Professional Documents
Culture Documents
7 STARS DOCTOR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Researcher
7.
Itulah yang dinamakan sebagai 7 Stars Doctor. Dimana kita sebagai calon
dokter dituntut untuk profesional dalam pekerjaan dan tulus dalam melakukan
pekerjaan, khususnya dokter yang dituntut untuk selalu fight dalam berbagai
keadaan demi profesi yang mulia.
Jika kalian bertanya-tanya, mengapa ada yang dinamakan 7 stars doctor itu. Untuk
menjawab pertanyaan itu, simak pernyataan ini ya. .
Bagi seorang dokter, syarat pertama adalah ia harus peduli terhadap pasien yang ia
tangani. Pasien yang sudah sakit, apalagi sakit parah, tentu merasa khawatir dan
mentalnya sedang ambruk. Jika ia ditangani oleh dokter yang tak acuh, maka bisa
dipastikan sang pasien tidak akan sembuh.
Selain peduli, seorang dokter yang baik haruslah bisa mengambil keputusan
dengan cepat. Tak hanya itu, keputusan yang ia ambil haruslah tepat dan terbaik
bagi pasien, bukan bagi dirinya. Terlebih jika sang dokter dihadapkan dengan
situasi yang genting, dimana waktu satu detik pun sangat berharga. Tentu akan
fatal akibatnya apabila seorang dokter tidak bisa membuat keputusan dengan
cepat dan tepat.
Faktor ketiga dan keempat yang menandakan seorang dokter berkualitas adalah
mampu berkomunikasi dengan baik sehingga bisa menjadi pemimpin dari sebuah
komunitas. Hl ini sangat penting mengingat seorang dokter tak hanya melulu
bekerja sendirian. Di banyak kesempatan, ia harus bekerja sama dengan dokter
lain, para staff laboratorium, atau bahkan dengan masyarakat setempat. Maka dari
itu, kemampuan berkomunikasi dan sifat kepemimpinan sangat diperlukan.
Kemampuan kelima yaitu kemampuan mengorganisasikan dan
mengelola(manajemen)juga mutlak harus dikuasai. Hal ini sangat penting
mengingat seorang dokter harus bisa mengatur dan mengkondisikan keadaan
sehingga terbentuklah suatu sistem yang efektif. Hal tersebut sering dianggap
sepele, tapi bila ditangani dengan baik malah akan menyulitkan pekerjaan dokter.
Semua kemampuan diatas tak cukup apabila tidak disertai dengan iman dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai seorang dokter, tak jarang mucul sifat
mampu meramal, sehingga terkadang tanpa berpikir panjang menentukan sisa
hidup manusia. Hal ini tentu harus dihindari mengingat seorang dokter hanyalah
alat dari yang mahakuasa untuk membantu orang-orang yang kesulitan. Iman dan
taqwa juga akan menghindarkan seorang dokter menjadikan pasien sebagai sapi
perah.
Kualifikasi terakhir yang wajib dimiliki dokter adalah peneliti. Dunia yang
berkembang setiap waktu serta dinamis adalah tantangan yang harus dihadapi oleh
seorang dokter sebagai tenaga kesehatan. Suka atau tidak suka, fakta menunjukan
bahwa dari masa ke masa semakin banyak muncul virus dan penyakit baru.
Dengan demikian, dokter dituntut untuk terus mengembangkan diri dan tidak
stagnan. Tentu bisa dibayangkan apabila tidak ada yang namanya penelitian.
Bahkan penyakit flu pun akan menjadi penyakit yang serius dan mematikan.
Itulah gambaran tentang 7 stars doctor jika dihubungkan dengan kehidupan
seorang dokter. Maka bagi seorang dokter, 7 stars doctor adalah sebuah tujuan
sekaligus harapan seorang doctor untuk mencapai itu semua.
7 STAR DOCTOR
SEVEN-STAR DOCTOR
1.
2.
3.
4.
5.
Manager = Pengelola
Makna = Mampu mengatur dan mengkondisikan keadaan sehingga tercipta suatu
sistem yang efektif dan efisien.
6.
Researcher = Peneliti
Makna = Seiring berkembangnya IPTEK, dokter harus turut berkembang dan
belajar sepanjang hayat agar terus dapat memberikan pelayanan kesehatan secara
profesional.
7.
Care provider
Decision-maker
Communicator
Community leader
Manager
To fully respond to soxietal needs, medical schools must accept responsibility for
the outcome of their deeds.
three phases of "planning", "doing" and "impacting".
FUTURE TRENDS
"Reorientation of medical education and medical practice for health for all", urged
WHO and its Member States to undertake coordinated reform in health care and in
health professions practice and education. It also called for a "Coordination of
worldwide efforts to reform medical education and medical practice in line with
the principles of health for all, by cosponsoring consultative meetings and
regional initiatives to put forward appropriate policies, strategies and
guidelines".4 The WHO global strategy for implementing this resolution, as
articulated in the document Doctors for health, mentions that "Doctors of
tomorrow may not be doctors of the day-after-tomorrow, as societies and health
systems evolve and adaptation to current and anticipated needs continues. But
certain universally essential skills characterize what WHO calls the "five-star
doctor".
World Health Organization. Alma-Ata 1978: primary health care. Report of the
International Conference on Primary Health Care, Alma-Ata, USSR, 6-12
September 1978. Jointly sponsored by the World Health Organization and the
United Nations Children's Fund. Geneva, World Health Organization, 1978 (WHO
"Health for All" Series, No. 1).
World Health Organization. Global Strategy for Health for All by the Year 2000.
Geneva, World Health Organization, 1981.
World Health Organization. Equity in health and health care: a WHO/SIDA
initiative. Geneva, World Health Organization, 1996 (unpublished document
WHO/ARA/96.1; available on request from Division of Analysis, Research and
Assessment, World Health Organization, 1211 Geneva 27, Switzerland).
Boelen C. From fragmentation to unity in health care: a challenging journey.
Changing medical education and medical practice, June 1996:2.
Boelen C. Frontline doctors of tomorrow. World Health, 1994, 47:4-5.
Priorities at the interface of health care, medical practice and medical education:
report of the global conference on international collaboration on medical
education and practice, 12-15 June 1994, Rockford, Illinois, USA. Geneva, World
Health Organization, 1995.