Professional Documents
Culture Documents
Sekitar 450 tahun sebelum Masehi ahli filsafat Yunani Leucippus dan Democritus
menyatakan bahwa semua materi disusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil sekali dan
tak dapat dibagi-bagi lagi yang disebut atom. Atom berasal dari bahasa Yunani, yakni atomos
( a:tidak dan tomos: terbagi).
Pada tahun 1808 seorang guru kimia dari Inggris John Dalton (1766-1844) mengajukan
pemikiran tentang atom yang dikenal dengan istilah model atom Dalton dengan intisari
sebagai berikut:
1. Setiap unsur terdiri atas partikel-partikel terkecil yang tak dapat dibagi-bagi lagi,
disebut atom.
2. Semua atom dari unsur yang sama memiliki ukuran dan massa yang sama. Atom-atom
dari unsur yang berbeda memiliki massa yang berbeda pula. Dengan demikian,
banyaknya macam atom sama dengan banyaknya macam unsur.
3. Atom-atom tidak dapat dirusak . Atom-atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan
melalui reaksi kimia.
4. Melalui reaksi kimia, atom-atom dari pereaksi akan memiliki susunan yang baru
daaan akan saling terikat satu sama lain dengan rasio atau perbandingan bilangan
tertentu.
Dalam gambar-gambar atom dari unsur yang berbeda diberi warna yang berbeda hanya untuk
menunjukkan bahwa atom tersebut berasal dari unsur yang berbeda. Pewarnaan ini bukan
warna dari atom itu sendiri.
Dalam keadaan tunggal atom tidak memiliki sifat-sifat tertentu, seperti warna, wujud, massa
jenis, daya hantar listrik, titik didih, titik leleh, dll. Sifat-sifat itu baru muncul jika atom-atom
dalam jumlah besar bergabung membentuk kumpulan atom dengan cara-cara tertentu. Caracara atom berikatan akan menentukan sifat dari zat yang dibentuk.
Para ahli kimia menyusun unsur dan senyawanya dalam suatu sistem periodik unsur yaitu
suatu tabel yang berisi 118 unsur yang berada dalam keadaan bebas ataupun senyawanya di
alam bahkan juga unsur-unsur yang hanya ada di laboratorium.
Kolom dalam sistem periodik unsur disebut golongan. Dalam setiap golongan hanya terdapat
satu golongan unsur. Dalam satu golongan, unsur-unsur akan disusun sesuai dengan kenaikan
nomor massa.
dibuat menjadi serat akrilat. Serat inilah yang digunakan dalam pembuatan cat, tinta, lem,
antioksidan dan produk pembersih.
Cat air (dilarutkan dengan air) dan cat minyak (dilarutkan dengan minyak dan thinner) dapat
dipercepat pengeringannya dengan penambahan campuran Plumbum (Pb) dan Cromium
(Cr). Pb (timah hitam atau timbal) merupakan logam yang bisa mengakibatkan kerusakan
sistem saraf pada manusia terutama pada anak kecil.
b. Belerang
Belerang merupakan komponen minyak bumi. Belerang sangat dibutuhkan dalam
pembuatan industri kimia seperti pembuatan ban, pulp, kertas dan sebagai pendingin ketika
memadamkan kebakaran dengan alat pemadam kebakaran otomatis.
2. Bidang Pertanian
1. Pupuk
Pupuk yang dibuat dari sisa-sisa tumbuh-tumbuhan disebut pupuk alam. Pupuk buatan
dibuat dibuat dipabrik dengan bahan kimia. Pupuk buatan dibedakan menjadi pupuk nitrogen
(untuk pertumbuhan) contohnya pupuk urea (CO(NH)2)2 dan pupuk ZA (Zwavel
Ammonium), pupuk fosfor (untuk pembentukan akar dari benih, asimilasi tumbuhan,
pembentukan protein, dan mempercepat pembuahan) kekurangan fosfor menyebabkan
kekerdilan. Pupuk kalium (dibutuhkan tanaman pada saat berbuah, contohnya K2SO4 atau
KCl). Pupuk majemuk (mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium) contohnya pupuk NPK.
2
2. Pestisida
Pestisida merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman.
Berdasarkan kegunaannya pestisida dibedakan menjadi insektisida (dari senyawa Dikloro
Difenil Trikloro etana untuk memberantas serangga), fungisida (memberantas jamur atau
cendawan), herbisida (untuk memberantas rumput), larvasida (untuk memberantas hewan
pengerat/tikus), dan hematosida (untuk memberantas cacing nematoda).
Berdasarkan struktur kimianya pestisida dibagi menjadi:
- Organoklorin : Mengandung unsur karbon, hidrogen, dan klorin (DDT dan D3 aldrin)
- Organofosfat : Mengandung unsur fosfat, karbon, dan hidrogen (malathion / parathion)
- Karbamat : mengandung gugus karbamat (contohnya sevin dan baygon)
Berdasarkan cara kerja obat dalam membunuh serangga atau hama pestisida dikelompokkan
menjadi racun perut (membasmi serangga/hama pengunyah dan penggigit), racun kontak
(membasmi serangga yang mengambil makanannya dari bagian bawah permukaan
daun/bagian tanaamaan yang tidak terkena racun semprot), dan racun gas (untuk membasmi
serangga pada ruang tertutup).
3. Bidang Kesehatan
1. Paracetamol
Paracetamol/asetaminophen digolongkan sebagai obat analgesik-antipireutik, yaitu sebagai
pengurang rasa sakit, nyeri, demam dan menekan saraf pusat. Oleh karena mampu menekan
saraf pusat, obat ini menyebabkan kantuk.
2
2. Zat Radioaktif
Zat radioaktif adalah bahan kimia untuk mendeteksi kebaradaan suatu penyakit dalam tubuh.
Tiga jenis sinar radioaktif adalah sinar alfa (a), sinar beta (b), dan sinar gamma (g).
Beberapa zat radioaktif dan kegunaannya :
- I-131 : Mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, terapi kanker kelenjar tiroid.
- Na-24 : Mendeteksi adanya gangguan peredaran darah
- Xe-133 :
Mendeteksi penyakit paru-paru
- Fe-59 : Mempelajari pembentukan sel darah merah.
- Co-60 : Mendeteksi terapi kanker/tumor
SK:
5. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan
KD:
5.1. Mencari informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia dalam kehidupan
sehari-hari
- Menyebutkan bahan-bahan kimia yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan efek samping bahan kimia yang terdapat dalam produk kebutuhan rumah tangga
5.2 Mengkomuni-kasikan informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia
- Mengidentifikasi efek samping bahan kimia yang terdapat dalam suatu produk
- Menjelaskan efek samping bahan kimia yang terdapat dalam produk kebutuhan rumah tangga
Bahan kimia dalam kehidupan dikelompokkan menjadi bahan kimia dalam rumah tangga
(pembersih, pemutih, dan pembasmi serangga) dan bahan kimia dalam makanan (pewarna,
pemanis, pengawet, dan penyedap).
1. Pembersih
Bahan pembersih dalam rumah tangga kimia berfungsi untuk menjaga kebersihan diri sendiri
dan lingkungan.
a. Sabun
Sabun ditemukan oleh bangsa Mesir kuno. Ssabun terbuat dari lemak nabati atau hewani
yang dipanaskan dengan larutan alkali seperti natrium hidroksida (sabun kerras) dan
kalium hidroksida (sabun cair).
b. Detergen (pembersih sintetik)
Pembersih yang terdiri dari zat aktif permukaan (surfaktan), bahan pengisi, pemutih,
pewangi, penimbul busa, optical brightener (bahan cemerlang), dan bahan aktif liniar alkil
sulfonat bahan (LAS) atau natrium benzenasulfonat (Na-ABS).
Detergen memiliki pH sangat basa (9,5-12) yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit. Kulit
terasa kering, melepuh dan retak-retak, kulit tangan gampang mengelupas, hingga timbulnya
eksim kulit semacam bintik-bintik gatal berair ditelapak tangan maupun kaki. Jika kulit
menyentuh detergen segera dibilas air bersih dan dikeringkan.
Bahan aktif ABS dalam detergen merupakan bahan kimia yang sukar terurai oleh
mikroorganisme, sehingga mencemarkan air dan tanah. . Jika air sungai dan tanah sudah
tercemar limbah detergen, dikhawatirkan bahan kimianya terakumukasi dalam jaringan tubuh
yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif semacam tumor atau kanker.
Efek samping tersebut dapat dikurangi dengan cara memilih detergen ramah lingkungan.
Lihat kemasan bertuliskan Biodegradable, yaitu bahan yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme seperti LAS (bahan aktif ramah lingkungan karena struktur kimianya.
Berbentuk rantai liniar). Kita harus ikut mencegah pencemaran lingkungan dengan cara
meminimalkan pemakaian detergen sesuai takaran yang dianjurkan.
c. Sampo
Sampo mengandung bahan aktif surfaktan anionik, seperti natrium lauril eter sulfat,
natrium lauril sulfat, dan senyawa amonium.
d. Pasta Gigi
Bahan aktif dalam pasta gigi berupa sodium monofluorofosfat dan kalsium gliserofosfat
yang berfungsi memperkuat lapisan email gigi agar gigi sehat dan kuat. Jika digunakan secara
berlebihan menyebabkan menipisnya email gigi.
e. Karbol
Bahan aktif yang terdapat dalam karbol berupa fenol (asam karbolat), asam klorida (HCL)
untuk membunuh kuman-kuman. Bahan ini juga mengandung racun jika digunakan
berlebihan akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.
2. Pemutih
a. Pemutih Pakaian
Bahan aktif yang terdapat dalam pemutih pakaian berupa larutan natrium hipoklorit
(NaClO) 5,25%. Selain sebagai pemutih bahan aktif ini juga berfungsi menghilangkan bau
dan membunuh kuman (desinfektan).
Pencampuran natrium hipoklorit dan asam klorida akan menghasilkan gas klorin. Gas ini
dapat merusak tenggorokan dan sistem pernafasan. Jika gas klorin terhirup dalam jumlah
banyak dapat menyebabkan kematian.
b. Pemutih Kosmetik
Bahan aktif yang terdapat dalam pemutih kosmetik adalah hidrokuinon (awet muda, tidak
berkerut, dan tampak putih), dan Tretinoin (bahan kimia turunan vitamin A) untuk
menghilangkan jerawat, membuat kulit tampak putih dan lembut.
Hidrokuinon juga dapat merusak kulit seperti terbakar jika krim yang digunakan mempunyai
kepekatan tinggi. Jika digunakan dalam waktu lama mengakibatkan benjolan kekuningan
pada kulit (okronosis). Jika termakan dalam jumlah 5-15 gram, dapat mengakibatkan
kerusakan sel darah merah (anemia hemolitik).
Tretinoin juga dapat mengikis lapisan kulit sedikit demi sedikit sama seperti hidrokuinon.
Semasa bahan ini digunakan, kulit akan kelihatan merah, terasa pedih, kering, dan gatal-gatal.
Bahan ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil karena dapat menyebabkan kecacatan janin.
3. Pewangi
Bahan aktif yang digunakan untuk pewangi badan berupa triklosan. Sedangkan bahan aktif
ammonium klorida 5% untuk pewangi pakaian. Benzil alkohol, benzil asetat, etanol,
limone, dan linanol digunakan dalam pewangi ruangan.
Pewangi umumnya mengandung hidroalkohol yang dicampur alkohol dengan konsentrasi 5090%. Jika tertelan, senyawa ini dapat menyebabkan Penekanan fungsi otak dan menyebabkan
kantuk.
4. Pembasmi Serangga (insektisida)
Ada dua golongan bahan kimia yang digunakan untuk insektisida:
1. Insektisida organik, berasal dari unsur-unsur senyawa karbon, missal DDT.
2. Insektisida anorganik berasal dari unsur-unsur yang bukan senyawa karbon.
Contohnya : natrium arsenat, aldrin, endrin, dieldrin, kalsium sianida, dan tembaga (II)
Sulfat.
Pestisida memang dapat membunuh hama yang menyerang tanaman , tetapi sisa-sisa
pestisida yang masuk ke sistem perairan dapat membunuh plankton (makanan ikan kecil).
Plankton yang masih hidup dan mengandung DDT dimakan oleh ikan-ikan kecil yang pada
akhirnya dikonsumsi oleh manusia sehingga mengakibatkan keracunan.
Gas yang disemprotkan dari pembasmi serangga dapat menyebabkan muntah-muntah, sesak
nafas, kejang bahkan kehilangan kesadaran. Oleh karena itu setelah menyemprotkan
insektisida ke ruangan, jendela harus dibuka supaya banyak udara yang masuk keruangan.
Selaain dari insektisida, pencemaaran lingkungan dapat juga disebabkan oleh pupuk. Sisa
pupuk yang masuk ke sistem air menyebabkan ganggang tumbuh subur sehingga menutupi
permukaan air (eutrofikasi)
Dampak negatif bahan-bahan kimia yang terdapat dalam rumah tangga dapat dikurangi
dengan beberapa cara berikut:
1. Penggunaan sesuai jenis dan fungsinya.
2. Pemakaian sesuai aturan dan dosis yang ditentukan pada label kemasannya.
3. Meletakkan di tempat yang aman dari api dan panas matahari.
4. dijauhkan dari makanan dan jangkauan anak-anak.
Auramin,sudan I,Ponceau 3R
Rhodamin B
Dilarang!!
Karena dapat
Menimbulkan KANKER
2. Bahan Pemanis
Pemanis alami gula pasir (dari tetes air rebu) dan gula merah (dari nira pohon kelapa)
mengandung kalori yang tinggi, sehingga untuk penderita kencing manis (diabetes militus)
dan kelebihan berat badan (obesitas) tidak dianjurkan mengkonsumsi pemanis alami dalam
jumlah banyak karena akan meningkatkan kadar gula.
Bagi penderita diabetes dan obesitas tersedia pemanis buatan (Sorbitol)yang berkalori
rendah sekaligus aman untuk dikonsumsi. Sorbitol mempunyai tingkat kemanisan sama
dengan gula. Pemanis buatan yang lain diantaranya siklamat (memiliki rasa manis 30 kali
lebih besar dari gula), aspartame (rasa manis 160 kali lebih besar dari gula), dan sakarin
(rasa manis 400 kali lebih besar dari gula).
3. Bahan Pengawet
Bahan pengawet digunakan untuk meningkatkan daya simpan, cita rasa, warna,
menstabilkan, memperbaiki tekstur, sebagai zat pengental/penstabil, anti lengket, mencegah
perubahan warna, serta memperkaya vitamin dan mineral suatu produk.
Pengawet Alami
Kegunaannya untuk mengawetkan
Garam
Gula
Asam Cuka
Pengawet Buatan
Garam Nitrat dan Nitrit
Asam Banzoat
Asam Propionat
Formalin
Boraks
1.
2.
3.
B. Psikotropika
Psikotropika didefinisikan sebagai zat atau obat,baik alamiah maupun sintetik, bukan
narkotika, tetapi berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, serta dapat
menyebabkan efek ketergantungan.4 golongan psikotropika sesuai dengan tinggi rendahnya
potensi dalam mengakibatkan ketergantungan yaitu:
1. Psikotropika Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan IPTEK dan tidak digunakan dalam
terapi, mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. contohnya
Ectasy, Psilosibina dan psilosina, LSD (Lisergik Dietilamida), Meskalina (Peyot).
2. Psikotropika Golongan II
Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk
tujuan IPTEK serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Diantaranya amfetamin, methamfetamina, metakualon, dan metil fenidat.
3. Psikotropika Golongan III
Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan ddan banyak digunakan dalam terapi atau
untuk tujuan IPTEK, serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom
ketergantungan. diantaranya amobarbital, flunitrazepam, dan katina.
4. Psikotropika Golongan IV
Psikotropika yang bermanfaat untuk pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi atau
untuk tujuaan IPTEK serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom
ketergantungan. diantaranya barbitural, bromazepam, dan estazolam.
Semua obat-obatan diatas dibagi 3 kelompok:
Depresan
Obat terlarang yang menyebabkan depresi (menekan) aktivitas susunan saraf pusat bagi
pemakainya. Pemakai merasa tenang pada awalnya, kemudian apatis, mengantuk, dan tidak
sadarkan diri. Semua gerak refleks menurun, mata menjadi sayu, daya penilaian menurun,
dan gangguan terhadap sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). Diantaranya
Heroin, Morfin, barbiturat, diazepam, dan nitrazepam.
Dampak negatif obat-obatan golongan ini dapat merusak lever, paru-paru, ginjal,
jantung, mempercepat denyut nadi, menimbulkan kesakitan, kejang-kejang, depresi,
dan kematian bila overdosis.
Stimulan
Golongan obat terlarang ini dapat merangsang fungsi tubuh. Pada awalnya pemakai merasa
segar, penuh percaya diri, kemudian berlanjut menjadi susah tidur, perilaku hiperaktif,
agresif, denyut jantung jadi cepat, dan mudah tersinggung. Obat-obatan yang termasuk dalam
kelompok ini contohnya kokain, amfetamin, ekstasi, dan kafein.
Dampak negatif golongan stimulan dapat menaikkan tekanan darah, merusak sel-sel
saraf, denyut nadi tidak beraturan, menurunkan berat badan, dan menyebabkan
paranoid serta kematian.
Halusinogen
Golongan obat terlarang ini menyebabkan adanya penyimpangan persepsi termasuk
halusinasi seperti mendengar suara atau melihat sesuatu. Pemakai menjadi curiga berlebihan,
mata menjadi merah, dan agresif. Obat-obatan ini antara lain LSD, dan ganja.
Dampak negatif golongan halusinogen dapat merusak ginjal, merusak sel-sel saraf,
mempengaruhi daya ingat dan konsentrasi, serta mengakibatkan kebingungan dan
ketagihan.
Penyalahgunaan obat terlarang banyak dilakukan oleh para remaja dan pelajar. Masa
remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju masa puber. Pada masa ini penuh
10
1.
2.
3.
4.
5.
6.
energi, serba ingin tahu, mudah terpengaruh, nekat, emosi tinggi, selalu ingin mencoba, tidak
mau ketinggalan, dan belum memiliki pertimbangan yang matang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan obatan terlarang antara lain
keharmonisan keluarga yang memudar, rasa ingin mencoba, pengaruh teman, dan
ingin melepaskan diri dari masalah.
Zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya bagi manusia jika salah dalam penggunaannya.
Salah satu dampak negatif yang paling berbahaya yaitu efek ketagihan dan ketergantungan
(pecandu tidak dapat melakukan kegiatan apapun bila tidak memakai zat adiktif dan
psikotropika). Namun jika digunakan sesuai fungsi, dosis, dan takaran yang tepat dapat
bermanfaat dibidang kesehatan. Diantaranya untuk:
Obat bius/anastesi (thiopental, halothane, enflurane, metoksiflurane, dan PCP.
Obat perangsang (amfetamin, dan kokain)
Obat penawar rasa sakit (morfin)
Obat tidur (methakualone dan benzodiadepin)
Penghilang depresi (metal fenidat)
Antiseptik (alkohol)
UU Narkotika dan UU Psikotropika, bahwa semua orang yang terlibat dalam
penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dapat dikenai sanksi berupa hukuman penjara,
denda maksimal 750.000.000, bahkan hukuman mati, yang mencakup produsen,
penyalur, dan pemakai dengan gradasi (tingkatan) hukumaan serta denda yang bervariasi.
Motto mencegah lebih baik dari mengobati, terbukti dalam kasus pemakaian obat-obatan
terlarang. Bagi yang sudah terjerumus sampai menimbulkan ketergantungan lebih sulit
ditangani dan sukar diberikan pengarahan. Umumnya sukar untuk menghentikan pemakaian
obat. Jalan satu-satunya harus melakukan perawatan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat
dengan diusahakan pengurangan dosis sampai berhenti. Proses ini membutuhkan waktu yang
lama untuk memulihkan kondisi fisik, psikis, dan sosial.
Tahap penyembuhan bagi pemakai yang telah menjadi pecandu:
1. Pertolongan pertama, yaitu memandikan pecandu dengan air hangat, memberi makan
dan minum yang bergizi.
2. Resusitasi jantung dan paru, yaitu pernafasan buatan dan rangsangan jantung pada
penderita yang overdosis atau sakaw (dilakukan cepat agar penderita tidak
meninggal).
3. Detoksifikasi, yaitu menghilangkan racun dalam darah penderita (medis ddan
nonmedis)
4. Rehabilitasi, (setelah detoksifikasi), untuk menghilangkan keinginan terhadap
psikotropika dengan membatasi pergaulan dari lingkungan pecandu.
Tahap diatas memerlukan biaya perawatan yang sangat mahal, maka pencegahan sebelum
penyalahgunaan obat terlarang menjadi sangat penting. Usaha ini antara lain:
1. Pembinaan kehidupan beragama, baik disekolah, keluarga, dan lingkungan.
2. Adanya komunikasi yang harmonis antara remaja dengan orang tua dan guru serta
lingkungannya.
3. Berprilaku positif dengan melakukan aktivitas fisik dalam penyaluran energi (olah
raga).
11
3. Golongan C : Kadar Etanol 20% 45% (Whiskey, Vodka, TKW, dan Kamput)
Efek yang ditimbulkaan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera tergantung
dari jumlah atau kadar alkohol yang dikonsumsi. Kadang alkohol digunakan dengan
kombinasi obat-obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya menjadi lebih berbahaya bahkan
menyebabkan kematian.
2. Rokok
Rokok dan Asap rokok mengandung 4000 komponen yang berbahaya. Tiga komponen
senyawa toksik utama dalam asap rokok yaitu:
A. Karbon Monoksida
Yaitu suatu gas beracun yang tidak berwarna dan tidak berbau. Dalam darah, karbon
monoksida berikatan dengan hemoglobin menggantikan oksigen, sehingga darah kekurangan
oksigen. Akibatnya tubuh menjadi lemas karena kekurangan oksigen, bahkan menyebabkan
kematian.
12
B. Nikotin
Nikotin adalah suatu alkaloid yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan merupakan
racun bagi saraf. Kadar nikotin yang tinggi dapat menghambat informasi ransang saraf
sehingga mengakibatkaan menurunnya aktivitas refleks tubuh. Nikotin dapat menimbulkan
ketergantungan fisik maupun psikis.
C. Tar
Tar adalah zat yang mempunyai sifat karsinogen (penyebab kanker) dan menyebabkan iritasi
pada paru-paru sehingga menjadi batuk.
Selain 3 zat diatas, masih banyak zat toksik yang bersifat karsinogen (dapat menimbulkan
kanker) walaupun dalam kadar yang rendah. Menjadi perokok aktif atau pasif rentan terhadap
gangguan sistem pernapasan, dan timbulnya kanker paru.
Indikator:
1. Menyebutkan organ yang terdapat pada tumbuhan
2. menjelaskan jaringan yang terdapat pada tumbuhan
3. Menjelaskan fungsi dan struktur akar
4. Menjelaskan fungsi dan struktur batang
5. Menjelaskan fungsi dan struktur daun
6. Menjelaskan fungsi dan struktur bunga
7. menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada sistem pengangkutan air dan
mineral
8. membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil.
9. Mengetahui modifikasi yang terdapat pada jaringan tumbuhan
13
Coba perhatikan foto pohon di atas. Pernahkah kalian membayangkan bagaimana sebuah
pohon yang tadinya kecil menjadi besar. Lalu bagaimana pohon itu mendapatkan nutrisi
sehingga ia bisa tumbuh? Kali ini kita akan membahas mengenai struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan.
Pohon tumbuh dari kecil menjadi besar karena adanya proses pertumbuhan yang berkaitan
dengan jaringan meristem dan adanya aktivitas kambium. Pohon mendapatkan nutrisi dengan
cara menyerap air dan zat-zat lain dari akar melalui pembuluh xylem. Untuk lebih memahami
mengenai apa itu jaringan meristem, kambium, pembuluh xylem dan lainnya akan dibahas
pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan berikut ini.
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Pada tumbuhan tingkat tinggi, sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan
membentuk jaringan. Kemudian, jaringan-jaringan ini bergabung membentuk organ seperti
akar, batang, dan daun. Organ-organ ini akan bekerja sama membentuk sistem organ.
Selanjutnya, sistem organ bekerja sama membentuk individu.
A. Jaringan Tumbuhan
Jaringan adalah kumpulan sel mempunyai bentuk, asal, fungsi, dan struktur sama. Secara
garis besar, jaringan penyusun tumbuh-tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
jaringan meristem dan jaringan dewasa.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu membelah. Jaringan meristem terdapat pada
ujung batang dan akar sehingga sering disebut meristem apikal.
14
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Berdasarkan bentuk dan
fungsinya, jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu jaringan
epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim, pengangkut, dan gabus
a.
Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan paling luar yang menutupi seluruh permukaan tubuh
tumbuhan. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan di dalamnya dan sebagai tempat
pertukaran zat.
Derivat epidermis
Yang dimaksud dengan derivat adalah perubahan struktur epidermis dimana fungsinya
juga ikut berubah. Beberapa macam derivat jaringan tumbuhan antara lain:Macam-macam
derivat epidermis yaitu:
1. Stomata
Merupakan derivat epidermis yang berfungsi sebagai jalan masuknya O2 dan CO2 dari
udara , Sebagai jalan penguapan (transpirasi), Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
2. Trikoma
Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa tonjolan/rambut
15
Jaringan Kolenkirm
Kolenkim merupakan jaringan penyokong atau penguat pada organ tubuh tumbuhan muda
dan tanaman herba. Kolenkim merupakan sel hidup dan sifatnya mirip parenkim. Ada sel
kolenkim yang mengandung kloroplas dan berperan dalam proses fotosintesis.
d. Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim merupakan jaringan penguat yang terdiri atas sel mati. Dinding sel sklerenkim
sangat kuat, tebal, dan mengandung lignin. Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi
menjadi dua macam, yaitu serabut dan sklereid (sel batu).
Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem, umumnya terdiri atas sel-sel yang panjang
dan bergerombol membentuk anyaman atau pita. Contohnya, pelepah daun pisang.
Sedangkan, sklereid merupakan jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan
dinding sel yang mengalami penebalan. Contohnya, tempurung kelapa atau kulit biji keras.
e.
Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut atau jaringan pembuluh, merupakan jaringan tumbuhan yang berfungsi
untuk pengangkutan zat. Jaringan ini dibagi menjadi dua macam,yaitu floem dan xilem.
Floem berfungsi untuk mengangkut zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
tubuh. Sedangkan, xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun
dan bagian tubuh lainnya.
f.
Jaringan Gabus
16
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus yang berbentuk
memanjang. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di bawahnya
agar tidak terlalu banyak kehilangan air. Oleh karena itu, sel gabus biasanya ditemukan di
permukaan luar batang.
B. Organ pada Tumbuhan
Organ pokok tumbuhan ada tiga, yaitu akar, batang, dan daun. Pada tumbuhan berbiji
terdapat bunga sebagai alat perkembangbiakannya.
1. Akar
Akar memiliki fungsi untuk menyerap air dan nutrisi, memperkokoh tumbuhan, sebagai
penyimpan cadangan makanan, dan ada juga yang berfungsi untuk respirasi pada tumbuhan
tertentu.
Pada tumbuhan dikotil dan monokotil, ujung akarnya dilindungi oleh tudung akar atau
kaliptra agar akar tidak rusak saat menembus lapisan tanah. Pada tumbuhan dikotil, akar
lembaga terus tumbuh sehingga dihasilkan akar tunggang. Sedangkan, pada tumbuhan
monokotil akar lembaga mati sehingga tidak bisa tumbuh.Berikut ini merupakan animasi
irisan membujur akar.
Animasi Struktur Akar
Sedangkan penampang melintang akar dapat dilihat di gambar berikut ini .
2. Batang
Batang berfungsi sebagai penyokong tumbuhan tersebut, sarana transportasi atau pengangkut,
penyimpan cadangan makanan, membantu proses respirasi yaitu melalui lentisel.
a.
Batang Dikotil
Berikut ini merupakan penampang melintang batang dikotil.
17
Pada epidermis tumbuhan dikotil ada yang membentuk lentisel yang berfungsi sebagai
tempat keluar masuknya udara pada tumbuhan. Batang tumbuhan dikotil memiliki lingkaran
tahun hal ini disebabkan oleh aktivitas kambium yang menyebabkan pertumbuhan
membesar. Tipe ikatan pembuluh pada batang dikotil yaitu kolateral terbuka karena antara
xilem dan floem terdapat kambium.
b. Batang Monokotil
Berikut merupakan penampang melintang batang monokotil dan batang dikotil
Tipe ikatan pembuluh pada batang monokotil yaitu kolateral tertutup karena letak xilem dan
floem berdampingan tidak dibatasi oleh kambium menyebabkan pertumbuhan monokotil
hanya memanjang.
Modifikasi pada batang
Batang dapat memiliki fungsi tambahan, yang berakibat pada berubahnya bentuk (morfologi)
dari bentuk dasar menjadi bentuk yang lain. Berikut adalah beberapa bentuk modifikasi
batang.
1. Rhizoma,brfungsi sebagai alat perkermbangbiakan
vegetative,Contohnya pada tanaman jahe.
18
a.
Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutup permukaan dan bawah daun. Jaringan ini
berfungsi melindungi jaringan daun di bawahnya. Biasanya dilapisi kutikula untuk mencegah
terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
Epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata atau mulut daun yang berfungsi
untuk pertukaran udara. Pada tumbuhan darat, stomata ini terletak di epidermis permukaan
bawah daun, tetapi untuk tumbuhan air, seperti teratai (Nelumbium nelumbo), stomatanya
terletak di permukaan atas daun.
b. Mesofil
Mesofil disebut juga jaringan dasar, terletak di antara epidermis atas dan bawah. Mesofil
terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan ini
banyak mengandung kloroplas yang berperan sebagai tempat fotosintesis.
Jaringan palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat.
Jaringan ini terletak di bawah epidermis. Sedangkan, jaringan bunga karang bentuknya
beragam, tidak teratur, mengandung sedikit kloroplas, dan tersusun renggang. Jadi, proses
fotosinteis terjadi di jaringan palisade dan hasilnya ditampung sementara di jaringan spons.
Setelah itu, disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan oleh jaringan pembuluh.
c.
Jaringan Pembuluh
19
Jaringan pembuluh atau pengangkut daun terdapat pada tulang daun. Pada tulang daun
terdapat urat-urat halus yang berperan sebagai pembuluh nadi dan sebagai kerangka daun
sehingga daun menjadi kuat.
Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua, yaitu floem dan xilem. Susunan kedua jaringan ini
sama seperti susunan pada batangnya karena merupakan terusan dari jaringan pengangkut di
batang.
Animasi Struktur Daun dan Cara Kerja Stomata
4. Bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Bunga merupakan
alat perkembangbiakan karena di dalam bunga terdapat alat-alat reproduksi, seperti benang
sari, putik, dan kandung lembaga.
Pada dasarnya, anatomi bunga tumbuhan monokotil dan dikotil adalah sama, yaitu kelopak
bunga (kaliks), mahkota bunga (corolla), benang sari (stamen), putik, dan lembaga (ovarium).
Kelopak bunga adalah bagian bunga terluar, terletak pada dasar bunga. Kelopak ini berwarna
hijau dan merupakan modifikasi dari daun. Bagian atau lembaran kelopak bunga disebut juga
daun kelopak (sepal). Mahkota dan kelopak bunga sering disebut perhiasan bunga. Ukuran
mahkota biasanya besar dan berwarna-warni. Tumbuhan dikotil umumnya empat atau lima
helai. Sedangkan, pada tumbuhan monokotil tiga atau enam helai.
Animasi Struktur Bunga
20
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
21