You are on page 1of 39

BAB I

PENDAHULUAN
1.PENGERTIAN
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi pertama
sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan triwulan ketiga dari bulan
ketujuh sampai 9 bulan. Kehamilan melibatkan perubahan fisk emosional dari ibu serta
perubahan sosial di dalam lingkungan keluarga.
Pada .umunya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi
sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
diharapakan. Sulit diketahui bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian resiko
tidak dapat memprediksi apakah Ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena
itu pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung
kesehatan Ibu hamil normal dan mendeteksi Ibu dengan kehamilan normal (Prawirohardjo,
2002).
Hasil akhir kehamilan yang diharapkan adalah kelangsungan hidup ibu dan bayinya.
Tujuan perawatan antenatal lebih dari itu; bukan hanya kelangsungan hidup tetapi juga kualitas
hidup yang baik perawatan antenatal yang baik mencakup:
Pengawasan kehamilan untuk melihat apakah segalanya berlangsung normal,
untuk mendeteksi dan mengatasi setiap kelalaian yang timbul, dan untuk
mengantisipasi semua masalah selama kehamilan, persalinan dan periade
postnatal.
Penyuluhan atau pendidikan mengenai kehamilan dan bagaimana cara-cara
mengatasi gejalanya, mengenai diet, perawatan gigi serta gaya hidup; hampir
semua pertemuan dengan ibu hamil (dengan suaminya) memberikan kesempatan
untuk memberikan penyuluhan dalam satu atau lain bentuk.
Persiapan (baik fisik maupun psikologis) bagi persalinan atau pelahiran, dan
pemberian petunjuk mengenai segala aspek dalam perawatan bayi.

Dukungan jika terdapat masalah-masalah sosial atau psikologis.

Dalam hubungannya dengan hasil akhir suatu kehamilan, kualitas hidup yang baik
berarti Ibu yang sehat dengan bayi yang sehat dan Ibu mengetahui cara merawat bayi serta
dirinya. Sebagian besar rumah sakit kini menyertakan calon ayah ke dalam program penyuluhan
dan persiapan persalinan (Farrer, 2001).
Pada trimester kedua pemeriksaan dilakukan setiap bulan. Dengan rancangan
pemeriksaan meliputi anamnesa untuk mengetahui keadaan normal dan keluhan hamil muda,
pemeriksaan fisik (umum, khusus, tambahan) sehingga dari pemeriksaan ini didapatkan
kesimpulan tentang kehamilan. Kesimpulan mungkin normal sehat dan memuaskan, adanya
penyakit Ibu, atau adanya komplikasi kehamilan.
Pada periode ini pula dapat dilakukan pengobatan kehamilan berupa obat simtomatis
untuk gejala hamil muda, pengobatan penyakit yang menyertai kehamilan, dan pemberian obat
penyokong (vitamin, obat khusus), dan vaksinasi tetanus toksoid I. Anjuran yang diberikan pada
masa ini umumnya berkaitan dengan kesehatan dan secara khusus berkaitan dengan kesimpulan
kehamilannya.
(Manuaba, 1999).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.3 Tujuan
1.3.1
1.3.2
1.3.3

1.3.4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kehamilan Trisemester 2
Trimester Kedua adalah periode kehamilan dari 14 minggu sampai 28 minggu (4-7 bulan)
2.2 Perubahan anatomik dan fisiologik pada wanita hamil
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, Khususnya pada alat
genetalia eksterna dan interna dan pada payudara (mammae). Dalam hal ini hormone
somatomammotropin, estrogen, dan progesterone mempunyai peranan penting. Perubahan
yang terdapat pada wanita hamil ialah antara lain sbb:
1.

Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan
progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh
hipertropi otot polos uterus; disamping itu, serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi
higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti
pertumbuhan janin.
Berat uterus normal lebih kurang 30 gram; pada akhir kehamilan (40 minggu)
berat uterus menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang 20 cm dan dinding lebih
kurang 2,5 cm pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah advokad,
agak gepeng. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir
kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara
besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk
membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologi, atau hamil ganda, atau
menderita penyakit molahidatidosa, dsb.Pada kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak
kira kira jari diatas pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke prosessus xifoideus. Pada
kehamilan 32 minggu fundus uteri terletak diantara setengah jarak pusat dan prosessus

xifoideus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah
prosessus xifoideus.

2.

Servik uteri
Servik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen.
Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka servik lebih banyak
mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada servik ini banyak
mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi servik menjadi lunak.
Kelenjar-kelenjar di servik akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi
lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan
per vaginam lebih banyak. Keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan
yang fisiologik.

3.

Vagina dan vulva


Vagina dan vulva akibat hormone estrogen mengalami perubahan pula. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebirubiruan. Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsiopun tampak livide.

4.

Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis sampai
terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus Luteum graviditis
berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta terbentuk.

5.

Mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammotropin,
estrogen, dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna
putih agak jernih, disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus
yang mulai bersekresi. Sesudah partusm, kolostrum ini agak kental dan warnanya agak
kuning. Meskipun kolostrum telah dapat dikeluarkan, pengeluaran air susu belum
berjalan oleh karena prolaktin ditekan oleh PIH (prolactine inhibiting hormone).

6.

Sirkulasi darah

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke


plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula,
mammae dan alat lain-lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan volume
darah akan bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu,
diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%, dan penurunan
tekanan darah sistolik dan diastolik (5-10 mmHg).
7.

Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh
tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas
oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diagfragma kurang
leluasa bergerak.

8.

Traktus Digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea). Mungkin
ini akibat kadar hormone estrogen yang meningkat. Tonus-tonus otot traktus digestivus
menurun karena peningkatan kadar hormone progesterone, sehingga motilitas seluruh
traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada dalam lambung dan apa
yang dicernakan lebih lama dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi, akan
tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang memang merupakan salah satu keluhan utama
wanita hamil.

9.

Tarktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang
mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin
tuannya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir
kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering
kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.

10.

Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.
Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH) yang
meningkat. MSH ini merupakan salah satu hormone yang juga dikeluarkan oleh lobus
anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung,
yang dikenal sebagai kloasma gravidarum.

Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga di areola mamae.
Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai linea nigra.
(Prawirohardjo,2002)
2.3 Tanda subjektif dan objektif kehamilan trimester kedua
11.

Tanda subjektif
a. Minggu ke 14-20
Napas kencang
Sakit kepala
Perubahan postur tubuh pada minggu ke 14
b. Minggu ke 20-24
Pernapasan menjadi lebih cepat
Meningkatnya hasrat sexualitas
c. Minggu ke 25-28
Kram pada kaki mungkin terjadi
Mudah lelah

12.

Tanda objektif
a. Amenorrehea, tetapi mungkin berbintik pada periode yang diharapkan
b. Meningkatnya kadar HCG
c. Meningkatnya BBT dikarenakan sekresi progesteron
d. Perluasan

bernafas,

menghitamnya

sekitar

areola,

membesarnya

tubersel

montgomery.
e. Tanda-tanda (minggu ke 5-7):
Tanda Ladin
Tanda Goodell
Tanda Hegar = ismus uteri mengadakan hipertropi seperti corpus
uteri yang membuat ismus menjadi panjang dan lebih lunak.
Tanda Chadwick = perubahan membran vagina dan vulva karena

peningkatan

hormone

estrogen

yang

menyebabkan

hipervaskularisasi sehingga vaagina tampak lebih merah agak


kebiru-biruan.
f. Kehamilan positif tes pada HCG dengan menggunakan metode Isoimonologic
g. Berat badan tambah sampai 0-3 kg lebih tetapi juga mungkin berat badan turun
drastis
h. Fundus pada sympisis pubis, meningkat hampir1 cm tiap minggu
i. Deteksi pada nadi janin dengan menggunakan teknik ultrasonik (minggu ke 9-12)
j. Kehadiran kolostrum
k. Formasi sketer mocous dalam bagian kuduk
l. Leukorrhea; laporan jika pruritus atau kecurangan berkembangan pada Candida
albicans, infeksi tricomonal
m. Perubahan pada abdominal karena kehamilan.
n. Puncak simpanan antara sympisis dan umbilicus
o. Simpanan pada umbilicus (22 minggu)
p. Pelvix bergabung dalam relaksasi kerena hormone relaksin
q. Pigmen yang mungkin berubah pada kulit: melasma, linea nigra, striae gravidum
r. Prespirasi naik, minyak pada sekresi
s. Dilatasi pada ureter kanan sebagai hasil tekanan dari uterus dextrorotated
t. Konstipasi dan hemorrhoid karena kelambatan gerak peristaltik dan tekanan pada
uterus pada kolon dan rektum yang lebih rendah.
2.4 Adaptasi kehamilan
2.4.1 Tugas perkembangan selama kehamilan
Pada akhir dari trimester yang pertama, ketidaknyamanan dari perubahan psikologis
biasanya telah hilang. Harapan Ibu telah terbentuk, dan jika tidak terjadi komplikasikomplikasi fisik, perhatiannya mulai beralih pada kondisi tubuhnya yang berubah karena
pertumbuhan bayi. Tugas psikologis dari anggapan bahwa fetus akan berkembang
menjadi bayi (orok) yang berarti telah bisa mandiri terpisah darinya, atau perbedaan yang
berhubungan dengan bayi tersebut, biasanya secara alamiah telah lengkap pada akhir
trimester kedua. Periode ini juga disebut dengan pembentukan fetal (Starn dan
Niederhauser,1990).

Ketakutan sering muncul sebagai harapan Ibu tentang penerimaan perpisahan ini.
Ketakutan ini tidak berkurang pada kehamilan berikutnya, bahkan ketika bayi yang
pertama sehat. Wanita mungkin percaya bahwa ia bisa tidak mungkin akan beruntung lagi
setelah bayi pertamanya sempurna. Seringkali ketakutan ini, mengakibatkan mimpi
tentang kehamilan atau bayi. Beberapa mimpi ini membuat ketakutan yang sangat dan
mengganggu kondisi sang Ibu dan mengakibatkan kehangatan Ibu dan Anak terganggu.
Selama trimester kedua proses aturan maternalnya mencapai suatu internalisasi, Ibu
menggunakan hari mimpinya sebagai perbandingan untuk melihat dirinya sendiri dan
Bayi sebagai situasi yang lain. Perbandingan ini biasanya akan membantu selama
perubahan itu terjadi.
Pada umumnya, selama trimester kedua, Ibu lebih tertarik pada perhatiannya
tentang perlindungan kesehatan sang bayi, dan perhatiannya akan reflek pada
kekhawatirannya akan kebutuhan-kebutuhannya. Perhatian umum tersebut meliputi
sebagai berikut:

Nutrisi yang akan diambil

Banyaknya olah raga atau mengadakan perjalanan

Kelangsungan pertumbuhan janin

Tanda peringatan permasalahan

Merubah imej badan

Perubahan dalam hasrat sex

2.4.2 Harapan-harapan yang terkandung dalam tugas seorang ayah


Sebagaimana realita anak menjadi lebih jelas dengan mendengarkan detak jantung
janin atau dengan melihat pergerakan janin melalui USG, seorang ayah melanjutkan
untuk mengembangkan peranannya sebagai orang tua. Seorang ibu memainkan bagian
kritis dalam pembuatan perasaan ayah sebagaimana yang dipikirkan untuk ikut adil
dalam bagian itu.
Ayah yang mempunyai harapan mengingat bahwa ia pernah berayah dan menerima
perenannya. Hubungan yang lain diujikan. Dia bermaksud untuk mencari persahabatan
dengan seorang lelaki yang mepunyai anak dan mengenyampingkan mereka yang
mempunyai anak.
Dalam istilah hubungan pasangan, meningkatkan aktifitas seksualitas, adalah hal
yang mungkin sebagai penurunan fisik yang tidak nyaman. Pasangan tersebut mulai

mendiskusikan tingkatan keterlibatan yang akan dimiliki pada kelahiran anak dan dalam
perannya sebagai orang tua setelah anak lahir.
(Dickason,1997.)
2.5 Perubahan psikologis kehamilan pada trimester kedua
Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional.
Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya dia karena akan
menjadi seorang Ibu dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan
dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah
dalam kehamilannya. Atau bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal.
Pada trimester kedua biasanya adalah saat itu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa
dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah
berkurang. Perut Ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah
menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih
konstruktif. Pada trimester ini pula Ibu dapat merasakan gerakan bayinya, dan Ibu mulai
merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak Ibu yang
merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimester pertama dan mersakan meningkatnya libido.(Pusdiknakes,2003)
2.6 Kebutuhan pengetahuan bagi Orang Tua: pada kehamilan trimester kedua dan
kelahiran bayi
1.

Perubahan fisik pada trimester kedua

2.

Perubahan emosional pada trimester kedua

3.

Sexuality
Perubahan kebutuhan
Sexual Concernt

4.

Ketidaknyamanan ringan kehamilan


Sakit punggung
Varicose veins
Kontraksi braxton hicks
Kram kaki
Vaginal discharge

Konstipasi
Nyeri disekitar tulang
5.

Tanda bahaya
Perdarahan vagina
Nyeri perut
Edema pada muka, tangan dan kaki
Gangguan bicara
Rupture of membrance

6.

Nutrisi

7.

General Hygiene
Istirahat dan tidur
Latihan

8.

Penggunaan obat
Rokok
Alkohol
Obat OTC
Resep obat

9.

Perubahan janin
10.

Persiapan untuk bayi baru lahir


Metode pemberian makanan
Persiapan fisik
Selection of pediatrician
Perawatan bayi
(Reeder, 1992)

2.7 Reaksi kognitif dan emosional Ibu pada kehamilan Trimester Kedua
1.

Perasaan baik/tenang

Tanda fisik dan nyeri berkurang

Berkurangnya rasa ketakutan dan kecemasan dan lupa akan gerakan bayi (jika
kemajuan kehamilan normal)

2.

Perhatian, memikat diri, introspeksi

Konsentrasi pada ibu dalam keperluan janinnya

Pesona terdapat kehamilan dan proses kelahiran ;sadar akan kelakuan anaknya

Menenangkan egosentris, tingkat mimpi setiap hari

Mulai menunjukkan sekumpulanprilaku: persiapan membeli barang untuk anak dan


dirinya dalam antisipasi proses kelahiran.

3.

Irama suasana hati dan emosional labil

Kegembiraan dan suasana hati bisa menyusahkan untuk sekitarnya; memerlukan


kasih sayang, perhatian, dan pengertian.
(Reeder, 1992)

2.8 Komplikasi kehamilan trimester dua (14-28 minggu)


2.8.1 Hipermesis Gravidarum
Morning sickness dengan muntah terus-menerus, makan kurang dapat
menyebabkan gangguan suasana kehidupan sehari-hari dalam situasi demikian disebut
hiperemesis Gravidarum. Pada tingkat ringan, sebaiknya memeriksakan diri dengan
gejala muntah berlebihan, keadaan lemas dan lemah, sakit pada ulu hati (perut bagian
atas), tidak mau makan, berat badan turun, turgor (kekenyalan) kulit berkurang, lidah
kering, mata cekung, kecepatan nadi meningkat, dan tekanan darah menurun.
2.8.2 Keguguran kandungan
Keguguran adalah terhentinya kehamilan sebelum janin mampu hidup diluar
kandungan pada umur dari 28 minggu. Sebab keguguran sebagian besar tidak diketahui
dan terjadi secara sepontan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gugur kandung
dikemukakan sebagai:

faktor telur (ovum) yang kurang baik

faktor spermatozoa yang kurang sempurna

ketidaksuburan lapisan dalam rahim (endometrium) yang disebabkan


oleh kekurangan gizi, kehamilan dengan jarak pendek, terdapat penyakit dalam
rahim.

Faktor penyakit sistemik pada Ibu seperti penyakit jantung paru, ginjal,
tekanan darah tinggi, hati, dan penyakit kelenjar dengan gangguan hormone pada
Ibu.

Beberapa bentuk klinis keguguran


-

Abortus insiplens (keguguran mengancam)


Pada pemeriksaan dalam belum terdapat pembukaan mulut rahim, kehamilan
masih dapat diselamatkan dengan pengobatan dan tirah baring (istirahat di tempat
tidur)

Abortus inkompletus (keguguran tidak lengkap)


Terjadi keguguran dengan dikeluarkannya sebagai hasil konsepsi. Perdarahan masih
ada seperti darah menstruasi. Mulut rahim telah tertutup. Untuk memastikannya
sebaiknya konsultasi kedokter ahli

Abortus kompletus (keguguran lengkap)


Pengeluaran seluruh isi rahim

Abortus abortion (terhentinya kehamilan)


Keguguran telah terjadi tetapi hasil konsepsi masih tertinggal dalam rahim lebih dari
6 minggu. Bahayanya keguguran ini dapat terjadi gangguan pembekuan darah atau
dapat menjadi sumber infeksi. Pada missed abortion hasil konsepsi segera
dikeluarkan di Rumah Sakit dengan persiapan khusus, sehingga bahayanya dapat
diatasi.

2.8.3 Kehamilan dengan degenerasi penyakit trofoblas

Kehamilan penyakit trofoblas adalah penyimpangan kehamilan dengan terjadi


degenerasi hidrofik dari jonjot koreon. Sehingga berupa buah anggur, dengan
mengandung banyak cairan dan hormon. Pada kehamilan penyakit trofoblas terjadi
pembesaran perut yang lebih cepat, tanpa terdapat janin dalam rahim, serta dapat terjadi
perdarahan.
Dalam melaksanakan pengobatan dan perawatan kehamilan dengan penyakit
trofoblas memerlukan pengobatan khusus dan pengawasan terus-menerus selama satu
tahun untuk melakukan observasi kemungkinan keganasan dalam bentuk korio
karsinoma syukur bahwa kehamilan dengan penyakit trofoblas makin berkurang
jumlahnya seiring dengan makin membaiknya keadaan gizi masyarakat.
Kemungkinan telah terjadi degenerasi ganas koreo karsinoma dapat diperhatikan
bila dijumpai atau mengalami perdarahan terus menerus setelah keguguran atau
persalinan, perut bertambah besar dengan dapat diraba tumor, terdapat benjolan berwarna
biru di daerah liang senggama, dan bentuk yang disertai dahak-berdahak.
2.8.4 Kehamilan diluar kandungan (kehamilan ektopik)
Kehamilan ektopik merupakan salah satu keadaan darurat yang segera harus
mendapatkan tindakan pembedahan, untuk mengambil sumber pendarahan sehingga
bahaya lebih lanjut dapat diatasi.
Gambaran gejala kehamilan ektopik:

Terdapat

trias

gejala

hamil

ektopik

terganggu

(amenorea{terlambat datang bulan atau terdapat perubahan pola menstruasi}, sakit


perut mendadak, dan perdarahan melalui liang senggama)

Sakit perut disebabkan oleh pecahnya kehamilan ektopik,


timbunan darah menimbulkan iritasi denga menifestasi rasa nyeri, darah dalam
ruangan perut tidak berfungsi dan menyebabkan pasien tampak pucat (anemia),
tekanan darah turun sampai syok, bagian ujung-ujung anggota badan terasa dingin,
perut kambung karena darah.

2.9 Pertumbuhan dan fisiologis janin pada trimester 2


Pada usia kehamilan antara 16 sampai 20 minggu panjang fetus (dari puncak
kepala ke ujung sakrum) genitalia eksternal terbentuk dan dapat dikenal, kulit merah tipis

sekali. Pada usia antara 20 sampai 24 minggu panjang fetus 25 cm. Kulit lebih tebal, opak
dengan rambut halus (lanugo).
Pada akhir trimester ke2 panjang janin 30 sampai 32 cm, kelopak kelopak mata
terpisah, alis dan bulu mata ada kulit keriput. Pada kehamilan 4 bulan alat pencernaan telah
cukup terbentuk dan janin telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak,
sehingga dengan demikian janin mambantu pula dalam perputaran air ketuban. Absorbsi air
ketuban terjadi melalui mukosa seluruh traktus digestivus. Bahwa janin menelan air ketuban,
dapat dibuktikan dengan adanya lanugo, verniks kaseosa di mekonium, setelah bayi
dilahirkan.
Hepar janin pada usia kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam hemopoesis.
Dan juga mulai berperan dalam metabolisme hidrat arang. Glikogen mulai disimpan dalam
hati, yang pada akhir triwulan makin meningkat. Glumerolus di ginjal mulai terbentuk dalam
korteks renalis pada janin umur 8 minggu. Jumlahnya pada kehamilan 20 minggu
diperkirakan 350.000 dan pada akhir kehamilan 820.000. Ginjal janin mulai berfungsi pada
kehamilan 3 bulan, dan di dalam kandung kencing janin telah dapat dijumpai air kencing
yang kemudian dikeluarkan ke liquor amnii.
(Wiknjosastro,2002)
Pada akhir kehamilan 20 minggu, berat janin sekitar 340 gr dan panjang 16 17
cm. Ibu dapat merasakan gerakan bayi, sudah terdapat mekonium di dalam usus, dan sudah
terdapat vernixs pada kulit. Pada usia kehamilan 28 minggu berat bayi lebih sedikit dari 1 kg
dan panjangnya 23 cm, ia mempunyai periode tidur dan beraktivitas, berespons pada suara,
dan melakukan gerakan pernapasan.
(Pusdiknakes, 2003)
2.10 Pengkajian biophysical fetus
Ultrasonografi digunakan pada trisemester kedua:
1.

Trimester kedua
a.

Pengkajian plasenta

b.

Pengkajian struktur tubuh fetus

c.

Pangkajian pertumbuhan fetus

d.

Visualizaion of fetus, plasenta dan


amniotic cavity selama amniosintesis

e.

Pengkajian posisi dan presentasi


fetus

f.

Dioagnosa kelangsungan hidup fetus

g.

Biophyssical profile score


(Dickason,1997)

A. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN TRIMESTER KEDUA


1. Pengkajian
Pengkajian meliputi data dasar dan riwayat kesehatan ibu, antara lain meliputi:
a. Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb.)
b. Berat badan/ tinggi badan
c. Status pernikahan (pernikahan ke berapa)
d. Kunjungan sebelumnya (berapa kali berkunjung, rutin/ tidak, tempat
berkunjung tetap/ pindah, dst.)
e. Riwayat kehamilan dan persalinan (kehamilan ke berapa, abortus, pre
eklampsia, perdarahan)
f. Riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT)
g. Riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
h. Riwayat alergi makanan dan obat-obatan
i. Riwayat penyakit dalam keluarga
j. Riwayat psiko sosial
Selain pengkajian data dasar tersebut diatas, dilakukan pula pengkajian terhadap:
a. Aktivitas / istirahat
b. Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12 minggu), kembali
pada tingkat prakehamilan selama setengah kehamilan terakhir
c. Denyut nadi dapat meningkat 10 15 dpm

d. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan


volume
e. Sinkope
f. Varises
g. Sedikit oedema ekstremitas bawah/ tangan mungkin ada.
h. Integritas ego : Menunjukkan perubahan persepsi diri
i. Eliminasi
1) Perubahan pada konsistensi/ frekwensi defekasi
2) Peningkatan frekwensi perkemihan
3) Urinalisis: peningkatan berat jenis
4) Hemoroid
j. Makanan/ cairan
1) Sedikit mual dan muntah
2) Nyeri ulu hati
3) Penambahan berat badan 11-12 Lb
4) Membran mukosa kering: hipertrofi jaringan gusi, mudah berdarah
5) Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
6) Sedikit edema dependen
7) Sedikit glikosuria mungkin ada
a. Nyeri / ketidak nyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, nyeri punggung
b. Pernafasan
1) Hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal
2) Frekwensi pernapasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran/
tinggi uterus, pernafasan torakal
c. Keamanan
1) Suhu 98-99,6 F (36,1-37,6 C)
2) Denyut jantung janin (DJJ) terdengar dengan fetoskop
3) Gerakan janin mulai terasa, quickening (sensasi gerakan janin pada
abdomen) diantara 16 dan 20 minggu
d. Seksualitas

1) Penghentian menstruasi
2) Perubahan respon/ aktivitas seksual
3) Leukorea mungkin ada
4) Peningkatan progresif pada ukuran uterus fundus pada umbilikus
(20 22 minggu)
5) Perubahan payudara, pembesaran jaringan adiposa, peningkatan
vaskularitas, lunak bila di palpasi, peningkatan diameter dan
pigmentasi jaringan alveolar, hipertrofi tuberkel montgomery,
kemungkinan strie gravidarum, mulai tampak adanya kolostrum
6) Perubahn pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spider
nervi
7) Tanda- tanda Goodel, Hegar, Chadwick positif
e. Interaksi social
1) Bingung/ meragukan perubahan peran yang di antisipasi
2) Tahap maturasi/ perkembangan bervariasi dan dapat mundur
dengan stresor kehamilan
3) Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan
mendukung sampai disfungsional
B. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel sabit )
2. Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompabilitas
3. Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia
4. Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen), penyakit
hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi,
abnormal
5. Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
6. Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek tipe 2
7. Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi,
diabetes, penyakit ginjal )

8. Tes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia ( HCG ) positif


9. Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu
10. Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya dilakukan antara 24
dan 28 minggu pada trimester II dan III )
11. Evaluasi selanjutnya: fokus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan pranatal
C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola nafas sehubungan dengan ketidak efektifan pergeseran difragma
karena pembesaran uterus
2. Gangguan curah jantung sehubungan dengan kebutuhan sirkulasi, perubahan
preload (penurunan aliran balik vena) dan after load (peningkatan tahanan
vaskuler perifer), hipertrofi ventrikel
3. Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator,
retensi natrium/ air
4. Ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek
hormon-hormon, ketidakseimbangan elektrolit
5. Perubahan pola seksualitas sehubungan dengan konflik mengenai perubahan
hasrat seksual dan harapan, takut akan cedera fisik
6. Ketidakefektifan koping individual sehubungan dengan krisis situasi, kerentanan
pribadi dan persepsi tidak realistis
7. Gangguan citra tubuh sehubungan dengan persepsi perubahan biofisik dan respon
orang lain
8. Kurangnya pengetahuan sehubungan dengan minimnya pengalaman dan info
yang diperoleh tentang perubahan fisiologis/ psikologis yang normal pada
trimester ke II
9. Resiko tinggi pada janin (kelainan) sehubungan dengan masalah kesehatan ibu,
adanya ekspos dengan agen infeksi/ teratogen
10. 2.6 Pengkajian Maternal
11. Pada setiap kunjungan ibu ditanyakan secara ringkas kejadian sejak kunjungan
sebelumnya. Dia ditanyakan mengenai emosional secara umum dan kesehatan
psikologis, keluhan atau permasalahan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
terhadap masalah yang dihadapi.
12. CEKLIST TRIMESTER KEDUA

13. Skedul dan keadaan waktu kunjungan.


14. Pengkajian maternal
15. Pertumbuhan dan perkembangan janin
16. Test diagnostik spesifik
17. Konseling untuk perawatan mandiri
18. Rencana kelahiran
19. Kecemasan / Adaptasi
20. Perubahan Kulit
21. Jantung berdebar-debar
22. Kelemahan / pingsan
23. Gastrointestinal distres
24. Vascosities (VariseZ)
25. Neuromuskular dan skeletal distress
26. Keselamatan (sabuk pengaman dengan tempat bersandar bahu dan kepala).
27. Latihan dan istirahat
28. Relaksasi
29. Nutrisi
30. Alkohol dan substansi lainnya.
31. Seksualitas
32. Personal hygiene
33. Tanda-tanda peringatan / berbahaya.
34. Pemeriksaan Fisik
35. Pada setiap kunjungan, pola dan pernafasan dihitung / diperiksa / diukur: tekanan
darah (lengan kanan, sambil duduk, diperiksa juga berat badan apakah bertambah
atau tetap atau berkurang) apakah cocok dengan rencana.
36. Tes Laboratorium
37. Test laboratorium, rutin, selama, trimester kedu dibtasi. Suatu pegangan yang
baik. Spesimen urine digunakan untuk mendeteksi kadar glukosa, aceton,
lbumin/protein, RBCs, dan leukosytes. Wanita hamil mungkin menglami
glykosuria (untuk ulangan, lihat nutrient excreation). Urine untuk culture dan
sensivitas, sama dengan darah sample, didapatkan hanya jika ada tanda-tanda dan
gejala yang didapatkan. Hematocrit (HCT) atau packed Cell Volume (PCU)
ditentukan pada setiap kunjungan dalam beberapa tempat/kali.
38.
39. Pengkajian Fetal
40. Tinggi fundus selama trimester kedu, urgan uterus menjadi lebih besar.
Pengukuran tinggi uterus di atas symphysis pubis dijadikan sebagai indikator
kemajuan pertumbuhan janin. Juga memberikan petunjuk yang jelas terhadap
lamanya kehmilan. Pita lunak atau pelvimeter bisa digunakan untuk mengukur

tinggi fundus uteri. Tinggi fundus diukur dari puncak/titik symshisis pubis sampai
ujung/puncak fundus uteri tanpa ujung belakang uterus.
41. Pengukuran tinggi fundus membantu mengidentifiksi faktor-faktor resiko tinggi.
Tetpnya/turunnya tinggi fundus uteri menunjukkan Intrauterin Growth Retadation
(IURG)/ pertumbuhan dalam rahim yang terlambat, dan pertambahan yang
berlebihan biasanya kehamilan multifetal atau hydramnion. Diantara faktor-faktor
yang mempengaruhi akurasi pengukuran adalah obesitas. (kurangi 1 cm dari
ukuran jika berat ibu 90 kg [200 pounds atau lebih]), jumlah cairan amnion,
kehamilan multifetal, ukuran bayi dan letak bayi dan letak uterus.
42. TANDA-TANDA PERINGATAN TRIMESTER II
TANDA-TANDA / GEJALA
- Menetap, kadang-kadang muntah.
-

KEMUNGKINAN PENYEBAB
- Hypertensi gravidarun.

Keluar cairan dari vgina, bleeding,cairan, amnion.

Membran pecah sebelum waktunya,


keguguran.

- Demam, panas, kencing panas, diare.- Infeksi.


-

Perubahan gerakan janin. Tak ada


gerakan janin setelah gerakan lebih-

Janin beresiko atau intrauteris fetal

cepat, ada perubahan yang tidak death (IUFD)


biasa dalam jumlah atau polanya.
43.
44. Trimester Kedua
DIAGNOSA KEPERAWATAN:

GANGGUAN CITRA TUBUH, RISIKO

Faktor risiko dapat meliputi:

TINGGI TERHADAP
Persepsi perubahan biofisik, respons orang

lain.
HASIL YANG DIHARAPKAN - Mengungkapkan
KLIEN AKAN

penerimaan

adaptasi

bertahap untuk mengubah konsep diri/citra


tubuh.
Mendemonstrasikan
dengan

citra

mempertahankan

tubuh

positif
kepuasan

penampilan keseluruhan; berpakaian dengan


pakaian yang tepat dan sepatu ber-hak
rendah.

45.
TINDAKAN / INTERVENSI

RASIONAL

Mandiri
Tinjau ulang / kaji sikap terhadap Pada trimester kedua, perubahan bentuk
kehamilan perubahan bentuk tubuh, dan tubuh telah tampak. Respons negatif
sebagainya.

dapat terjadi pada klien/ pasangan yang


memiliki konsep diri yang rapuh,

didasarkan pada penampilan fisik.


Diskusikan perubahan aspek fisiologis, Individu bereaksi secara berbeda
dan respons klien terhadap perubahan. terhadap

perubahan

Berikan informasi tentang kenormalan Informasi

dapat

yang

membantu

terjadi.
klien

perubahan.
memahami/menerima apa yang terjadi.
Anjurkan gaya dan sumber-sumber Situasi individu menandakan kebutuhan
yang tersedia dari pakaian saat hamil.

akan pakaian yang akan meningkatkan


penampilan klien untuk kerja dan
melakukan

aktifitas

yang

menyenangkan.
Diskusikan metode perawatan kulit dan Belajar dan ikut untuk melihat dan
berias

(untuk

menyembunyikan
gelap),

meminimalkan

/ merasa lebih baik mungkin membantu

area

kulit

yang untuk mempertahankan perasaan positif

menggunakan

kaus

kaki tentang diri.

penyokong, pemeliharaan postur, dan


program latihan sedang.
Kolaborasi
Rujuk pada sumber-sumber lain seperti Mungkin membantu dalam memberikan
konseling

dan/atau

kelas-kelas dukungan tambahan, selama periode

pendidikan kelhiran anak dan menjadi perubahan ini; mengidentifikasi modelorang tua.

model peran.
46.

DIAGNOSA KEPERAWATAN:

POLA PERNAPASAN, KETIDAK

Faktor risiko dapat meliputi:

EFEKTIFAN
Pergeseran diafragma karena pembesaran
uterus.

Kemungkinan dibuktikan oleh:

Keluhan-keluhan

sesak

napas,

dispnea,

perubahan kedalaman pernapasan.


HASIL YANG DIHARAPKAN - Melaporkan penurunan frekuensi / beratnya
KLIEN AKAN

keluhan.
Mendemonstrasikan

perilaku

yang

mengoptimalkan fungsi pernapasan.


47.
48.
49.
50.
TINDAKAN / INTERVENSI

RASIONAL

Mandiri
Kaji status pernapasan (mis, sesak Menentukkan luas/beratnya masalah
napas

pada

pengerahan

tenaga, yang terjadi pada kira-kira 60% klien

kelelahan)

pranatal.

Meskipun

kapasitas

vitl

meningkat, fungsi pernafasan diubah


saat kemampuan diafragma untuk turun
pada

inspirasi

berkurang

oleh

pembesaran uterus.
Dapatkan riwayat dan pantau masalah Masalah lain dapat terus mengubah
medis yang terjadi/ada sebelumnya pola

pernapasan

dan

menurunkan

(mis,, alergi rinitis, asma, masalah oksigenasi jaringan ibu/janin.


sinus, tuberkulosis).
Kaji kadar hemoglobin

(Hb)

dan Peningkatan kadar plasma pada gestasi

hematokrit (Ht) tekankan pentingnya minggu ke 24-32 mengencerkan kadar


masukan vitamin / fero sulfat pranatal Hb,
setiap hari (kecuali pada klien dengan anemia
anemia sel sabit).

mengakibatkan
dan

kemungkinan

menurunkan

kapasitas

pembawa oksigen. (Catatan: Zat besi


dapat dikontraindisikan untuk klien

dengan anemia sel sabit).


Berikan informasi tentang rasional Menurunkan kemungkinan
untuk

kesulitan

pernapasan

gejala-

dan gejala pernapasan yang disebabkan oleh

program aktivitas/latihan yang realistis. kelebihan.


Anjurkan sering istirahat, tambah waktu

untuk melakukan aktivitas tertentu, dan


latihan ringan, seperti berjalan.
Tinjau ulang tindakan yang dapat Postur yang baik dan makan sedikit
dilakukan
masalah;

klien
mis,,

untuk
postur

mengurangi membantu memaksimalkan penurunan


yang

baik, diafragmatik,

meningkatkan

menghindari merokok, makan sedikit ketersediaan ruang untuk ekspansi paru.


tetapi

lebih

sering,

dengan Merokok

menurunkan

persediaan

menggunakan posisi semi-Fowler untuk oksigen untuk pertukaran ibu-janin.


duduk/tidur bisa gejala berat.

Pengubahan

posisi

tegak

dapat

meningkatkan ekspansi paru sesuai


penurunan uterus gravid.
51.
DIAGNOSA KEPERAWATAN:

KURANG

PENGETAHUAN

(KEBUTUHAN

BELAJAR)

mengenai

Dapat berhubungan dengan:

kemajuan alamiah dari kehamilan


Terus membutuhkan informasi

Kemungkinan dibuktikan oleh:

perubahan trimester kedua yang dialami.


Meminta informasi, pernyataan masalah atau

konsep yang salah.


HASIL YANG DIHARAPKAN - Mengungkapkan
/
KLIEN AKAN

sesuai

mendemonstrasikan

perilaku perawatan diri yang meningkatkan


kesejah teraan.
Bertanggung

jawab

terhadap

perawatan

kesehatannya sendiri.
Mengenali dan melakukan tindakan untuk
meminimalkan dan mencegah faktor risiko.
Mengidentifikasi

tanda-tanda

bahaya

mencari perawatan medis dengan tepat.


52.
TINDAKAN / INTERVENSI

RASIONAL

Mandiri
Tinjau

ulang

perubahan

yang Pernyataan timbul perubahan

diharapkan selama trimester kedua.

yang

terjadi

tanpa

baru

memperhatikan

apakah perubahan diharapkan atau


tidak.
Berikan informasi tentang kebutuhan Fero sulfat dan asam folat membantu
terhadap fero sulfat dan asam folat.

mempertahankan kadar Hb normal.


Definisi

asam

folat

memperberat

anemia megaloblastik, kemungkinan


abrupsi
Identifikasi
kesehatan

aborsi,

dan

malformasi janin.
risiko Membantu mengingat / informasi untuk

kemungkinan
individu

plasenta,

(mis,,aborsi klien tentang potensial situasi risiko

spontan, hipoksia yang berhubungan tinggi yang memerlukan pemantauan


dengan

asma

atau

tuberkulosis, lebih ketat dan/atau intervensi.

penyakit

jantung, hipertensi

akibat

kehamilan [HAK], kelainan ginjal,


anemia, diabetes melitus gestasional
[DMG], penyakit hubungan seksual
[PHS]. Tinjau ulang tanda-tanda bahaya
dan tindakan yang tepat.
Diskusikan adanya obat-obatan yang Membantu dalam memilih tindakan
mungkin diperlukan untuk mengontrol karena kebutuhan harus ditekankan
atau mengatasi masalah medis.
Diskusikan

kebutuhan

pemeriksaan

laboratorium

pada kemungkinan efek berbahaya pada


janin.
terhadap Kunjungan pranatal yang lebih sering
khusus, mungkin

diperlukan

untuk

skrining, dan pemantauan ketat sesuai meningkatkan kesejahteraan ibu.


indikasi.
53.
DIAGNOSA KEPERAWATAN:

CEDERA, RISIKO TINGGI TERHADAP

Faktor risiko dapat meliputi:

JANIN
Masalah kesehatan ibu, pemajanan pada

teratogen / agen infeksi.


HASIL YANG DIHARAPKAN - Mengungkapkan kesadaran tentang faktor
KLIEN AKAN

risiko individu.

Menghindari faktor dan/atau menghindari


perilaku yang dapat memperberat cedera
janin.
TINDAKAN / INTERVENSI

RASIONAL

Mandiri
Tentukan

pemahaman

sebelum Mengidentifikasi kebutuhan / masalah

informasi diberikan.

individu dan memberikan kesempatan


untuk memperjelas kesalahan konsep,
khususnya untuk klien yang saat ini
melakukan kunjungan pranatal pertama

kali.
Tinjau ulang status kesehatan ibu; mis,, Faktor-faktor ini dapat mempunyai
malnutrisi,

penyalahgunaan

penggunaan zat.

/ dampak

besar

jaringan

dan

pada

perkembangan

organ

janin,

dan

identifikasi serta intervensi awal dapat


mencegah hasil yang buruk..
Kaji faktor lain yang ada pada situasi Identifikasi memungkinkan klien dan
ini yang mungkin berbahaya pada janin perawat untuk mendiskusikan cara-cara
(mis,, pemajanan pada virus/PHS lain, untuk
faktor lingkungan).

meminimalkan

mencegah

cedera. PHS atau virus-virus lain


mungkin merupakan masalah ringan
bagi klien, tetapi berdampak negatif

yang besar pada kesejahteraan janin.


Perhatikan quickening (persepsi ibu Gerakan janin yang dapat dirasakan
terhadap gerakan janin) dan denyut pertama terjadi diantara gestasi minggu
jantung janin (DJJ). Rujuk pada dokter ke-16 dan ke-20 sesuai peningkatan
bila ditemukan masalah.

ukuran janin; kurang gerakan dapat

menandakan adanya masalah.


Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi Merupakan skrining untuk
fundus pada setiap kunjungan.

gestasi

multipel, pertumbuhan janin normal


atau

abnormal;

dapat

mendeteksi

masalah yang berhubungan dengan


polihidramnion atau oligohidramnion.

Berikan

informasi

tentang

tes-tes Mempunyai informasi yang membantu

diagnostik atau prosedur. Tinjau ulang klien/pasangan


resiko dan potensial efek samping.

situasi

dan

untuk
membuat

menghadapi
keputusan

berdasarkan informasi.
Kolaborasi
Bantu dengan prosedur ultrasonografi, Mendeteksi adanya janin di awal
dan jelaskan tujuannya

minggu ke 5-6 gestasi dan memberikan


informasi tentang pertumbuhan janin
dengan

menggunakan

pengukuran

kepala sampai kaki, panjang femur, dan


diameter biparietal, untuk memastikan
usia gestasi dan mengesampingkan
retardasi pertumbuhan.
Dapatkan sampel serum ibu untuk Pada NTD terbuka (paling umum, spina
kadar alfafetoprotein (AFT) diantara bifida dan anensefali), AFP, protein
minggu ke-14 dan ke-16

yang diproduksi oleh kantung yolk dan


hepar janin, ada pada serum ibu dengan
kadar 8 kali lebih tinggi dari normal
pada gestasi minggu ke-15. selanjutnya

turun sampai term.


Bantu dengan amniosintensis bila kadar Analisis cairan amniotik mendeteksi
AFP

abnormal,

khususnya

pada kelainan genetik/kromoson dan NTD

populasi risiko tinggi (mis,, klien


dengan

memungkinkan

kelainan

genetik/anak sebelumnya mengalami


abnormalitas kromosom, gravida tua
lebih dari usia 35 tahun), bila klien
belum dilakukan sampel vilus korionik
(SVK).
Ikuti konseling genetik, bila perlu Klien/ pasangan
(Rujuk pada MK: Konseling Genetik).

akan memerlukan

informasi untuk membuat keputusan


berdasarkan

informasi

tentang

perjalanan tindakan selama kehamilan


ini serta yang akan datang.
Lakukan skrining klien terhadap DMG DMG
dihubungkan

dengan

dengan tes toleransi glukosa (TTG) makrosomia dan masalah distosia.


pada gestasi minggu ke 24-26, sesuai
indikasi.
54.
55.
DIAGNOSA KEPERAWATAN:

CURAH JANTUNG, risiko tinggi terhadap

Faktor risiko dapat meliputi:

dekompensasi
Peningkatan kebutuhan sirkulasi, perubahan
preload (penurunan aliran balik vena), dan
afterload

(peningkatan

tahanan

perifer), hipertrofi ventrikel.


HASIL YANG DIHARAPKAN - Tetap normotensitif selama
KLIEN AKAN

vaskular
perjalanan

pranatal.
Bebas dari edema patologis dan tanda-tanda
HAK.
Mengidentifikasi cara-cara untuk mengontrol
dan menurunkan masalah kardiovaskular.
56.

TINDAKAN / INTERVENSI

RASIONAL

Mandiri
Tinjau ulang proses fisiologis dan Selama

trimester

kedua,

perubahan normal dan banormal, tanda- ventrikel

jantung

tanda, dan gejala-gejala.

curah

peningkatan

hipertrofi
menjamin

jantung,

yang

memuncak pada gestasi minggu 25-27


untuk
Perhatikan

riwayat

yang

memenuhi

oksigen

dan

kebutuhan nutrien ibu/janin.


ada Klien ini menghadapi risiko paling

sebelumnya atau potensial masalah tinggi terhadap masalah jantung selama


jantung / ginjal / diabetik.

trimester kedua, bila curah jantung

memuncak.
Ukur tekanan darah (TD) dan nadi. Peningkatan TD dapat menunjukkan

Laporkan jika peningkatan sistosik HAK, khususnya pada klien dengan


lebih dari 30 mm Hg dan diastolik lebih penyakit jantung atau ginjal, diabetes,
dari 15 mm Hh.

atau adanya kehamilan multipel atau

mola hidatidosa.
Auskultasi bunyi jantung; catat adanya Murmur sistolik sering ringan dan
murmur.

mungkin diciptakan oleh peningkatan


volume, penurunan viskositas darah,
perubahan posisi jantung atau torsio

pembuluh darah besar.


Kaji adanya edema pergelangan kaki Edema dependen dari eksremitas bawah
dan varises kaki, vulva dan rektum. (edema fisiologis) sering terjadi karena
Bedakan antara edema fisiologis dan stasis vena akibat vasodilatasi dari
yang potensial berbahaya.

aktivitas progesteron, herediter, retensi


kelebihan cairan, dan tekanan uterus

pada pembuluh darah pelvis.


Anjurkan klien untuk menghindari Meningkatkan aliran balik vena dan
menyilangkan kaki, duduk, dan berdiri menurunkan risiko terjadinya edema,
dalam waktu lama; dan membalikkan atau trombosis vena.
telapak kaki ke atas dalam posisi
dorsofleksi bila duduk atau berdiri
selama periode lama.
Kaki dorsofleksi untuk tes terhadap Tanda

Homan

positif

dapat

tanda Homans. Bila ada, rujuk pada menunjukkan tromboflebitis.


dokter.
Kaji adanya kelemahan. Anjurkan klien Perubahan

posisi

cepat

untuk menghindari perubahan posisi mengakibatkan

pusing

dengan cepat.

ekstremitas

terkumpul

di

saat

dapat
darah
bawah,

menurunkan volume sirkulasi.


57.
DIAGNOSA KEPERAWATAN:

KELEBIHAN VOLUME CAIRAN, RISIKO

Faktor risiko dapat meliputi:

TINGGI TERHADAP
Perubahan mekanisme

regulator, retensi

natrium/air.
HASIL YANG DIHARAPKAN - Menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan

KLIEN AKAN

masalah.
Mengidentifikasi

tanda/gejala

yang

memerlukan evaluasi / intervensi medis.


Bebas dari hipertensi, albuminuria, retensi
cairan berlebihan dan edema wajah.
58.
TINDAKAN / INTERVENSI

RASIONAL

Mandiri
Pantau berat badan secara teratur.

Mendeteksi penambahan berat badan


berlebihan dan retensi cairan yang tidak

Kaji

adanya

perhatikan

tanda-tanda

tekanan

darah.

kelihatan yang potensial patologis.


HAK, Indikator edema patologis. Meskipun
Pantau HAK karena retensi cairan berlebihan

lokasi/luasnya edema, masukan atau biasanya tidak terlihat sampai akhir


keluaran cairan.
Tes urin terhadap albumin.

minggu ke-10 kehamilan.


Deteksi masalah vaskular berkenaan
dengan spasme glomerullar dari ginjal,

yang menurunkan resorpsi albumin.


Berikan informasi tentang diet (mis,, Nutrisi adekuat, khususnya peningkatan
peningkatan

protein,

menambahkan

tidak protein,

garam

meja, HAK.

menurunkan
Natrium

kemungkinan

berlebihan

dapat

menghindari makanan dan minuman memperberat retensi air (terlalu sedikit


tinggi natrium).
Anjurkan

meninggikan

natrium

dapat

dehidrasi).
ekstremitas Edema fisiologis

secara periodik selama sehari.

mengakibatkan
dari

ekstremitas

bawah terjadi di penghujung hari adalah


normal, tetapi harus dapat diatasi
dengan tindakan sederhana. Bila ini
tidak

teratasi,

pemberi

pelayanan

kesehatan harus diberi tahu.


Tinjau ulang kadar Ht. (Perhatikan efek Pada
umumnya,
kadar

>41%

dari variabel-variabel, seperti sikap dan (Caucasian) atau >38% (keturunan


ras).

Afrika)

menunjukkan

perpindahan

cairan

intravaskular

mengakibatkan

edema jaringan.
Kolaborasi
Jadwalkan kunjungan pranatal lebih Perawatan

membantu

meningkatkan

sering dan lakukan pengobatan bila ada kesejahteraan ibu/janin.


HAK. (Rujuk pada MK: Hipertensi
karena Kehamilan).
59.
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Dapat berhubungan dengan:

KETIDAKNYAMANAN
Perubahan pada mekanika tubuh, efek-efek

Kemungkinan dibuktikan oleh:

hormon, ketidak seimbangan elektrolit.


Melaporkan ketegangan pada punggung,

kram kaki, nyeri ulu hati


HASIL YANG DIHARAPKAN - Mengidentifikasi dan mendemostrasikan
KLIEN AKAN

tindakan perawatan diri yang tepat.


Melaporkan ketidaknyamanan dicegah atau
diminimalkan.
*Catatan penulis: Saat ini tidak ada diagnosis
NANDA

yang

memberikan

isu-isu

kenyamanan di bawah tingkat nyeri [akut]


atau

kronis.

ketidaknyamanan
meyakini

ini

Meskipun
tidak

mengarah

label

diakui,

kami

langsung

pada

masalah yang diidentifikasi.


60.
TINDAKAN / INTERVENSI

RASIONAL

Mandiri
Perhatikan

adanya

masalah

yang Meskipun kondisi ini adalah hal yang

berhubungan dengan curah jantung atau sering mengakibatkan ketidaknyaman,


kesulitan pernafasan, dan rujuk pada klien biasanya mengalami rasa nyaman
diagnosis keperawatan yang tepat.

secara

fisik,

bebas

dari

ketidaknyamanan khas pada trimester


ketiga.

Kaji ulang adanya perubahan BAB dan Penurunan motilitas gastrointestinal,


hemoroid.

efek

suplemen

zat

besi,

dan

peningkatan tekanan/perubahan posisi


dari pembesaran uterus mempengaruhi
fungsi normal.
Diskusikan masukan diet, latihan, dan Membantu dalam
penggunaan

pelunak

diperlihatkan

pada

feses
MK:

pencegahan

seperti penatalaksanaan konstipasi.

Trimester

Pertama, DK: Konstipasi, risiko tinggi


terhadap.
Perhatikan

adanya

nyeri

ulu

hati Makanan

berlemak

meningkatkan

(pirosis); tinjau ulang riwayat diet. keasaman gastrik; makan sering dalam
Jelaskan fisiologis masalah. Anjurkan porsi
klien

menghindari

kecil

makanan Porsi

menetralkan

semi-Fowler

gorengan/berlemak, makan enam kali masukan

cairan,

keasaman.
menurunkan

dan

menghindari

sehari dalam porsi kecil, lakukan posisi makanan dingin membantu mencegah
semiFowler, hindari makanan yang refluks gastrik.
sangat dingin.
Perhatikan adanya sakit punggung dari Menghilangkan tegang pada punggung
tekanan pada punggung bagian bawah.

bawah

yang

peningkatan

disebabkan
lengkung

oleh
vertebra

lumbosakral dan pengecangan otot-otot


punggung.
Kaji ulang adanya kram pada kaki, Tekanan pada

saraf

pelvis

serta

ajarkan klien untuk meluruskan kaki rendahnya kalsium jaringan, potensial


dan dorsofleksi telapak kaki.
menyebabkan kram kaki.
Anjurkan mengurangi masukan produk Masukan makanan yang mengandung
susu dan menggunakan aluminium kalsium/produk kalsium secara terus
laktat, atau melanjutkan dengan 1 quart menerus, meningkatkan kadar plasma
susu setiap hari dan menggunakan terionisasi.
alumunium hidroksida, bila kram kaki
berat atau menetap.
Berikan informasi tentang pilihan yang Mungkin

menimbulkan

konstipasi

tepat dari antasida yang dijual bebas.

dan/atau dapat mengandung bahan,


seperti

natrium,

yang

merupakan

kontraindikasi pada situasi tertentu


karena sifatnya meretensi air.
Kolaborasi
Berikan antasida rendah natrium.
Berikan

suplemen

Menetralisir

keasaman

gastrik;

penurunan kadar fosfor.


dan Tambahan untuk produk susu akibat

kalsium

alumunium dalam bentuk jeli dengan adanya


tepat.

introlerans

diet.

Dapat

menurunkan kadar fosfor.


61.
62.
63.

DIAGNOSA KEPERAWATAN:

KOPING, INDIVIDUAL, TIDAK EFEKTIF,

Faktor risiko dapat meliputi:

RISIKO TINGGI TERHADAP


Krisis situasi/maturasi, kerentanan pribadi,

persepsi tidak realistis.


HASIL YANG DIHARAPKAN - Mengekspresikan perasaan dengan bebas.
KLIEN AKAN

Mengidentifikasi kekuatan individual.


Menunjukkan

keterampilan

koping

dan

pemecahan masalah yang efektif.


64.
TINDAKAN / INTERVENSI

RASIONAL

Mandiri
Identifikasi

rasa

takut/angan- Rasa takut dan angan-angan yang

angan/pasangan yang mungkin dimiliki. umum dari wanita/pria dapat timbul


pada saat ini. Wanita mungkin takut
kematian dari suami, dan pria berfantasi
tentang jika dirinya hamil.
Kuatkan pasangan bahwa rasa takut dan Dapat menyulitkan bagi individu yang
fantasi tersebut adalah normal.

tidak

melihat

kenormalan

Evaluasi

derajat

disfungsi

pengalaman ini.
klien/ Klien yang mengalami

pasangan

yang

dialami,

untuk menyesuaikan

tugas-tugas

dari

kesulitan
yang

mengubah apa yang sedang terjadi dan berlebihan


sudah diperkirakan.

berkenaan

dengan

kehamilan / menjadi orang tua dapat


bermanifestasi

tidak

sesuai

dalam

melewati perawatan kesehatan pranatal


Anjurkan

dari kelabihan emosinva.


untuk Mengakui
dan
mengekspresikan

klien/pasangan

mengekspresikan

perasaan

tentang perasaan dapat membantu individu

kehamilan dan menjadi orang tua.

mulai mengidentifikasi masalah dan


memulai proses pemecahan masalah.

Kolaborasi
Rujuk untuk konseling dan penyuluhan Mungkin perlu tambahan bantuan untuk
sesuai kebutuhan. (Rujuk pada MK: mengatsi masalah pokok.
Trimester Pertama, DK: Penampilan
Peran,

perubahan,

risiko

tinggi

terhadap).
65.
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Dapat berhubungan dengan:

POLA SEKSUALITAS PERUBAHAN


Konflik mengenai perubahan hasrat seksual

dan harapan takut akan cedera fisik.


HASIL YANG DIHARAPKAN - Mendiskusikan masalah seksual.
KLIEN AKAN

Mengungkapkan pemahaman tentang alasan


yang mungkin untuk diubah.
Megidentifikasi
diterima

untuk

alternatif

yang

memenuhi

dapat

kebutuhan

individu.
Mengungapkan

kepuasan

bersama

atau

konseling bila dibutuhkan.


66.
TINDAKAN / INTERVENSI

RASIONAL

Mandiri
Diskusikan dampak kehamilan terhadap Mengidentifikasi kebutuhan / masalah
pola koitus seksual yang normal.

individu dan memberikan kesempatan

untuk memperjelas kesalahan konsep,


khususnya untuk klien yang saat ini
melakukan kunjungan pranatal pertama
kali.
Tinjau ulang apa yang dirasakan dan Rasa takut menderai janin pada saat
diskusikan kemungkinan pilihan dalam koitus
peningkatan

kontak

fisik

adalah

hal

yang

umum.

melalui Meyakinkan dan memperhatikan bahwa

berpelukan dan bercumbu daripada hal tersbut normal dapat membantu


melakukan koitus secara aktual.
menghilangkan ansietas.
Tinjau ulang perubahan posisi yang Membantu
pasangan

untuk

mungkin dilakukan dalam aktifitas mempertimbangkan / membuat pilihan.


seksual.
Waspadai adanya indikasi kemungkinan Di sini tampak frekuensi penyimpangan
kesulitan seksual atau perilaku yang menjadi lebih tinggi (mis,, perkosaan,
tidak sesuai dari pria.

inses,

kejahatan

perselingkuhan

kekerasaan,

dan

ekstramarital)

bila

pasangan sedang hamil.


Kolaborasi
Rujuk pada perawat klinis spesialis / Mungkin perlu bantuan tambahan untuk
konseling sesuai inkisasi.

mengatasi masalah dasar, yang dapat


berkembang selama kehamilan atau
mungkin sudah ada sebelumnya.

67.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester kedua biasanya adalah saat
ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak
nyaman kerena kehamilannya pun berkurang. Walaupun demikian diperlukan asuhan
keperawatan secara tept oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang sedang memeriksakan
kehamilannya agar ketidaknyamanan ibu dapat teratasi dan untuk mengantisipasi apabila ada
hal-hal yang tidak diinginkan.

3.2 Saran
1. Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatn secara tepat kepada ibu hamil
trimester kedua.
2. Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda
bahaya pada ibu hamil trimester kedua.

DAFTAR PUSTAKA

Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri: Mosby
Doenges, E, Marilynn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran: EGC
Ferrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan
Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, and Womens Health Care. USA:
Lipponcott Company
Suprijadi, S.KM. 2001. Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes, WHO
Bobak, Irene M. 2000. Perawatan Maternitas Dan Ginekologi. Bandung: IAPKP.
Doenges, Marilynne E. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi. Jakarta : EGC
Sarwono Prawirohardjo. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP SP

You might also like