You are on page 1of 36

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny.G GIVP30003 USIA KEHAMILAN 38-39 MINGGU


DENGAN PRE EKLAMPSI BERAT PADA
PERSALINAN KALA I, II, III, IV
DI RUANG BERSALIN-RSUD dr. SUBANDI
JEMBER

DISUSUN OLEH :
EVA DEVI

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI
2012

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam pelayanan obstetric, selain kematian maternal (AKM) terdapat juga
Angka Kematian Perinatal (AKP) yang dapat digunakan sebagai paarameeter
keberhasilan pelayanan. Namun, keberhasilan menurunkan AKM di Negaranegara maju saat ini menganggap AKP merupakan parameter yang lebih baik dan
lebih peka untuk menilai kwalitas pelayanan kebidanan. Hal ini mengingat
kesehatan dan keselamatan janin dalam rahim sangat tergantung pada keadaan
serta kesempurnaan bekerjanya system dalam tubuh ibu, yang mempunyai fungsi
untuk menumbuhkan hasil konsepsi dari mudigah menjadi janin cukup bulan.
Salah satu penyebab kematian perinatal adalah preeklampsi (PE) dan eklampsia
(E).
Pada PE dan E juga didapatkan resiko persalinan premature 2,67 kali lebih
besar, persalinan buatan 4,39 kali lebih banyak, dan mempunyai kecenderungan
lebih tinggi untuk mendapatkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Salah satu
upaya untuk menurunkan AKP akibat PE-E adalah dengan menurunkan angka
kejadian PE-E. Angka kejadian dapat diturunkan melalui upaya pencegahan,
pengamatan dini dan terapi. Upaya pencegahan kematian perinatal dapat
diturunkan bila dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempunyai nilai prediksi
serta pemantauan janin sangat penting agar kehamilan dapat diakhiri pada saat
optimal.
Di Indonesia PE-E masih merupakan salah satu penyebab utama kematian
maternal dan kematian perinatal yang tinggi. Oleh karena itu, diagnosis dini
preeklampsia

yang

merupakan

tingkat

pendahuluan

eklampsia

serta

penanganannya, perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu


(AKI) dan anak 1,6.

Oleh karena itu kami mengambil tema dengan pre eklampsi berat. Dan kami
berharap semoga karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca atau kalangan
banyak.
1.2 TUJUAN
1.2.1

Tujuan Umum
Melaksanaan asuhan kebidanan pada ibu bersalin melalui persalinan
konsep manajemen kebidanan secara sistemis.

1.2.2

Tujuan Khusus
a. Pengkajian data terhadap ibu bersalin dengan pre eklampsi berat kala I,
II
b. Menegakkan diagnosa pada ibu bersalin dengan PEB
c. Menentukan diagnosa dan masalah potensial
d. Menentukan kebutuhan segera
e. Mengembangkan asuhan/ rencana asuhan pada bulin dengan PEB
f. Melaksanakan rencana asuhan pada ibu bersalin dengan PEB
g. Melakukan evaluasi setelah memberikan asuhan pada bulin dengan
PEB

BAB II
LANDASAN TEORI
1.1 PENGERTIAN
Preeklampsi adalah hipertensi disertai proteinuri dan edema akibat kehamilan
setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
Eklampsi adalah timbulnya kejang pada penderita pre eklampsi yang disusun
dengan koma.
(http://tamtamdewiq.blogspot.com [ Diakses tanggal 15 Januari 2009])
Pre eklampsia adalah kumpulan gejalan yang timbul pada ibu hamil, bersalin
dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi,
proteinuria dan oedema.
(http://harnawati.wordpress.com [Diakses tanggal 15 Januari 2009])
1.2 ETILOGI
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak
teori-teori dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan
penyebabnya. Oleh karena itu disebut penyakit teori namun belum ada
memberikan jawaban yang memuaskan.
1.3 PATOFISIOLOGI
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi
garam dan air. Pada biopsy ginjal ditemukan spasme arteriolaglomerus. Pada
beberapa kasus lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat
diakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh
mengalami spasme, maka tekanan darah akan naik sebagai usaha untuk
mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan
kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang
berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin
karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme
arteriola sehingga terjadi sehingga terjadi perubahan pada glomerolus.

1.4 KRITERIA DIAGNOSIS


Diagnosis PEB ditegakkan apabila pada kehamilan >20 minggu didapatkan
satu/lebih gejala atau tanda di bawah ini:
1. Tekanan darah >160/110 mmHg
Syarat :
a. Ibu hamil dalam keadaan relaksasi (Pengukuran T minimal setelah
istirahat 10 menit)
b. Ibu hamil tidak dalam keadaan his
2. Proteinuria > 5 garam / 24 jam atau 4+ pada pemeriksaan kuantitatif
3. Oliguria
4. Gangguan visus atau serebral
5. Nyeri epigastrium/ hipokondria kanan
6. Edema paru dan sianosis
7. Gangguan pertumbuhan janin intrauteri
8. Adanya HELLP sindrom (Hemolisis, Elevated liver enzyme, low platelet
count)
1.5 MANIFESTASI KLINIK
Biasanya tanda-tanda pre eklampsia dalam urutan : pertambahan berat
badan yang berlebihan, diikuti oedema, hipertensi dan akhirnya proteinuria.
Pada pre eklamsia ringan tidak ditemukan gejala-gejala subyektif. Pada pre
eklamsi berat didapatkan sedikit sakit kepala di daerah frontal, mual dan
muntah. Gejala-gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang
meningkat dan merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.
1.6 PENANGANAN MEDIK
Pencegahan pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermuutu serta teliti
mengenai tanda-tanda sedini mungkin (Pre Eklapsi Ringan) lalu diberikan
pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat. Harus
selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pre eklampsia. Berikan
penerangan tentang manfaat istirahat, tidur, ketenangan serta pentingnya

mengatur diit rendah garam, lemak serta karbohidrat dan tinggi protein, juga
kenaikan berat badan yang berlebihan. Penanganan bertujuan untuk mencegah
terjadinya pre eklamsi dan eklampsi. Hendaknya janin lahir hidup. Trauma
pada janin seminimal mungkin
1.7 PENANGANAN
Jika tekanan diastolic tetap lebih dari 110 mmHg, berikan obat anti
hipertensi sampai tekanan diastolic 90-100 mmHg
Pasang infuse dengan jarum besar (16 gauge atau lebih besar)
Ukur keseimbangan cairan
Kateterisasi urin untuk memantau pengeluaran urin atau proteinuria
Jika jumlah urin kurang dari 30 ml per jam , hentikan MgSO 4 dan berikan
IV (NaCL 0,9% atau RL) pada kecepatan 1 liter per 8 jam
Jangan biarkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi muntah dapat
mengakibatkn kematian ibu dan janin.
Observasi TTV, reflek dan DJJ setiap jam
Hentikan pemberian cairan IV dan berikan diuretic misalnya furosemid 40
m.g IV sekali saja jika ada edema paru
Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan darah sederhana (beside
clotting test). Jika pembekuan tidak terjadi sesudah 7 menit, kemungkinan
terdapat kuagulopati.

BAB II
ASKEB TEORI
PERSALINAN DENGAN PRE EKLAMPSI BERAT
I.

PENGKAJIAN
( Hari/tanggal, tempat, jam)
A. BIODATA

Nama
Nama penderita dan suaminya ditanyakan untuk dapat mengenal atau
memanggil penderita agar tidak keliru dengan penderita-penderita
yang lain.
(ibrahim, Christina. 1993:83)
Nama yang jelas dan lengkap, bila perlu ditanyakan nama panggilan
sehari-hari.
(ibrahim, Christina. 1995:13)

Umur
Untuk mengetahui keadaan ibu, terutama pada kehamilan pertama
kali atau primipara, termasuk primipara muda atau primipara tua.
(ibrahim, Christina. 1993:84)

Agama
Untuk memungkinkan mengetahui pengaruhnya kebiasaan kesehatan
pasien/ klien. Dengan mengetahui agama klien, akan memudahkan
bidan dalam melakukan pendekatan dalam melakukan asuhan
kebidanan.
(DepKes RI. 1995:14)

Suku bangsa
Untuk mengetahui atau mengadakan statiatik tentang kelahiran dan
mungkin juga untuk menentukan prognosa persalinan dengan
melihat keadaan panggul.

(ibrahim, Christina. 1993:85)

Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat intelektualnya.
(DepKes RI. 1995:14)

Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila
ada yang namanya sama. Dilakukan juga untuk kunjungan kepada
pasien.
(ibrahim, Christina. 1993:84)

B. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama/ alasan kunjungan
Untuk mengetahui hal-hal atau apa saja yang dirasakan ibu dan yang
menjadi keluhan ibu sehingga ibu dating ke tempat pelayanan
kesehatan.
Keluhan persalinan pada:
a.Kala I dengan PEB
-

Ibu merakanan mata berkunang-kunag

Ibu merasakan sakit kepala hebat

Ibu merasakan perut nyeri dan mules yang semakain lama


semakin kuat

Ibu mengeluarkan darah dan lender serta cairan bening/jernih

b. Kala II dengan PEB


-

Ibu merakanan mata berkunang-kunag

Ibu merasakan sakit kepala hebat

Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran

Ibu merasakan tekanan pada anus

Ibu merasa nyeri di daerah genetalia dan perutnya

Ibu mengatakan merasa cemas dan takut

c.Kala III dengan PEB


-

Ibu merakanan mata berkunang-kunag

Ibu merasakan sakit kepala hebat

Ibu merasa sakit di perutnya

Ibu merasa letih dan capek

d. Kala IV dengan PEB

2.

Ibu merakanan mata berkunang-kunag

Ibu merasakan sakit kepala hebat

Ibu merasa lelah

Ibu merasa senang dengan kelahiran bayninya

Riwayat menstruasi
o Menarche
Terjadinya haid yang pertama kali, terjadi pada usia pubertas
yaitu 12-16 tahun.
(mochtar, Roestam. 1998)
o Siklus/ lama haid
Siklus haid pada setiap individu tidak sama, pada umumnya 28
hari tetapi ada juga yang 36 hari. Lama haid juga berbeda-beda,
tetapi umumnya 6-8 hari.
(prawirohardjo, Sarwono. 2006:103)
o Jumlah dan warna
Jumlah darah yang keluar adalah rata-rata 33,2166 cc. Pada
wanita yang lebih tua biasanya darah yang keluar tidak banyak.
(prawirohardjo, Sarwono. 2006:104)
o Dismenorhea
Nyeri pada waktu haid. Kebanyakan wanita merasa kurang
senang, gelisah, sakit pinggang, buah dada agak nyeri dan
sedikit bengkak.
(sastrawinata, Sulaiman. 1983:78)
o Flour Albus
Cairan atau secret berwarna putih dan kental dari vagina dan
rongga uterus.

(Dorland.1908)
o HPHT
HPHT dapat digunakan untuk menghitung tanggal tafsiran
persalinan.
(prawirohardjo, Sarwono.2006:155)
o HPL
Hari perkiraan lahir/ persalinan yang dapat diketahui melalui
HPHT dengan menggunakan rumus Neagle. Jika HPHT
diketahui dan siklus 28 hari, perkiraan partus menurut rumus
ini : Hari +7, Bulan -3, Tahun +1.
(prawirohardjo, Sarwono.2006:155)
3.

Riwayat perkawinan
Ditanyakan kepada ibu berapa lama dan berapa kali kawin untuk
menentukan bagaiman keadaan ibu, lahir mati dan kematian
neonatal.
(Obstetri Patologi, FK UNPAD. 1984:89)

4.

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


o Kehamilan
Dikaji kehamilan yang keberapa dan berapa usia kehamilannya.
o Persalinan
Dikaji siapa penolong persalinan, jenis persalinan (spontan atau
sc). Penulit yang menyertai persalinan, jenis kelamin bayi,
berat badan dan panjang badan bayi, Apgar score, bayi hidup
atau mati, proses laktasi dilakukan atau tidak.
o Nifas yang lalu

Dikaji kelancaran ASI

Apakah ada masalah dalam menyusui bayinya

Dikaji alat kontrasepsi yang digunakan dan berapa lama


menggunakan kontrasepsi serta apakah ada keluhan

Dikaji masalah yang terjadi pada masa nifas, apakah pernah


perdarahan, infeksi, pengeluaran lokhea yang tidak normal

5.

Riwayat KB
Dikaji apakah sebelumnya ibu pernah mengikuti KB. Jika pernah,
jenis KB apa, lama penggunaan dan keluhan yang dirasakan saat
menggunakan kontrasepsi tersebut.
(ibrahim, Christina. 1993:159-160)

6.

Riwayat penyakit lalu


Ditanyakan tentang riwayat penyakit lalu untuk mengetahui
penyakit yang pernah diderita oleh ibu sebelum hamil, meliputi
penyakit kronis (jantung, hipertensi, dll), penyakit menular
(Hepatitis, TBC, HIV/AIDS, dll), penyakit menurun (DM, asma,
dll) karena penyakit yang pernah diderita ibu, bias timbul kembali
pada waktu hamil atau melahirkan.
(ibrahim, Christina. 1993:84)

7.

Riwayat penyakit keluarga


Apakah dari keluarga ibu atau orang yang tinggal bersama ibu
hamil ada yang sakit terutama penyakit kronis (hypertensi, jantung,
dll), penyakit keturunan seperti diabetes, serta tanyakan pula
apakah dari keluarga ada yang menderita penyakit menular, seperti
hepatitis, TBC serta ada yang pernah melahirkan kembar.
(ibrahim, Christina. 1993:86)

8.

Riwayat psikososial
Dikaji tentang respon ibu, suami dan keluarga terhadap kehamilan
ibu. Harapan ibu, suami dan keluarga terhadap kehamilan. Usaha
atau tindakan keluarga dalam menjaga kehamilan agar ibu dan
janin selalu sehat. Dan juga dikaji tentang pengambil keputusan
dalam keluarga.

9.

Pola aktifitas sehari-hari


a)

Nutrisi

Untuk mengetahui asupan makanan yang dikonsumsi ibu


supaya siap dalam persalinan nanti.
b)

Istirahat
Istirahat sangat penting bagi ibu hamil karena daya tahan ibu
hamil menurun. Oleh karena itu waktu istirahat harus lebih
lama yaitu 10-11 jam untuk wanita hamil.
(ibrahim, Christina. 1993:167-168)

c)

Aktifitas
Ibu hamil boleh tetap mengerjakan aktifitas sehari-hari asalkan
tidak sampai membuat ibu hamil lelah atau jangan melakukan
pekerjaan berat. Mintalah bantuan orang lain. Pada wanita
karier, ibu hamil dapat cuti selama 3 bulan (1 bulan menjelang
kelahiran dan 2 bulan setelah melahirkan).
(manuaba, Ida Bagus. 1998:136-141)

d)

Personal Higine
Dikaji untuk mengetahui kebersihan alat reproduksi/ kelamin
ibu.

e)

Eliminasi
Miksi untuk mengetahui keluhan dan saluran kencing yang
sering menyertai dalam kehamilan yaitu pada trimester
pertama dan trimester ketiga.
Pada defekasi ada beberapa penyakit dari rectum dan colon
yang sering menimbulkan kesulitan sehingga pasien harus
sering ditanyakan tentang defekasinya.
(prawirohardjo, Sarwono.2006:136-137)

f)

Seksualitas
Hamil bukan halangan untuk melakukan hubngan seksual.
Hubungan seksual disarankan dihentikan bila:
a. Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan
disertai rasa nyeri dan panas.

b. Terjadi perdarahan saat berhubungan seksual.


c. Terdapat pengeluaran cairan yang mendadak.
d. Pernah mengalami abortus, prematuritas, kematian
janin dalam kandungan sekitar 2 minggu setelah
persalinan.
(manuaba, Ida Bagus. 1998:139)
Pada kasus abortus, sebaiknya koitus ditunda sampai
kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah
terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil.
Pada umumnya koitus diperbolehkan pada wanita hamil
jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika
kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul, koitus
sebaiknya dihentikan karena dapat dapat menimbulkan rasa
sakit dan perdarahan.
(prawirohardjo, Sarwono.2006:160)
C. DATA OBJEKTIF
KALA I
1. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
3) TTV
-

Tekanan darah
Tekanan darah normal untuk wanita hamil adalah 110/70140/90 mmHg. Jika tekanan darah diatas 140/90 mmHg
menandakan toxemia gravidarum. Pada penderita Pre
eklampsia berat, tekanan darahnya adalah lebih dari
160/110 mmHg.

NAdi
Denyut nadi dihitung berdasarkan frekuensi denyut per
menit. Normalnya 80-120 x/menit.

Pernafasan

Pernafasan normalnya 16-24 x/menit


-

Suhu
Suhu normalnya 36,5-37,50C

4) Antropometri
Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari 145 cm merupakan resiko tinggi
untuk kehamilan persalinan karena ada kemungkinan
panggul sempit.
(DepKes RI. 1994:10)
Berat badan
Selama kehamilan trimester II dan III, pertambahan berat
badan 0,5 kg/ minggu. Berat badan yang normal, bertambah
sampai 9-13,5 kg hingga akhir kehamilan.
(Pusdiknakes.1993:641)
Lingkar lengan atas
Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm mempunyai resiko
melahirkan BBLR.
(DepKes RI. 1994:10)
2. Pmeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Rambut

:Bersih/kotor,

pertumbuhan,

warna,

mudah

rontok/tidak, yang mudah dicabut menandakan


kekurangan gizi atau kelainan tertantu.
Kepala

:Tidak ada hematom, tidak ada luka.

Wajah

:Adakah cloasma gravidarum atau tidak sebagai


akibat dari deposit pigmen yang berlebihan, oedema
atau tidak, pucat atau tidak.

Mata

:Simetris atau tidak, adakah conjungtiva anemis


(normal, merah muda), adakah slera yang ikterus.
(ibrahim, Christina. 1993:117)

Hidung

:normal atau tidak, adakah polip atau tidak.

Mulut

:Cyanosis atau tidak, pucat atau tidak, stomatitis


atau tidak, gigi caries atau tidak, epulis atau tidak.
(ibrahim, Christina.1993:117)

Telinga

:Simetris atau tidak, bersih atau tidak, adakah


serumen atau tidak.

Leher

:Normal atau tidak, adakah luka.


(prawirohardjo, Sarwono. 2006:526)

Mammae :Membesar

atau

menegang

akibat

hormone

somatomamotropin, papilla mammae membesar


lebih tegak dan hitam, termasuk areola karena
hiperpigmentasi.
(prawirohardjo, Sarwono. 2006:95)
Abdomen :Linea alba menjadi lebih hitam(linea nigra), sering
perut retak-retak warna berubah agak kebirubiruan(striae livide). Setelah partus, striae livide
berubah warnanya menjadi putih disebut striae
albicans.
(prawirohardjo, Sarwono. 2006:94-98)
Genetalia : Terdapat oedema/tidak, varices/tidak.
Ekstremitas : Apakah terdapat oedema/ridak, varives/tidak
2) Palpasi
Leher

:Adakah pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe,


vena jugularis atau tidak. Dalam kehamilan biasa
kelenjar gondok mengalami hiperfungsi dan kadang
disertai pembesaran ringan.

Axila

:normal: tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

Mammae :ada/tidak benjolan abnormal


Abdomen :- Leopold I
Menentukan TFU dan bagian apa yang terletak di
fundus uteri.

-Leopold II
Menentukan batas samping rahim kanan kiri
Menentukan letak punggung janin
Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
-Leopold III
Menentukan bagian terbawah janin
Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk PAP
atau masih dapat digoyangkan.
-Leopold IV
Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan
berapa jauh janin masuk PAP.
(manuaba, Ida Bagus. 1998:137-138)
TBJ : Tafsiran Berat Janin
Rumus Jhonson-Tausak : BB janin= (TFU-12)x155
(Belum masuk PAP)
BB janin= (TFU -11)x155
(masuk PAP)
3) Auskultasi

Mendengarkan denyut jantung janin, meliputi frekuensi dan


keteraturannya

DJJ dihitung dengan cara menghitung 5 detik pertama,


interval 5 detik dilanjutkan menghitung 5 detik ke-2,
interval 5 detik dilanjutkan menghitung 5 detik ke-3.Jmlah
perhitungan selama 3 kali dikalikan 4, sehingga DJJ selama
1 menit dapat diketahui.

Jumlah DJJ normal antara 120x/menit sampai 140x/menit

(manuaba, Ida Bagus. 1993:136)


4) Perkusi
Reflek patella (-) pada hipovitaminosis B1 dan urat saraf
(Obstetri Fisiologi. 1983:158)
Pemeriksaan Penunjang
1.

Pemeriksaan darah
a. Hb

Batas rendah untuk kadar Hb dalam kehamilan adalh


100 gr/100 ml. Wanita yang mempunyai Hb <10gr/100
ml disebut anemia dalam kehamilan.

Wanita hamil dengan Hb antara 10 dan 12 gr/100 ml


tidak dianggap anemia patologik, tetapi anemia
fisiologik
(prawirohardjo, Sarwono. 2006:450)

b. Golongan darah

Golongan
menentuka

darah

ditentukan

darah

yang

supaya

cocok

jika

kita

dapat

penderita

memerlukannya.
(Obstetri Fisiologi, FK UNPAD. 1983:159)
2.

Pemeriksaan urine

Pemeriksaan dilakukan untuk menetahui ada atau tidaknya


protein dalam urine. Pemeriksaan ini penting untuk
mendeteksi factor resiko ibu hamil. Jika ditemukan protein
dalam urine, maka perlu dicurigai timbulnya gejala preeklamsi

Bila terdapat glukosa dalam urine harus dianggap sebagai


gejala diabetes mellitus

II. INTERPRETASI DATA DASAR

Dalam langkah ini dituliskan data subjektif dan data objektif yang
mendukung diangosa.

Diagnosa atau ikhtisar pemeriksaan

Data subjektif

Keluhan

yang

dikatakan

pasien

yang

mendukung diagnosa

Data objektif

: Data yang diperoleh dari pemeriksaan yang

mendukung diagnosa

Diagnosa

G..P

usia

kehamilanminggu,

hidup/mati, tunggal/kembar, letak kepala, intra/extra uterin, keadaan


jalan lahir, keadaan umu ibu

Masalah

: Masalah yang timbul yang berhubungan

dengan kehamilan yang membutuhkan penyelesaian.

Kebutuhan

Pemecahan

masalah

yang

dihadapi

sehingga ibu merasa nyaman.


Masalah dan diagnosa potensial yang mungkin dialami pada trimester III
No
Masalah
1
G..P
Trimester III

Dasar
DS : Ibu mengatakan hamil
yang

ke...

kehamilan,
keluhan

usia
HPHT,

ibu

dan

gerakan

anak

dirasakan sejak
DO : - Keadaan Ibu:
-

Kesadaran :

Pemeriksaan umum
TTV:
HDL:

Pemeriksaan khusus
Inspeksi

mae:

Mam
areola,

hiperpigmentas

Kebutuhan

i
Abdo

men:

Pembesaran
perut
Palpasi

Leopold I

Leopold II

Leopold III

Leopold IV

Auskultasi
Pemeriksaa

penunjang:

Hb,

reduksi,

albumin, UPD,
2

USG

Keletihan

-HE

tentang

penyebab
-Cepat

lelah

saat

beraktifitas.

- HE tentang cara
mengatasi:
a. istirahat cukup
b. Asupan gizi yang
baik

Pusing

c.

Mengurangi

aktifitas
- Mata berkunang-kunang
- Pandangan kabur

HE

tentang

penyebab
- HE tentang cara
mengatasi:
a. Berbaring dengan
kaki lebih tinggi

b.
4

Varices

Duduk

letakkan

dan
kepala

diantara kedua paha


- Nyeri pada ekstremitas sampai rasa pusing
bawah

hilang
-

HE

tentang

penyebab
- HE tentang cara
mengatasi:
a. Olah raga
b.

Jangan

melipat

tungkai pada lutut


c.

Janagn

berdiri

dalam waktu
5

Nyeri

lama

pinggang

d.
-Ketika

yang

Waktu

istirahat

menunduk, hendaknya

kaki

pinggang terasa nyeri

hendak ditinggikan

- Ibu merasa pinggangnya e. Menggunakan kaos


nyeri pada saat mengangkat kaki panjang
benda berat

HE

- Perut yang berat

penyebab

tentang

- HE tentang cara
mengatasi:
a.

Tidak

sandal
6

Konstipasi

memakai

atau

sepatu

hak tinggi
b. Memakai korset
- BAB keras

c. Memberi kompres

- Nyeri saat BAB

hangat

pada

punggung bila nyeri

d. Kalau tidur miring


diganjal bantal
-

HE

tentang

penyebab
- HE tentang cara
mengatasi:
a. Anjurkan pada ibu
mengkonsumsi
makanan tinggi serat
7

Sering

b.

kencing

minum
-

Sering

kencing

Anjurkan

pada satu

malam hari

air

ibu
hangat

gelas

tiap

bangun tidur
c.

Anjurkan

jalan-jalan

untuk
atau

senam ringan
d.

Anjurkan

membiasakan

pola

BAB teratur
8

HE

tentang

penyebab
Haemoroid

- HE tentang cara
- Anus berwarna merah

mengatasi:

- Nyeri saat BAB

a.

Menganjurkan

untuk

mengurangi

minum di malam hari


dan
minuman

mengurangi
yang

berkafein
b. Menganjurkan ibu
untuk

menjaga

personal hygine
-

HE

tentang

penyebab
- HE tentang cara
mengatasi:
a. Anjurka ibu untuk
BAB yang benar
b. Anjurkan ibu untuk
dikompres dengan es
batu

dan

hindari

berdiri lama
(manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.Jakarta:EGC)
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Langkah ke-3 ini sebagai aktifitas pencegahan, bila mungkin mengarah
pada diagnosa potensial.
Diagnosa/ masalah potensial pada trimester III
No

Diagnosa/

Dasar

masalah
Eklamsi

Antisipasi

Hipertensi

Protein uri

Oedema

Reflek patella (-)

Sedatif

untuk

mengatasi kejang
(prawirohardjo,
Sarwono. 2006:281)

Anemia berat

Anemia

sedang

(Hb:8-9 gr%)

IUFD

Conjungtiva anemis

Ekstremitas pucat

Kondisi umu lemah

Fetal distress

Gerakan

janin

Rujuk

Kolaborasi

dengan

tenaga kesehatan

Pasang infuse

O2

Solutio

plasenta
-

berkurang

Rujuk

Perdarahan

Pasang infuse

berwarna merah

O2

Nyeri perut

Rujuk

(Maternal
Neonatal.2002:M-22)
5

Anemia berat

Kelahiran

Gemeli

premature

Kurang gizi

Hidramnion

Sakit kepala

Diit rendah garam

Tensi tinggi

Ibat sedative

Oedema

(Maternal

6
Pre-eklamsi

Neonatal.

2002:M-43)
7

Anemia berat

Pemberian methergin

HPP
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Langkah ke-4 ini tidak haris selalu ada, hanya jika ada tindakan yang
segera mungkin harus dilakukan akan membahayakan nyawa ibu dan bayi.
V. INTERVENSI
Merupakan perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk menangani
keadaan pasien sesuai dengan daignosa yang ditegakkan berdasarkan data
subjektif dan data objektif dan bias mencerminkan rasional yang benar.
No

Diagnosa
G..Papiah,
UK..MG,
uterin,

intra
hidup,

letak

kepala,

ukuran

pangul

normal,

K/U

Intervensi
Jelaskan
tentang

Rasional
Agar ibu mengerti

penyebab dan cara

tentang keadaannya

mengatsi

bahwa

masalah

yang dihadapi ibu

hal

dialami

yang
ibu

berkurang sehingga
kecemasan

baik,

pada

kehamilan
fisiologis
trimester III.

Jelaskan perawatan

Untuk

payudara
Jelaskan

berkurang

tentang

persiapan

laktasi
Agar

tanda-tanda
persalinan

ibu

keluarga

dan

mengerta

kapan

ia

akan

bersalin

dan

menghubungi bidan
Jelaskan

tantang

sehingga persalinan

tanda-tanda bahaya

dapat berjalan lancer


Agar wawasan ibu

kehamilan

bertambah

dan

segera menghubungi
bidan/dokter

bila

ditemui tanda-tamda
bahaya sehingga bila
Jelaskan

tentang

terjadi

kelainan

dapat segera teratasi

nutrisi ibu

Untuk

persiapan

tenaga
1

Masalah:
Nyeri pinggang

Jelaskan
mekanisme

tentang

ibu

saat

persalinan

tubuh

yang baik

Untuk

mengurangi

ketegangan sehingga
nyeri pinggang dapat
berkurang
Anjurkan ibu untuk
menghindari
kelelahan/ aktifitas
yang terlalu berat

Aktifitas terlalu berat


akan

menyebabkan

peningkatan

energi

dalam

jaringan

sehingga suply O2
Anjurkan ibu untuk
tidak

memakai

sepatu atau sandal


hak tinggi

berkurang dan nyeri


pinggang bertambah
Semakin menambah
sikap tubuh menjadi
hiperlordose

Posisi tubuh kepala


Sesak napas

lebih tingggi dari

sehingga

pinggang bertambah
Agar

kaki

darah
3

Perbanyak
Sering kencing

minum

Kurangi

minum

bahan

diuretic,
the,

kopi

Berbaring
Pusing

di

daerah

punggung

todak

terhambat

oleh

Agar

istirahat

ibu

tidak terganggu
Agar produksi urine

dan cola
4

pembuluh

penekana uterus

di siang hari

seperti

nyeri

dengan

kaki lebih tingggi

tidak

bertambah

banyak

Duduk dan letakkan


diantara

Agar darah mengalir

kedua paha sampai

ke otak sehingga O2

pusing hilang

dalam otak terpenuhi

kepala

Istirahat cukup
Keletihan

Asupan gizi yang


baik

Agar
mengeluarkan
banyak energi

tidak

Agar saat melakukan


aktifitas, ibu tidak
Mengurangi
aktifitas

merasa

keletihan

karena

gizi

ibu

terpenuhi
Agar

ibu

tidak

merasakan keletihan
VI. IMPLEMENTASI
Rencana yang dilakukan diagnosa, terapeutik atau penyuluhan lebih lanjut.
(bartes, Barbara:218)
VII. EVALUASI
Tanggal:

Jam:

Disesuaikan dengan implementasi dan kondisi ibu dalam bentuk narasi.

BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS
DI PUSKESMAS PENBANTU BANDARAN
TANGGAL 10 DESEMBER 2007
I.

PENGKAJIAN
Hara/ tanggal

: Senin/ 10 Desember 2007

Tempat

: Puskesmas Pembantu Bandaran

Oleh

: Erma Apriliana

A. BIODATA
Nama Ibu

: Ny E

Nama Suami : Tn B

Umur

: 21 tahun

Umur

: 25 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan : SD

Pendidikan

:-

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Jl. Trunojoyo-Bangkalan

Alamat

Jl.
TrunojoyoBangkalan

B. DATA SUBJEKTIF
1. Alasan kunjungan
Ibu mengatakan hamil yang kedua dengan usia kehamilan 7 bulan
dating ke puskesmas pembantu Bandaran untuk memeriksakan
kehamilannya.
2. Riwayat menstruasi
- Menarch

: 14 tahun

- Siklus/ lama

: 28 hari/ 6-7 hari

- Warna/ jumlah: Merah/ hari I,II,III, pembalut penuh dengan ganti 34 kali sehari. Hari IV,V,VI, pembalut tidak penuh,

berangsur sedikit hingga hari ke VII, ganti 2x


sehari.
- Dismenorhe

: Kadang-kadang 2-3 hari pertama saat haid

- Flour Albus

: Kadang-kadang 2 hari sebelum dan sesudah haid

- HPHT

: 30 Mei 2007

- HPL

: 6 September 2008

3. Riwayat kehamilan sekarang


-

GIIP10001, Usia kehamilan 28 minggu

ANC

: 2 kali

Tempat ANC

: Puskesmas pembantu Bandaran

Keluhan hamil muda

: Mual

Keluhan hamil tua

: Sakit pinggang

Imunisasi TT

: TT I tanggal 26 Nopember 2007

Terapi

: Fe 1x/ hari, Kalk 1x/ hari, Vit.C 1x/

hari
Gerakan anak dirasakan sejak usia kahamilan 5 bulan

4. Riwayat perkawinan
- Status

: Kawin sah 1 kali

- Lama

: 5 tahun

- Usia saat kawin: 16 tahun


5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
N
O
1

Kehamilan

Persalinan

Sua

Keha

Umur

Jenis

Peno

Tempat

mi

milan

Keham

Persali

long

persali

ilan
9 bl

nan
Spt B

Bida

nan
BPS

Nifas
AS

BB/

Penylit

TB

Ma-

Lakt

salah

asi

Bayi

3,2

Tdk

Tdk

Sam

sehat

kg/4

ada

ada

pai

2 cm

umr
2 th

II

Hamil
ini

6. Riwayat KB
Jenis

: KB suntik

Lama

: 3 tahun

E
t
H (4 th)

Keluhan : Amenorhe setelah mengikuti KB suntik


7. Riwayat penyakit lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit akut/ kronis seperti TBC,

dan lain-lain.
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,

Hepatitis, HIV dan lain-lain.


Ibu tidak pernah menderita penyakit menurun seperti Diabetes

mellitus, asma, hipertensi, dan lain-lain.


8. Riwayat penyakit keluarga
-

Dalam keluarga tidak ada riwayat keturunan kembar

Dalam keluarga dari pihak ibu atau suami tidak ada yang
menderita penyakuit akut/ kronis seperti TBC, hipertensi, dan
lain-lain.
Dalam keluarga dari pihak ibu atau suami tidak ada yang

menderita penyakit menular saperti TBC, Hepatitis, HIV, dan


lain-lain.
Dalam keluarga dari pihak ibu atau suami tidak ada yang

menderita penyakit keturunan seperti DM, asma, dan lain-lain.


9. Riwayat psikososial
Ibu sangat mengharapkan bayi yang ada dalam kandungan dan
keluarga sangat mendukung atas kehamilan si ibu dan hubngan
antara ibu dan suami baik, begitu juga dengan keluarga dan orang
sekitar.
10. Pola aktifitas sehari-hari
Aktifitas
Nutrisi

Sebelum hamil
Selama hamil
Makan 2 kali sehari Makan 3 kali sehari
porsi

cukup.

Terdiri porsi

ada

tambahan

dari nasi, lauk, sayur. terdiri dari nasi,lauk,


Minum6 gelas sehari.

sayur

dan

kadang-

kadang buah. Minum8


-

Eliminasi

BAK4-6 kali sehari, gelas sehari.

lancar,

tidak

ada BAK6-8 kali sehari,

keluhan. BAB 1 kali lancar,

tidakada

sehari,

teratur, keluhan. BAB 1 kali

konsistensi

lembek sehari,

agak

Personal

warna kuning, tidak ada warna kuning.

hygine

keluhan.

keras,

Mandi 2 kali sehari, Mandi 2 kali sehari,


gosok

gigi

setiap gosok

gigi

setiap

mandi, keramas 2 kali mandi, keramas 2 kali


seminggu,
-

Aktifitas

pakaian

ganti seminggu,
setiap

hari, pakaian

ganti
setiap

hari,

ganti pakaian dalam 2 Ganti pakaian dalam


kali sehari.

setiap kali basah.

Ibu melakukan aktifitas Ibu melakkan aktifitas


ibu
-

rumah

tangga ibu

rumah

Hubungan

seperti

seksual

mencuci, menyapu, dan suami.Ibu


-

memasak, dengan

lain-lain.

tangga
dibantu
merasa

terganggu karena sakit


pinggang.

Tidak ada keluhan.

Tidak ada keluhan.

C. DATA OBJEKTIF
1. Pemerikasaan Fisik
- Keadaan umum

: Baik

- Kesadaran

: Composmentis

- Postur tubuh

: Agak lordose

- Pemeriksaan fisik

T : 110/70 mmHg

S : 36,70 C

N : 88x/menit

R : 20x/menit

- Antropometri
BB : Sebelum hamil

: 75 kg

Setelah hamil

: 78 kg

TB : 158 cm
Lila : 26 cm
2. Pemeriksaan Khusus
A. Inspeksi
Kepala

: Bentuk simetris, tidak ada benjolan

Rambut

: Hitam, bersih, ketombe(-)

Muka

Tidak

oedema,

tidak

pucat,

ada

cloasma

gravidarum
Mata

: Conjunctiva tidak pucat, sklera tidak iktrus

Hidung

: Bersih, simetris, tidak ada polip

Telinga

: Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak OMP

Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid/ limfe, dan


tidak ada pembendungan vena jugularis

Axilla

: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Mammae

: Simetris, bersih, papilla menonjol, hiperpigmentasi


pada areola mammae

Abdomen

: Tidak ada luka bekas operasi, ada linea nigra, ada


striae albican

Genetalia

: Tidak dilakukan

Ekstremitas : Simetris, tidak oedema


B. Palpasi
Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe, vena


jugularis

Axilla

: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Payudara

: Tidak ada benjolan abnormal, kolostrum(-)

Abdomen

Leopold I

: TFU 3 jari atas pusat, teraba bagian lunak, kurang


melenting dan kurang bundar (bokong)

Leopold II

: Teraba sebelah kanan bagian yang memanjang dan


datar (puka)

Leopold III : Teraba bagian yang keras, bulat, melenting dan


bagian itu masih bisa digoyang (kepala masih belu
masuk PAP)
Leopold IV : Tidak dilaksanakan
C. Auskultasi
DJJ terdengar, frekuensi 11-12-11 (136x/menit)
D. Perkusi
Reflek patella +/+, ka/ki
E. Data penunjang
Darah

:-Hb

: 8 gr%

- Golongan darah

:-

Urine albumin

:-

Reduksi

:-

F. Ukuran panggul luar


Distantia spinarum : 23 cm

Conjugata

externa

Lingkar

panggul

: 20 cm
Diatantia cristarum : 26 cm
: 90 cm
II.

INTERPRETASI DATA DASAR


A. DATA SUBJEKTIF
- Ibu mengtaakan hamil yang kedua
- Ibu mengatakan usia kahamilannya 7 bulan
- Ibu mengatakan menstruasi terakhir tanggal 30 Mei 2007
- Ibu mengatakan sakit pinggang sehingga mengganggu aktifitasnya
B. DATA OBJEKTIF
- Keadaan umu ibu baik
- Kesadaran composmentis
- Postur tubuh agak lordose

- TTV

T : 110/70 mmHg

N : 88x/menit

Rr: 20x/menit

S : 36,70C

- Antropometri
BB

: sebelum hamil

: 75 kg

Selama hamil

: 78 cm

TB

: 158 cm

Lila

: 26 cm

- Palpasi
Leopold I

: TFU 3 jari atas pusat, teraba bagian lunak, kurang


melenting dan kurang bundar (bokong)

Leopold II

: Teraba sebelah kanan bagian yang memanjang dan


datar (puka)

Leopold III

: Teraba bagian yang keras, bulat, melenting dan


bagian itu masih bisa digoyang (kepala masih belu
masuk PAP)

Leopold IV
- TBJ

: Tidak dilaksanakan

: (TFU-12)x155
: (28-12)x155= 2489 gram

- Auskultasi
DJJ terdengar, frekuensi 11-12-11 (136x/menit)
- Perkusi
Reflek patella +/+, ka/ki
C. DIAGNOSA
Ibu hamil GIIP10001 usia kahamilan 28 minggu, hiduo, tunggal, intra utrin,
jalan lahir normal.
- Masalah
Ibu sering nyeri pinggang sehingga mengganggu aktifitasnya
- Kebutuhan

HE tentang penyebab nyeri pinggang dan cara menanganinya

III.

HE tentang istirahat pada ibu hamil

HE tentang aktifitas ibu hamil

IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

V.

INTERVENSI/ PENGEMBANGAN RENCANA


- Jelaskan tentang hasil pemeriksaan
Rasional

: Supaya ibu tahu tantang keadaannya dan keadaan bayinya.

- Jelaskan tentang penyebab nyeri pinggang dan cara menanganinya


Rasional

: Untuk mengurangi kecemasan ibu terhadap nyeri


pinggang yang dialami dan mampu beradaptasi terhadap
perubahan fisiologis tersebut serta dapat mengatasi atau
mengurangi nyeri yang ibu rasakan.

- Berikan HE tentang tanda-tanda persalinan dan tanda bahaya kehamilan


Rasional

: Supaya ibu dapat mngetahui tanda-tanda bahay kehamilan


dan tanda-tanda persalinan sehingga ibu dapat segera
memeriksakan jika terdapat tanda-tanda tersebut

- Berikan imunisasi TT2


Rasional

: Untuk mengetahui kebutuhan ibu akan imunisasi dan

supaya bayinya terhindar dari tetanus neonatorum


- Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi
Rasional

: Untuk mengetahui erkembangan kehamilannya, keadaan

ibu dan janin.


VI.

IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kehamilan yang telah dilakukan bahwa
kondisi ibu dan jani baik, hari perkiraan lahir adalah 6 September 2008.
2. Menjelaskan tentang nyeri pinggang yang dirasakan ibu meruoakan hal
yang biasa terjadi pada ibu hamil trimester II oleh karena pembesaran

uterus, pembungkukan yang berlebihan dan keletihan dan menjelaskan


cara untuk menanganinya, yaitu:
- Tidak memakai sandal atau sepatu hak tinggi
- Memakai korset
- Mengompres hangat pinggang bila timbul rasa nyeri atau mandi air
hangat
- Mengurut pinggang bila nyeri pinggang timbul
- Tidak melakukan aktifitas yang berat-berat seperti mengepel, dan
lain-lain.
- Banyak istirahat supaya tidak merasa cepat lelah.
3. Memberikan HE tentang :
- Tanda-tanda persalinan, antara lain:
a. Keluarnya darah bercampur lendir
b. Adanya kontraksi yang semakin kuat dan teratur
c. Keluarnya air ketuban
- Tanda-tanda bahaya kehamilan, antara lain:
a. Perdarahan dari vagina
b. Sakit kepala hebat
c. Penglihatan kabur
d. Nyeri perut hebat
e. Gerakan janin berkurang
4. Memberikan imunisasi TT2
5. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi yaitu pada tanggal
24 Desember 2008.
VII.

EVALUASI
Tanggal : 10 Desember 2007

Jam

: 09.00WIB

1. Ibu tidak khawatir dan cemas lagi setelah mengetahui bahwa kondisi
kehamilan dan janinnya baik.
2. Ibu dapat mengetahui kambali penjelasan yang diberikan oleh bidan.
3. Ibu bersedia melakukan anjurn bidan.

4. Ibu dan janin dalam keadaan sehat, tidak ada komplikasi.


5. Ibu bersedia untuk kontrol ulang 2 minggu lagi yaitu tanggal 24
Desember 2007 atau bila ada keluhan-keluhan lain

You might also like