Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Haedar/11050514047/2011
Nely Eka Anjarsari/14050514049/2014
Yazirwan Latif Ardyanto/14050514051/2014
Moh. Ali Fauzi/14050514061/2014
dan
2 .
sebuah sampel acak berukuran n1 dan populasi kedua diambil sebuah sampel acak
x 1
berukuran n2. Dari sampel ini berturut-turut akan didapat statistik sampel berupa
,
s1, dan
x 2
, s2. Cara menguji hipotesis antara dua buah sampel melalui dua buah
Sebelum menguji hipotesis antara dua buah populasi, ada parameter-parameter yang
harus diketahui, diantaranya:
1= 2= dan diketahui.
o
1= 2=
namun
tidak diketahui.
Jarang sekali
1= 2
digunakan adalah rumus t. Oleh karena itu, pengujian hipotesis pada dua populasi yang
memiliki rata-rata ini dinamakan dengan uji-t.
Dalam melakukan uji hipotesis ini khususnya uji-t, maka akan sering ditemui yang
t hasil hitung
t hasiltabel
namanya taraf nyata atau taraf kesalahan,
,
. Setelah ketiga
parameter ini diketahui nilainya, maka akan digambarkan melalui kurva yang bernama
Kurva Uji Hipotesis.
Kurva Uji Hipotesis
Merupakan sebuah kurva yang terbentuk dari tiga parameter, yakni taraf nyata (taraf
t hasil hitung
t hasiltabel
kesalahan),
, dan
. Tujuan dari pembuatan kurva uji hipotesis ini
yaitu membandingkan antara nilai dari sampel (bisa berupa rata-rata, simpangan baku)
dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya serta menyajikan nilai sampel dan
t
t
standar dalam bentuk hasil hitun g , dan hasiltabel . Dari kurva ini, akan memudahkan kita
dalam mengetahui letak
t hasil hitung
t hasiltabel
yang dibatasi
dengan garis taraf nyata. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat gambar dibawah ini:
Keterangan:
a = Garis yang menunjukkan bahwa nilai taraf nyata atau taraf kesalahan sebesar 1%
(atau 0,01). Garis ini berada di paling kiri dari daerah penerimaan H0.
b = Garis yang menunjukkan bahwa nilai taraf nyata atau taraf kesalahan sebesar 5%
(atau 0,05). Garis ini berada di sebelah kiri dari daerah penerimaan H0.
c = Garis yang menunjukkan bahwa nilai taraf nyata atau taraf kesalahan sebesar 5%
(atau 0,05). Garis ini berada di sebelah kanan dari daerah penerimaan H0.
d = Garis yang menunjukkan bahwa nilai taraf nyata atau taraf kesalahan sebesar 1%
(atau 0,01). Garis ini berada di paling kanan dari daerah penerimaan H0.
A = Daerah penolakan H0 atau penerimaan H1 baik untuk taraf nyata 1% (0,01)
maupun taraf nyata 5% (0,05). Daerah ini berada di pihak kiri dari daerah
penerimaan H0 (bernilai negatif).
B = Daerah penolakan H0 atau penerimaan H1 hanya untuk taraf nyata 5% (0,05).
Daerah ini berada di pihak kiri dari daerah penerimaan H0 (bernilai negatif).
C = Daerah penerimaan H0 atau penolakan H1 baik untuk taraf nyata 1% (0,01)
maupun taraf nyata 5% (0,05). Pada daerah ini, bisa bernilai positif maupun
negatif.
D = Daerah penolakan H0 atau penerimaan H1 hanya untuk taraf nyata 5% (0,05).
Daerah ini berada di pihak kanan dari daerah penerimaan H0 (bernilai positif).
E = Daerah penolakan H0 atau penerimaan H1 baik untuk taraf nyata 1% (0,01)
maupun taraf nyata 5% (0,05). Daerah ini berada di pihak kanan dari daerah
penerimaan H0 (bernilai positif).
Menurut jumlah pihak yang diteliti, pengujian hipotesis uji-t terbagi kedalam dua jenis,
yaitu:
I. Pengujian dua arah atau dua pihak.
Disebut pengujian dua arah karena pengujian pada dua sampel yang berbeda ini
menggunakan dua pihak (yaitu pihak kiri dan pihak kanan). Bentuk Kurva uji hipotesis
adalah sebagai berikut:
Dari pengujian dua pihak ini, dibagi lagi menjadi tiga jenis yaitu:
= =
i. Pengujian dua sampel dengan variansi homogen ( 1 2
).
Yaitu terdiri dari dua sampel yang berbeda dengan nilai variansi yang sama.
Biasanya terdiri dari satu buah populasi yang dipecah menjadi dua buah kelompok
sampel. Penggunaan kasus ini dalam kalimat seperti berikut:
Dari x data, dibagi menjadi kelompok a dan kelompok b.
Dalam x kelas, terdapat a siswa berkelamin laki-laki dan b siswa
berkelamin perempuan.
Dari x data, akan dibagi menjadi dua kelompok yang berbeda yaitu
kelompoka dan kelompok b.
Dan lain-lain (dengan catatan x merupakan penjumlahan dari a dan
b).
Maka bentuk hipotesisnya berupa:
H 0 : 1=2 , berarti tidak ada beda antara rata-rata 1 dan rata-rata 2.
H 0 : 1 2 , pada hipotesis alternatif terdapat beda antara rata-rata 1 dengan ratarata 2.
Bentuk analisisnya yaitu sebagai berikut:
2
s p=
t=
( n11 ) s21 + ( n 21 ) +s 22
n1 +n2 2
x1 x2
s2 p s2 p
+
n1 n2
x1 x2
ataut=
sp
1 1
+
n1 n 2
Dari suatu lahan x, akan diuji jenis kerikil yaitu kerikil a dan
kerikilb.
Dalam kolam ikan x, terdapat jenis ikan a dan ikan b.
Dan lain-lain (dengan catatan x tidak sama dengan a dan b).
Maka bentuk hipotesisnya berupa:
x1 x2
df =
s p=
s2 p s2 p
+
n1 n2
s 12 s 22
+
n1 n2
( ) ( )
s 2 1 s 22
+
n1 n2
s12
n1
n11
s22
n2
n21
iii.
Pengujian dua sampel berpasangan.
Yaitu terdiri dari satu sampel yang sama dengan dua perlakuan yang berbeda.
Biasanya terdiri dari satu buah populasi yang diteliti sebayak dua kali uji Penggunaan
kasus ini dalam kalimat seperti berikut:
Dari x data, akan diuji dengan soal ujian berbentuk pretest dan posttest.
Apakah terdapat perbedaan berat badan (kg) antara sebelum puasa dan
sesudah puasa selama satu bulan?
Apakah terdapat perubahan skor pengetahuan tentang gizi antara sebelum
dan sesudah penyuluhan gizi?
Apakah terdapat perbedaan kadar kolesterol dalam darah (mg%) yg
diperiksa oleh dua alat yang berbeda?
Dan lain-lain (dengan catatan x merupakan satu buah sampel yang
diberi dua kali perlakuan yaitu perlakuan a dan b).
Maka bentuk hipotesisnya berupa:
H 0 : 1=2 , berarti tidak ada beda antara rata-rata 1 dan rata-rata 2.
Nomor ke-i
1
2
Dst.
i =
Data-1 (Xi)
Data-2 (Yi)
X1
X2
Xn
X i=
Y1
Y2
Yn
Y i=
t=
Di data-1
data-2
D1
D2
...
Dn
Di=
i
D
SD
n
Ada lagi jenis yang lain dari pengujian satu arah yaitu uji satu arah ini kebalikan
pada hipotesis kedua, dimana pada hipotesis awal kelompok/sampel 1 memiliki rata-rata
sama dengan atau lebih kecil dengan rata-rata kelompok 2. sedangkan hipotesis alternatif
rata-rata kelompok 1 lebih besar dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2.
Dengan bentuk hipotesis sebagai berikut:
H 0: 1 2
H 0 : 1< 2
B PERMASALAHAN
a Membuat data N = 100 secara random yang diperoleh dari skripsi mahasiswa fakultas
teknik.
b Menguji kesamaan dua rata-rata (mean) sampel terpisah variansi homogen secara
manual dan SPSS.
c Menguji kesamaan dua rata-rata (mean) sampel terpisah variansi tidak homogen
secara manual dan SPSS.
d Menguji kesamaan dua rata-rata (mean) sampel berkorelasi secara manual dan SPSS.
C PEMBAHASAN
a. Cara Manual:
Menguji kesamaan rata-rata (mean) dengan variansi homogen.
Dari data 100 siswa SMK Negeri 7 Surabaya, akan dikelompokkan menjadi dua.
Kelompok pertama sebanyak 54 siswa yang mengikuti sekolah pada pagi hari, sedangkan
kelompok kedua sebanyak 46 siswa mengikuti sekolah pada sore hari. Seorang guru yang
mengajar di sekolah tersebut berhipotesis bahwa ada perbedaan hasil belajar antara
kelompok siswa yang mengikuti sekolah pada pagi hari dan kelompok siswa yang
mengikuti sekolah pada sore hari. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kedua
kelompok siswa tersebut, maka sebulan setelah pembelajaran, diadakan ujian kepada
kedua kelompok siswa tersebut. Dengan taraf kesalahan 5% dan 1%, apakah hipotesis
guru tersebut diterima? Apabila hasil datanya sebagai berikut:
Hasil belajar kelompok siswa saat sekolah pagi hari.
80
70
76
80
73
76
73
93
80
76
83
83
66
83
80
80
80
60
90
80
80
80
80
90
80
80
90
80
80
80
80
80
70
90
80
60
86
83
80
80
80
80
80
80
60
90
80
80
70
76
76
84
84
76
76
80
73
73
70
66
73
70
73
76
63
80
86
83
93
80
76
83
66
76
86
83
90
73
76
63
86
76
73
80
90
66
83
80
76
70
Jawab:
Dengan memisalkan hasil ujian murid sebagai data yang berdistribusi normal, maka yang
akan diuji berupa:
H 0 : pagi= sore , berarti rata-rata hasil ujian siswa saat kelas pagi hari sama
dengan hasil ujian siswa saat kelas sore hari.
H 1 : pagi sore , berarti rata-rata hasil ujian siswa saat kelas pagi hari tidak sama
dengan hasil ujian siswa saat kelas sore hari
Dari data penelitian dan perhitugan sampel, diperoleh
x 1=79,
x 2=75,89
s 2 p=
n2=46
Hasil Ujian
Kelas Pagi
Kelas Sore
s p=
n1=54
N
54
46
Mean
79
75,89
s
10,31
11,04
s2
106,4
122,09
n1 +n2 2
54+ 462
s 2 p=
( xi1 )
2
1
1
+
106,4 122,09
dk =
x1 x2
s p s p
+
n1 n2
th
2
=113,71.
0,009398+0,008190
bisa dicari.
7975,89
3,11
3,11
=
=
=1,454.
113,6 113,6 2,103+2,469 2,138
+
54
46
( n1 +n 22 ) = 98 dan taraf nyata 0,05 atau 5%, diperoleh harga t tabel sebesar
1,988 (melalui proses interpolasi). Saat taraf nyata 0,01 atau 1%, diperoleh harga
sebesar 2,635 (melalui proses interpolasi).
t tabel
Maka
t hitung
jatuh di daerah penerimaan H0 baik pada taraf 5% maupun 1%. Dari hasil ini
maka Ho diterima dan guru dapat menyimpulkan bahwa hasil ujian kelompok siswa yang
mengikuti kelas pagi hari ( x =79 ) dan kelas sore hari ( x =75,89 ) sama bagusnya.
Menguji kesamaan rata-rata (mean) dengan variansi tidak homogen.
Soal:
Dalam sebuah pabrik dapat memproduksi dua buah jenis kayu, yaitu Kayu Jati dan
Kayu Cendana. Pak Nur selaku direktur pabrik ingin mengetahui tingkat kekerasan kayu
sebelum dijual ke pasaran. Maka Pak Uzi selaku kepala bagian produksi ingin mengambil
50 sampel kayu jati dan kayu cendana untuk diuji. Data kayu jati dan kayu cendana
disajikan pada tabel berikut:
Hasil (%)
Nomor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Kayu Jati
Kayu Cendana
70
60
80
60
73
76
63
76
86
80
76
80
73
73
76
73
60
86
83
93
80
76
83
83
66
83
Nomor
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Hasil (%)
Kayu
Kayu
Jati
Cendana
80
80
76
80
83
80
66
90
76
80
86
80
83
90
90
80
73
60
76
90
63
80
86
80
76
80
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
73
70
66
73
70
73
76
63
80
86
83
93
80
80
80
80
80
80
60
90
80
80
80
80
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
73
80
90
66
83
80
76
70
80
70
76
80
80
80
70
90
80
80
70
76
76
84
84
76
Pak Nur berpendapat bahwa tingkat kekerasan kayu jati lebih besar daripada kayu
cendana. Dengan taraf nyata 5%, zapakah kandungan air pada kayu jati berbeda dengan
kayu cendana dan apakah hipotesis Pak Nur benar?
Jawab:
Karena parameter
1 2
dilakukan pendekatan statistika yang relevan yaitu dengan uji-t independent dengan
ragam yang berbeda.
Dengan memisalkan hasil ujian murid sebagai data yang berdistribusi normal, maka yang
akan diuji berupa:
H 0 : jati= cendana , berarti kandungan air pada kayu jati sama dengan kandungan
air pada kayu cendana.
H 1 : jati cendana , berarti kandungan air pada kayu jati berbeda dengan
kandungan air pada kayu cendana.
Dari data sampel, diperoleh
n1=50
n2=50
n
mean
s
s2
Kayu Jati
50
75,94
6,99
48,99
Kayu Cendana
50
79,22
7,17
51,55
2
2
s 2 1 s 22
( 6,99 ) ( 7,17 )
s p=
+ =
+
= 0,97+1,02= 1,99=1,41.
n1 n2
50
50
Dengan df =
df =
df =
s12
n1
n11
s22
n2
n21
( 1,99 )2
2
( 0,97 ) ( 1,02 )
+
501 501
][
3,96
0,94 1,04
+
49
49
s 21 s 2 2
+
n1 n2
th
bisa dicari.
75,9479,22 3,28
=
=2,32.
sp
1,41
3,96
3,96
=
=99.
0,019+ 0,021 0,04
x 1 x 2
( ) ( ) [
2 2
s1 s2
+
n1 n2
t tabel
sebesar 2,634.
99
t tabel
sebesar 1,987
Maka
t hitung
jatuh di daerah penerimaan H 1 hanya pada taraf 5%. Dari hasil ini maka H 1
diterima dan ada perbedaan yang signifikan (p < 0,05) antara kayu jati ( x =75,94 ) dan
kayu cendana ( x )=79,22 . Namun, hipotesis yang dikatakan Pak Nur tidak sama dengan
data hasil uji karena pada kenyataannya kayu cendana
kayu jati
( x )=79,22
x =75,94 .
Pendudu
k
Sebelum
Sesudah
Pendudu
k
AA
AB
AC
AD
AE
AF
AG
AH
AI
AJ
BA
BB
BC
BD
BE
BF
BG
BH
BI
BJ
CA
70
80
73
63
86
76
73
70
73
73
63
86
93
76
66
86
90
76
86
73
90
60
60
76
76
80
80
73
66
70
76
80
83
80
83
76
83
73
63
76
80
66
CF
CG
CH
CI
CJ
DA
DB
DC
DD
DE
DF
DG
DH
DI
DJ
EA
EB
EC
ED
EE
EF
CD
CC
CD
CE
83
76
80
76
80
70
70
80
EG
EH
EI
EJ
80
70
76
84
80
76
84
76
Pak camat berpendapat bahwa berat dari penduduk setelah bulan ramadhan tidak
mengalami perbedaan. Dengan taraf nyata 5%, ujilah jika ada perbedaan berat penduduk
sebelum dan sesudah bulan ramadhan!
Jawab:
Dengan memisalkan berat badan penduduk sebagai data yang berdistribusi normal, maka
yang akan diuji berupa:
H 0 : sebelum =sesudah , berarti berat badan penduduk sebelum bulan puasa sama
dengan berat badan penduduk sesudah bulan puasa.
H 1 : sebelum sesudah , berarti berat badan penduduk sebelum bulan puasa tidak sama
dengan berat badan penduduk sesudah bulan puasa.
Dari data penelitian, maka perhitungan untuk sampel berkolerasi yaitu sebagai berikut:
Xi
Yi
(tabel pasangan ke-i diisi nilai n; tabel
diisi berat badan sebelum bulan puasa;
diisi berat badan sesudah puasa; serta tabel
Pasangan
ke-i
Xi
Yi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
70
80
73
63
86
76
73
70
73
73
63
86
93
76
66
60
60
76
76
80
80
73
66
70
76
80
83
80
83
76
Di=
X iY i
10
20
-3
-13
6
-4
0
4
3
-3
-7
3
13
-7
-10
Di
diisi selisih
Xi
Yi
dan
Pasangan
ke-i
Xi
Yi
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
73
73
86
93
76
83
83
80
80
80
90
80
80
80
90
76
60
83
80
83
66
80
80
80
60
80
80
80
80
80
).
D i=
X iY i
-3
13
3
13
-7
17
3
0
0
20
10
0
0
0
10
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
86
90
76
86
73
90
83
76
80
76
dk =
83
73
63
76
80
66
80
70
70
80
th
3
17
13
10
-7
14
3
6
10
-4
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
80
80
90
80
80
70
80
70
76
84
90
60
80
80
80
90
80
76
84
76
-10
20
10
0
0
-20
0
-6
-8
8
bisa dicari.
i
D
3
3
3
=
=
=
=2,32.
S D 9,16 9,16 1,29
n 50 7,07
( n1 +n 22 ) = 98 dan taraf nyata 0,05 atau 5%, diperoleh harga t tabel sebesar
1,988 (melalui proses interpolasi). Saat taraf nyata 0,01 atau 1%, diperoleh harga
t tabel
Maka
t hitung
jatuh di daerah penolakan H0 atau penerimaan H1 pada taraf 5%. Dari hasil
ini maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa berat badan penduduk sebelum bulan
puasa ( x =79,08 ) berbeda dengan berat badan penduduk setelah bulan puasa (
x =76,08 ) dengan perbedaan yang signifikan.
b. Cara SPSS:
Rata-rata (mean) dengan dua sampel bervariansi homogen (independent samples T-test).
Group Statistics
Kelas Siswa
Hasil Ujian
Mean
Std. Deviation
Pagi Hari
54
79.0185
7.01882
.95514
Sore Hari
46
75.8913
8.04771
1.18657
Equality of
Variances
Hasil Ujian
Sig.
Df
Mean
Sig. (2-
Differe
tailed)
nce
Equal
variances
2.299
.133
2.076
98
3.1272
.041
assumed
Equal
variances
2.053 90.093
3.1272
.043
not assumed
Std.
95% Confidence
99% Confidence
Error
Interval of the
Interval of the
Differenc
Difference
Difference
Lower
Upper
Lower
Upper
-.8304
1.50659
.13744 6.11699
1.52323
.10109 6.15334
7.08492
-.8811
9
7.13561
Rata-rata (mean) dengan dua sampel bervariansi non-homogen (independent samples Ttest).
Group Statistics
Jenis Kayu
Tingkat Kekerasan
Mean
Std. Deviation
Kayu Jati
49
75.8571
7.86077
1.12297
Kayu Cendana
51
79.2353
7.09532
.99354
Levene's
Test for
Equality of
Tingkat
Variances
Kekerasan
Kayu
F
Sig.
df
Sig.
Mean
(2-
Differen
tailed)
ce
Equal
variances
2.022
.158
-2.258
98
.026
-2.253
96.055
.027
assumed
variances
not assumed
95% Confidence
99% Confidence
Error
Interval of the
Interval of the
Differen
Difference
Difference
ce
1.49630
3.37815
Equal
Std.
1.49939
3.37815
Lower
Upper
-.4087
6.34752
-.4019
6.35440
Lower
Upper
-7.30884
.55254
-.7.31854
.56223
Std. Deviation
Sebelum Ramadhan
79.0800
50
7.35080
1.03956
Sesudah Ramadhan
76.0800
50
7.68736
1.08716
Correlation
50
Sesudah Ramadhan
Sig.
.143
.321
Pair 1
Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
99% Confidence
Interval of the
Interval of the
Difference
Difference
Lower
Upper
Lower
df
2.155
49
Sig. (2tailed)
Upper
Sebelum
RamadhanSesudah
Ramadhan
.20187
5.79813 -.73156
6.73156
.036
C.KESIMPULAN
1. Pada uji hipotesis mean dengan variansi homogen, berdasarkan hasil hitung diperoleh
t hitung =1,454.
t =1,988
Dengan =0,05 dan dk = 98 diperoleh t 0,05
serta dengan
=0,01
dan dk = 98 diperoleh
daerah penolakan
H1
t t 0,01=2,635.
atau penerimaan
H0
Dengan demikian
baik pada
t hitung
=0,05
jatuh di
maupun
=0,01 . Kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan antara nilai ujian murid pada kelas
pagi hari
( x =79 )
=0,01
t hitung
H1
pada taraf
t t 0,01=2,634.
Dengan
= 5% atau taraf
=0,05 . Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan tingkat kekerasan antara kayu jati
( x =75,94 )
( x =79,22 )
secara signifikan
( P<0,05 ) ,
serta kayu
yang memiliki tingkat kekerasan yang baik yaitu kayu cendana ( x =79,22 ) .
3. Pada uji hipotesis mean dengan sampel berkolerasi, berdasarkan hasil hitung diperoleh
t hitung =2,32.
t =1,988
Dengan =0,05 dan dk = 98 diperoleh t 0,05
serta dengan
=0,01
dan dk = 98 diperoleh
daerah penolakan
H0
t t 0,01=2,635.
atau penerimaan
H1
. Dengan demikian
t hitung
jatuh di
( x =79,08 )
dengan berat badan penduduk setelah ramadhan ( x =76,08 ) , serta hasil uji ini membawa
keuntungan bagi
LAMPIRAN
a. Plagiarism Detector