Professional Documents
Culture Documents
Limfoma adalah salah satu jenis kanker darah terjadi ketika limfosit B atau T
(sel darah putih yang menjaga imunitas) menjadi tidak normal dengan
membelah lebih cepat dari sel biasa atau hidup lebih lama. Limfoma ini dapat
terjadi dimana saja lebih sering di sumsum tulang dan limfa. Limfoma di leher
timbul benjolan dengan ciri kenyal, tidak nyeri, mudah digerakkan dan tidak
ditandai peradangan. Jika ciri ini timbul dapat dicurigai limfoma non-Hodgkin.
Tapi benjolan ini juga bisa disebabkan oleh perlawanan limfa terhadap virus
TBC atau jenis virus penyakit menular lainnya.
3. Akibat kanker getah bening
Kanker. Siapa yang mau menderita kanker dan berita yang beredar di
masyarakat jika kanker getah bening sudah tidak dapat diobati lagi. Kasus
tersering jika kanker tidak menimbulkan rasa sakit, benjolan terasa keras dan
jaringan sekitarnya sulit digerakkan. Sedangkan pada benjolan di leher yang
bukan kanker biasanya disebabkan oleh infeksi akut atau kronis.
Benjolan di leher yang disebabkan oleh kanker dibedakan menjadi dua jenis
yaitu:
Kanker kelenjar bening
Metastasis kanker ke kelenjar getah bening
Ciri-ciri benjolan di leher yang disebabkan oleh infeksi akut adalah terjadi
pembengkakan mendadak, terasa panas berwarna merah dan teraba lunak.
Fungsi kelenjar gerah bening itu sendiri adalah penyaring jika ada infeksi
yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Kelenjar getah bening berfungsi
sebagai penyaring bila ada infeksi lokal yang disebabkan bakteri atau virus.
Penyebab benjolan di leher pada anak-anak biasanya jinak atau tidak
berbahaya. Tetapi jika hilang lalu muncul lagi dengan rasa sakit atau
peradangan harus segera diperiksakan ke dokter karena dicurigai kanker. Jika
benjolan ukuran lebih dari 1 buah biji kacang harus diwaspadai dan segera
lakukan pemeriksaan.
4. Benjolan pada penderita Gondok
Penyakit ini sering diakibatkan oleh kekurangan yodium yang sering
ditemukan dalam garam. Akibat kekurangan ini dapat fatal jika terjadi pada
ibu hamil yaitu kematian janin atau retardasi mental ataupun kecacatan
anggota tubuh pada janin. Ciri kekurangan yodium adalah mata melotot,
gelisah, sering berkeringat, jantung berdebar, berat badan menurun dan
tremor atau gemetar. Penyakit gondok (struma) ini menyerang kelenjar tiroid,
yaitu kelenjar yang berbentuk kupu-kupu yang terletak dibawah pangkal
tenggorokan.
5. Akibat pembengkakan amandel
Pembengkakan amandel (tonsilitis) ini menyebabkan benjolan di leher.
Akibatnya akan menimbulkan rasa sakit saat menelan yang biasanya disertai
demam. Pembengkakan ini diakibatkan oleh bakteri atau virus.
6. Akibat folikel rambut
Folikel rambut yang terinfeksi dapat menyebabkan benjolan. Akibatnya akan
terasa sakit dan gatal. Terkadang nanah muncul dan menyebabkan
peradangan. Benjolan ini tidak bahaya bisa diatasi dengan obat topikal atau
salep. Folikel rambut yang bengkak dan iritasi kulit dapat menyebabkan kista.
Kista subaceous kecil ini tidak bahaya dapat disembuhkan sendiri, jika
benjolan ini terus membesar maka perlu pengobatan lanjutan.
7. Akibat infeksi virus
Benjolan bisa juga disebabkan oleh infeksi virus yang masuk di tenggorokan.
Jika terjadi peradangan di sekitar tenggorokan maka akan membuat virus
menginfeksi hingga menjadi penyebab benjolan di leher. Beberapa virus
dapat menyebabkan benjolan di leher seperti:
HIV AIDS
Herpes
Rubella (campak jerman)
Mononukleosis infeksiosa
Faringitis viral
8. Akibat Infeksi bakteri
Jika virus mampu menyebabkan benjolan tentu kerabatnya yaitu bakteri
juga bisa menginfeksi tenggorkan Anda dan menimbulkan benjolan di leher.
Beberapa bakteri penyebab benjolan di leher dan tenggorokan:
Radang penyebab amandel
TBC
Radang tenggorokan
Abses peritonsillar (abses atau nanah pada amandel)
Mycobacterium atipikal (paling umum menyerang saat imunitas tubuh turun)
9. Ada batu di saluran air liur
Terjadinya benjolan bisa juga di sebabkan oleh adanya sumbatan benda keras
di balik leher Anda. Kita tahu, bahwa leher kita dilewati berbagai saluran.
Mulai dari urat nadi, syaraf, pencernaan, pernapasan, dan juga yang saluran
air liur. Tersumbatnya saluran air liur karena batu kristal yang mengendap
dan menekan saluran, hingga membuat leher timbul benjolan.
10. Alergi makanan dan obat
Benjolan juga bisa disebabkan oleh makanan yang kita makan. Selain
makanan, bagi Anda yang menderita obat tertentu bisa membuat timbulnya
benjolan di leher. Alergi bisa hilang dengan sendirinya, namun cukup sulit
mendeteksi benjolan yang diakibatkan oleh alergi makanan atau obat kecuali
penderita yang menyadari apa saja yang telah dikonsumsinya. Salah
mendeteksi benjolan yang dikira akibat alergi ternyata disebabkan faktor lain
tentu akan berbahaya. Oleh karena itu, jika terjadi benjolan dan semakin
membesar dalam waktu lama, kita harus segera memeriksakannya ke dokter.
( Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran,
ED : 3 jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI)
3. Bagaimana teknik pemeriksaan fisik untuk mendiagnosa pada kasus Ny.
S?
Melalui pemeriksaan fisik ada dua aspek utama yang dapat di gambarkan
yaitu:
1. Kondisi kelenjar endokrin
2. Kondisi jaringan atau organ sebagai dampak dari kondisi endokrin
leher/punuk kerbau dan terus sampai daerah clavikula sehingga klien tampak
seperti bungkuk, terjadi pada klien hiperfungsi adrenokortikal. Amati bentuk
dan ukuran dada, pergerakan dan simetris tidaknya. Ketidakseimbangan
hormonal khususnya hormon seks akan menyebabkan perubahan tanda seks
sekunder, oleh sebab itu amati keadaan rambut axila dan dada. Pertumbuhan
rambut yang berlebihan pada dada dan wajah wanita disebut hirsutisme.
Pada buah dada amati bentuk dan ukuran, simetris tidaknya, pigmentasi dan
adanya pengeluaran cairan. Striae pada buah dada atau abdomen sering
dijumpai pada hiperfungsi adrenokortikal.Bentuk abdomen cembung akibat
penumpukan
lemak
centripetal
dijumpai
pada
hiperfungsi
perawat memalpasi lobus kiri dengan tangan kanan dan lobus kanan dengan
tangan kiri pada saat klien menelan.
jika kelenjar tampak membesar, perawat menempatkan diafragma stetoskop
diatas tiroid. Jika kelenjar tsb membesar, darah yang mengalir melewati arteri
tiroid bertambah dan akan terdengar bunyi bruit. Palpasi tes di lakukan
dengan posisi tidur dan tangan perawat harus dalam keadaan hangat.
Perawat memegang lembut dengan ibu jari dan dua jari lain, bandingkan
yang satu dengan yang lainnya terhadap ukuran/besarnya, simetris tidaknya
nodul. Normalnya testes teraba lembut, peka terhadap sinar dan sinyal
seperti karet.
C. Auskultasi
Mendengarkan
bunyitertentu
dengan
bantuan
stetoskop
dapat
kelenjar
tiroid.
Auskultasi
dapat
pula
dilakukan
untuk
tubuh kearah bereaksi. Dengan demikian keadaan seseorang pada suatu saat
sangat tergantung pada hasil kerja kedua sistem antagonis kedua ini. Apabila
sistem penggerak kedua lebih kuat dari sistem penghambat, maka keadaan
orang tersebut dalam keadaan segar untuk bekerja.Sebaliknya apabila sistem
penghambat lebih kuat dari sistem penggerak, maka orang tersebut
mengalami kelelahan. Itulah sebabnya orang yang sedang lelah dapat
melakukan aktivitas secara tiba-tiba apabila mengalami suatu peristiwa yang
tak terduga atau mengalami ketegangan emosi. Demikian pula dengan
halnya pekerjaan seperti menonton yang dapat menimbulkan kelelahan
walaupun mungkin beban kerjanya tidak seberapa. Hal ini disebabkan sistem
penghambat lebih kuat dibandingkan sistem penggerak.( Guyton, Arthur C.
Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC.)
5. Apa hubungan palpitasi dengan mudah berkeringat ?
Penderita hipertiroid jantung, terjadi peningkatan jumlah dan affinitas dari
reseptor beta adrenergik. Hal akan mengakibatkan peningkatan kerja otot
jantung, sehingga denyut jantung meningkat bersamaan dengan
meningkatnya cardiac output (Marks, 2000). Pada pasien hipertiroid terjadi
peningkatan keringat yang keluar akibat pengaruh tingginya metabolisme
dalam tubuh sehingga terjadi akumulasi panas dalam tubuh (intoleransi
panas). Keringat memungkinkan pengeluaran panas berlebih melalui
penguapan atau evaporasi dari permukaan kulit. (Marks, 2000)
6. Bagaimana pola mekanisme terjadinya benjolan pada Ny. S ?
Aktifitas utama kelenjar tiroid adalah untuk berkonsentrasi yodium dari darah
untuk membuat hormon tiroid. Kelenjar tersebut tidak dapat membuat
hormon tiroid cukup jika tidak memiliki cukup yodium. Oleh karena itu,
dengan defisiensi yodium individu akan menjadi hipotiroid. Akibatnya, tingkat
hormon tiroid terlalu rendah dan mengirim sinyal ke tiroid. Sinyal ini disebut
thyroid stimulating hormone (TSH). Seperti namanya, hormon ini merangsang
tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid dan tumbuh dalam ukuran yang
besar Pertumbuhan abnormal dalam ukuran menghasilkan apa yang disebut
sebuah gondok Kelenjar tiroid dikendalikan oleh thyroid stimulating
hormone (TSH) yang juga dikenal sebagaithyrotropin. TSH disekresi dari
kelenjar hipofisis, yang pada gilirannya dipengaruhi oleh hormonthyrotropin
releasing hormon (TRH) dari hipotalamus.
Thyrotropin bekerja pada reseptor TSH terletak pada kelenjar tiroid. Serum
hormone tiroid levothyroxine dan triiodothyronine umpan balik ke hipofisis,
mengatur produksi TSH. Interferensi dengan sumbu ini TRH hormon tiroid
TSH menyebabkan perubahan fungsi dan struktur kelenjar tiroid. Stimulasi
dari reseptor TSH dari tiroid oleh TSH, TSH reseptor antibodi, atau agonis
reseptor TSH, seperti chorionic gonadotropin, dapat mengakibatkan gondok
difus. Ketika sebuah kelompok kecil sel tiroid, sel inflamasi, atau sel ganas
metastasis
untuk
tiroid
terlibat,
suatu
nodul
tiroid
dapat
berkembang.Kekurangan dalam sintesis hormon tiroid atau asupan
menyebabkan produksi TSH meningkat.
DO :
berat badan 35 Kg
Tinggi badan 150 cm
Terdapat eksoftalmus
Terdapat pelpitasi
Tidak tahan panas
Banyak berkeringat
Berat badan turun namun nafsu makan meningkat
Diagnose keperawatan
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Evaluasi proses keperawatan dengan cara melakukan identifikasi sejauh
mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak.
(Carpenito, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, (Edisi 2),
EGC, Jakarta)
Kulit Kuning
Muh. Ikhsan Fadli Nanlohy
Kalifikasi kata-kata kunci
1. Asites : Asites adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan
akumulasi cairan di rongga perut. Rongga perut adalah ruangan di antara
jaringan yang melapisi perut dan organ-organ di dalam perut. Penyebab
paling sering dari asites adalah sirosis hati. Ada dua faktor utama yang
dapat menyebabkan asites: rendahnya kadar albumin dalam darah dan
hipertensi portal. Pertama, rendahnya kadar albumin dalam darah
menyebabkan perubahan tekanan yang diperlukan untuk mencegah
terjadinya pertukaran cairan, yang memungkinkan cairan keluar dari
pembuluh darah. Kedua, asites dapat disebabkan oleh hipertensi portal,
yang mengarah pada peningkatan tekanan di dalam cabang-cabang vena
porta yang melalui hati. Darah yang tidak dapat mengalir melalui hati
karena terjadi peningkatan tekanan akhirnya akan bocor ke rongga perut
dan menyebabkan asites. Asites yang berat dapat menyebabkan
peningkatan berat dan tekanan rongga perut, serta dapat terjadi
pernafasan yang pendek.( Ptofisiologi untuk keperawatan, 2000;145)
2. Infeksi HBV : adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus
Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian
kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Virus ini
tidak menyebar melalui makanan atau kontak biasa, tetapi dapat
menyebar melalui darah atau cairan tubuh dari penderita yang terinfeksi.
Seorang bayi dapat terinfeksi dari ibunya selama proses kelahirannya.
Juga dapat menyebar melalui kegiatan seksual, penggunaan berulang
jarum suntik, dan transfusi darah dengan virus di dalamnya.( Ptofisiologi
untuk keperawatan, 2000;145)
3. Edema : adalah akumulasi cairan pada tubuh diluar sel (ekstraseluler) dan
di
luar
pembuluh
darah
(ekstravaskular)yang
menyebabkan
pembengkakan yang dapat terjadi di mana saja pada tubuh. Biasanya
mempengaruhi ekstremitas seperti kaki, lutut, lengan dan tangan, tetapi
juga di sekitar organ lain seperti edema paru di mana penumpukan cairan
mempengaruhi paru-paru, sehingga edema dapat merupakan gejala dari
penyakit yang mendasari atau kondisi patologis.( Ptofisiologi untuk
keperawatan, 2000;145)
Pertanyaan penting
1. Definisi hepatitis !
Hepatitis adalah inflamasi hati yang dapat terjadi karena infasi bakteri,
cedera oleh agen fisik atau kimia atau infeksi virus hepatitis A,B,C,D,E, obat-
dari nukleokapsid dan akan menempel pada DNA hopses dan berintegrasi
pada DNA tersebut. Selanjutnya DNA virus hepatitis B (VHB) memerintahkan
sel hati untuk membentuk protein bagi virus baru. Virus ini dilepaskan ke
peredaran darah, mekanisme terjadinya kerusakan hati yang kronik
disebabkan karena respon imunologik penderita terhadap infeksi. Gambaran
patologis hepatitis akut tipe A, B, Non A dan Non B adalah sama yaitu
adanya peradangan akut di seluruh bagian hati dengan nekrosis sel hati
disertai infiltrasi sel sel hati dengan histosit(Price, Sylvia Anderson. 2005 :
485 Patofisiologi, Konsep Klinis Proses Proses Penyakit. Edisi 6, Vol 1.
Jakarta : EGC)
8. Penyakit apa yang mungkin di derita tuan A ?
Penyakit hemolitik atau peningkatan laju destruksi eritrosit merupakan
penyebab tersering dari pembentukan bilirubin yang berlebihan. Ikteus yang
timbul sering disebut sebagai ikterus hemolitik. Konjugasi dan transfer
pigmen empedu berlangsung normal, tetapi suplai bilirubin tak terkonjugasi
melampaui kemampuan hati. Hal ini dapat meningkatkan bilirubin tak
terkonjugasi dalam darah. Meskipun demikian, pada penderita hemolitik
berat, kadar bilirubin serum jarang melebihi 5 mg/dl dan ikterus yang timbul
bersifat ringan serta berwarna kuning pucat. Bilirubin tak terkonjugasi tidak
larut dalam air, sehingga tidak dapat diekskrsikan dalam urin dan tidak
terjadi bilirubinuria. Namun demikian terjadi peningkatan pembentukan
urobilinogen (akibat peningkatan beban bilirubin terhadap hati dan
peningkatan konjugasi serta ekskresi), yang selanjutnya mengakibatkan
peningkatan eksresi dalam feses dan urin. Urin dan feses berwarna lebbih
gelap.
Beberapa penyebab lazim ikterus hemoltik adalah hemoglobin abnormal
(hemoglobin S pada anemia sel sabit), eritrosit abnormal (sferositosis
herediter), antibodi dalam serum (inkompatibilitas Rh atau tranfusi atau
akibat penyakit auto imun), pemberian beberapa obat dan peningkatan
hemolisis. Sebagian kasus ikterus hemolitik dapat disebabkan oleh suatu
proses yang disebut sebagai eritropoisis yang tidak efektif. Proses ini
meningkatkan destruksi eritrosit atau prekursornya dalam sum sum tulang
(talasemia, anemia pernisiosa dan porfiria).
Pada orang dewasa, pembentukan bilirubin yang berlebihan yan berlangsung
kronis dapat menyeabkan terbentuknya batu empedu yang mengandung
sejumlah besar bilirubin diluar itu hiperbilirubinemia ringan umumnya tidak
membahayakan. Pengobatan langsung ditunjukkan untuk memperbaiki
penyakit hemolitik(Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V.
Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI.)
9. Pemeriksaan penunjang tuan A !
Salah
satu
pemeriksaan
penunjang
yang
dilakukan
untuk
diagnosis hepatitis adalah pemeriksaan dengan USG (ultrasonografi). USG
adalah alat yang digunakan untuk mengetahui adanya kelainan pada organ
dalam. USG hati (liver) dilakukan jika pemeriksaan fisik kurang mendukung
DO :
P: 28 kali/menit
N: 90 kali/menit
Intervensi
Menunjukkan
perilaku
perubahan
pola
hidup
untuk
Implementasi
Evaluasi
Evaluasi proses keperawatan dengan cara melakukan identifikasi sejauh
mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak.
(Carpenito, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, (Edisi
2), EGC, Jakarta)