You are on page 1of 5
PENDAHULUAN Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masala, hanya Karena tidak tahu cara-cara yang sebenamya sangat sederhana, seperti misalnya cara meletakkan bayi pada payudaranya ketika menyusui, dan bayi walaupun sudah dapat menghisap tetapi dapat mengakibatkan puting terasa nyeri, dan masih banyak lagi masalah yang lain. Terlebih pada minggu pertama setelah persalinan, seorang ibu lebih peka dalam emosional. Sebenarnya hal ini sangat membantu pada proses mencintai anak (emosi Kasih sayang), namun ini juga dapat berpergaruh pada sikap ibu yang menjadi mudah tersinggung. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang yang dapat ‘membimbingnya dalam hal iierawat bayi, termasuk menyusui. Orang yang dapat membantunya ferutama orang yang berpengaruh besar dalam kehidupannya atau orang yang disegani, seperti suami, keluarga/kerabat dekat, atau kelompok ibu ~ ibu pendukung ASI dan doktertenaga Kesehatan. Seorang dokter atau tenaga keschatan yang berkecimpung dibidang laktasi scharusnya mengetahui bahwa walau menyusui itt merupakan proses alamiah, namun untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik-teknik yang beenar, schingga pada saatnya dapat disampaikan pada ibu yang membutubkan bimbingan setelah persalinan. TUJUAN 1. Memberikan pengetahuan yang benar kepada ibu-ibu terutama_ yang sedang menyusui, tentang teknik menyusui yang benar . Mendukung upaya pemberian ASI eksklusif pada bayi baru lahir sampai usia enam bulan Memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu tentang teknik pemberian ASI perasan yang benar, terutama pada ibu-ibu yang sibuk, agar tetap terlaksananya kebutuhan nutrisi bayi yang adekuat, POSISI MENYUSUI ‘Ada berbagai macam posisi menyusui, yang biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar, bayi diletakkan di samping kepala ibu dengan kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara memegang bola, dimana kedua bayi disusui bersamaan kiri dan kanan, Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi i maka bayi tidak akan tersedak. LANGKAH - LANGKAH MENYUSUI YANG BENAR @. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitamya, Cara ini mempunyai manfaat sebagai disinZektan dan menjaga kelembaban puting susu b. Bayi diletakkan menghadap perutibu / payudara * Tu duduk atau berbaring dengan santa, bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah ( kaki ibu tidak menggantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi *+ Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, Kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu (Kepala tidak boleh ‘menengadah, dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan) * Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu, dan yang satu di depan, * Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi) * Telinga dan lengan bayiterletak pada satu garis lurus. + Ibu menatap bayi dengan kasih sayang. . Payudara dipegang dengan ibu ari diatas dan jari lain menopang di bawah, jangan menekan puting susu atau areolanya saja 4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara: + Menyentuh pipi dengan puting susu, atau + Menyentuh sisi mulut bay. €. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan putting serta areola dimasukkan ke mulut bayis * Usahakan sebagian areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga putting susu berada dibawah langit —langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak dibawah areola. + Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau disanggah lagi. CARA PENGAMATAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu ASI menjadi lecet, ASI tidak kelvar optimal, sehingga mempengaruhi produ! selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Untuk mengetahui bayi telah menyusu dengan benar, dapat dilihat: (@) bayi tampak tenang (b) badan bayi menempel ke perut ibu (c) mulut bayi terbuka lebar (@) dagu menempel ke payudara ibu (©) sebagian besar areola masuk ke dalam mutut bayi (8) bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan (2) puting susu tidak terasa nyeri (h) telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus (@) kepala tidak menengadah £. Melepas isapan bayi, setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti payudara yang lain, Cara melepas isapan bayi: * Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut, atau + Dagu bayi ditekan ke bawah 8. Mensendawakan bayi, tujuan mensendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah setelah menyusu. Cara mensendawakan bayi * Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan, atau * Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan, LAMA DAN FREKUENSI MENYUSUL Sebaiknya menyusui bayi secara eksklusif karena bayi akan menentukan sendiri Kebutuhannya, Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan arena sebab lain (kencing, dsb.) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya, Bayi yang schat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dau ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya bayi akan ‘menyusu dengan jadwal yang tidak teratur, dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2 minggu kemudian, Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya, Dengan menyusui nir-jadwal sesuai kebutubhan bayi, akan mencegah banyak masalah yang mungkin timbul. Menyusui pada malam hari sangat berguna bagi ibu yang bekerja, karena dengan sering disusukan pada malam hari akan memacu produksi ASI, dabn juga dapat mendukung keberhasilan menunda kehamilan, Untuk menjaga Keseimbangan besamya kedua payudara, maka sebaiknya setigp kali menyusui harus dengan kedua payudara dan diusahakan sampai payudara Kosong, agar produksi ASI akan lebih baik. Setiap menyusui dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan, Selama masa menyusui, ibu sebaiknya mengggunakan BH yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak ketat PEMBERIAN ASI PERASAN ‘Yang perlu diperhatikan pada pemberian ASI yang telah dikeluarkan adalah cara pemberiannya pada bayi. Jangan diberikan dengan botol / dot, karena hal ini akan menyebabkan bayi “bingung puting”. Berikan pada bayi dengan ‘menggunakan cangkir atau sendok, sehingga bila saatnya ibu menyusui langsung, bayi tidak menolak menyusu. Pemberian dengan menggunakan sendok biasanya Kurang praktis dengan cangkir, karena membutuhkan waktu yang lebih lama, Namun pada keadaan dimana bayi hanya membutuhkan hanya sedikit ASI, atau bayi sering tersedak/muntah, maka lebih baik bila ASI perasan diberikan dengan menggunakn sendok. Cara pemberian dengan menggunakan cangkir: 1. Ibu atau yang memberi minum bayi duduk dengan memangku bayi 2, Punggung bayi dipegang dengan lengan 3. Cangkir diletakkan pada bibir bawah bayi. 4, Lidah bayi berada diatas pinggir cangkir dan biarkan bayi menghisap ASI dari_dalam cangkir (saat cangkir dimiringkan) 5. Beri sedikit waktu istirahat setiap kali menelan. Sclama di rumah sakit / rumah bersalin / puskesmas, ibu sedapat mungkin sudah dapat melakukan semua tekni menyusui dengan benar, untuic itu peran dokter / petugfas keschatan sangat penting. Dan akan lebih baik jika bila ada ibu kelompok pendukung ASI yang menjadi teman berbincang ibu dalam hal menyusui, Karena biasanya Komunikasi antar sesama ibu akan lebih baik dan terbuka, Dengan persiapan yang baik pada masa kehamilan dan penanganan selanjutnya di kamar bersalin, ruang rawat gabung maupun nasihat pada saat akan pulang, yang berkesinambungan akan menunjang keberhasilan menyusui

You might also like