Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Eko Hardianto WW
1422010011
Febrian Mikodianti
1422010012
1422010017
Novita Sari
1422010026
Santi Dewi
1422010029
2016
KATA PENGANTAR
rahmat,
taufiq
dan
hidayah-Nya
sehingga
kami
dapat
makalah
memperoleh
informasi
ini
lebih
diharapkan
lanjut
agar
tentang
para
Konsep
pembaca
Dasar
dapat
Asuhan
makalah ini. Semoga makalah ini menjadi lebih bermanfaaat untuk para
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul
.. i
Kata
Pengantar
.
.. ii
Daftar
Isi
..........................................
.....................iii
BAB
I
................................................................................................
Pendahuluan
1
1.1.........................................................................................Latar Belakang
.........................................................................................
1
1.2.........................................................................................Rumusan
Masalah
.........................................................................................
2
1.3.........................................................................................Tujuan
.........................................................................................
2
BAB
II
Pembahasan
................................................................................................
3
a.
Konsep
Materi
Isolasi
.............................................................................................
Sosial
3
b.
Konsep
Dasar
ASKEP
Isolasi
.............................................................................................
8
Sosial
BAB
III
................................................................................................
Penutup
17
Daftar
Pustaka
.18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Perubahan-perubahan sosial yang serba cepat (rapid sosial
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa konsep teori dari isolasi sosial?
2. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan Isolasi Sosial ?
1.3
Tujuan
1. Untuk mengetahui Konsep teori Isolasi Sosial.
2. Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan Isolasi Sosial
1.4
Manfaat
1. Agar pembaca paham dan mengetahui Konsep teori dan konsep
dasar asuhan keperawatan Isolasi Sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Teori
1. Definisi
Isolasi sosial merupakan kondisi ketika individu atau kelompok
mengalami, atau merasakan kebutuhan, atau keinginan untuk
lebih terlibat dalam aktivitas bersama orang lain, tetapi tidak
mampu mewujudkannya (Carpenito, 2009).
Isolasi sosial adalah keadaan dimana
seorang
individu
Merasa sendiri
Manipulasi
Otonomi
Menarik diri
Impulsif
Bekerjasama
Tergantung
Narcissisme
Saling tergantung
Respon Adaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan dengan
cara yang dapat diterima oleh norma-norma masyarakat.
Menurut Sujono & Teguh (2009) Respon adaptif meliuti :
a. Solitude atau menyendiri
menentukan
dan
mampu
menetapkan
pengaturan diri.
c. Mutuality atau kebersamaan
Kemampun individu untuk
untuk
interdependen
saling
pengertian,
dan
saling
obyek,
hubungan
terpusat
pada
amsalah
laku
mengontrol
digunakan
sebagai
pertahanan
penghargaan
penghargaan
dan
dan
mudah
mudah
marah
marah
jika
tidak
apabila
tidak
3) Sosiokultural
Isolasi karena mengadopsi norma, perilaku dan sistem nilai
yang berbeda dari kelompok budaya
mayoritas, seperti
b. Faktor Presipitasi
Stressor pencetus
pada
umumnya
mencakup
kejadian
untuk
berhubungan
dengan
orang
lain
dan
konflik
sosial,
budaya,
(peperanagan,
tampak memisahkan diri dari orang lain, misalnya pada saat makan,
komunikasi
dengan klien atau perawat, tidak ada kontak mata, klien lebih suka
menunduk, berdiam diri dikamar atau tempat terpisah, klien kurang
mobilitas,
menolak
berhubungan
dengan
orang
lain,
klien
dan
tempat umum
gangguan
atau
jiwa
keluarga,
dimasa
apakah
lalu,
klien
pernah
pernah
melakukan,
anggota
keluarga
yang
mengalami
gangaguan
jiwa,
d. Aspek Fisik
Meliputi pengukuran tanda vital, tinggi badan, berat badan, dan
adanya
keluhan
fisik,
misalnya
tampak
lemah
memuat
minimal
letih
dan
sebagainya.
e. Aspek Psikososial
1) Membuat
genogram
yang
generasi
yang
5. Afek
6. Interaksi selama wawancara
7. Persepsi
8. Proses pikir
9. Isi pikir
10.
Tingkat kesadaran
11.
Memori
12.
Tingkat konsentrasi
13.
Kemampuan penilaian
14.
represi
(koping
yang
menekan
keadaan
yang
tidak
merupakan data yang disampaikan oleh klien secara lisan dan keluarga
yang didapat melalui wawancara perawat kepada klien dan keluarga.
2. Pohon Masalah
Pohon masalah pada klien dengan isolasi sosila/menarik diri, yaitu:
Resiko perilaku
kekerasan
terhadap diri
sendiri
Ketidakefektifan
penatalaksanaan
program terapuetik
Ketidakefektifan
koping keluarga:
Ketidakmampuan
keluarga merawat
klien dirumah
Gangguan sensori
atau persepsi:
halusinasi
pendengaran
Akibat
Gangguan
pemeliharaan
kesehatan
Defisit perawatan
diri:
Masalah utama
Gangguan konsep
diri: harga diri
rendah kronis
Penyeba
b
3. Diagnosa Keperawatan
Keliat, B.A. (2006) merumuskan diagnosa keperawatan pada
klien dengan gangguan isolasi sosial/ menarik diri, sebagai berikut :
a. Isolasi Sosial .
b. Gangguan konsep diri : harga diri rendah.
c. Perubahan persepsi sensori : halusinasi.
d. Koping individu tidakefektif.
e. Defisit perawatan diri.
f. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
4. Intervensi Keperawatan
Menurut (Workshop Standar Asuhan & Bimbingan Keperawatan
jiwa RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang, 2007) strategi penatalaksanaan
tindakan keperawatan menggunakan SP,yaitu :
a) Diagnosa I. Isolasi Sosial
N
Tujuan
Kriteria Hasil
o.
1.
Rencana Tindakan
Keperawatan
Klien dapat
Menunjukkan tanda-
membina
hubungan saling
percaya
tersenyum, mau
berkenalan, ada kontak
mata, bersedia
menceritakan
perasaannya, bersedia
mengungkapkan
berkenalan.
masalahnya.
4. Tunjukkan sikap jujurdan
Klien mampu
Klien dapat
menyebutkan
menyebutkan penyebab
penyebab menarik
diri
3.
Klien mampu
Klien mampu
menyebutkan
menyebutkan
tentang manfaat
keuntungan
keuntungan
berhubungan
sosial dan
kerugian menarik
kemampuan klien
diri
mengungkapkan
perasaannya.
4.
Klien dapat
Klien dapat
melaksanakan
melaksanakan
saat berhubungan
hubungan sosial
secara bertahap
bertahap dengan
kelompok
berkomunikasi dengan
orang lain
2. Libatkan klien dalam
terapi aktifitas kelompok
sosialisasi
3. Diskusikan jadwal harian
yang dapat dilakukan
untuk meningaktkan
kemampuan klien untuk
bersosialisasi.
4. Beri motivasi klien untuk
melakukan kegiatan
sesuai jadwal yang telah
dibuat.
5.
Klien mendapat
Keluarga dapat
dukungan keluarga
menjelaskan tentang
dalam
sebagai pendukung
memperluas
untuk mengatasi
hubunga sosial
1. Diskusikan pentingnya
2. Diskusiakn potensi
keluarga untuk
membantu klien
mengatasi perilaku
Klien dapat
Klien menyebutkan
memanfaatkan
obat
Penatalaksanaan medis
Jenis penatalaksaan medis yang biasa dilakukan dalam kelompok penyakit
skizofrenia termasuk isolasi sosial adalah:
a. Psikofarmaka
Adalah terapi dengan menggunaka obat, tujuannya untuk mengurangi
atau menghilangkan gejala-gejala gangugan jiwa. Yang tergolong
dalam pengobatan psikofarma antara lain:
1) Chlorpromazine (CPZ)
2) Haloperidol (HLP)
3) Tryhexipenidil (THP)
b. Pemeriksaan penunjang (ECT/Psikotherapy)
c. Prinsip keperawatan
Menerapkan terapi therapeutik, melibatkan keluarga, kontak sering
tetapi singkat, peduli, empati, jujur, menepati janji, memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
3. Evaluasi keperawatan
Evaluasi dalah proses berkelanjutan untuk menilai efek dari
tindakan keperawatn pada klien. Hal yang diharapkan pada klien dengan
gangguan jiwa isolasi sosial, yaitu : Klien dapat membina hubungan
saling percaya; Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri; Klien
mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian
menarik diri; Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara
bertahap; Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas
hubunga sosial; dan Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu merasa
tidak berarti, karena memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan
orang
lain
dan
masyarakat
sekitarnya
namun
tidak
memiliki
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : ECG.
Keliat, Budi Ana. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa
Graha Ilmu.
Herdman, TH & S. Kamitsuru. DIAGNOSA KEPERAWATAN Edisi 10.
2015-2017. Jakarta : ECG.