1.8 metode pengaturan tegangan ward leonard

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut ini :
a) Motor dc terbagi dua yaitu sumber daya sendiri dan sumber daya terpisah
b) motor dc sumber daya sendiri terbagi menjadi tiga yaitu ; motor dc tipe
shunt, motor dc tipe serik, dan motor dc tipe gabungan
c) pengaturan kecepatan motor dapat dilakukan dengan cara berikut :
pengaturan fluks, pengaturan tegangan, dan pengaturan tahanan jangkar
4.2 saran dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a) Penggunaan dalam dunia industri dapat memanfaatkan beberapa cara
untuk mengatur kecepatan motor dc disesuaikan dengan kebutuhan.

11

b) Pengembangan untuk pengaturan motor dc akan bermanfaat bagi industri


itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

http://zonaelektro.net/motor-dc/
http://elektronika-dasar.web.id/motor-dc/
http://www.electrical4u.com/speed-control-of-dc-motor/
http://www.electricaleasy.com/2014/01/speed-control-methods-of-dc-motor.html
http://circuitglobe.com/speed-control-of-dc-motor-armature-resistance-controland-field-flux-control.html

12

You might also like