You are on page 1of 21

1

Atom, Ion, dan Molekul


dipersembahkan untuk siswa-siswi kelas VIII SMP N 3 Labuapi semoga bermanfaat
STANDAR KOMPETENSI :
4. Menjelaskan Konsep Partikel Materi
KOMPETENSI DASAR :
4.1 Menjelaskan Konsep Atom, Ion, dan Molekul
- Mendefenisikan Pengertian Partikel Materi (Atom, Ion, dan Molekul).
- Memberikan Contoh Materi Tertentu Yang Terdiri Atas Ion-ion
4.2 Menghubungkan Konsep Atom, Ion, dan Molekul Dengan Produk Kimia Seharihari
- menjelaskan hubungan atom, ion, dan molekul
- mendeskripsikan komponen penyusun salah satu produk kimia.
4.3 Membandingkan molekul unsur dan molekul senyawa.
- Menjelaskan dengan simbol perbedaan molekul unsur dan molekul senyawa
- Menunjukkan beberapa contoh molekul sederhana dalam kehidupan
sehari-hari.

A. Pengertian Partikel Materi


Partikel materi adalah bagian terkecil dari suatu materi. Setiap materi mengandung
partikel-partikel kecil yang menyusun zat tersebut yang dapat berupa atom, ion, dan molekul.
Sampai saat ini belum ada yang mengetahui bentuk partikel terkecil zat, para ilmuan
berupaya mengembangkan beragam modelnya dari data yang mereka kumpulkan. Setiap zat
yang berbeda disusun oleh partikel-partikel terkecil yang berbeda pula. Misalnya, air disusun
oleh partikel-partikel terkecil yang berbeda dengan partikel-partikel terkecil yang menyusun
gula pasir.
B. Atom

Sekitar 450 tahun sebelum Masehi ahli filsafat Yunani Leucippus dan Democritus
menyatakan bahwa semua materi disusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil sekali dan
tak dapat dibagi-bagi lagi yang disebut atom. Atom berasal dari bahasa Yunani, yakni atomos
( a:tidak dan tomos: terbagi).
Pada tahun 1808 seorang guru kimia dari Inggris John Dalton (1766-1844) mengajukan
pemikiran tentang atom yang dikenal dengan istilah model atom Dalton dengan intisari
sebagai berikut:
1. Setiap unsur terdiri atas partikel-partikel terkecil yang tak dapat dibagi-bagi lagi,
disebut atom.

2. Semua atom dari unsur yang sama memiliki ukuran dan massa yang sama. Atom-atom
dari unsur yang berbeda memiliki massa yang berbeda pula. Dengan demikian,
banyaknya macam atom sama dengan banyaknya macam unsur.
3. Atom-atom tidak dapat dirusak . Atom-atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan
melalui reaksi kimia.
4. Melalui reaksi kimia, atom-atom dari pereaksi akan memiliki susunan yang baru
daaan akan saling terikat satu sama lain dengan rasio atau perbandingan bilangan
tertentu.
Dalam gambar-gambar atom dari unsur yang berbeda diberi warna yang berbeda hanya untuk
menunjukkan bahwa atom tersebut berasal dari unsur yang berbeda. Pewarnaan ini bukan
warna dari atom itu sendiri.
Dalam keadaan tunggal atom tidak memiliki sifat-sifat tertentu, seperti warna, wujud, massa
jenis, daya hantar listrik, titik didih, titik leleh, dll. Sifat-sifat itu baru muncul jika atom-atom
dalam jumlah besar bergabung membentuk kumpulan atom dengan cara-cara tertentu. Caracara atom berikatan akan menentukan sifat dari zat yang dibentuk.
Para ahli kimia menyusun unsur dan senyawanya dalam suatu sistem periodik unsur yaitu
suatu tabel yang berisi 118 unsur yang berada dalam keadaan bebas ataupun senyawanya di
alam bahkan juga unsur-unsur yang hanya ada di laboratorium.
Kolom dalam sistem periodik unsur disebut golongan. Dalam setiap golongan hanya terdapat
satu golongan unsur. Dalam satu golongan, unsur-unsur akan disusun sesuai dengan kenaikan
nomor massa.

Unsur-unsur golongan utama diberi tambahan simbol A dibelakang nomor golongannya.


Unsur-unsur dalam golongan utama pertama (IA) disebut unsur golongan logam alkali
(hidrogen bukan logam jadi tidak termasuk logam alkali). Golongan utama kedua (IIA) unsur
logam alkali tanah. Unsur-unsur dalam golongan utama ketujuh (VIIA) disebut unsur
golongan halogen, dan unsur dalam golongan utama kedelapan (VIIIA) disebut unsur
golongan gas mulia.
Setiap baris sistem periodik dimulai dengan unsur logam alkali dan berakhir dengan unsur
gas mulia. Unsur-unsur yang merupakan satu golongan akan ditemukan kembali sifat
atomnya secara periodik dalam setiap baris. Oleh karena itu baris dalam sistem periodik
disebut periode. Nomor periode ditulis dengan angka 1,2,3,4,5,6, dan 7. Periode pertama
hanya unsur hidrogen dan helium
Dalam sistem periodik, setiap unsur ditulis dalam bentuk lambang disertai nomor atom dan
nomor massa.

Lambang atom unsur litium adalah Li


Nomor atom unsur Li adalah 3
Nomor massa unsur Li adalah 6
C. Molekul
Banyak partikel terkecil dari suatu zat di alam yang bukan atom, melainkan gabungan dari
dua atau lebih atom unsur. Gabungan dua atom atau lebih dari unsur yang sama atau berbeda
disebut molekul. Jika atomnya dari unsur yang sama molekulnya disebut molekul unsur.
Contoh molekul unsur diantaranya O2 (oksigen), H2 (hidrogen), N2 (nitrogen), O3 (ozon), dan
S8 (belerang). Jika molekulnya tersusun dari dua atau lebih atom dari unsur yang berbeda
disebut molekul senyawa. Contohnya CO2 (karbon dioksida), H2O (oksigen), C12H22O11 (gula
putih), C2H5OH (etanol), dan CO (karbon monoksida) yaitu gas yang dapat meracuni darah
kita sehingga menimbulkan kematian.
D. Ion
Pada pertengahan abad ke-19, banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak semua
senyawa terbentuk dari gabungan dua atau lebih atom unsur, melainkan oleh gabungan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Muatan ion satu kali atau beberapa kali
muatan elektron, yaitu muatan terkecil yang disebut muatan dasar.
Logam-logam membentuk ion-ion bermuatan positif (Kation) dan unsur bukan logam
sebagian besar membentuk ion bermuatan negatif (Anion).
Atom-atom dalam keadaan netral mengandung muatan positif dan negatif yang sama
jumlahnya. Muatan ion dapat diperkirakan dari letak unsur dalam sistem periodik.
Ion logam alkali (IA) selalu membentuk ion-ion bermuatan positif satu, misalnya ion litium
(Li+), ion natrium (Na+), dan ion kalium ((K+). Ion-ion logam alkali tanah (IIA) memiliki
muatan positif dua, misalnya ion kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+).
Ion-ion dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan negatif satu, yaitu ion fluorida
(F-), ion klorida (Cl-), ion bromida (Br-), dan ion iodida (I-). Ion-ion dari golongan VIA
membentuk ion bermuatan negatif dua, seperti oksigen membentuk oksida (O2-) atau belerang
membentuk sulfida (S2-). Dari golongan VA, unsur nitrogen membentuk nitrida (N3-).
Ion-ion diatas berasal dari satu buah unsur (monoatom). Ion juga terdapat dari gabungan dua
atau lebih atom unsur yang berbeda (poliatom). Misalnya, ion sulfat (SO42-), ion nitrat
(NO3-), ion asetat (CH3COO-), ion ammonium (NH4+), dan ion hidroksil (OH-).
Jumlah muatan listrik dalam suatu senyawa yang tersusun atas ion positif dan negatif adalah
netral. Contohnya NaCl.
Ion-ion yang bermuatan memiliki gaya tarik listrik yang kuat. Ion-ion yang bermuatan positif
(kation) berikatan dengan ion bermuatan negatif (anion) melalui ikatan ion (ikatan kimia
yang terjadi karena gaya tarik listrik) dan membentuk senyawa ion (senyawa yang terbentuk
karena adanya ikatan ion).
Senyawa yang tersusun atas ion-ion tidak membentuk molekul melainkan kisi kristal. Dalam
suatu kisi kristal, ion-ion yang saling berlawanan tersusun dengan susunan antarion tertentu.
Kuatnya ikatan antar ion dapat menjelaskan mengapa garam-garam umumnya memiliki titik
leleh dan titik didih yang tinggi daripadda zat-zat yang partikel terkecilnya adalah molekul.
E. Komponen Penyusun Produk Kimia Di Beberapa Bidang Kehidupan
1. Bidang Industri
a. Cat
Salah satu bahan kimia penyusun cat berupa asam akrilat. Suatu asam karbon, berbentuk
cairan tanpa warna dan berbau tajam. Diproduksi dari dari propilena, suatu gas hasil dari
penyulingan minyak. Bahan ini dapat bercampur dalam air, eter, dan alkohol. Asam akrilat

dibuat menjadi serat akrilat. Serat inilah yang digunakan dalam pembuatan cat, tinta, lem,
antioksidan dan produk pembersih.
Cat air (dilarutkan dengan air) dan cat minyak (dilarutkan dengan minyak dan thinner) dapat
dipercepat pengeringannya dengan penambahan campuran Plumbum (Pb) dan Cromium
(Cr). Pb (timah hitam atau timbal) merupakan logam yang bisa mengakibatkan kerusakan
sistem saraf pada manusia terutama pada anak kecil.
b. Belerang
Belerang merupakan komponen minyak bumi. Belerang sangat dibutuhkan dalam
pembuatan industri kimia seperti pembuatan ban, pulp, kertas dan sebagai pendingin ketika
memadamkan kebakaran dengan alat pemadam kebakaran otomatis.
2. Bidang Pertanian
1. Pupuk
Pupuk yang dibuat dari sisa-sisa tumbuh-tumbuhan disebut pupuk alam. Pupuk buatan
dibuat dibuat dipabrik dengan bahan kimia. Pupuk buatan dibedakan menjadi pupuk nitrogen
(untuk pertumbuhan) contohnya pupuk urea (CO(NH)2)2 dan pupuk ZA (Zwavel
Ammonium), pupuk fosfor (untuk pembentukan akar dari benih, asimilasi tumbuhan,
pembentukan protein, dan mempercepat pembuahan) kekurangan fosfor menyebabkan
kekerdilan. Pupuk kalium (dibutuhkan tanaman pada saat berbuah, contohnya K2SO4 atau
KCl). Pupuk majemuk (mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium) contohnya pupuk NPK.
2
2. Pestisida
Pestisida merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman.
Berdasarkan kegunaannya pestisida dibedakan menjadi insektisida (dari senyawa Dikloro
Difenil Trikloro etana untuk memberantas serangga), fungisida (memberantas jamur atau
cendawan), herbisida (untuk memberantas rumput), larvasida (untuk memberantas hewan
pengerat/tikus), dan hematosida (untuk memberantas cacing nematoda).
Berdasarkan struktur kimianya pestisida dibagi menjadi:
- Organoklorin : Mengandung unsur karbon, hidrogen, dan klorin (DDT dan D3 aldrin)
- Organofosfat : Mengandung unsur fosfat, karbon, dan hidrogen (malathion / parathion)
- Karbamat : mengandung gugus karbamat (contohnya sevin dan baygon)
Berdasarkan cara kerja obat dalam membunuh serangga atau hama pestisida dikelompokkan
menjadi racun perut (membasmi serangga/hama pengunyah dan penggigit), racun kontak
(membasmi serangga yang mengambil makanannya dari bagian bawah permukaan
daun/bagian tanaamaan yang tidak terkena racun semprot), dan racun gas (untuk membasmi
serangga pada ruang tertutup).
3. Bidang Kesehatan
1. Paracetamol
Paracetamol/asetaminophen digolongkan sebagai obat analgesik-antipireutik, yaitu sebagai
pengurang rasa sakit, nyeri, demam dan menekan saraf pusat. Oleh karena mampu menekan
saraf pusat, obat ini menyebabkan kantuk.
2
2. Zat Radioaktif
Zat radioaktif adalah bahan kimia untuk mendeteksi kebaradaan suatu penyakit dalam tubuh.
Tiga jenis sinar radioaktif adalah sinar alfa (a), sinar beta (b), dan sinar gamma (g).
Beberapa zat radioaktif dan kegunaannya :
- I-131 : Mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, terapi kanker kelenjar tiroid.
- Na-24 : Mendeteksi adanya gangguan peredaran darah
- Xe-133 :
Mendeteksi penyakit paru-paru
- Fe-59 : Mempelajari pembentukan sel darah merah.
- Co-60 : Mendeteksi terapi kanker/tumor

SK:
5. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan
KD:
5.1. Mencari informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia dalam kehidupan
sehari-hari
- Menyebutkan bahan-bahan kimia yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan efek samping bahan kimia yang terdapat dalam produk kebutuhan rumah tangga
5.2 Mengkomuni-kasikan informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia
- Mengidentifikasi efek samping bahan kimia yang terdapat dalam suatu produk
- Menjelaskan efek samping bahan kimia yang terdapat dalam produk kebutuhan rumah tangga
Bahan kimia dalam kehidupan dikelompokkan menjadi bahan kimia dalam rumah tangga
(pembersih, pemutih, dan pembasmi serangga) dan bahan kimia dalam makanan (pewarna,
pemanis, pengawet, dan penyedap).
1. Pembersih
Bahan pembersih dalam rumah tangga kimia berfungsi untuk menjaga kebersihan diri sendiri
dan lingkungan.
a. Sabun
Sabun ditemukan oleh bangsa Mesir kuno. Ssabun terbuat dari lemak nabati atau hewani
yang dipanaskan dengan larutan alkali seperti natrium hidroksida (sabun kerras) dan
kalium hidroksida (sabun cair).
b. Detergen (pembersih sintetik)
Pembersih yang terdiri dari zat aktif permukaan (surfaktan), bahan pengisi, pemutih,
pewangi, penimbul busa, optical brightener (bahan cemerlang), dan bahan aktif liniar alkil
sulfonat bahan (LAS) atau natrium benzenasulfonat (Na-ABS).
Detergen memiliki pH sangat basa (9,5-12) yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit. Kulit
terasa kering, melepuh dan retak-retak, kulit tangan gampang mengelupas, hingga timbulnya
eksim kulit semacam bintik-bintik gatal berair ditelapak tangan maupun kaki. Jika kulit
menyentuh detergen segera dibilas air bersih dan dikeringkan.
Bahan aktif ABS dalam detergen merupakan bahan kimia yang sukar terurai oleh
mikroorganisme, sehingga mencemarkan air dan tanah. . Jika air sungai dan tanah sudah
tercemar limbah detergen, dikhawatirkan bahan kimianya terakumukasi dalam jaringan tubuh
yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif semacam tumor atau kanker.
Efek samping tersebut dapat dikurangi dengan cara memilih detergen ramah lingkungan.
Lihat kemasan bertuliskan Biodegradable, yaitu bahan yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme seperti LAS (bahan aktif ramah lingkungan karena struktur kimianya.
Berbentuk rantai liniar). Kita harus ikut mencegah pencemaran lingkungan dengan cara
meminimalkan pemakaian detergen sesuai takaran yang dianjurkan.
c. Sampo
Sampo mengandung bahan aktif surfaktan anionik, seperti natrium lauril eter sulfat,
natrium lauril sulfat, dan senyawa amonium.
d. Pasta Gigi
Bahan aktif dalam pasta gigi berupa sodium monofluorofosfat dan kalsium gliserofosfat
yang berfungsi memperkuat lapisan email gigi agar gigi sehat dan kuat. Jika digunakan secara
berlebihan menyebabkan menipisnya email gigi.
e. Karbol
Bahan aktif yang terdapat dalam karbol berupa fenol (asam karbolat), asam klorida (HCL)
untuk membunuh kuman-kuman. Bahan ini juga mengandung racun jika digunakan
berlebihan akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.

2. Pemutih
a. Pemutih Pakaian
Bahan aktif yang terdapat dalam pemutih pakaian berupa larutan natrium hipoklorit
(NaClO) 5,25%. Selain sebagai pemutih bahan aktif ini juga berfungsi menghilangkan bau
dan membunuh kuman (desinfektan).
Pencampuran natrium hipoklorit dan asam klorida akan menghasilkan gas klorin. Gas ini
dapat merusak tenggorokan dan sistem pernafasan. Jika gas klorin terhirup dalam jumlah
banyak dapat menyebabkan kematian.
b. Pemutih Kosmetik
Bahan aktif yang terdapat dalam pemutih kosmetik adalah hidrokuinon (awet muda, tidak
berkerut, dan tampak putih), dan Tretinoin (bahan kimia turunan vitamin A) untuk
menghilangkan jerawat, membuat kulit tampak putih dan lembut.
Hidrokuinon juga dapat merusak kulit seperti terbakar jika krim yang digunakan mempunyai
kepekatan tinggi. Jika digunakan dalam waktu lama mengakibatkan benjolan kekuningan
pada kulit (okronosis). Jika termakan dalam jumlah 5-15 gram, dapat mengakibatkan
kerusakan sel darah merah (anemia hemolitik).
Tretinoin juga dapat mengikis lapisan kulit sedikit demi sedikit sama seperti hidrokuinon.
Semasa bahan ini digunakan, kulit akan kelihatan merah, terasa pedih, kering, dan gatal-gatal.
Bahan ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil karena dapat menyebabkan kecacatan janin.
3. Pewangi
Bahan aktif yang digunakan untuk pewangi badan berupa triklosan. Sedangkan bahan aktif
ammonium klorida 5% untuk pewangi pakaian. Benzil alkohol, benzil asetat, etanol,
limone, dan linanol digunakan dalam pewangi ruangan.
Pewangi umumnya mengandung hidroalkohol yang dicampur alkohol dengan konsentrasi 5090%. Jika tertelan, senyawa ini dapat menyebabkan Penekanan fungsi otak dan menyebabkan
kantuk.
4. Pembasmi Serangga (insektisida)
Ada dua golongan bahan kimia yang digunakan untuk insektisida:
1. Insektisida organik, berasal dari unsur-unsur senyawa karbon, missal DDT.
2. Insektisida anorganik berasal dari unsur-unsur yang bukan senyawa karbon.
Contohnya : natrium arsenat, aldrin, endrin, dieldrin, kalsium sianida, dan tembaga (II)
Sulfat.
Pestisida memang dapat membunuh hama yang menyerang tanaman , tetapi sisa-sisa
pestisida yang masuk ke sistem perairan dapat membunuh plankton (makanan ikan kecil).
Plankton yang masih hidup dan mengandung DDT dimakan oleh ikan-ikan kecil yang pada
akhirnya dikonsumsi oleh manusia sehingga mengakibatkan keracunan.
Gas yang disemprotkan dari pembasmi serangga dapat menyebabkan muntah-muntah, sesak
nafas, kejang bahkan kehilangan kesadaran. Oleh karena itu setelah menyemprotkan
insektisida ke ruangan, jendela harus dibuka supaya banyak udara yang masuk keruangan.
Selaain dari insektisida, pencemaaran lingkungan dapat juga disebabkan oleh pupuk. Sisa
pupuk yang masuk ke sistem air menyebabkan ganggang tumbuh subur sehingga menutupi
permukaan air (eutrofikasi)
Dampak negatif bahan-bahan kimia yang terdapat dalam rumah tangga dapat dikurangi
dengan beberapa cara berikut:
1. Penggunaan sesuai jenis dan fungsinya.
2. Pemakaian sesuai aturan dan dosis yang ditentukan pada label kemasannya.
3. Meletakkan di tempat yang aman dari api dan panas matahari.
4. dijauhkan dari makanan dan jangkauan anak-anak.

5. Menggunakan pelindung sapu tangan atau masker dalam pemakaiannya.


5.3 Mendeskripsi-kan bahan kimia alami dan bahan kimia buatan dalam kemasan yang
terdapat dalam bahan makanan.
- Mengidentifikasikan fungsi bahan kimia yang terdapat dalam makanan.
- Menjelaskan bahan-bahan kimia alami dan buatan yang dapat digunakan dalam bahan
makanan kemasan.
- Menunjukkan contoh makanan yang menggunakan bahan kimia alami dan buatan
Bahan aditif adalah bahan yang dengan sengaja atau tidak ditambahkan ke dalam makanan atau
minuman unttuk memperbaiki warna, cita rasa, ketahanan, atau memperbaiki tampilan.
Bahan aditif dapat berupa zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.
1. Bahan Pewarna
Bahan pewarna ditambahkan dalam makanan untuk memberikan warna yang menawan.
Warna
Pewarna Alami
Pewarna Buatan
Pewarna tekstil
Hijau
Kuning
Merah
Ungu
Biru
Cokelat
Orange

Daun suji dan pandan


Kunyit (kurkumin)
Cabai merah (kapxantin)
Kubis Ungu
teh atau sedikit kopi

Lissamine green,hijau FCF


Tartrazin
Karmoisin, aluna, eritrosin
Benzil violet
Indigo Karmin
Cokelat HT
Sunset Yellow FCF

Auramin,sudan I,Ponceau 3R
Rhodamin B
Dilarang!!
Karena dapat
Menimbulkan KANKER

2. Bahan Pemanis
Pemanis alami gula pasir (dari tetes air rebu) dan gula merah (dari nira pohon kelapa)
mengandung kalori yang tinggi, sehingga untuk penderita kencing manis (diabetes militus)
dan kelebihan berat badan (obesitas) tidak dianjurkan mengkonsumsi pemanis alami dalam
jumlah banyak karena akan meningkatkan kadar gula.
Bagi penderita diabetes dan obesitas tersedia pemanis buatan (Sorbitol)yang berkalori
rendah sekaligus aman untuk dikonsumsi. Sorbitol mempunyai tingkat kemanisan sama
dengan gula. Pemanis buatan yang lain diantaranya siklamat (memiliki rasa manis 30 kali
lebih besar dari gula), aspartame (rasa manis 160 kali lebih besar dari gula), dan sakarin
(rasa manis 400 kali lebih besar dari gula).
3. Bahan Pengawet
Bahan pengawet digunakan untuk meningkatkan daya simpan, cita rasa, warna,
menstabilkan, memperbaiki tekstur, sebagai zat pengental/penstabil, anti lengket, mencegah
perubahan warna, serta memperkaya vitamin dan mineral suatu produk.
Pengawet Alami
Kegunaannya untuk mengawetkan
Garam
Gula
Asam Cuka

Daging, ikan, dan telur asin


Buah-buahan yang akan dibuat manisan
Buah-buahan karena mampu menghambat tumbuhnya mikroba

Pengawet Buatan
Garam Nitrat dan Nitrit

Kegunaannya untuk mengawetkan


Daging, sosis, dan burger

Asam Banzoat
Asam Propionat
Formalin
Boraks

Minuman ringan, dan Jus buah-buahan


Roti dan Keju
Mayat (sering dipakai untuk mengawetkan tahu dan bakso)
Kayu (sering dipakai untuk mengawetkan mi, lontong, dan bakso)

Garam Natrium Nitrit juga mampu menghambat pertumbuhan bakteri Clostridium


botulidium, yaitu mikroorganisme yang menyebabkan botulisme (keracunan makanan).
Bahan pengawet buatan juga dapat berupa anti oksidan (mampu mencegah bau tengik pada
makanan yang mengandung minyak atau lemak), di antaranya asam sitrat, asam etanoat,
BHA, BHT, vitamin C, Vitamin E, dan asam sorbet.
4. Bahan Penyedap
Bahan penyedap ditambahkan dalam makanan untuk melezatkan dan menambah cita rasa
makanan. Bahan penyedap rasa alami (garam dapur) dapat menghambat pertumbuhan
mikrobia pembusuk sehingga makanan menjadi lebih awet. Penyedap rasa juga ddapat
berasal dari bahan nabati seperti jahe, lengkuas, seledri, dan serai yang sebagian besar
mengandung minyak asiri. Ada juga yang berasal dari hewani berupa daging.
Bahan penyedap buatan berupa MSG (MonoSodium Glutamat). Mengonsumsi MSG tidak
boleh lebih dari 50 mg/hari/kg berat badan. Jika melebihi dapat menyebabkam kerusakan sel
saraf otak dan Chinese Restaurant Syndrome, gejala yang timbul berupa wajah berkeringat,
kesemutan pada leher, rahang punggung, sesak napas, dan pusing kepala.
5.4. Mendeskripsi-kan sifat/pengaruh zat adiktif dan psikotropika
- Menjelaskan pengertian zat adiktif dan zat psikotropika.
- Menjelaskan dampak negatif zat adiktif dan psikotropika bagi kesehatan, ekonomi, dan
sosial
A. Zat Adiktif Dan Psikotropika
Zat Adiktif adalah zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang
kuat dan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah
narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisentetis yang dapat menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi/menghilangkan rasa nyeri/sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Berdasarkan tujuan penggunaan dan tingkat ketergantungan narkotika ada 3 golongan:
1. Narkotika Golongan I
Narkotika yang digunakan untuk tujuan pengembangan IPTEK dan tidak digunakan dalam
terapi, mempunyai potensi sangat tinggi dalam mengakibatkan ketergantungan.
Contohnya opium, koka/kokain, dan ganja.
2. Narkotika Golongan II
Narkotika yang berkhasiat dalam pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir, dapat
digunakan dalam terapi dan untuk tujuan IPTEK, serta berpotensi mengakibatkan
ketergantungan. Diantaranya morfin (untuk meghilangkan rasa nyeri terutama pada penyakit
kanker), Fentanil ( untuk anastesi umum), dan Petidin (banyak digunakan dalam persalinan
ibu hamil).
3. Narkotika Golongan III
Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuaan
IPTEK serta mempunyai potensi ringan dalam mengakibatkan ketergatungan. Diantaranya
Kodein (dalam pengobatan sebagai antitusif dan analgesik), dan Etil morfina /dionin
(digunakan sebagai obat batuk).

1.

2.

3.

B. Psikotropika
Psikotropika didefinisikan sebagai zat atau obat,baik alamiah maupun sintetik, bukan
narkotika, tetapi berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, serta dapat
menyebabkan efek ketergantungan.4 golongan psikotropika sesuai dengan tinggi rendahnya
potensi dalam mengakibatkan ketergantungan yaitu:
1. Psikotropika Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan IPTEK dan tidak digunakan dalam
terapi, mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. contohnya
Ectasy, Psilosibina dan psilosina, LSD (Lisergik Dietilamida), Meskalina (Peyot).
2. Psikotropika Golongan II
Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk
tujuan IPTEK serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Diantaranya amfetamin, methamfetamina, metakualon, dan metil fenidat.
3. Psikotropika Golongan III
Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan ddan banyak digunakan dalam terapi atau
untuk tujuan IPTEK, serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom
ketergantungan. diantaranya amobarbital, flunitrazepam, dan katina.
4. Psikotropika Golongan IV
Psikotropika yang bermanfaat untuk pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi atau
untuk tujuaan IPTEK serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom
ketergantungan. diantaranya barbitural, bromazepam, dan estazolam.
Semua obat-obatan diatas dibagi 3 kelompok:
Depresan
Obat terlarang yang menyebabkan depresi (menekan) aktivitas susunan saraf pusat bagi
pemakainya. Pemakai merasa tenang pada awalnya, kemudian apatis, mengantuk, dan tidak
sadarkan diri. Semua gerak refleks menurun, mata menjadi sayu, daya penilaian menurun,
dan gangguan terhadap sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). Diantaranya
Heroin, Morfin, barbiturat, diazepam, dan nitrazepam.
Dampak negatif obat-obatan golongan ini dapat merusak lever, paru-paru, ginjal,
jantung, mempercepat denyut nadi, menimbulkan kesakitan, kejang-kejang, depresi,
dan kematian bila overdosis.
Stimulan
Golongan obat terlarang ini dapat merangsang fungsi tubuh. Pada awalnya pemakai merasa
segar, penuh percaya diri, kemudian berlanjut menjadi susah tidur, perilaku hiperaktif,
agresif, denyut jantung jadi cepat, dan mudah tersinggung. Obat-obatan yang termasuk dalam
kelompok ini contohnya kokain, amfetamin, ekstasi, dan kafein.
Dampak negatif golongan stimulan dapat menaikkan tekanan darah, merusak sel-sel
saraf, denyut nadi tidak beraturan, menurunkan berat badan, dan menyebabkan
paranoid serta kematian.
Halusinogen
Golongan obat terlarang ini menyebabkan adanya penyimpangan persepsi termasuk
halusinasi seperti mendengar suara atau melihat sesuatu. Pemakai menjadi curiga berlebihan,
mata menjadi merah, dan agresif. Obat-obatan ini antara lain LSD, dan ganja.
Dampak negatif golongan halusinogen dapat merusak ginjal, merusak sel-sel saraf,
mempengaruhi daya ingat dan konsentrasi, serta mengakibatkan kebingungan dan
ketagihan.
Penyalahgunaan obat terlarang banyak dilakukan oleh para remaja dan pelajar. Masa
remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju masa puber. Pada masa ini penuh

10

1.
2.
3.
4.
5.
6.

energi, serba ingin tahu, mudah terpengaruh, nekat, emosi tinggi, selalu ingin mencoba, tidak
mau ketinggalan, dan belum memiliki pertimbangan yang matang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan obatan terlarang antara lain
keharmonisan keluarga yang memudar, rasa ingin mencoba, pengaruh teman, dan
ingin melepaskan diri dari masalah.
Zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya bagi manusia jika salah dalam penggunaannya.
Salah satu dampak negatif yang paling berbahaya yaitu efek ketagihan dan ketergantungan
(pecandu tidak dapat melakukan kegiatan apapun bila tidak memakai zat adiktif dan
psikotropika). Namun jika digunakan sesuai fungsi, dosis, dan takaran yang tepat dapat
bermanfaat dibidang kesehatan. Diantaranya untuk:
Obat bius/anastesi (thiopental, halothane, enflurane, metoksiflurane, dan PCP.
Obat perangsang (amfetamin, dan kokain)
Obat penawar rasa sakit (morfin)
Obat tidur (methakualone dan benzodiadepin)
Penghilang depresi (metal fenidat)
Antiseptik (alkohol)
UU Narkotika dan UU Psikotropika, bahwa semua orang yang terlibat dalam
penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dapat dikenai sanksi berupa hukuman penjara,
denda maksimal 750.000.000, bahkan hukuman mati, yang mencakup produsen,
penyalur, dan pemakai dengan gradasi (tingkatan) hukumaan serta denda yang bervariasi.
Motto mencegah lebih baik dari mengobati, terbukti dalam kasus pemakaian obat-obatan
terlarang. Bagi yang sudah terjerumus sampai menimbulkan ketergantungan lebih sulit
ditangani dan sukar diberikan pengarahan. Umumnya sukar untuk menghentikan pemakaian
obat. Jalan satu-satunya harus melakukan perawatan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat
dengan diusahakan pengurangan dosis sampai berhenti. Proses ini membutuhkan waktu yang
lama untuk memulihkan kondisi fisik, psikis, dan sosial.
Tahap penyembuhan bagi pemakai yang telah menjadi pecandu:
1. Pertolongan pertama, yaitu memandikan pecandu dengan air hangat, memberi makan
dan minum yang bergizi.
2. Resusitasi jantung dan paru, yaitu pernafasan buatan dan rangsangan jantung pada
penderita yang overdosis atau sakaw (dilakukan cepat agar penderita tidak
meninggal).
3. Detoksifikasi, yaitu menghilangkan racun dalam darah penderita (medis ddan
nonmedis)
4. Rehabilitasi, (setelah detoksifikasi), untuk menghilangkan keinginan terhadap
psikotropika dengan membatasi pergaulan dari lingkungan pecandu.
Tahap diatas memerlukan biaya perawatan yang sangat mahal, maka pencegahan sebelum
penyalahgunaan obat terlarang menjadi sangat penting. Usaha ini antara lain:
1. Pembinaan kehidupan beragama, baik disekolah, keluarga, dan lingkungan.
2. Adanya komunikasi yang harmonis antara remaja dengan orang tua dan guru serta
lingkungannya.
3. Berprilaku positif dengan melakukan aktivitas fisik dalam penyaluran energi (olah
raga).

11

4. Pengembangan diri dengan berbagai program/hobi disekolah, rumah, dan lingkungan.


5. Mengetahui gaya hidup sehat sehingga mampu menangkal pengaruh/bujukan
memakai obat terlarang
6. Saling menghargai sesama remaja dan anggota keluarga.
7. Menyelesaikan berbagai masalah dikalangan remaja atau pelajar secara positif dan
konstuktif.
Untuk masa depan yang lebih baik semua pihak berperan aktif dalam pemberantasan narkoba
dengan cara sebagai berikut:
1. Tidak terlibat dalam jaringan narkoba, baik langsung maupun tidak langsung, seperti
pemakai atau pengedar.
2. Menolak ajakan teman atau orang yang baru dikenal apabila menawarkan narkoba,
meskipun tanpa harus membelinya.
3. Memberituhukan kepada pihak berwajib setempat apabila mengetahui adanya sindikat
narkoba
Selain obat-obatan ada juga alkohol dan rokok yang dapat mengakibatkan kecanduan.
1. Alkohol
Alkohol merupakan zat yang mengandung etanol. Zat kimia ini daya kerjanya menekan
sistem susunan saraf pusat. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke seluruh jaringan
dan cairan tubuh. Dengan peningkaatan kadar alkohol dalam darah orang menjadi
EUFORIA, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi. Ada 3 golongan
minuman beralkohol yaitu:
1. Golongan A : Kadar etanol 1% 5% (bir)
2. Golongan B

: Kadar etanol 5% 20% (anggur dan wine)

3. Golongan C : Kadar Etanol 20% 45% (Whiskey, Vodka, TKW, dan Kamput)
Efek yang ditimbulkaan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera tergantung
dari jumlah atau kadar alkohol yang dikonsumsi. Kadang alkohol digunakan dengan
kombinasi obat-obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya menjadi lebih berbahaya bahkan
menyebabkan kematian.
2. Rokok
Rokok dan Asap rokok mengandung 4000 komponen yang berbahaya. Tiga komponen
senyawa toksik utama dalam asap rokok yaitu:
A. Karbon Monoksida
Yaitu suatu gas beracun yang tidak berwarna dan tidak berbau. Dalam darah, karbon
monoksida berikatan dengan hemoglobin menggantikan oksigen, sehingga darah kekurangan
oksigen. Akibatnya tubuh menjadi lemas karena kekurangan oksigen, bahkan menyebabkan
kematian.

12

B. Nikotin
Nikotin adalah suatu alkaloid yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan merupakan
racun bagi saraf. Kadar nikotin yang tinggi dapat menghambat informasi ransang saraf
sehingga mengakibatkaan menurunnya aktivitas refleks tubuh. Nikotin dapat menimbulkan
ketergantungan fisik maupun psikis.
C. Tar
Tar adalah zat yang mempunyai sifat karsinogen (penyebab kanker) dan menyebabkan iritasi
pada paru-paru sehingga menjadi batuk.
Selain 3 zat diatas, masih banyak zat toksik yang bersifat karsinogen (dapat menimbulkan
kanker) walaupun dalam kadar yang rendah. Menjadi perokok aktif atau pasif rentan terhadap
gangguan sistem pernapasan, dan timbulnya kanker paru.

Indikator:
1. Menyebutkan organ yang terdapat pada tumbuhan
2. menjelaskan jaringan yang terdapat pada tumbuhan
3. Menjelaskan fungsi dan struktur akar
4. Menjelaskan fungsi dan struktur batang
5. Menjelaskan fungsi dan struktur daun
6. Menjelaskan fungsi dan struktur bunga
7. menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada sistem pengangkutan air dan
mineral
8. membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil.
9. Mengetahui modifikasi yang terdapat pada jaringan tumbuhan

13

Coba perhatikan foto pohon di atas. Pernahkah kalian membayangkan bagaimana sebuah
pohon yang tadinya kecil menjadi besar. Lalu bagaimana pohon itu mendapatkan nutrisi
sehingga ia bisa tumbuh? Kali ini kita akan membahas mengenai struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan.
Pohon tumbuh dari kecil menjadi besar karena adanya proses pertumbuhan yang berkaitan
dengan jaringan meristem dan adanya aktivitas kambium. Pohon mendapatkan nutrisi dengan
cara menyerap air dan zat-zat lain dari akar melalui pembuluh xylem. Untuk lebih memahami
mengenai apa itu jaringan meristem, kambium, pembuluh xylem dan lainnya akan dibahas
pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan berikut ini.
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Pada tumbuhan tingkat tinggi, sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan
membentuk jaringan. Kemudian, jaringan-jaringan ini bergabung membentuk organ seperti
akar, batang, dan daun. Organ-organ ini akan bekerja sama membentuk sistem organ.
Selanjutnya, sistem organ bekerja sama membentuk individu.

A. Jaringan Tumbuhan
Jaringan adalah kumpulan sel mempunyai bentuk, asal, fungsi, dan struktur sama. Secara
garis besar, jaringan penyusun tumbuh-tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
jaringan meristem dan jaringan dewasa.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu membelah. Jaringan meristem terdapat pada
ujung batang dan akar sehingga sering disebut meristem apikal.

14

2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Berdasarkan bentuk dan
fungsinya, jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu jaringan
epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim, pengangkut, dan gabus
a.

Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan paling luar yang menutupi seluruh permukaan tubuh
tumbuhan. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan di dalamnya dan sebagai tempat
pertukaran zat.

Derivat epidermis
Yang dimaksud dengan derivat adalah perubahan struktur epidermis dimana fungsinya
juga ikut berubah. Beberapa macam derivat jaringan tumbuhan antara lain:Macam-macam
derivat epidermis yaitu:
1. Stomata
Merupakan derivat epidermis yang berfungsi sebagai jalan masuknya O2 dan CO2 dari
udara , Sebagai jalan penguapan (transpirasi), Sebagai jalan pernafasan (respirasi)

2. Trikoma
Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa tonjolan/rambut

3. Sel Kipas / Bulliform Cell


Sel Kipas merupakan sel yang berfungsi dalam proses pembukaan gulungan daun dalam
tunas dan untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.

15

4. Sel silika dan sel gabus


Fungsi sel silika dan sel gabus yang berfungsi untuk memperkuat batang dan kulit batang
menjadi keras.
5. Litokis
Litokis merupakan derivat epidermis yang terdapat di dalam mesofil daun.
b. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim sering disebut jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar.
Jaringan ini terletak di sebelah dalam jaringan epidermis. Fungsinya yaitu untuk menyimpan
air dan cadangan makanan. sel-sel parenkim ada yang memiliki klorofil yang disebut
klorenkim. .
c.

Jaringan Kolenkirm
Kolenkim merupakan jaringan penyokong atau penguat pada organ tubuh tumbuhan muda
dan tanaman herba. Kolenkim merupakan sel hidup dan sifatnya mirip parenkim. Ada sel
kolenkim yang mengandung kloroplas dan berperan dalam proses fotosintesis.

d. Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim merupakan jaringan penguat yang terdiri atas sel mati. Dinding sel sklerenkim
sangat kuat, tebal, dan mengandung lignin. Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi
menjadi dua macam, yaitu serabut dan sklereid (sel batu).
Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem, umumnya terdiri atas sel-sel yang panjang
dan bergerombol membentuk anyaman atau pita. Contohnya, pelepah daun pisang.
Sedangkan, sklereid merupakan jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan
dinding sel yang mengalami penebalan. Contohnya, tempurung kelapa atau kulit biji keras.
e.

Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut atau jaringan pembuluh, merupakan jaringan tumbuhan yang berfungsi
untuk pengangkutan zat. Jaringan ini dibagi menjadi dua macam,yaitu floem dan xilem.
Floem berfungsi untuk mengangkut zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
tubuh. Sedangkan, xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun
dan bagian tubuh lainnya.

f.

Jaringan Gabus

16

Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus yang berbentuk
memanjang. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di bawahnya
agar tidak terlalu banyak kehilangan air. Oleh karena itu, sel gabus biasanya ditemukan di
permukaan luar batang.
B. Organ pada Tumbuhan
Organ pokok tumbuhan ada tiga, yaitu akar, batang, dan daun. Pada tumbuhan berbiji
terdapat bunga sebagai alat perkembangbiakannya.
1. Akar
Akar memiliki fungsi untuk menyerap air dan nutrisi, memperkokoh tumbuhan, sebagai
penyimpan cadangan makanan, dan ada juga yang berfungsi untuk respirasi pada tumbuhan
tertentu.
Pada tumbuhan dikotil dan monokotil, ujung akarnya dilindungi oleh tudung akar atau
kaliptra agar akar tidak rusak saat menembus lapisan tanah. Pada tumbuhan dikotil, akar
lembaga terus tumbuh sehingga dihasilkan akar tunggang. Sedangkan, pada tumbuhan
monokotil akar lembaga mati sehingga tidak bisa tumbuh.Berikut ini merupakan animasi
irisan membujur akar.
Animasi Struktur Akar
Sedangkan penampang melintang akar dapat dilihat di gambar berikut ini .

2. Batang
Batang berfungsi sebagai penyokong tumbuhan tersebut, sarana transportasi atau pengangkut,
penyimpan cadangan makanan, membantu proses respirasi yaitu melalui lentisel.
a.

Batang Dikotil
Berikut ini merupakan penampang melintang batang dikotil.

17

Pada epidermis tumbuhan dikotil ada yang membentuk lentisel yang berfungsi sebagai
tempat keluar masuknya udara pada tumbuhan. Batang tumbuhan dikotil memiliki lingkaran
tahun hal ini disebabkan oleh aktivitas kambium yang menyebabkan pertumbuhan
membesar. Tipe ikatan pembuluh pada batang dikotil yaitu kolateral terbuka karena antara
xilem dan floem terdapat kambium.
b. Batang Monokotil
Berikut merupakan penampang melintang batang monokotil dan batang dikotil

Tipe ikatan pembuluh pada batang monokotil yaitu kolateral tertutup karena letak xilem dan
floem berdampingan tidak dibatasi oleh kambium menyebabkan pertumbuhan monokotil
hanya memanjang.
Modifikasi pada batang
Batang dapat memiliki fungsi tambahan, yang berakibat pada berubahnya bentuk (morfologi)
dari bentuk dasar menjadi bentuk yang lain. Berikut adalah beberapa bentuk modifikasi
batang.
1. Rhizoma,brfungsi sebagai alat perkermbangbiakan
vegetative,Contohnya pada tanaman jahe.

18

2. Tuber(umbi batang),berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan


makanan,contohnya pada tanaman kentang.
3. Bulbus(umbi lapis),berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan dan alat perkembangbiakan vegetative,contohnya pada
bawang merah.
4. Runner,tumbuh sebagai tunas aksilaris batang(tunas ketiak batang).
5. Stolon,tunas yang tumbuh atau timbul dari bagian dasar batang
6. Offset,tunas yang tumbuh dari ketiak daun (tunas aksilaris daun)
3. Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk fotosintesis. Hal ini disebabkan
karena daun memiliki zat hijau daun (klorofil) yang bisa menyerap sinar matahari. Secara
anatomi, jaringan yang menyusun daun adalah epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.

a.

Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutup permukaan dan bawah daun. Jaringan ini
berfungsi melindungi jaringan daun di bawahnya. Biasanya dilapisi kutikula untuk mencegah
terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
Epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata atau mulut daun yang berfungsi
untuk pertukaran udara. Pada tumbuhan darat, stomata ini terletak di epidermis permukaan
bawah daun, tetapi untuk tumbuhan air, seperti teratai (Nelumbium nelumbo), stomatanya
terletak di permukaan atas daun.

b. Mesofil
Mesofil disebut juga jaringan dasar, terletak di antara epidermis atas dan bawah. Mesofil
terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan ini
banyak mengandung kloroplas yang berperan sebagai tempat fotosintesis.
Jaringan palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat.
Jaringan ini terletak di bawah epidermis. Sedangkan, jaringan bunga karang bentuknya
beragam, tidak teratur, mengandung sedikit kloroplas, dan tersusun renggang. Jadi, proses
fotosinteis terjadi di jaringan palisade dan hasilnya ditampung sementara di jaringan spons.
Setelah itu, disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan oleh jaringan pembuluh.
c.

Jaringan Pembuluh

19

Jaringan pembuluh atau pengangkut daun terdapat pada tulang daun. Pada tulang daun
terdapat urat-urat halus yang berperan sebagai pembuluh nadi dan sebagai kerangka daun
sehingga daun menjadi kuat.
Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua, yaitu floem dan xilem. Susunan kedua jaringan ini
sama seperti susunan pada batangnya karena merupakan terusan dari jaringan pengangkut di
batang.
Animasi Struktur Daun dan Cara Kerja Stomata
4. Bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Bunga merupakan
alat perkembangbiakan karena di dalam bunga terdapat alat-alat reproduksi, seperti benang
sari, putik, dan kandung lembaga.
Pada dasarnya, anatomi bunga tumbuhan monokotil dan dikotil adalah sama, yaitu kelopak
bunga (kaliks), mahkota bunga (corolla), benang sari (stamen), putik, dan lembaga (ovarium).

Kelopak bunga adalah bagian bunga terluar, terletak pada dasar bunga. Kelopak ini berwarna
hijau dan merupakan modifikasi dari daun. Bagian atau lembaran kelopak bunga disebut juga
daun kelopak (sepal). Mahkota dan kelopak bunga sering disebut perhiasan bunga. Ukuran
mahkota biasanya besar dan berwarna-warni. Tumbuhan dikotil umumnya empat atau lima
helai. Sedangkan, pada tumbuhan monokotil tiga atau enam helai.
Animasi Struktur Bunga

Animasi Game Organ Tumbuhan Secara Keseluruhan


Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Berdasarkan uraian di atas tumbuhan monokotil dan dikotil yaitu sebagai berikut

20

1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengangkutan air pada tumbuhan

21

1. Daya Hisap Daun (Tarikan Transpirasi)


Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun (stomata ) yang dikenal
sebagai proses transpirasi. Proses ini menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul
tarikan terhadap air yang ada pada sel-sel di bawahnya
2. Kapilaritas Batang
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu (xilem)
tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler. Dengan kata lain, pengangkutan air melalui
xilem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara
molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh xilem. Baik
kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke
daun secara bersambungan.
3. Tekanan Akar
Tekanan pada akar terjadi jika transpirasinya rendah, artinya kelembapan pada tanah cukup
tinggi. Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air
yang berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.
Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada
ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil herba (proses gutasi).

You might also like