You are on page 1of 16

SISTEM MUSCULOSKELETAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas individu


Mata Kuliah Ilmu Biomedik Dasar
Dosen Pembimbing: Ns. Ach. Husaini. S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh:

ANTONIUS ARI WIBOWO (1001140003)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PERDHAKI CHARITAS PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia
dan rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah ini
kami beri judul Sistem Muskuloskeletal
Dalam penulisan makalah ini kami dapat banyak bantuan dan masukan,
maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pembimbing kami Ns.Ach.Husaini. S.kep, M.Kes
2. Teman-teman sekalian
Kami menyadari laporan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu kritikan dan saran yang bersifat membangun dari si pembaca akan
kami terima dengan senang hati.
Semoga makalah ini benar-benar memenuhi kebutuhan kita semua dan
bissa dijaadikan sebagai panduan nantinya yang akan sangat membantu
mengenal dan memahami isi dari makalah ini.
Palembang, Oktober 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................

ii

DAFTAR ISI..........................................................................................

iii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................

1
1
1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem Muculoskeletal......................................................
2.2 Tulang...............................................................................
2.3 Sendi.................................................................................
2.4 Otot...................................................................................

2
2
8
9

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan........................................................................
2. Saran ................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

13
13

BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk hidup yang mempunyai postur tubuh ideal di
bandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Dilihat dari segi bentuk, tubuh
manusia membentuk bagian-bagian tertentu yaitu pada tangan, kaki, kepala dan
dada masing-masing mempunyai fungsi tersendiri apabila mendapat suatu
rasangan di dekatnya. Sistem Muskuluskeletal terdiri dari dua kata, yaitu
muskulo/muskular(otot) dan skeletal(tulang). Ilmu yang mempelajari jaringan
otot-otot tubuh yaitu myologi, sedangkan tulang kerangka tubuh dipelajari pada
ilmu osteologi dan ilmu yang mempelajari mengenai persendian yaitu arthrologi.
Sistem ini terdiri atas tulang, sendi dan otot. Struktur tulang dan jaringan ikat
menyusun kurang lebih 25% berat badan dan otot menyusun kurang lebih 50%
berat badan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis merumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa pengertian dari muskuloskeletal ?
2. Apa saja fungsi sistem muskuloskeletal?
3. Bagaimana susunan sistem muskuloskeletal ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapula tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari sistem muskuloskeletal
2. Mengetahui fungsi-fungsi sistem muskuloskeletal
3. Mengetaahui susunan sistem muskuloskeletal

BAB II
1

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Muskuluskeletal


Sistem Muskuluskeletal terdiri dari dua kata, yaitu muskulo/muskular(otot)
dan skeletal(tulang). Ilmu yang mempelajari jaringan otot-otot tubuh yaitu
myologi, sedangkan tulang kerangka tubuh dipelajari pada ilmu osteologi dan
ilmu yang mempelajari mengenai persendian yaitu arthrologi. Sistem ini terdiri
atas tulang, sendi dan otot. Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang
lebih 25% berat badan dan otot menyusun kurang lebih 50% berat badan.
2.2 Tulang
Sistem muskuloskeletal terdiri atas tulang rangka (skeleton), sendinya
dan otot rangka(volunter) yang menggerakan tubuh.
Fungsi Tulang :

Memberikan kerangka tubuh


Memberikan pelekat pada otot dan tendon
Memungkinksn gersksn tubuh, dengsn membentuk sendi yang

digerakkan oleh otot


Hemopoises, produksi sel darah dalam sumsum merah
Menyimpan mineral, khususnya kalsium fospat-resevoir mineral
dalam tulang penting untuk memelihara kadar kalsium darah, yang

2.2.1

harus dikontrol ketat


Jenis Tulang :
Tulang panjang, tulang ini meliputi femur, tibia, dan fibula
Tulang pendek, iregular, pipih, dan sesmoid, tulang ini terdiri atas
berbagai ukuran dan bentuk.

2.2.2 Struktur Tulang

Struktur umum tulang panjang mrmiliki diafisis atau batang batang


dan dua epifisis atau ekstremitas. Diafisis terdiri atas tulang padat
dengan kanal medula sentral, yang mengandung sumsum kuning
berlemak. Epifisis bagian luarnya ditutupi tulang padat dengan tulang
berongga (kanselosa) di dalamnya. Diafisis dan epifisis dipisahkan
oleh kartilago epifisis, yang mengalami osifikasi saat pertumbuhan
sempurna.
2.2.3 Struktur Mikroskopik Tulang
Tulang merupakan jenis ikat yang kuat dan keras. Penyusun
utamanya terdiri atas campuran garam kalsium (65%), terutama
kalsium fosfat. Matriks anorganik ini menyebabkan lapisan luar tulang
terasa keras, tetapi bagian dalamnya rapuh dan mudah dipatahkan.
Sel tulang, sel yang bertanggung jawab untuk pembentukan tulang
adalah osteoblas (sel ini kemudian matur menjadi osteosit). Sel
tulang terdiri atas bagian-bagian berikut ini.

Osteoblas adalah sel pembentuk tulang yang menyekresi

kolagen dan konstituen lain jaringan tulang.


Osteosit
adalah
dalam
resorpsi
tulang

untuk

mempertahankan bentuk yang optimum.


2.2.4 Perkembangan Jaringan Tulang
Perkembangan

tulang

juga

disebut

osteogenensis

atau

osifikasi(penulangan), dimulai saat masa embrionik dan tidak


sempurna hingga usia 21 tahun. Tulang pendek,panjang, dan ireguler
terbentuk dari batang kartilago, model kartilago. Tulang pipih
terbentuk dari model membran, sedangkan sesamoid dari model
tendon.
Perkembangan tulang panjang, pada tulang panjang, titik fokus di
mana osifikasi dimulai adalah area kecil sel osteogenik. Pegaturan
hormonal pertumbuhan tulang dan bentuk tulang adalah sebagai
berikut.

1. Hormon pertumbuhan dan hormon tiroid, tiroksin dan triidotironin


khususnya penting saat masa bayi dan kanak-kanak
2. Testosteron dan estrogen memengaruhi perubahan fisik yang
terjadi saat pubertas dan membantu menjaga struktur tulang
seumur hidup.
2.2.5 Rangka Aksial
Tulang dibagi menjadi dua kelompok yaitu rangka aksial dan rangka
anggota tubuh (apendikular). Rangka aksial terdiri atas tengkorak,
kolum vertebra, iga, dan sternum. Bersama tulang, membentuk
struktur ini menyususn inti tulang sentral tubuh, aksis(sumbu)

2.3 Struktur tengkorak


Tengkorak bersandar pada ujung atas kalum vertebra dan
strukturnya dibagi menjadi dua bagian yaitu wajah dan kranium. Kranium
dibentuk oleh sejumlah tulang pipih dan iregular yang memberikan perlindungan
bagi otak. Kranium memiliki bagian basal dimana otak berada dan suatu kubah
yang mengelilingi dan membungkusnya. Tulang kranium terdiri atas :

Tulang frontal, tulang ini adalah tulang dahi. Tulang ini membentuk bagian
rongga orbita(soket mata) dan cekungan yang menonjol di atas mata,

batas supra-orbita.
Tulang parietal, tulang ini membentuk sisi dan langit-langit tengkorak.
Tulang ini saling berartikulasi di sutura sagital, dengan tulang oksipital di

suturu lambdoidal dan dengan tulang temporal di sutura skumosa.


Tulang temporal, tulang ini berada di samping kanan dan kiri kepala serta
membentuk sendi fibrosa dengan tulang parietal,okripital,sfenoid, serta

zigomatik yang tidak dapat digerakkan.


Tulang oksipital, tulang ini membentuk belakang kepala dan bagian basal
tengkorak. Tulang ini memiliki sendi fibrosa yang tidak dapat digerakkan

dengan tulang parietal, temporal, dan sfenoid.


Tulang sfenoid, tulang ini berisi bagian tengah basal tengkorak dan
membentuk persendian dengan tulang frontal, oksipital, temporal dan
tulang frontal.

Tulang etmoid, tulang ini berada di bagian anterior basal tengkorak dan
membantu membentuk rongga orbita, septum nasal, dan dindidng lateral
rongga nasal.

2.4 Wajah
Kerangka wajah dibentuk oleh 13 tulang, selain tulang frontal, yang sudah
dijelaskan.

Tulang zigomatik, tulang ini awalnya memiliki 2 tulang, tetapi penyatuan

berlangsung sebelum lahir.


Tulang nasal(tulang hidung), tulang ini merupakan tulang pipih yang
memebentuk bagian besar permukaan lateral dan superior jembatan

hidung.
Tulang lakrimal, tulang ini berada di posterior dan lateral dari tulang

hidung dan membantuk bagian dindaing medial rongga orbita.


Vomer, vomer merupakan tulang pipih tipis yang memanjang ke atas dari

tengah palatum durum untuk membentuk sebagian besar septum nasal.


Tulang palatin, dua tulang kecil ini berbentuk huruf L. Bagian horizontal
menyatu untuk memebentuk bagian posterior palatum durum dan bagian
perpendikular yang menonjol ke atas untuk memebentuk dindang lateral

rongga nasal.
Tulang nasal, tiap konka berbentuk gulungan kertas, yang memebentuk
bagian dinding lateral rongga nasal dan menonjol ke bagian bawah konka

tengahnya.
Mandibula, tulang ini merupakan rahang bawah, satu-satunya tulang

tengkorak yang dapat digerakkan.


Tulang hioid, tulang ini merupakan tulang yang berbentuk sepatu kuda
dan terisolasi yang berada dijaringan lunak tepat di ats laring dan
dibawah mandibula.

2.4.1 Fungsi tengkorak

Kranium, melindungi jaringan lunak otak


Soket mata tulang, melindungi mata terhadap cedera
Tulang temporal, melindungi struktur lunak telinga
Tulang wajah membentuk dinding posterior rongga nasal

Maksila dan mandibula membentuk panggul gigi(gusi)


Mandibula(rahang bawah) merupakan satu-satunya tulang tengkorak

yang dapat digerakkan.


2.4.2 Kolum Vertebra
Terdapat 26 tulang di kolum vertebra. Sebanyak 24 vertebra
memanjang dari tulang oksipital ke bawah, kwmudian terdapat sekrum
yang dibentuk oleh 5 tulang yang menyatu.
Ciri khas Vertebra

Badan tiap vertebra berada di sisi anterior. Ukurannya bervariasi

bergantung pada tempatnya.


Arkus (lengkung) vertebra memebungkus foramen vertebra yang besar.
Area ini berada di belakng badan vertebra, dan membentuk dinding

posterior dan lateral foramen vertebra.


Servikalis, tulang servikalis yang pertama adalah atlas dan dibawahnya

adalah aksis.
Vertebra torasik, vertebra ini berukuran lebih besar daripada servikalis
karena bagian kolum vertebra ini harus menopang lebih besar berat

badan.
Vertebra lumbalis, merupakan vertebr terbesar karena harus menopang

berat badan bagian atas.


Sakrum terdiri dari lima vertebra rudimeter yang menyatu untuk
membentuk tulang berbentuk segitiga atau baji dengan permukaan

anterior yang cekung.


Kokligis, terdiri dari empat vertebra terminal yang menyatu membentuk
tulang segitiga yang sangat kecil.

2.5 Kerangka Anggota Tubuh


Kerangka anggota tubuh (skeleton apendikular) terdiri atas gelang bahu
dengan ekstremitas atas dan gelang pelvis dengan ekstremitas bawah.
2.5.1 Gelang Bahu dan Ekstremitas Atas

Gelang bahu terdiri atas dua skapula dan dua klavikula. Klavikula
merupakan tulang panjang berbentuk S. Klavikula membentuk
persendian dengan menubrium sternum (sendi sterno-klavikula) dan
membentuk persendian dengan prosesus akromino serta skapula.
Skapula adalah tulang berbentuk segitiga yang ebrada di dinding
posterior pada permukaan iga dan dipisahkan oleh otot.
2.5.2 Ekstremitas Atas
Terdiri atas humerus, radius dan ulna, karpal, metakarpal, serta
falang.

Humerus merupakan tulang lengan atas, tulang ini merupakan


tulang panjang. Kepala humerus memebentuk sendi dengan rongga

glenoid dan memebentuk sendi bahu.


Ulna dan radius, dari posisi anatomi, ulna berada di sebelah dalam
dan radius berada di sebelah luar. Radius dan ulna memebentuk

sendi siku dengan humerus.


Karpal(tulang pergelangan tangan). Ada 8 tulang karpal yang
tersusun dalam 2 baris. Dari dalam ke ke luar, tulang ini adalah

baris proksimal dan baris distal.


Metakarpal(tulang tangan), terdiri atas lima jari tangan.
Falang(tulang jari tangan). Ada 14 falang, tiga tulang di tiap jari dan

dua tulang di ibu jari.


Gelang pelvis, dibentuk oleh dua tulang inominar(pinggul) yang

terdiri atas tiga tulang yang menyatu.


Ektremitas bawah, terdiri atas femur(tulang paha) yang
emembentuk sendi pinggul dengan tulang pinggul.

2.6 Sendi
Sendi adalah tempat dimana dua tulang atau lebih membentuk persendian.
Sendi memungkinkan fleksibilitas dan gerakkan rangka serta memfasilitasi
pelekat di antara tulang.
a. Sendi Fibrosa

Tulang yang memebentuk sendi ini terhubung dengan materi fibrosa


yang keras. Susunan sendi seperti ini menyebabkan tidak ada
pergerakkan. Misalnya, sendi antara tengkorak, sutura.
b. Sendi kartilago
Sendi ini dibentuk oleh bantalan fibro-kartilago, materi khas bekerja
sebagai shock absorber. Sendi hanya sedikit digerakkan. Misalnya,
sendi di antara vertebra, yakni diskus intervertebra dan simfisis pubis.
c. Sendi sinovial
Sendi ini disusun oleh bagian-bagian berikut ini:

Kartilago hialin yang meliputi ujung tulang pada sendi.


Ligamen kapsular atau kapsul yang dikelilingi dan dibungkus oleh

jaringan fibrosa yang mengikat tulang bersama-sama


Membran sinovial, yang melapisi permukaan ligamen kapsula dan

terdiri atas sel epitelim


Cairan sinovial merupakan cairan seperti putih telur, kental, dan
bening yang disekresi oleh membran sinovial ke rongga sinovial.

2.6.1 Struktur ekstra-kapsular


Sendi ini terdiri atas ligamen dan otot atau tendon. Jenis sendi
sinovial. Sendi ini digolongkan menurut rentang gerakkan yang
mungkin dan terdiri atas sendi-sendi berikut ini.

Sendi lesung(ball and socket joint)


Sendi engsel
Sendi selongsor
Sendi putar
Sendi kondiloid
Sendi pelana

2.6.2 Sendi Sinovil Utama Ekstremitas


Sendi sinovil ekstremitas utama dibagi menjadi sendi ekstremitas
atas ekstremitas bawah.
a. Sendi Ekstremitas Atas

Sendi ekstremitas meliputi sendi-sendi berikut ini :

Sendi bahu
Sendi siku
Sendi radio-ulnar proksimal dan distal
Sendi pergelangan tangan
Sendi tangan dan jari

b. Sendi Ekstremitas Bawah


sendi lutut
sendi kaki dan ibu jari kaki

2.7 Otot
Otot merupakan jaringan fibrosa yang menopang sendi. Jaringan otot
memiliki karakteristik yang unil mengenai kontraktilitas, ekstensibilitas, dan
iritabilitas. Karena otot bersifat elastis, maka dalam bekerja otot-otot ini
berpasangan namun memiliki aksi yang berlawanan. Otot rangka atau otot lurik
melekat pada tulang melalui tendon dan berfungsi untuk menggerakan rangka.
Otot rangka memiliki banyak serat otot.
Tiap sel otot rangka memiliki beberapa nuklei/inti sel. Sitoplasma sel
otot, yang juga disebut sarkoplasma, berada pada filamen tipis di sepanjang otot.
a. Otot yang penting dalam tubuh
- Otot leher dan wajah
Terdiri atas otot oksipito-frontalis menutupi tulang ospital, frontalis,
dan aponeurosis,palpebra superior levator yang berfungsi mengangkat
alis, okuli orbikularis yang penting dalam kontraksi mata, buksibator yang
berperan dalam membantu gigi melakukan gerakan mengunyah,
orbikularis oris berperan dalam menutupi mulut dan bersiul, masseter
berperan dalam mengunyah dan menutup rahang, temporalis berperan
dalam menutup mulut dan membantu mengunyah, pterigoid berperan
dalam menutupi mulut serta menarik rahang ke depan.
- Otot batang tubuh
Otot ini menstabilkan hubungan antara kerangka anggota tubuh dan
kerangka aksial di gelang pektoral, serta menstabilkan dan memfasilitasi
gerakan bahu juga lengan atas. Otot batang tubuh terdiri atas enam
pasang otot, yaitu :

Latissimus dorsi
Teres mayor
Kuadratus lumborum
Sakrospinalis

Lima pasang otot menyusun dinding abdomen dari luar ke bagian dalam
adalah sebagai berikut.

Rektus abdominis
Obliq eksterna
Obliq interna
Transverus abdominis
Kuadratus lumborum

Otot bahu dan ekstremitas atas otot ini memungkinkan gerakan bahu dan
lengan atas.

Deltoid,
Pektoralis mayor
Korakobrakialis
Biseps
Brakialis
Triseps
Brakioradialis
Pronatos kuadratus
Pronator teres
Supinator
Fleksor karpi radialis
Ekstentor karpi radialis longus dan brevis
Ekstensor karpi ulnaris
Palmarus longus
Ekstensor digitorum
Otot yang mengendalikan gerakan jari

b. Otot pinggul dan ektremitas bawah


Otot ini merupakan otot terbesar tubuh, karena sebagian besar
fungsinya menopang berat tubuh. Tubuh bagian bawah dirancang
untuk mengantarkan tekanan berat badan dalam berjalan, berlari dan
lain-lain, juga sebagai shock absorbers.
Psoas

10

Iliakus
Kuadrisep femoris
Obturator
Gluteal
Sartorius
Kelompok aduktur
Hamstring
Gastroknemius

11

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah melakukakn pemaparan mengenai sistem muskuloskeletal, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem

Muskuluskeletal

terdiri

dari

dua

kata,

yaitu

muskulo/muskular(otot) dan skeletal(tulang). Ilmu yang mempelajari


jaringan otot-otot tubuh yaitu myologi, sedangkan tulang kerangka tubuh
dipelajari pada ilmu osteologi dan ilmu yang mempelajari mengenai
persendian yaitu arthrologi. Sistem ini terdiri atas tulang, sendi dan otot.
Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25% berat
badan dan otot menyusun kurang lebih 50% berat badan.
2. Fungsi tulang, yaitu: memberikan kerangka tubuh, memberikan pelekat
pada otot dan tendon, memungkinkan tubuh dengan membentuk sendi
yang digerakan oleh otot, hemopoises reproduksi sel darah merah dalam
sumsum merah, menyimpan mineral khususnya kalsium fofat-resevoir
mineral dalam tulang penting untuk memelihara kadar kalsium darah,
yang harus dikontrol ketat.
3. Fungsi tulang tengkorak, yaitu: kranium melindungi jaringan lunak otak
soket mata melindungi mata terhadap cedera, tulang temporal
melindungi struktur lunak telinga, tulang wajah membentuk dinding
posterior rongga nasal, makasila dan mandibula.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap lagi pembaca dapat
mengerti apa itu musculoskeletal dan fungsi-fungsinya, guna menambah
wawasan ilmu pengetahuan secara intelektual untuk masa depan yang akan
datang dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

12

Daftar Pustaka
Syaifuddin. 2013. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Novel, Sinta Sasika. dkk. 2012. Biomedik. Jakarta: TMI.

13

You might also like