You are on page 1of 11

KATA PENGANTAR

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan Asuhan Kebidanan Komprehenensif yang
berjudul Akseptor KB Pil.
Bersamaan ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada :
Drs. Said Mardijanto, S.Kep, Ns, MM selaku Ketua Stikes dr. Soebandi Jember ;
Andi Eka Pranata, M.Kes selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik ;
Mussia, SST, S.Psi, MM selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan;
Kepala ruangan/CI yang telah memberikan kesempatan dan dorongan kepada kami untuk
melaksanakan praktek ditempat/lahan.
Nur Riska Rahmawati, M.Kes, selaku coordinator Praktik Klinik Keterampilan (PKK)
Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi kesempatan, dukungan,
dan bantuan dalam menyelesaikan laporan ini. Kami sadari bahwa laporan ini jauh dari
sempurna, karena itu saya mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan ini. Saya
berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Jember, ..
Penulis

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu strategi untuk mengurangi
kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T; terlalu muda melahirkan (di bawah usia 20
tahun), terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu tua melahirkan (di
atas usia 35 tahun). Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu cara yang paling efektif

untuk meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta perempuan.
Pelayanan KB menyediakan informasi, pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan perempuan
untuk dapat merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak, berapa tahun jarak
usia antara anak, serta kapan akan berhenti mempunyai anak.
Menurut Profil Kesehatan 2013 persentase peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi di
indonesia tahun 2013 dapat dilihat bahwa metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan
oleh peserta KB aktif adalah suntikan (46,87%) dan terbanyak ke dua adalah pil (24,54%).
Sedangkan metode kontrasepsi yang paling sedikit dipilih oleh peserta KB aktif adalah Metoda
Operasi Pria (MOP), yakni sebanyak 0,69%, kemudian kondom sebanyak 3,22%.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara komprohensif pada akseptor
KB Pil dengan menggunakan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian pada akseptor KB Pil bulan
b. Dapat merencanakan asuhan kebidanan akseptor KB Pil
c. Dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah disusun
d. Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan

C. Manfaat
1. Mahasiswa bisa memahami tentang pengertian akseptor
2. Mahasiswa bisa memahami KB Pil

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian KB Pil
KB pil atau Contraceptive pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam
bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormone estrogen atau
progesterone (Sastrawinata, 2004)
Kontrasepsi pil adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormone
estrogen dan progesterone yntuk mencegah kehamilan (Prawirohardjo, 2008)
B. Macam-macam KB Pil
Manurut (Proverawati, 2010), macam-macam KB pil meliputi :

1) Pil kombinasi : pil yang mengandung kombinasi derivate estrogen dan progestin dalam dosis
kecil.
Jenis pil kombinasi :
a) Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen /
progesterone (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif. Contoh
microgynon, eugynon.
b) Bifasik
: pil yang tersedia didalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/
progestin (E/P) dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. Contoh
binovum, climen 28.
c) Trifasik
: pil yang tersedia di dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/ progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone
aktif. Contoh trinoldiol 28.
2) Mini Pil : mini pil hanya mengandung progestin saja dalam dosis rendah..
3) Pil kontrasepsi darurat : tidak diminum secara teratur, pil ini hanya diminum setelah melakukan
hunungan seksual tanpa perlindungan.

C. Sistem kemasan KB Pil


Sistem kemasan KB Pil menurut Manuba (2008), yaitu :
1) Sistem 28
: peserta KB pil terus minum pil tanpa pernah berhenti.
2) Sistem 22/21
: peserta KB pil berhenti minum pil selama 7 sampai 8 hari dengan
mendaptakan kesempatan menstruasi.
D.
1)
2)
3)
4)

Cara Kerja Pil KB


Menekan ovulasi.
Mencegah implantasi.
Lendir servik mengental sehingga sulit di lalui oleh sperma.
Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.

E. Keuntungan memakai Pil KB


Menurut Biran Affandi (2011), Keuntungan memakai Pil KB adalah :
1) Memiliki efektifitas yang tinggi.
2) Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
3) Pil Tidak mengganggu hubungan seksual.
4) Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah berkurang. (mencegah anemia), dan tidak terjadi
nyeri haid.
5) Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan. masih ingin menggunakannya untuk
mencegah kehamilan.
6) Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause
7) Mudah dihentikan setiap saat.
8) Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
9) Dapat digunakan sebagai KB darurat.
10) Membantu mencegah :

a)
b)
c)
d)
e)
f)

Kehamilan ektopik.
Kanker ovarium.
Kanker endometrium.
Kista ovarium.
Penyakit radang panggul.
Kelainan jinak pada payudara.

F. Kerugian memakai Pil KB


Menurut Biran Affandi (2011), Kerugian memakai Pil KB adalah :
1) Mahal dan membosankan karena harus menggunakan setiap hari.
2) Mual terutama 3 bulan pertama.
3) Perdarahan bercak (spotting) atau perdarahan terutama 3 bulan pertama.
4) Pusing.
5) Nyeri payudara.
6) Berat badan naik sedikit.
7) Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi.
8) Tidak boleh diberikan pada ibu menyusui.
9) Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan.
10) Tidak mencegah IMS, HIV/ AIDS
G. Yang Dapat Menggunakan Pil KB
Menurut Biran Affandi (2011), Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan KB Pil,
seperti :
1) Usia reproduksi.
2) Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak.
3) Gemuk atau kurus.
4) Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi.
5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
6) Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI ekslusif, sedangkan semua alat
kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok
7) Pascakeguguran
8) Anemia karena haid berlebihan
9) Nyeri haid hebat
10) Siklus haid tidak teratur
11) Riwayat kehamilan ektopik
12) Kelainan payudara jinak
13) Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata, dan saraf.
14) Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endrometriosis, atau tumor ovarium jinak
15) Menderita tuberculosis (kecuali yang sedang menggunakan rifampisin)
16) Varises vena.
H. Yang Tidak Boleh Menggunakan Pil KB
Menurut Biran Affandi (2011), Yang Tidak Boleh Menggunakan Pil KB adalah :

1) Hamil atau dicurigai hamil


2) Menyusui eksklusif
3) Perdarahan pervagina yang belum diketahui penyebabnya
4) Penyakit hati akut (hepatitis)
5) Perokok dengan usia > 35 tahun
6) Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah > 180/110 mmHg.
7) Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis > 20 tahun
8) Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara.
9) Migrain dan gejala neurologic fokal (epilepsy/riwayat epilepsi)
10) Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari.
I.

Waktu Mulai Menggunakan Pil KB


Menurut Biran Affandi (2011), Waktu Mulai Menggunakan Pil KB adalah :
1) Setiap saat selagi haid, untuk menyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil.
2) Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.
3) Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain
(kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai anda
telah menghabiskan paket pil tersebut.
4)
a)
b)
5)

Setelah melahirkan :
Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif
Setelah 3 bulan dan tidak menyusui.
Bila berhenti menggunkan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi,
pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.

J. Instruksi Pada Klien


Menurut Biran Affandi (2011), instruksi pada klien :
Catatan : tunjukkan cara mengeluarkan pil dari kemasannya & pesankan untuk mengikuti panah
yg menunjuk deretan pil berikutnya.
1) Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada saat yg sama setiap hari.
2) Pil yg pertama dimulai pada hari pertama s/d hari ke-7 siklus haid.
3) Sangat dianjurkan penggunaannya pada hari pertama haid.
4) Pada paket 28 pil, dianjurkan mulai minum pil plasebo(tepung) sesuai dengan hari yg ada pada
paket.
5) Beberapa paket pil mempunyai 28 pil, yg lain 21 pil. Bila paket 28 pil habis, sebaiknya anda
memulai minum pil dari paket yg baru. Bila paket 21 habis, sebaiknya tunggu 1 minggu baru
kemudian mulai minum pil dari paket yg baru.
6) Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, ambilah pil yg lain.
7) Bila terjadi muntah hebat, atau diare lebih dari 24 jam, maka bila keadaan memungkinkan dan
tdk memperburuk keadaan anda, pil dapat diteruskan.
8) Bila muntah & diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih, cara penggunaan pil mengikuti cara
menggunakan pil lupa.

9) Bila lupa minum 1 pil (hari1-21), segera minum pil setelah ingat boleh minum 2 pil pada hari yg
sama. Tdk perlu menggunakan metode kontrasepsi yg lain. Bila lupa 2 pil atau lebih (hari 1-21),
sebaiknya minum 2 pil setiap hari s/d sesuai jadwal yg ditetapkan. Juga sebaliknya gunakan
metode kontrasepsi yg lain atau tidak melakukan hubungan seksual sampai telah menghabiskan
paket pil tersebut.
10) Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan
K. Efek Samping
1) Perhatian khusus untuk penggunaan Pil Kombinasi
Keadaan
Tekanan darah tinggi
Sistolik >160 mmHg, atau
Diastolik >90 mmHg
Kencing manis
Tanpa komplikasi
Migrain
Tanpa gejala neurologic fokal
yang berhubungan dengan
nyeri kepala
Menggunakan obat fenitoin,
barbiturat, rifampisin
Anemia

Saran
Pil tidak boleh digunakan
Pil dapat diberikan
Pil dapat diberikan

Pil dengan dosis etinilestradiol


50 g
Pil jangan digunakan

2) Penanganan efek samping yang sering terjadi dan masalah-masalah kesehatan lainnya
Efek samping atau masalah
Penanganan
Amenorea (tidak ada perdarahan, atau
Periksa dalam atau Tes kehamilan, bila tidak
spotting)
hamil dan klien minum pil dengan benar,
tenanglah. Tidak datang haid kemungkinan
besar karena kurang adekuatnya efek estrogen
terhadap
endrometrium.
Tidak
perlu
pengobatan khusus. Coba berikan pil dengan
dosis estrogen 50 g, atau dosis estrogen tetap,
tetapi dosis progestin dikurangi. Bila klien
hamil intrauterine, hentikan pil, dan yakinkan
pasien, bahwa pil yang telah diminumnya tidak
punya efek pada janin.
Mual, pusing, atau muntah (akibat reaksi
Tes kehamilan, atau pemeriksaan ginekologik.
anafilaktik)
Bila tidak haid, sarankan minum pil saat makan
malam, atau sebelum tidur.
Perdarahan pervagina/spotting
Tes kehamilan, atau periksa ginekologik.
Sarankan minum pil pada waktu yang sama.
Jelaskan bahwa perdarahan/spotting hal yang
biasa terjadi pada 3 bulan pertama, dan lambat
laun akan berhenti. Bila perdarahan/spotting
tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosis

estrogen lebih tinggi (50 g) sampai


perdarahan teratasi, lalu kembali ke dosis awal.
Bila perdarahan/spotting timbul lagi, lanjutkan
lagi dengan dosis 50 g, atau ganti metode
kontrasepsi yang lain.

3) Keadaan Yang Perlu Mendapat Perhatian


Tanda
Nyeri dada hebat, batuk, napas pendek.

Sakit kepala hebat


Nyeri tungkai hebat (betis atau paha)
Nyeri abdomen hebat

Kehilangan penglihatan atau kabur


Tidak terjadi perdarahan/spotting
selesai minum pil

setelah

Masalah Yang Mungkin Terjadi


Serangan jantung atau bekuan darah di dalam
paru
Stroke, hipertensi, migraine
Sumbatan pembuluh darah tungkai
Penyakit kandung empedu, bekuan darah,
pancreatitis
Stroke, hipertensi, atau problem vascular
Kemungkinan kehamilan.

L. Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan


Menurut Biran Affandi (2011), Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan :
1) Pada permulaan penggunaan pil kadang-kadang timbul mual, pening atau sakit kepala, nyeri
payudara, serta perdarahan bercak (spotting) yang bisa hilang sendiri. Kelainan seperti ini
muncul terutama pada 3 bulan pertama penggunaan pil, dan makin lama penggunaannya
kelainan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Cobalah minum pil pada saat hendak tidur atau
pada saat makan malam. Bila tetap saja muncul keluhan, silakan berkonsultasi kembali ke dokter.
2) Beberapa jenis obat dapat mengurangi efektivitas pil, seperti rifampisin, fenitoin (Dilantin),
barbiturate, griseofulvin, trisklik antidepresan, ampisilin, dan penasilin, tetrasiklin. Klien yang
memakai obat-obatan diatas untuk jangka panjang sebaiknya menggunakan pil kombinasi
dengan dosis etinilestradiol 50 g atau dianjurkan menggunakan metode kontrasepsi yang lain.

Hari / Tanggal Pengkajian


Jam
Tempat
Pengkaji
A. DATA SUBJEKTIF
1. IDENTITAS

BAB III
ASKEB
Asuhan Kebidanan Calon KB Pil
: kamis / 06 Agustus 2015
: 15.45 WIB
: BPM Arika Susanto, AMD. Keb
: Arrahmawati

2.

3.
a.

b.

c.

4.

5.

6.
7.
a.

Nama
: Ny. D
Nama Suami
: Tn. A
Umur
: 21 th
Umur
: 25 th
Suku
: Jawa
Suku/Bangsa
: Jawa
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Alamat
: Tegal Bagu
Alamat
: Arjasa
ALASAN KUNJUNGAN
Ibu mengatakan ingin menggunakan KB PIL, selama 2 tahun, karena untuk menjarangkan
kehamilannya.
RIWAYAT KESEHATAN
Sekarang
: ibu mengatakan tidak mempunyai Riwayat penyakit menular, seperti (HIV/
AIDS, Hepatitis, TBC). Riwayat penyakit keturunan seperti (DM, Asma, Hipertensi). Ibu
mengatakan sampai saat ini masih belum pernah melakukan operasi.
Dahulu
: ibu mengatakan dulu tidak mempunyai Riwayat penyakit menular,
seperti (HIV/ AIDS, Hepatitis, TBC). Riwayat penyakit keturunan seperti (DM, Asma,
Hipertensi)
Keluarga
: ibu mengatakan di keluarga tidak mempunyai Riwayat penyakit menular,
seperti (HIV/ AIDS, Hepatitis, TBC). Riwayat penyakit keturunan seperti (DM, Asma,
Hipertensi), dan Riwayat Kembar.
RIWAYAT MENSTRUASI
Menarch
: 14 th
Siklus
: 28 hari
Teratur/Tidak
: teratur
Lama
: 7 hari
Disminorhea
: tidak
Flour Albus
: tidak
HPHT
: 05 Agustus 2014
RIWAYAT OBSTETRI LALU
An Kehamilan
Persalinan
Anak / Bayi
Nifas
ak Us Peny Jen Peny Temp Penolo J H/ BB Um Peny Lakt
ke
ia
ulit
is
ulit
at
ng
K M
L
ur ulit
asi
1
9
Spt
BPM Bidan L H 300 1 th ya
bln
B
0
gra
m
RIWAYAT KB
Ibu mengatakan baru menggunakan KB Pil pada saat ini
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Riwayat perkawinan
Status perkawinan
: Kawin/Tidak Kawin
Kawin
: 1 Kali
Usia Pertama Kawin
: 20 th
Umur suami saat Kawin : 24 th

Lama Perkawinan
: 1 th
b. Keadaan Psikososial
Suami mendukung istri menggunakan KB
c.

Kebiasaan Hidup Sehat


Didalam keluarga tidak ada yang merokok, minum-minuman beralkohol,dan jamu-jamuan
8. POLA KEHIDUPAN SEHARI-HARI
SEBELUM
(TIDAK AKSEPTOR)
NUTRISI
ELIMINASI
AKTIVITAS
ISTIRAHAT/TIDUR
SEKSUALITAS
PERSONAL HYGIENE

Makan :2x/hari, nasi, sayur, ikan


Minum : 8-9 gelas/hari, air putih
BAB : 1x/hari, lembek kuning kecoklatan
BAK : 4x/hari, khas urine
Ibu Rumah Tangga
Tidur Siang: 1,5 jam/ hari
Tidur Malam : 7-8 jam/ hari
Mandi : 2x/hari
Ganti Celana Dalam : 2x/hari

B. DATA OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran
: Composmentis
TTV
TD
: 120/80 mmHg
Nadi : 80 Kali/Menit (regular/ireguler)
Suhu : 36, 5 0C
RR
: 80 Kali/Menit
Antropometri
BB sebelum menjadi akseptor
: 52 Kg
BB sekarang
: 43 Kg

2.
a.

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Rambut : bersih, warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok
Muka
: tidak pucat, tidak odema, dan tidak ada cloasmagravidarum
Mata
: simetris, konungtiva merah muda, sclera putih
Hidung
: simetris, bersih, tidak ada secret
Telinga
: simetris, bersih, tidak ada serumen

Mulut
: mulut bersih, tidak ada stomatitis, gigi bersih, tdk caries, gusi tidak bengkak, dan
tidak berdarah
b. Leher
: tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid,& kelenjar limfe, serta tidak ada
pembendungan pada vena jugularis.
c. Dada
: payudara simetris, pembesaran payudara normal, tidak ada nyeri tekan pada
axilla
d. Abdomen
: tidak ada pembesaran pada uterus, hati, tidak ada benjolan & nyeri tekan, dan
tidak ada bekas SC
e. Genetalia
: tidak terkaji (-)
f. Ektremitas : reflex patella +/+ , tidak ada odema dan varises
C. ANALISA
Ny. D P1A0 Umur 21 tahun , Calon Aseptor KB PIL
D. PENATALAKSANAAN
1. Menanyakan ibu ingin menggunakan KB apa?
R/ ibu mengatakan ingin ikut KB Pil
2. Menanyakan apakah ibu tahu tentang kontra indikasi & efek samping KB Pil
R/ ibu mengatakan Tidak Tahu
3. KIE Tentang
a. Efek samping yaitu amenorea (Tidak ada perdarahan/spotting), mual, pusing, muntah,
perdarahan pervagina (Spotting)
b. Kontra Indikasi yaitu Hamil/ dicurigai hamil, menyusui eksklusif, perdarahan pervagina yang
belum diketahui penyebabnya.
R/ ibu mendengarkan Ya
4. Melakukan Penapisan
R/ ibu cocok untuk menggunakan KB Pil
5. Memberikan KB Pi (Microgynom)
6. Menanyakan ibu tahu cara meminumnya
R/ ibu mengatakan Tidak Tahu
7. Menjelaskan Cara meminum KB Pil
R/ ibu ya
8. Menjelaskan tanda bahaya seperti nyeri dada, batuk, nafas pendek, sakit kepala hebat, nyeri
abdomen hebat, kehilangan penglihatan/kabur segera ke bidan.
R/ ibu ya
9. Mengingatkan tanggal kembali Tanggal .. / jika pil habis.
R/ ibu ya

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
....................................................................
B. SARAN

1.

2.
a.

b.

c.

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran, yaitu :


Bagi Bidan
Hendaknya senantiasa tetap meningkatkan pemberian asuhan pada akseptor KB pil dengan, serta
menjelaskan mmacam-macam alat kontrasepsi yang dipakai dan efek samping yang dapat
ditimbulkan dari pemakaian alat tersebut.
Bagi Institusi
BPM
Sebaiknya lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya bagi pasien dengan
masalah KB dan menyediakan bahan bacaan, seperti poster-poster, leaflet tentang KB.
Mahasiswa
Dapat memberikan dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang asuhan kebidanan pada
akseptor KB Pil, dan dapat menerapkan asuhan kebidanan dengan teori menejemen kebidanan
menurut Varney.
Bagi Klien
Akseptor diharapkan aktif konsultasi bila mengalami gangguan ataupun masalah dengan alat
kontrasepsi yang dipakainya.

DAFTAR PUSKATA

Affandi, Biran, dkk. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Maya, Gita Koesmara Sakti. 2013. Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan
Rujukan. Jakarta : WHO
Hanafi,Hartanto. 2004. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Handayani,Riska. 2013. KTI asuhan kebidanan pada akseptor KB Pil Ny. W P2A0 umur 30 tahun
dengan menorhagia di BPM siti nuraini karanganyar tahun 2013.

You might also like