Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
DHF (dangue Hemorroid fever) atau demam berdarah adalah infeksi akut yang
disebabkan oleh spesies aides (Ngastiah 1997 : 341 ) merupakan penyakit akut yang sering
terjadi di Indonesia.
Dalam menangani kasus demam berdarah ini, segala cara telah ditempuh salah satu
diantaranya upaya pencegahan melalui 3 M (menguras, menutup dan mengubur ) Namun,
pada saat tertentu wabah demam berdarah ini akan muncul.
Hingga kini demam berdarah terus terjadi dan tahun ini sudah merenggut lebih dari
300 nyawa (kompas 4 maret 2004 ), Mereka meninggal karena perdarahan hebat yang
terjadi pada organ dalamnya, sudah terlalu banyak cairan dan darah yang bocor sehingga
pasien bisa jatuh syok (Dr. hendrawan Nadesul )
Situs resmi badan kesehatan dunia (WHO ) menyebut belum ada obat resmi untuk
mengobati penyakit DHF, namun perawatan di rumah sakit sering menyelamatkan nyawa
enderita demam berdarah, dengan cara menjaga asupan cairan.
Dalam skala lokal di Malang Jumlah penderita demam berdarah bisa bertambah
banyak dalam periode tertentu, misalnya saja pada bulan Dessember 2005 ini, jumlah
penderita DBD terus meningkat ini terlihat dari banyaknya pasien DBD yang dirawat di
ruang anak (ruang 7 ) Rumah sakit Syaiful Anwar Malang . Berdasarkan data yang ada
mulai dari tanggal 19 Desember 2005 sampai dengan 24 Desember (saat penulis
mengadakan praktek klinik kebidanan), jumlah penderita yang ada berjumlah 7 orang
termasuk yang dinyatakan suspek. Ini adalah angka yang cukup banyak untuk penyakit
demam berdarah.
Berdasarkan data-data di atas, maka penulis merasa sangat tertarik untuk
mengambil kasus demam berdarah ini sebagai laporan praktek yang dituangkan dalam
asuhan kebidanan yang komprehensif.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada An. RR dengan demam
berdarah / DHF grade II
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada An. RR
b. Penulis mampu mengidentifikasi masalah / diagnosa pada An. RR
c. Penulis mampu membuat perencenaan pada An. RR
d. Penulis mampu melaksanakan rencana yang telah disusun, kepada An RR
e. Penulis mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan yang telah diberikan pada
An. RR
C. SISTEMATIKA PENULISAN
1. Penulis menyusun asuhan kebidanan pada An RR. berdasarkan tinjauan pustaka
meliputi :
a. Konsep teori Demam berdarah / DHF.
b. Konsep manajemen kebidanan dengan kasus demam berdarha
2. Tekhnik pengumpulan data meliputi
a. Data subjektif, berdasarkan auto anamnesa maupun allo anamnesa
b. Data obyektif meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, palpasi,
auskultasi, pemeriksaan dalam, pemeriksaan penunjang
c. Berdasarkan catatan medik yaitu status anak
D. METODE PENGUMPULAN DATA
a. Bab I, pendahuluan berisi tentang latar belakang, tujuan, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
b. Bab II, tinjauan pustaka berisi tentang konsep teori demam berdarah,Manajemen
asuhan pada kasus demam berdarah
c. Bab III, tinjauan kasus berisi tentang pengkajian, diagnosa/ identifikasi masalah,
intervensi, implementasi dan evaluasi serta catatan perkembangan pada An, MR
dengan DHF grade II
d. Bab IV, pembahasan masalah yang berisi tentang kesenjangan antara konsep teori
asuhan kebidanan dan tinjauan kasus yang sebenarnya pada An. RR dengan DHF
grade II
e. Bab V, penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DENGUE HAEMORRAGIC FEVER
A. DEFINISI
Dengue haemoagic fever (DHF)
Adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong
arbivirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
(betina). DHF terutama menyerang anak remaja dan dewasa dan seringkali
menyebabkan kematian bagi penderita. (Ngastiyah, 1995 ; 349)
B. ETIOLOGI
Penyakit dengue disebabkan oleh arbovirus (arthropodborn virus) dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes (aedes albopictus dan aedes aegypti)
C. PATOFISIOLOGI
INFEKSI DENGUE
Dehidrasi
Haemoragic
Diastesis
Permeabilitas
Vasculair meningkat
Kebocoran plasma
Hipovolemia
hemokonsentrasi
Hipoproteinemia
Hipotensi
Efusi serosa
hiponatremia
Syok
Hipoksia jaringan
DIC
Asidosis
metabolik
Perdarahan masif
Kematian
Patogenesis perdarahan pada DHF
IN F E K S I D E N G U E H E T E R O L U G U S S E K U N D E R
R e p lik a s i firu s
R e s p o n a n tib o d i
A k tiv a s i
k o m p le m e r
G an g g u an fu n g si
tro m b o s it
P e m b e rs ih a n
tro m b o s it d i R E S
T ro m b o s ito p e n ia
P e le p a s a n
tro m b o s it fa k to r
III
A n a fila k to s is
K e a g u lo p a ti
k o n s u m tif
P e rm e a b ilita s
v a s k u le r m e n in g k a t
F a k to r p e m b e k u a n
Syok
P e rd a ra h a n y a n g b e rle b ih a n
Masalah Keperawatan
Hipertermia
Nutrisi kurang dari kebutuhan
Potrensial komplikasi syok hipovolemik
Resiko perubahan perfusi jaringan
Resiko infeksi
Perubahan kenyamanan (myeri)
Anxietas
Intoleransi aktivitas
Resiko terjadi perdarahan.
D. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala yang muncul bervariasi berdasarkan derajat DHF dengan
masa inkubasi 13-15 hari . Penderita mengalami :
Demam akut yang sering disertai menggigil.
Perdarahan pada kulit ( petekie, ekimosis, haematom )
Perdarahan pada nasal (epistaksis), haematomesis, Urine yang bercampur darah
(haematuria) dan berak bercampur darah (melena)
Keluhan pada saluran pernafasan ( batuk, pilek dan kesulitan saat menelan)
Keluhan pada saluan pencernaan (mual, mutah, anoreksia, diare, konstipasi )
Keluhan sistem tubuh yang lain : nyeri atau sakit kepala, nyeri pada otot, tulang
dansendi, nyeri ulu hati, pegal-pegal pada seluruh tubuh, kemerahan pada kulit,
kemerahan pada muka, pembengkakan sekitar mata, lakrimasi dan fotofobia, otototot sekitar mata sakit bila disentuh dan pergerakan bola mata terasa pegal.
Hepatomegali, Slenomegali, dan pembesaran kelenjar getah bening.
Menurut patokan dari WHO (1986),diagnosis DHF harus berdasrkan kriteria
klinik dan kriteria laboratorium:
Kriteria klinis:
Panas dengan onset yang akut, tinggi dan menetap 2-7 hari.
Hepatomegali
Syok dengan manifestasi nadi yang cepat dan lemah dengan tekanan nadi yang
sempit (20 mmHg atau kurang), atau adanya hipotensi, akral dingin dan gelisah.
Kriteria laboratorium
WHO (1986) juga membagi menjadi empat kategori penderita menurut derajat berat
penderita sebagai berikut.
Derajat I
Adanya demam tanpa perdarahan spontan, manifestasi perdarahan hanya berupa
torniquet tes yang positif.
Derajat II
Gejala demam diikuti dengan perdarahan spontan, biasanya berupa perdarahan
dibawah kulit dan atu berupa perdarahan lainnya.
Derajat III
Adanya
tekanan nadi ( <20 mmHg , atau hipotensi dengan disertai akral yang dingin dan
gelisah.
Derajat IV
Adanya syok yang berat dengan nadi tak teraba dan tekanan darah yang tidak
terukur.
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Uji laboratorium
Deteksi virus / antigen virus
2. Pemeriksaan darah lengkap
3. Kimia darah
4. Faal haemostasis
5. Blood Gas Analisa (BGA)
6. Elektrolit
7. Urine
8. Foto thorax
9. EKG (electro Kardio Grafi)
Biodata
Pasien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Alamat
Orang tua
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
2.
Keluhan utama
Panas dan batuk disertai mual dan muntah darah/ mimisan, nyeri ulu hati,
riwayat muntah berwarna hitam
3.
4.
5.
6.
Riwayat psikososial
Untuk mengetahui psikologi keluarga dalam menghadapi penyakit yang
diderita anak
7.
Riwayat persalinan
Untuk mengetahui apakah ada kelainan lahir
8.
9.
Riwayat imunisasi
Imunisasi DPT I, II, III beserta ulangannya sudah dilakukan atau belum
Pola fungsi kesehatan
a. Nutrisi : tidak nafsu amakan akibat nyeri telan
b. Eleminasi : dalam batas normal
c. Istirahat : tidur ngorok (stridor inspirator)
d. Aktivitas : pasien harus istirahat total selama 3 minggu
B. Data Obyektif
- Ku
: lemah
- Kesadaran
Suhu
- Pemeriksaan fisik
Abdomen
Ekstremitas
- Pemeriksaan diagnostik
-
Uji laboratorium
Kimia darah
Faal haemostasis
Elektrolit
Urine
Foto thorax
II. Diagnosa/Masalah
Dx
: DHF
DS
: 38,2 C
Nadi
: 100 x / menit
Pernafasan
: 24 x / menit
- Pemeriksaan Fisik :
Bintik merah pada kulit, pembesaran pada hepar, nyeri pada epigastrium,
uji rampelit/ torniquet positif
- Pemeriksaan laboratorium
Darah Lengkap : Leukosit 3.500-10.000
Hb 11,0- 16,5
Hematokrit 35,0-50,0
Trombosit 150.000- 390.000Leukosit 2.300
Masalah
1. Gangguan rasa nyaman karena adanya peningkatan suhu tubuh.
DS : Ibu mengatakan anaknya demam sejak
DO : Temperature 37,5- 41 0 celcius
Daerah seperti kepala, leher, ketiak, teraba panas.
2. Gangguan Pola makan
DS : Ibu mengatakan nafsu makan anak berkurang, yaitu anak hanya makan
beberapa sendok saja.
DO : Anak tidak mau makan yang disediakan oleh rumah sakit
3. Kecemasan pada orang tua
DS : Orang tua cemas dengan keadaan anaknya yang sedang sakit saat ini apalagi
anak menderita penyakit demam berdarah.
DO : Ibu tampak kelihatan cemas.
Masalah Potensial
Potensial terjadi renjatan
DS : Ibu mengatakan anaknya sakit panas 5 hari yang lalu.
Pernah mimisan , muntah 1 kali
10
DO : - TTV
: 37,5-41 C
Nadi
Pernafasan
: 20-24 x / menit
- Pemeriksaan Fisik :
Bintik merah pada kulit, pembesaran pada hepar, nyeri pada epigastrium, uji
rampelit/ torniquet positif
- Pemeriksaan laboratorium
Darah Lengkap : Leukosit 3.500-10.000
Hb 11,0- 16,5
Hematokrit 35,0-50,0
Trombosit 150.000- 390.000
III. Intervensi
Dx : DHF
Tujuan
11
3. Anjurkan pada ibu agar mencari tempat yang menyenangkan saat makan.
R : Suasana yang mendukung mampu mengalihkan fokus anak, sehingga anak
mau makan.
4. Pemberian makan yang lunak.
R : Bising usus mengalami peningkatan, sehingga makanan lunak tidak dapat
memperberat pekerjaannya.
3. Kecemasan orang tua
Tujuan
: Cemas terkurangi
13
IV. Implementasi
Mengacu pada intervensi / pengembangan rencana dan kondisi
V. Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil
14
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal 17 April 2005 Jam 09.00 WIB
Tempat : Ruang Anak (7) RSSA Malang
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Biodata Klien
Nama
: An RR
Umur
: 2tahun
Anak ke
: 2
Agama
: Islam
: Ny N
Umur
: 38 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Karyawan pabrik
Nama Ayah
: Tn M
Umur
: 40 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
15
2.
3.
4.
5.
50
45
50
00
00
0
4
9
39
27
17
Keterangan
:
: Laki-laki
: perempuan
: Meninggal
......
3
8
32
25
2
0
6.
Prenatal
Ibu mengatakan Saat hamil muda mengalami mual dan muntah, sampai usia
kehamilan 3 bulan, ibu periksa ke puskesmas dan mendapatkan tablet
penambah darah dan vitamin-vitamin
Natal
Ibu mengatakan usia kehamilan sampai dengan 9 bulan, saat melahirkan
melalui operasi caesar di RSSS karena ibu mengalami kelelahan saat meneran,
berat lahir 2900 gram, anak lahir langsung menangis.
Post natal
Anak diberi ASI saja sampai usia 3 bulan, anak menyusui sampai umur 2 tahun.
7.
Riwayat imunisasi
Semua imunisasi telah lengkap yaitu BCG, DPT I-III, Hepatitis I-III, Polio I-IV,
Campak )
8.
Nafsu makan berkurang saat anak sakit, makan 3 x sehari. Tiap kali makan
hanya beberapa sendok saja. Porsi : nasi 1 piring kecil, sayur, lauk (tempe,
telur, daging).
Minum air putih 5-6 gelas belimbing / hari. Namun sejak anak sakit hanya
minum sekitar 3 gelas belimbing / hari.
b. Pola eliminasi
-
BAB 1 x sehari, konsistensi: lembek, warna : kuning. Saat sakit anak BAB
tidak tiap hari.
BAK 3-4 x sehari, warna kuning jernih. Saat sakit, anak BAK 2 x / hari
c. Pola tidur
-
Selama sakit anak tidur siang 1 jam, dan tidur malam 6 jam sebab anak
sering terbangun bila demam.
d. Personal hygiene
-
Mandi 2 x sehari
e. Pola aktivitas
-
9.
Data psikososial
Psikologi
-
Orang tua cemas dengan keadaan anaknya yang sedang sakit saat ini apalagi
anak menderita penyakit demam berdarah.
Sosial
-
B. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : anak tampak lemah
Kesadaran
: Composmentis
: 38,2 C
Nadi
: 120 x / menit
Pernafasan
: 24 x / menit
b. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Rambut
Wajah
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
: bibir kering, lidah tidak kotor, tidak ada caries pada gigi.
Leher
Dada
Perut
: tidak kembung.
Palpasi
Leher
Perut
: Nyeri tekan hati, dan nyeri tekan pada perut kanan atas.
Auskultasi
Dada
c. Pemeriksaan penunjang
-
12,5 gr / dl
Hematokrit 34,8
Trombosit 50.000
-
Uji torniquet
: ptekie positif
: 38,2 C
Nadi
: 120 x / menit
Pernafasan
: 24 x / menit
- Pemeriksaan Fisik :
Bintik merah pada kulit, nyeri tekan pada hepar, nyeri tekan pada perut kanan
atas, uji rampelit/ torniquet positif
- Pemeriksaan laboratorium (tanggal 19 Desember 2005 )
Darah Lengkap : Leukosit 3.300
Hb 12,5 gr / dl
Hematokrit 34,8
Trombosit 50.000
19
Masalah
1. Gangguan rasa nyaman karena adanya peningkatan suhu tubuh.
DS : Ibu mengatakan anaknya demam sejak 5 hari yang lalu
DO : Temperature 38, 2 0 celcius
Daerah seperti kepala, leher, ketiak, teraba panas.
2. Gangguan Pola makan
DS : Ibu mengatakan nafsu makan anak berkurang, yaitu anak hanya makan
beberapa sendok saja.
DO : Anak tidak mau makan yang disediakan oleh rumah sakit
3. Kecemasan pada orang tua
DS : Orang tua cemas dengan keadaan anaknya yang sedang sakit saat ini apalagi
anak menderita penyakit demam berdarah.
DO : Ibu tampak kelihatan cemas.
Masalah Potensial
Potensial terjadi renjatan
DS : Ibu mengatakan anaknya sakit panas hari yang lalu.
Perdarahan pada gusi , muntah 1 kali
DO : - TTV
: Tekanan darah
: 90/60 mmHg
Suhu
: 38,2 C
Nadi
: 100 x / menit
Pernafasan
: 24 x / menit
- Pemeriksaan Fisik :
Bintik merah pada kulit, nyeri tekan pada hepar, nyeri tekan pada perrut
kanan atas, uji rampelit/ torniquet positif
- Pemeriksaan laboratorium (tanggal 19 Desember 2005 )
Darah Lengkap : Leukosit 3.300
Hb 12,5 gr / dl
Hematokrit 34,8
Trombosit 50.00
20
III.INTERVENSI
Dx
: An RR DHF grade II
Tujuan
21
Intervensi
1. Berikan kompres dingin
R : Kompres dingin merupakan salah satu cara mekanisme mengurangi panas
secara konduksi.
2. Pakai baju tipis dan menyerap keringat.
R : Pakaian tipis dan menyerap keringat, merupakan mediator perpindahan
panasa.
3. Jelaskan penyebab hipertermi.
R : Membantu tindakan yang akan dilakukan.
4. Observasi suhu
R : Menunjukkkan perkembangan penyakit
5. Beri antipiretik
R : Menurunkan suhu tubuh, karena bekerja pada pusat panas.
2. Gangguan Pola makan
Tujuan
22
Kriteria hasil :
TD 100/ 70 mmHg
Suhu normal = 36-37 C
Nadi 80-100 kali / menit
Kesadaran compos mentis
Intervensi :
1. Jelaskan pada Ibu tentang tanda-tanda syok
R : Dapat membantu tindakan yang akan dilakukan
2. Beritahu kepada ibu agar, segera melapor jika ada tanda-tanda syok
R : Tindakan yang tepat, cepat membantu mengatasi masalah
3. Observasi TTV tiap 2-3 jam sekali
R : Perubahan TTV, menunjukkkan adanya perkembangan penyakit.
IV. IMPLEMENTASI
Dx : An RR dengan DHF grade II
1. Menjelaskan tentang penyabab dan cara penularan DHF, yaitu gigitan nyamuk
aedes aegypty yang muncul pada pagi dan sore hari
2. Menganjurkan anak untuk lebih banyak istirahat
3. Menganjurkan agar lebih banyak minum air putih, atau minuman lain yang disukai
oleh anak.
Masalah
1. Gangguan rasa nyaman karena peningkatan suhu tubuh.
1. Mengompres pada daerah dahi, ketiak, dada, lipatan-lipatan paha.
2. Menganjurkan pada ibu agar memakaikan baju yang tipis dan nyerap keringat
23
24
Masalah
1. Gangguan rasa nyaman karena peningkatan suhu tubuh.
S : Ibu mengatakan anaknya tidak demam lagi
O : Suhu 37 derajat celcius, tidak teraba panas pada daerah kepala, ketiak, dll
A : Gangguan rasa nyaman karena peningkatan suhu tubuh.
P : Minum banyak.
2. Gangguan pola makan
S :O : Makanan yang diberi dari RS, belum habis, tapi anak sudah mulai makan.
A : Anak dengan Gangguan pola makan
P : Tetap memotivasi ibu agar lebih kreatif saat memberi makan pada anak
3. Kecemasan pada orang tua
S : Ibu mengatkan mengerti terhadap penjelasan yang telah diberikan,
O : Ibu tersenyum, saat penjelasan ibu tampak mengangguk
A : Kecemasan yang dialami oleh orang tua (ibu)
P : Tetap memotivasi ibu
Masalah potensial
Potensial terjadi renjatan
S :O : TTV dalam batas normal
A : potensial terjadi renjatan
P : tetap perhatian terutama TT
25
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini, penulis akan membahas adakah kesenjangan antara
tinjauan teori dan tinjauan kasus
Pada tinjauan kasus didiagnosa bahwa AnRR dengan DHF grade II. Adapun
patokan menurut WHO tahun 1975, untuk mendiagnosis DHF ditetapkan sebagai berikut
a. Klinik
Panas dengan onset yang akut, tinggi dan menetap 2-7 hari.
Hepatomegali
Syok dengan manifestasi nadi yang cepat dan lemah dengan tekanan nadi yang
sempit (20 mmHg atau kurang), atau adanya hipotensi, akral dingin dan gelisah.
b. Laboratorium
juga menggunakan
26
bersifat
supportif,
satu diantara
yang
paling
menolong
Pada AnRR
adalah
dengan
hanya menjalani
perawatan di rumah sakit selama 5 hari karena kondisinya setiap hari semakin membaik,
dan juga tombositnya telah naik yaitu 2 hari setelah perawatan telah meningkat dari 50.000
menjadi 110.000 begitu pula dengan kondisi fisiknya mengalami perkembangan yang
cukup signifikan.
27
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah di sebutkan di atas maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa :
1. Dalam perawatan demam berdarah, yang sampai saat ini belum di temukan
obatnya, maka pertolongan yang paling utama adalah bagaimana mempertahankan
cairan klien, karena pada klien dengan DBD konsentrasi plasma dalam darah
mengalami penurunan, sehingga bisa terjadi kebocoran dan menyebabkan
hemeostasis dalam tubuh akan terganggu.
2. Pada penderita DBD, apabila sudah melewati 10 hari bebas panas maka dapat
dipastikan anak tersebut telah melewati masa kritis.
3. Demam berdarah sebenarnya dapat diantisipasi
berpartisipasi.
B. Saran.
Upaya pemberantasan melalui 3 M harus benar-benar dilaksanakan dengan baik.
28
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, christanti. 1995. Perawatan Pasien DHF.Jakarta ; EGC
Nelson. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta ; EGC
Ngastiyah.1997. Perawatan Anak sakit. Jakarta : EGC
Soegijanto, Soegeng H.2002. ilmu Kesehatan Anak Diagnosa dan
Jakarta: Salemba andika
Harian Kompas, 4 maret 2004
29
penatalaksanaan
Disusun oleh:
DHIYAH WAHYU NINGSIH
NIM: 0202100168
D E P A R T E M E N K E S E H A TA N R .I
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
2005
30
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA
DENGUE HAEMORRAGIC FEVER
DI RUANG ANAK ( RUANG 7 ) RUMAH SAKIT UMUM SYAIFUL ANWAR
MALANG
KLUSIF DAN KB
DESA GIRIPURNO KECAMATAN BUMIAJI
Nama Mahasiswa:
DHIYAH WAHYUNINGSIH
0202100168
Mengetahui :
Pembimbing Institusi
Pembimbing Klinik
Rusminaningsih AMK
Nip :
Nip :
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan sekalian Tuhan Yang
menguasai alam semesta, yang menguasai setiap nyawa hamba-hamba- Nya. yang telah
melimpahkan berkah dan karunia-Nya kepada penulis sehingga tugas
Asuhan
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................... ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................
B Tujuan
1. tujuan Umum..........................................................................................
2. Tujuan Khusus........................................................................................
C. Sistimatika penulisan...................................................................................
iii